[Anniv Party]
Merupakan scene filler
Warning : mengandung konten mature implisit berupa pakaian minim. Harap bijak menyikapinya
*
"Besok ada simulasi dari Komite kan?"
"Katanya."
"Berarti..."Mina memasang ekspresi seperti ini .
"Berartiiii...,"Kaminari ikut memasang ekspresi
"LIBUR AHAHAHA."Mereka berdua menjerit kegirangan bersamaan, macam sedang ritual, berlari-lari memutari Ojiro yang pasrah dijadikan sesajen.
Mental kuli ya gini, libur sehari senangnya setengah mati.
Tapi memang sih, di pulau Nabu, semua kesibukan benar-benar dilakukan tanpa jeda istirahat. Bahkan terkadang tim patroli tidak tidur semalaman untuk menjaga keamanan. Bagi yang lain mungkin terasa berat sekali karna tugas mereka benar-benar full di pulau dan berlarian kesana-kesini. Tapi bagi aku yang tugasnya di pelabuhan markirin kapal, enteng anjay aduhh.
Harusnya tak ada hari libur, tapi karna besok ada pengawas dan warga-warga dikumpulkan untuk melakukan simulasi bencana terlatih dengan rekan-rekan Pro Hero dari pusat. Jadi kita secara tidak langsung dinyatakan libur.
"Bisa tidur seharian."
"NO NO NO, AYO TEMANI AKU KE MALL!"Mina menarik tanganku cepat, merengek.
"Bukannya setiap hari kau berjaga kesana?"
"Ya kali patroli malah shopping."
"Sebenarnya aku tak ingin mengganggu rencana kalian, tapi bukankah semua pusat perbelanjaan besok ditutup?"Ojiro mengangkat tangan, menyela.
"Yah-"
Aku masih membuka-buka buku dongeng yang diberikan Nenek siapalah itu namanya, masih memahami frasa-frasa didalamnya, menghela napas, berkata, "Mending tidur."
"Streaming aja yuk seharian? Jatah kuotaku masih 15 GB buat besok."Hagakure mengusulkan ide baru.
"Diuangin lagi bisa ga?"Uraraka menoleh antusias
"Yeu."
Yaoyorozu memeluk bantal sofa, terlihat sedang berpikir keras. begitu pula Mina dan Hagakure. Jirou sibuk memainkan handphonenya, bersandar di sisi sofa. Aku hanya membolak-balik buku, memastikan berkali-kali melihat kamus-kamus diksi di handphone untuk memastikan bahasanya.
"Bagaimana kalau mencoba gua di lereng gunung sana?"Midoriya mengangkat tangan berkata sedikit keras untuk menarik atensi seluruh yang ada disana.
"No."
Tokoyami di pojok sana sudah menolak dengan cepat.
"Gua aja gapapa sih, biar bisa numbalin Sero."
"Aku diem dari tadi, nyet."
"Buat apa sih kalian mikirin kegiatan seharian kayak gitu,"Jirou menghela napas, akhirnya meletakan hapenya, "Tinggal lakukan apapun yang kalian mau, misal kayak aku pastinya ingin beristirahat seharian dikamar, atau Kaminari yang mungkin ingin melakukan banyak hal aneh bersama Mineta, atau Bakugou yang ingin latihan."
"Mending kita bikin parodi duel Festival Olahraga,"Satou mengusulkan hal yang baru.
"Maksudnya tuh kamu pengen lihat aku dihajar Todoroki lagi?"Sero berkacak pinggang tidak terima.
"Kenapa gak parodi ujian semesteran sekalian?"Todoroki
"Adu Bung, kapasitas otak 200 mbku tak sepadan dengan 1 Tb milikmu kawan."Kaminari menggeleng tidak percaya.
"Kasian banget sih."Jirou berkomentar pedas.
" Kalo bisa yang gada unsur pelajarannya, please."Uraraka berseru memohon.
"Kalian bodoh atau tolol sih?!"Bakugo melotot lama-lama kesel dengerin percakapan absurd ini. "Tinggal ke pantai aja ribet!"
Perkataannya sontak membuat seisi ruangan terdiam, menoleh bersamaan mengalihkan atensi ke cowok spike yang tengah sibuk memperbaiki kostum heronya.
"BAKUGO KAU JENIUS!"
Pantai ini bukan pantai wisata utama milik Pulau Nabu. Tsuyu menemukannya kemarin, letaknya amat tidak strategis karna berada persis di belakang gunung yang menjulang, membuat tempat itu sulit dijamah.
Tapi justru itu yang membuatnya terbaik.
Karna jarang terjamah menyebabkan ekologi pantai masi terjaga dengan baik. dan sempurna untuk kita. Pantainya bersih, tetapi rindang sehingga tidak terlalu panas. Sementara karang-karang khas untuk para maniak snorkeling dan diving bertaburan lengkap dengan ikan-ikan hiasnya.
Bukan kelas A kalau mereka tidak menyusahkan dirinya sendiri, Mineta dengan sikap kompornya malah mengajak lomba lari dari kota utama ke pantai tujuan. Membuat sikap kompetitif teman laki-lakinya terpicu semua.
"Nanti yang perempuan bagaimana?"Tanya Koda di dini hari saat mendengar teman-temannya bersemangat terkait lomba 'siapa yang paling cepat sampai ke pantai' kepada Yaoyorozu yang sedang bersiap-siap merapikan peralatan.
"Kami masih agak lama. Kalau transportasinya gampang kok, kan ada (Name)!"
"Napa jadi aku sih."
Oke kembali ke timeline sekarang.
"Pantai ini sempurna."Mineta berkacak pinggang bak seorang ahli memandang sekeliling, menghirup napas panjang lantas meregangkan tangan. Sebelum akhirnya tangan kanannya mengusap dahi."TAPI KENAPA ADANYA COWOK SEMUA!?"
"Pikiran lu yah perlu jasa sedot WC."Kirishima memukul kepala lelaki pendek itu pelan. "Yang nyiapin barang-barangnya anak cewek, pantes lah lama."
"Yah."
"Mending bantu masang payung-payung,"Ojiro berseru sedikit kesal melihat teman-teman segendernya justru sibuk santai-santai sementara ia, Iida, Midoriya, Shoji, Todoroki sibuk menyiapkan tempat.
"ARGH!!!!"
"Kenapa lagi Kaminari."
"PIKIRANKU ITU LAGI KOTOR BANGET SEKARANG ADUH GIMANA INI, PADAHAL AKU BARU TOBAT KEMARIN."Kaminari hiperbola, menarik rambutnya hingga kepalanya tertarik ke belakang.
"Mau taruhan?"Sero mendekat, kacamata hitamnya terpakai membuatnya seperti om-om tukang jaga tempat sewa papan di pantai. "Jirou sama (Name) bakal pake baju biasa."
"Yah ga seru."Kaminari udah keburu pundung duluan, "TAPI ENGGAK, MENURUTKU MEREKA BAKAL PAKE!"
"Astaga kalian ini berdosa banget."Kirishima
"Kalian bikin taruhan aneh-aneh wae, mending pikirin, Hagakure bakal pake baju atau enggak?"
"Oiya juga ya."
"Sumpah ya kawan, kalian bantuin nyapu pasir aja."
Todoroki mengusap lehernya, baru selesai mengisi termos es yang dibawa. Hanya melirik sekilas mendengarkan percakapan absurd teman-temannya.
"Ga mungkin sih dia mau pake baju seperti itu," Batin Todoroki sedikit lega. Tapi juga ada rasa penasarannya, tapi juga ada rasa leganya.
Tapi tetap penasaran sih. Wajar lah, dia kan LAKIK.
"Hayoloh pikirannya."
Kaminari tiba-tiba udah nongol di sebelahnya yang tengah melamun. memasang senyum mencurigakan dan berdecak tidak percaya kalau Todoroki berpikir seperti itu.
"Apa sih."Todoroki menyingkirkan kepala Kaminari dari bahunya, menghela napas gusar.
"Sebagai teman yang baik, aku tahu apa yang kau pikirkan, Todoroki Shouto-sama . Tapi jangan gusar wahai kawanku! Itu adalah hal lumrah bagi seorang laki-lak-"
"Mampus."Sero tertawa puas melihat Kaminari yang lagi berteriak-teriak kepanasan akibat serbuan api Todoroki. "Lagian bego sih, sendirinya penasaran ama ekhem malah ngegoda yang lagi galau, iya kan Bakugo?"
Tidak mendapat respon, Sero akhirnya menoleh melihat kawan akrab si garang yang tengah berdiri memegang papan selancar. Terlihat tengah berpikir keras tak sadar bahwa ia sedang dinotis.
"Aduh-aduh-aduh..,"Sero berdecak, "Astaga pikiran kalian laknat sekali padahal katanya sudah pernah ngelihat di Kamp Pelatihan."
Bakugo reflek menoleh, melotot, "ITU GAK SENGAJA!"
"Tapi ngelihat kan?"
"GA SENGAJA!"
"Tapi aslinya ngelih-"
DBAM!
Maaf ya kakak-kakak sekalian, sekarang sisi pantai sudah memiliki black hole karna ledakan akang tersayang kita :(
"ITU KENAPA PANTAINYA BOLONG?!"Mina menjerit histeris, membuat Kirishima yang disebelahnya melompat kaget.
"Muncul bilang permisi kek."
Jirou mengusap lehernya, "Ya terserah yang nganter lah, mau dianterin dimana."
"Oalah,"Midoriya langsung paham, "Teleportasi?"
"Nah pinter."
"Astaga Jirou-Mina dan yang lain, aku pangling."Sero membersihkan diri dari pasir. "Aku aja pangling apalagi Kaminari."
"Bilang sekali lagi aku colok."
"AKU MEMUJI LHO!"
"Tapi serius, cantik banget aih. Biasanya emang cantik tapi kalian hari ini glowingnya terlalu woah!"Skill predator Kaminari on. Tapi dia serius mengatakannya.
"Thanks! Senang bisa make ini akhirnya,"Yaomomo tertawa senang.
"Pertanyaanku cuman satu sih,"Kirishima bergumam, tidak mempedulikan Mineta yang sibuk mimisan melihat teman-teman perempuannya, "Memang kalian udah niat bawa pakaian itu dari asrama?"
"Enggak lah!"Hagakure tertawa, "Ini beli dong."
"Ada toko yang buka?"
"Kita paksa buka."
"Astaga calon hero."
Yaoyorozu cepat-cepat mengangkat tangannya, menggeleng, "Ih enggak kok, sebenarnya dariawal kesini udah berniat mau main di pantai jadi kita beli di awal-awal, tapi baru dipakai sekarang."
"Dimana Uraraka-san?"Midoriya melongok penasaran, ternyata dari tadi ia mencari sosok gadis chubby itu.
cie
"Oh, Ochako-can dan (Name) lagi nyari bola voli, katanya mau main disini, kero,"Tsuyu menjawab pertanyaan Midoriya. "Ochako-can ingin bermain voli, dan (Name) menemaninya mencari."
"Spill baju Uraraka, buruan."Mineta berkata semangat 45.
"Sumpah siapa sih yang ngajak Mineta kesini?!"
Yaomomo berdecak kesal tapi kemudian menoleh ke Iida, "Aku sudah membawa banyak makanan untuk sekelas, terus kami juga membawa pemanggang dan beberapa daging ikan."
"Siapa yang mancing anjir?"
"(Name)."Jirou menjawab, "Tadi tiba-tiba dia datang bawa banyak ikan. Ekspresinya tuh datar kayak (-_-) tapi tangannya megang banyak ikan."
"Ada yang sedang bersemangat,"Todoroki bergumam.
"Nah bisa jadi."
Mina sibuk memukul Mineta sementara Yaomomo langsung cepat tanggap membantu Iida dan Midoriya merapikan area yang akan dijadikan tempat mereka bersenang-senang setelah ini.
"Kalau mau bermain voli, perlu disiapkan lapangannya ga?"Sero mengangkat tangan, "Aku mau yang nyiapin lapangannya!"
"Sana, silahkan."
"Bro, mau ikut bakar ikan ga?"Kirishima menoleh ke Bakugo yang malah sibuk menatap arah hutan.
Bakugo itu sebenarnya pendiam lho, gak terlalu banyak bicara seandainya itu gak penting dan bukan masalah win-win atau hero.
Iya ga si?
"Oh."Jawab lelaki itu singkat, hanya mengusap lehernya, Bakugo mengenakan kalung aneh yang mereka ambil di jalanan tadi. Sebenarnya cuman kayak challenge dari Kaminari kalau Bakugo harus memakai kalung itu sampai acara selesai.
"PAK, AKU MAU COSPLAY JADI BURUNG DARA!"
Entah apa pasal, Kaminari tiba-tiba berteriak seperti itu sambil menunjuk kawanan burung yang tengah terbang menuju tengah laut. random banget emang.
"Ih apaan sih."Mina bergidik. Tak mengerti, "Kamu kesurupan?"
"Engga sih pengen ngerasain terbang kayak burung. AH KAWAN AKU BUTUH URARAKA!"
"Ha kenapa-kenapa, ada yang manggil aku?"
Kaminari berjengit kaget, mendapati suara cutie menjawab seruannya. Menoleh cepat, matanya terbuka lebar "WAH URARAKA, KAU LUCU SEKALI!"
"Duta sampo kelas A emang beda,"Sero berkomentar.
"Bukannya duta sampo kelas kita Aoyama?"
"Sparkling!"
"Sankyu! Tapi tolong bantu dong, berat nih."Uraraka tersipu, kemudian menunjukkan barang-barang yang ia pegang.
"Sebentar-sebentar!"Midoriya buru-buru berlari, mengambil barang-barang di tangan Uraraka.
"Ini mau piknik atau mau nguli sih?"
"Terimakasih Deku-kun!"Uraraka memerah sebelum kemudia berusaha untuk bersikap biasa saja lantas melotot ke arah Sero yang baru saja berkomentar, "Buat mainan istana pasir!"
"Yakali mainan istana pasir pake baskom."
"Gapapa!"
"Anoo, bukannya tadi Uraraka-san mau mengambil bola voli?"Yaoyorozu bertanya. Menoleh kesana-sini. "Tidak ketemu kah?"
"Ie-ie, ketemu kok, tadi nemu di gudang penjaga pantai, tapi dibawa si (Name)-"Uraraka tertawa menunjuk belakangnya sebelum kemudian buru-buru melotot saat menyadari ada yang salah, "Lho kemana anaknya?"
"Yah ojeknya ketinggalan."
"Ih serius tadi tuh disini!"Uraraka panik.
"Iya ilang udah, biarin aja nanti balik sendiri."
"Si bodoh gak capek bolak-balik kayak gitu?"Bakugo mengangkat alis. "Dulu lima orang aja udah tepar."
"Sebenarnya itu beda kondisi sih bro, yang pas itu kondisi kita gak ada yang benar."Kirishima
"Kau juga pingsan, tidak membantu apa-apa."Todoroki.
"Wisata masa lalu."
Jirou yang sedang membenarkan payung-payung menoleh, "Katanya dia bisa kok. Kalau misal gabisa ya paling udah nolak dari tadi."
"Iya, Kak (Name) bisa kok!"
"TUYUL!"
Semuanya reflek menoleh. Midoriya dengan cepat berlari, "Eh Mahoro-chan? Katsuma-kun? Kenapa kalian bisa ada di sini?"
Katsuma tersenyum sumringah sekali melihat Midoriya, reflek tertawa tak terlalu memedulikan teriakan Kaminari tadi, "Tadi kita bertemu Kak (Name) saat sedang kabur dari Simulasi, dan dia mengajak kami ikut."
"Iya kan Kak-"Mahoro menoleh dan menyadari yang ia cari tidak ada. Mendadak bingung, "Lho?"
"Tadi ijin pergi lagi, bola volinya ketinggalan, kero."Tsuyu mengangkat tangan, "Kurasa sebenarnya dia salah tingkah, malu bertemu kalian."
"Lho ada apa nih? Minceuw ketinggalan apa?!"Sero melotot, buru-buru mendekat ke arah Tsuyu, berbisik agak keras, sengaja banget mengundang penasaran, "Ada yang ia sukai sampai salting macam baru kasmaran?"
Sengaja banget emang, Jirou sampai memutar mata sedikit geli dengan cara Sero menarik perhatian dua temannya yang lain. yang biasanya cuek bebek sekarang terlihat sedikit tertarik dengan topik yang Sero dan Tsuyu bicarakan.
"HAH?! (NAME) SALTING KARNA SI ONOH!?"Teriak Sero hiperbola banget sampai Tsuyu mundur tiga langkah.
"Siapa yang salting sih bego. fitnah kamu."
"ANJAY TERSUMMON!"
Aku memutar mata kesal, sudah biasa dengan kerandoman ini, berkacak pinggang, "Guys, sorry telat, tapi aku sudah menemukan bolanya."
"ADUH ADUH LIHAT SIAPA PRINCESS KESIANGAN ADUH JENG PASTI SIBUK DANDA-"
Mineta dihantam ombak, hilang terseret dibawa ke pantai, anggap aja karna dia pake celana hijau.
"Ga seru aih mainnya ombak."
"Sebenarnya kalau Tsunami sabi sini."
"Tuhkan cantik banget! Ini tuh nyuruh pake baju ini penuh perjuangan lho!"Mina berlari memelukku erat. Aku memalingkan muka malu, mendorong Mina karna ia memeluk terlalu erat.
"Tapi jujur aja nih, bagus –NO NAFSU LHO ANJIR, AKU GAMAU DITERJANG OMBAK!"Kaminari buru-buru mengangkat tangan melihatku reflek melotot, "Lagian cewek aneh, dipuji malah marah, giliran dibilang jelek langsung kena hantam."
"Thanks gan, kamu juga ganteng kok."
"WAH ADUH ADA YANG TERTIK-"
"Apalagi kalau utangnya dibayar."
"ADUH SKAKMAT."Mina reflek berteriak keras, diiringi suara ngakak Jirou disana.
"Bro sehat bro? Kedip bro kedip."Kirishima berpura-pura mengguncang-guncangkan bahu Bakugo. Sengaja banget emang. membuat si empunya bahu reflek melemparnya jauh-jauh. Todoroki malah udah menjauh dari tadi entah kemana, mungkin nyari ikan cupang.
"Oke teman-teman, karna sudah lengkap, mari kita mulai acaranya!"
Gada acara sih, ngapain acara saat liburan kayak gini, dikira LDK? Maksud Iida, kita bebas melakukan apa-apa, seperti misal Tsuyu yang reflek langsung ke air, atau Uraraka yang langsung mengambil voli.
Aku? Gatau juga sih ngapain, alhasilnya duduk di bawah payung-payung, ngadem dulu. Capek banget kayak abis maraton ngelilingi gelora Bung Karno. Aku habis mindahin enam orang tambah dua anak kecil yang sekarang sibuk bermain air bersama Mina, lantas bolak-balik tanpa jeda. Belum lagi lari sana-sini nyari bola voli kesayangan Uraraka.
Iida, Yaoyorozu, Shoji, Ojirou, intinya kaum-kaum waras di kelas mengambil role kakak dan menyiapkan makanan untuk kita sementara yang lain sibuk bersenang-senang sementara Kaminari di banned dari air karna takut membahayakan sekitar. Bakugo dan Kirishima bermain surfing. Sementara Todoroki membuat perosotan es atas request Mahoro.
Aku menghela napas, bergegas berdiri berlari ke arah penjuru pantai, bergabung dengan yang lain, "Ada yang mau snorkeling?"
"Kita gak bawa alatnya sih,"Jirou mengusap dahinya, berpikir. "Tapi jujur aku mau, katanya Tsuyu-chan karang-karang bagus."
"Buat apa alat?"Aku mengangkat alis, bingung. Sok banget menjentikkan jari. Membuat serbuan ombak besar seketika menenggelamkan anak-anak yang berada di pantai.
"HEH BEGO ADA ANAK KEC- wah mama, aku jadi ikan."Sero bergumam kagum melihat dirinya bisa berteriak dan bernafas di dalam air.
Aku membuat air memaksa mereka untuk tenggelam, sementara di sekitar kepala terdapat ruang udara dimana aku mengendalikan air laut agar membuat skala yang cukup untuk ruang udara seperti selang snorkeling biasa.
"HEBAT- IH ADA NEMO!"Katsuma berteriak senang. Menunjuk-nunjuk ikan-ikan yang sibuk bersembunyi di balik karang dan anemon laut.
"Namanya ikan badut sih tapi ya gapapa."Aku menggaruk pipi. "Katsuma mau lihat paus?"
"Jangan ngadi-ngadi lu maemunah."Jirou reflek menjewerku.
"Seriusan ih, di dekat sini jalur migrasi paus."
"Emang lagi migrasi sekarang?"
"Engga, sekarang mereka mah lagi migrain diincer manusia terus."
Dilanjutkan dengan bermain voli.
Dengan quirk.
Anjay.
"MASUK SATU PAK EKO!"Kaminari berteriak selebrasi melihat Bakugo berhasil menspike satu bola dengan tenaga dewa ledakan. Membuat sebuah lubang di pasir.
Midoriya meregangkan otot-ototnya, diiringi sorakan dari Katsuma selaku fans berat, bilar-bilar cahaya hijau mengitari tubuhnya, menggunakan One for All untuk pertandingan voli, All Might pasti bangga, tangan kanannya terangkat siap melakukan servis maut.
"SATU POIN!"Sero berteriak kencang saat Midoriya melakukan servis. Membuat sebuah herpaan angin mengiringi bola yang melesat cepat tersebut. Ditembakkan dengan target daerah lawan tanpa berhasil direceive.
"AKU DAPAT!"Mina mengambil dua tangan di depan, menerimanya dengan cepat. Dua kakinya menekuk cepat mengambil posisi. Bola menghantam cepat lengannya, membuat gadis riang itu dengan cepat terbanting akibat tekanan bola ke belakang tapi berkat Mina bola berhasil tditerima dan sedang melambung tinggi ke atas.
Jirou mengambil posisi cepat, sekali lagi hendak memberikan sebuah operan/toss ke arah Bakugo selaku ace tim mereka. Bakugo mengambil ancang-ancang melompat tinggi,mukanya sumringah sekali, merasa sedang di atas angin. Tangan kanannya melesat cepat hendak memukul bola, asap dan percikan api terlihat jelas tanda ia menggunakan quirknya untuk menambah power dari pukulannya.
"SHINE!"Kata-kata mutiara lelaki itu terucap seiring angin berhembus menerpa kuat mengiringi arah bola itu melaju bahkan Jirou pun sampai mundur beberapa langkah terbawa anginnya. Bakugo menyeringai penuh kemenangan.
"Sorry yah-"
Sepersekian detik sebelum bola benar-benar menghantam tanah, selapis air menariknya ke atas cepat dengan paksa membuat kecepatan bola tersebut berkurang. Meski pada akhirnya tetap kembali merobek lapisan air dan melesat turun. Aku memasang posisi siap menerima bola, kekuatannya sudah terkurangi banyak dan dapat direceive.
"NICE RECEIVE, QUEEN OCEANKU!"Sero reflek berteriak heboh. Tangannya terkibas, dari lengannya, selotip keluar cepat menarik bola yang berhasil aku receive, "OJIRO!"
Ojiro melompat sekaligus berputar, lantas ekornya terkibas mengambil ancang-ancang dan dengan cepat memukul bola tersebut dengan kekuatan yang tak kalah kuatnya. Todoroki menghentakkan kakinya cepat, serbuan es melesat cepat hendak menahan bola tersebu-
DBUM!
"YIHAAA!"
-bola berhasil menghantam tanah sebelum es Todoroki menerimanya.
"Wiw."Aku bersiul, menyeka keringat. "Aku merasa sudah sehebat Ran Takahashi."
"Siapa itu?"Todoroki menoleh, menyerahkan air minum. Aku menerimanya cepat. Capek banget anjir suruh lari sana lari sini ngejar bola yang bahkan ga dikasih kepastian apa-apa.
"Pacar aku."
"HAH?!!"
"Kaga lah canda itu, (Name) lagi halu momen."Jirou buru-buru memperbaiki kesalahpahaman, aku menggerutu padahal bentar lagi bakal ada keributan akibat salah paham.
"LANJUT RONDE DUA GA NIH!?"
"OGAH!"
Permainan ketiga, Ou-sama Game!
Simpel sih, Koda yang mengusulkannya. Masing-masing anak memegang angka random yang akan diganti tiap putaran, botol diputar, arah yang ditunjuk, itu yang jadi raja. Berhak menyuruh dua angka melakukan sehendaknya.
Tapi Iida menambahkan aturan : jangan berlebihan, tetap di dalam batas wajar
"Apa ya?"Ojiro bergumam, bingung, ia mendapat giliran raja dan berhak melakukan apapun. "Nomor 2 cium pipi nomor 19."
"HAH SIAPA ITU ANJIR!?"Mineta melonjak cepat melotot, "YAH AKU NOMOR TIGA!"
"Aku nomor dua!"Katsuma mengangkat tangan ragu-ragu.
"SIAPA YANG NOMOR 19?"
"Aku!"Yaoyorozu mengangkat tangan cepat, menunjukkan kertas yang bertuliskan 19.
"ADUH ADUH ADUH AKU MAU JUGA DONG DICIUM KATSUMA-KUN!"Mina heboh sendiri sementara Mineta banjir air mata, tak rela melihat kehokian juniornya.
"Gila aku raja,"Aku bergumam, "Salah ding ratu. Oke budak-budakku-"
"Mulutnya minta diimunisasi emang."
"Oke hamba-hambaku nomor 7 dan 10- APA YA ADUH GA BAKAT JADI PENGUASA KEJAM AKU!"Aku berteriak frustasi sendiri, "Gapapa ding, nomor 7 dan 10 buruan minum air laut. Rasanya kayak pocari kok."
"SUMPAH YA, SURINEM, BY ONE KITA!"Kaminari berteriak ga terima, melotot cepat.
"Eits, budak tak boleh menolak perintah ratunya."
"Gapapa sih, aku udah biasa,"Tsuyu bergumam sebagai orang yang paling sering terjun ke laut pastinya dia kebiasa dengan asinnya laut.
Botol berputar kembali, mengarah ke surai mentari Kaminari yang sumringah sekali seakan melihat emas jatuh, "AHAHAHAHA WAKTUNYA PEMBALASAN."
"Ih as-"
"Nomor 23 nomor 6 pelukan!"
Aku berdiri menuding, "PASTI NGINTIP YA, KAMINARI CURANG!"
"MANA ADA, JARAK KITA DIPISAHKAN PERASAAN!"Ngomongnya sih ke aku, tapi nunjuknya ke arah orang di sebelahku.
"Najis banget sih,"Jirou bergidik di sebelahku. Menggigil mendengar perkataan Kaminari.
"Oke, nomor 6 siapa, pelukanku mahal lho,"Aku memutar mata, masih tak terima.
"Sumpah anjir,"Sero berdecak melotot ke arah Kaminari.
"Lho kok Sero?"Kaminari menggaruk kepalanya. Merasa ada yang salah. "Harusnya kan dia,"Menunjuk Bakugo yang udah tampang muka sepet banget.
"Bakugo 9, aku 6. Lu ngeliatnya kebalik bego!"
"Oiya hehehehehe."
Dan terakhir, penutupan. Melihat matahari terbenam di ujung barat.
Seharian kita main, pasti kulitnya belang.
"Kau tahu kisah ini gak sih?"
Todoroki yang disebelahku reflek menoleh, "Kisah putri salju?"
"Bukan-bukan, itu. Yang kekasih berpisah, trus cowoknya ngomong, 'meet me where the sky touches the sea'"
"Tumben kepikiran roman picisan."Bakugo mendengus, "Seleramu kayak remaja aja."
"Emang selama ini aku udah lansia?"Aku melotot, "Itu mah tragis bego. mana ada tempat dimana langit menyentuh laut. mereka kan gak pernah disatukan. Artinya itu cowok meninggalkan ceweknya selama-lamanya."
"Ah, aku paham."Todoroki bergumam, "Menyedihkan sekali."
"Iya, soalnya yang cowo ninggalin utang."
"BEDA ALUR!"
"Oiya itu baju gabisa dikancing yang rapi gitu?"Bakugo mengangkat alis.
"Pertama ini model, kedua lihat poin pertama."Aku mendengus, "Lagian tumben-tumbennya kau make kalung, serasa moana tau ga si."
"Itu kalung mungut."Todoroki
"Astaga ada yang lagi kekurangan uang."Aku
"WOY ANJIR KUBUNUH KALIAN!"
"Cocok banget menurutku."Todoroki bergumam, "Tapi besok jangan dipakai di luar lingkup kelas lho."
"Tenang aja, aku hanya ingin make sekali doang."Aku bergumam, "Tapi kemejanya bakal kupake besok-besok."
"(NAME) MAU FOTO GA?"Mina berteriak.
"Ih sebentar!"Aku reflek berlari. Meninggalkan anak-anak yang malas beranjak foto menjelang senja.
Mina mengambil banyak sekali gambar, sia-sia sih menurutku, soalnya sebanyak apapun gambar yang diambil, paling yang diposting satu doang. Itu pun setelah seleksi ketat, namanya juga cewe.
Sebenarnya aku sudah sering melihat sunset tapi entah kenapa aku ingin mengambil selfie. Mau pamer.
"Ayo teman-teman, kita pulang!"
"Haik!"
Bonus
Sen menegak minumnya di meja belajar seraya mengangkat kakinya naik. Selepas jam malam, seharusnya ia sekarang sudah tidur. Tapi Sen gabisa tidur, tugas-tugasnya sudah selesai semua dan sekarang tengah dipinjam bergilir untuk dicontek sementara ia malas sekali tidur.
Akhirnya ngobrol deh sama El. Kayak ngobrol gabut gitu.
"El, hewan-hewan apa yang tidak bersuara?"
"Jawabannya se-mute."
Terus ngakak sendiri. Gitu terus sampe mampus ya Sen. Anaknya receh emang.
Hapenya berdenting. Membuatnya reflek mengambil ponsel tersebut. Mengecek siapa yang mengirimkan pesan.
Tokek
Permisi mas Kai-kai
Saya kurir ingin meneruskan pesan
Dimohon untuk pengertiannya dengan milkshake dua gelas di kantin besok
diteruskan
Cantik aku atau sunsetnya?
Sekian Mas Kai-kai, Setsuna undur diri :P
Sen melotot begitu membuka gambarnya
"APA INI MAKSUDNYA INI WOY!?"
THE END
Yey setahun ngaret ahay
BTW beberapa art kubuat udah agak lama jadi maaf ya klo sedikit aneh hehe
Udah happy banget kayak gini eh taunya Bad Ending
#BUKANMAEN
Oke jadi karna aku dikejar oleh waktu jadi ini hanya sketsa dari ku sekalian belajar anatomi hehe, berusaha tidak tergoda ngambil art pinterest dan mencoba gambar sendiri huhu.
Ini versi Bakugo
Ini Versi Todoroki
TRUS KARNA TADI GADA YUYUKU TERSAYANG JADI INI VERSI BAYU AHAHAHAHAHA
Sorry-sorry salah pict
Kejar aku maz >///<
Okay thanks yah buat setahun lebih dikitnya!
Sampai Babai
Owlyphia
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro