[7]
yeah, vibes nulisku balik!
*
"Ga kesini sampe Monoma selesai tarung. Kaibara pingsan atau mokad sih!?"Kosei mengumpat. Melepas kostum pahlawan dan memperlihatkan tubuh hasil latihan di UA
tahu sendirilah anda sekalian
"Perlu dijenguk?"
"Aku yakin dia hanya ketiduran di ruang perawatan."Awase menjawab sohib-sohibnya, "Toh kasian Kaibara udah kena gangguan mental karna dihantui Todoroki."
"Apakah habis ini kita perlu masukin dia ke RSJ?"
"Kagaklah bjir. Dia bukan sakit jiwa."
"Tapi hebat juga, dia bisa seimbang lawan Todoroki di pertempuran jarak dekat."
Juuzo melepas kostum heronya. Menghela napas, "Tetap aja kelompok tiga kalah. Haduh, maafkan aku."
"AKU YANG SEHARUSNYA MINTA MAAAF!!"Tetsutetsu berseru kencang menangis manly.
"Aku juga kalah kok. Yah.., setidaknya aku jadi tahu sampai mana batas kemampuanku."Rin melihat tangannya, "Besok jika ada latih tanding yang kedua. Aku tidak akan kalah dari kelas sebelah."
"HARUS ITU!"Monoma berseru kencang, "HARUS ADA LATIHAN KEDUA DAN KITA MENANG TELAK AHAHAHAHA!"
"Jangan... ada..., latihan..., gabungan..., lagi...,"
Semuanya sontak menoleh ke arah pintu ruang ganti yang dibuka.
Sen membuka pintu ruang ganti. Mukanya terlihat...
Mengenaskan.
"KAIBARAA!"
"Bro, masih hidup?"
"Syalan."
*
Aizawa mengacak-acak rambut hitamnya yang dari awal sudah berantakan. Menghela napas berkali kali.
Semua anak didiknya sudah kembali ke asrama.
Latihan gabungannya sedikit gagal.
Bagi Aizawa itu termasuk gagal karna tujuan utama latih gabungan adalah membuat mood kelasnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari naik dan mereka sanggup mengikuti program latihan tanpa teralihkan fokusnya.
Aizawa bukannya jahat berusaha mengalihkan fokus mereka dari (Name). tapi ia lebih dari paham jika teman-temannya terlalu memikirkan nasib malang gadis itu, maka tak pelak kondisi jiwa mereka sendiri akan bermasalah. Membuat mereka hanya akan terus suram dan berkeluh kesah. Menyalahkan diri sendiri dan ujung-ujungnya akan stress di usia muda.
Aizawa melihat perkembangan pada Jirou yang sudah mau tersenyum di hadapan teman-temannya. Antusias dengan latihan gabungan.
Yah, pastinya perkataan Hawks yang tadi sudah amat membantu Jirou untuk tenang.
Tapi dua murid yang lain justru malah terlihat tambah stress dan sayangnya mereka melampiaskan perasaan itu pada lawan.
Seketika terlihat seperti penurunan kualitas padahal yang terjadi hanyalah wujud pelampiasan rasa bersalah.
Todoroki bersifat egois dan tidak mengikuti rencana tim. Mengajak duel lawan yang akhirnya berujung pada tidak sadarkan dirinya seluruh anggota tim. Jika dalam situasi asli, maka tak pelak, Todoroki bisa menimbulkan kematian bahkan kekalahan pada timnya.
Bakugo lebih parah. Iya justru lebih parah. Bahkan Aizawa sampai langsung ditarik Hawks dan terbang dengan kecepatan penuh ke area pertempuran untuk menghentikan Bakugo yang mengeluarkan ledakan besar untuk menghabisi Setsuna Tokage kelas sebelah yang sudah tak sadarkan diri.
Setsuna, itulah azab cosplei kuyang
Tapi beberapa berkembang. Seperti Iida yang bisa mengambil kecepatan dengan membayangkan simulasi pada kejadian asli. Ia banyak belajar saat kejadian kota Hosu. Sementara Yaoyorozu juga bergerak lebih strategis dan semakin percaya diri memimpin kelompoknya. Midoriya malah mendapat peningkatan(?) entahlah tapi pastinya Aizawa percaya bahwa itu adalah efek dari pewarisan One for All.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara Aizawa memulihkan semangat Todoroki dan Bakugo. Mereka pastinya amat menyalahkan diri mengingat (Name) bisa saja selamat andaikat- ah berandai-andai hanya menyalahkan takdir yang sudah terjadi. Aizawa menghembuskan napas.
Hawks sendiri terlihat serius memperhatikan latihan gabungan dan sibuk mengomentari bersama Midnight, setelah selesai, lelaki itu langsung ijin ke ruang kepala sekolah.
Pasti ada yang Hawks rencanakan lagi.
apapun itu, sebaiknya jangan hal yang nekat.
Aizawa menggaruk rambutnya sekali lagi. Ia paham bahwa penyelidikan (Name) sedang pada titik buntu. Bahkan kepolisian bilang bahwa penyelidikan harus diskip karna tim akan dialihkan ke salah satu kelompok villain yang akhir-akhir ini sedang meresahkan keamanan.
Mereka bilang, jika Hawks mau melanjutkan maka silahkan lanjutkan sendiri.
Iya, benar. Aizawa mengerti kenapa Kepolisian seakan tidak peduli dengan kasus ini. mereka sudah memperingatkan UA agar tidak membuat acara yang mencolok dan akhirnya kejadian yang tidak diinginkan semuanya terjadi. Maka bisa dibilang ini adalah murni salah UA karna kepolisian sudah memenuhi tanggung jawab mereka dengan memperingatkan sekolah.
Dan Hawks dengan santainya bilang bahwa ia akan tetap melanjutkan penyelidikan apapun yang terjadi. Mau dengan tim ataupun tanpa tim.
Karna..,
Aizawa bukan menyalahkan tapi benar, karna kesalahan Hawks lah semua ini terjadi.
Hawks sudah merencanakannya matang-matang, persiapan yang begitu sempurna, eksekusi rencana yang sudah berjalan lancar. sampai semuanya gagal hanya karna masalah timing.
Benar-benar hanya soal waktu.
Aizawa tak tahu harus berkata apa setelah mendengar runtutan penjelasan dari Hawks.
Hawks sudah memperkirakan banyak hal. Ia mengatur rencana dengan rapi.
Karna..., beberapa hari sebelum festival olahraga, lelaki itu mendapat laporan kasus penusukan brutal orang-orang secara acak di distrik Adachi.
Dan..., yang terbunuh adalah anggota departemen pengadilan di distrik tersebut yang mempunya quirk recognition atau pengakuan.
Terlihat jelas.
Penusukan brutal, meski banyak orang bisa jadi tersangka tapi Hawks memprediksi bahwa itu adalah Toga Himiko.
Nah.
Dari sana Hawks mulai berpikir apakah ini ada hubungannya dengan (Name)? lalu lelaki itu menyelidiki pergerakan diam-diam tanpa sepengetahuan Departemen Hero.
Dan menyadari bahwa (Name) menjadi incaran lagi.
Dari sana Hawks mulai menyusun rencana. Mencari tahu kapan timing yang tepat untuk menangkap (Name). tentu saja pasti saat (Name) keluar asrama. Tapi setelah itu Hawks mengetahui bahwa akan diadakan festival UA.
Yah fix, langsung terlihat bahwa akan ada penyusupan disana. dan (Name) sudah cerita jauh-jauh hari bahwa kelasnya akan menampilkan pertunjukan.
Motifnya kelihatan, insting pahlawan Hawks bisa menebaknya. Penyerangan pasti akan dilakukan pada saat (Name) tampil.
Tapi bagaimana mereka bisa mengetahui kapan waktu (Name) tampil?
Itulah yang menjadi beban pikiran Hawks. Sebelum ia bertanya terkait sistem keamanan di UA, pro hero itu dihubungi Twice yang ingin mengobrol banyak di tempat biasa.
Ah.
Mereka berencana menarik informasi dari dirinya.
Hawks memutar otak dan akhirnya memutuskan menelepon (Name) langsung. Karna Hawks mengerti pola keisengan gadis itu membuat Hawks berhasil mengambil informasi yang salah.
Sehingga saat kopinya dimasukkan cairan kejujuran atau pengakuan itu, yang disebutkan adalah jam 2. Lantas ingatannya diburamkan dengan quirk Giran. Tapi karna Hawks sudah mencatatnya, ia bisa mengingat kembali seluruh kejadian.
Yeah. jam 2, acara festival sudah hampir berakhir. Hawks bergegas menyusun rencana penangkapan bahkan ia sudah menghubungi beberapa rekan yang bisa dimintai bantuan. Ia belum bilang ke UA karna Hawks meminimalisir kemungkinan teknologi UA sudah disadap tanpa sadar.
Tapi..., saat ia perjalanan dari Kyuushu ke UA di hari H. Hawks memperkirakan dia akan tiba jam satu. Sehingga masih sempat mempersiapkan kedatangan villain.
Semua rencana hancur karna timing.
Iya, video penampilan kelas A saat di festival sudah diupload di platform sosial pada jam sebelas lebih.
Dan..., villain melihatnya, segera sadar ada yang salah dari informasi yang mereka punya dan pergi ke UA.
Tapi, Aliansi Penjahat beruntung karna saat itu, ada (Name) di tempat. Kebetulan yang benar-benar menguntungkan satu pihak.
Aizawa menghembuskan napas. Kesalahan Hawks adalah ia tidak memperingatkan (Name) ataupun sekolah. Tapi disamping itu, yang dilakukan Hawks sudah benar karna kemungkinan UA sedang disadap juga amat besar.
Itu alasan kenapa lelaki itu benar-benar serius dalam misi ini, karna pastinya Hawks amat merasa bersalah.
Tapi dia sudah dewasa, sehingga Hawks memilih untuk fokus ke misinya dibandingkan merasa bersalah yang belum tentu berguna.
Hmm, Aizawa harus bilang ke Hawks untuk menceritakannya pada Todoroki dan Bakugo agar mereka termotivasi.
(Name) yang malang. Aizawa menghela napas. Bahkan tim penyelidik sudah ditarik kepolisian. (Name) hanyalah korban. Dia awalnya hanya dijadikan pancingan tanpa sadar untuk villain oleh kakak angkatnya sendiri.
Bahkan ia ah korban dari keegoisan ia dan seluruh guru-guru UA yang mengadakan festival sekolah dengan niat baik agar membantu emosional murid. Tapi ternyata malah..,
Tapi...,
yah..., selalu ada jalan untuk orang-orang yang mau berusaha sebaik mungkin.
Meski sekarang secara formal, hanya Hawks lah yang masih melanjutkan penyelidikan. Tapi jalur kebaikan yang dibentuk (Name) membuat banyak sekali pertolongan tulus yang membuat Hawks tidak merasa sendiri dalam melakukan misinya.
Iya. Aizawa belajar banyak tentang kata-kata mutiara bahwa tidak ada kebaikan yang sia-sia karna semuanya pasti akan dipetik hasilnya kelak.
"Yo, Eraser Head-san!"
"Aku lama-lama bosan mendengar suaramu."
Meski Aizawa berkata sarkas, tapi guru muda itu dapat melihat gurat kelelahan di muka Hawks yang selalu ceria tersebut.
Hawks terkekeh, "Aku mau mampir ke asrama kelas 1A lagi."
"Untuk apa?"
"Ada sesuatu yang perlu kulakukan sebelum pergi melanjutkan penyelidikan."
*
Awkward momen.
....
njir lupa watermark tapi gapapala maaf husbu kalian jadi aneh ditanganku huhuw
Lima menit tanpa ada percakapan.
Canggung bet anying. kira-kira begini visualisasi batin Sen secara kasar.
Sen udah keringat dingin bjir, baru bangun kirain disapa malaikat eh malah yang datang malaikat maut.
Satunya rambut nasionalis satu lagi jabrik bagai durian.
Sen serasa lagi training ditanyain di alam kubur. Gapapa itung-itung latihan ya bang?
TAPI NGOMONG DONG BAMBANK, GAENAK KALO DIEM-DIEM GINI KEK ANAK KECIL LAGI BERANTEM
"Jadi...,"Sen memutuskan bersuara masih dengan muka datar, "Apa yang kalian lakukan disini? Kalau berhubungan dengan (Name), sudah kubilang kami tidak punya hubungan apa-ap-"
"Bisakah kau tidak menyebut namanya?"
Sen auto kicep.
"Aku hanya ingin meminta maaf."Todoroki sedikit membungkuk.
WOAH HARUSNYA SEN BAWA KAMERA SEKARANG. Seorang Todoroki! membungkuk minta maaf padanya.
tapi minta maaf masi kurang. Sen buru-buru menyingkirkan pikiran jahatnya.
inilah akibat bergaul dengan monyet betina :(
"Aku sedikit berlebihan. Sedikit emosi. Maaf untuk tadi."
"Lupakan saja itu,"Sen menghela napas, "Aku jadi belajar banyak setelah bertarung denganmu. Terimakasih."
IYA TODOROKI MAU MINTA MAAF. TERUS APA GUNANYA YANG DISEBELAH?! JADI BODYGUARD?! Sen justru lebih merinding melihat tatapan sinis Bakugo.
Kayak...
Kayak...
Kayak dia itu celurut gitu.
Todoroki menghembuskan napas, "Aku juga berterimakasih atas pertandingan tadi. Terimakash atas pertandingannya, aku belajar banyak juga dari sana."
Sen mengangguk. njir formal banget. emang beda anak kasta atas.
UDAHKAN?! YAUDAH SANA PERGI! MERINDING EUY,
Mending ditatap mbak-mbak rambut panjang di pojokan yekan sen?
"Apa saja yang si bodoh ceritakan padamu."
hah?
Sen terdiam, lantas patah-patah menoleh, "Hah?"
Respon yang salah membuat Sen seketika terlihat bego dimata Bakugo.
Bakugo mendengus, "Dia sering bercerita bukan? Apa saja?"
Si bodoh itu (Name)? Sen baru ngeh.
Njir, padahal (Name) lebih cerdas dibandingkan dirinya.
Meski lebih waras dia sih.
Iya. (Name) gawaras. Sen mengakui hal itu.
"Aku dan (Name) han-"
"Kapan kalian bertemu?"Bakugo.., kasian atuh anak orang belum selesai ngomong
"Kita bia-"
"Apakah kau itu masih saudara dengan (Name)?"Kali ini gantian Hartono.
Sen lelah.
"Gini."Sen angkat suara, "Aku dan (Name) patner latihan setiap pagi. Kami punya kebiasaan yang sama, latihan dini hari. hanya sebatas itu saja."
"Apakah si bodoh itu menceritakan sesuatu?"
"Dia bercerita banyak."Sen mengingat ingat, "Kalian sering diceritakan juga kok."
Biar hati mereka adem gitu ya Sen?
diangkat, di bawa terbang, lalu dihempaskan.ga
"Bukan tentang aku dan sialan ini."Bakugo menghembuskan napas gusar, "ARGH LANGSUNG KE INTINYA SA—"
"Jangan berisik!"Suara Recovery terdengar di dipan sebelah.
"Maaf."Todoroki yang menjawab.
"Cih."Bakugo berdecih, "Apakah kau tau tentang masa lalu, keluarga, atau apalah itu."
Sen ber ooh pelan dalam hati.
Lantas terdiam dan merenung. Teriang-iang ucapan si heroin kala itu. Menggema di kepala Sen.
"Siapapun itu."
"Jangan kau beritahu ke siapapun itu."
Sen menghembuskan napas.
Lantas menggeleng dengan tegas.
"Maaf, tapi sepertinya itu sudah melanggar lebih dari privasi (Name)."
*
Aku pengen bilang tadi tu flashback tapi nanti pisau melayang.
Tapi iya, ini flashbacknya Sen. Sekarang dia lagi ganti baju ke seragam UA sebelum pulang ke asrama. kembali ke Sen POV!!
Iya. Apapun yang terjadi, Sen tidak akan bilang ke siapapun terkait hal itu.
Benar.
Lelaki itu menghembuskan napas, mengingat pertemuan latihan mereka. Yang terakhir. Saat pagi sebelum festival.
Sen begitu terperangah dengan (Name) yang mendadak membicarakan masa lalunya. Lugas, jelas tanpa rasa ragu sedikitpun. Dan juga tanpa menyebutkan alasan kenapa gadis itu membeberkan semuanya di depan Sen.
"Berjanjilah."
Sen ingat tatapan (Name) yang waktu itu entah kenapa terlihat sendu.
baru kali ini Sen melihat muka (Name) sesendu itu. Seakan menunjukkan seluruh beban hidupnya, melepas topeng ceria yang selama ini dipakai sang heroin tuk tunjukkan ke semua orang bahwa ia bahagia dengan hidupnya.
"Apapun yang terjadi. Siapapun yang bertanya. Jangan pernah ceritakan ini ke siapapun."
Sen yang kala itu masih syok, hanya bisa mengangguk patah-patah.
(Name) menghela napas lantas menatap langit malam.
"Kecuali..., jika aku sendiri yang menyuruhmu bercerita. Oke?"
Sejak itu, Sen berpikir.
Apakah sebenarnya (Name) sudah memperkirakan kejadian saat festival?
*
Todoroki menghembuskan napas kesal.
Ah. Lama-lama dia bisa gila sendiri.
Muka Todoroki terlihat kosong, dingin, tak mempedulikan Midoriya, Iida, Tokoyami yang tengah berbincang-bincang di sebelahnya. Duduk di sofa memperhatikan berita tanpa paham berita apa itu karna ia tak fokus.
Todoroki bored sekaligus bete. Jadi ia hanya mengganti channel seenaknya tidak peduli serua protes orang-orang yang tengah serius menonton.
"Aku datang."
Semuanya reflek menoleh ke arah pintu. Aizawa-sensei yang masih memakai kostum Heronya berdiri. Memandang malas seluruh warga kelas yang memang sedang kebetulan berkumpul dibawah setelah makan malam.
Minus Bakugo yang melewatkan makan malam dan tidur cepat.
Akhir-akhir ini Bakugo memang selalu tidur cepat dan sering sekali melewatkan makan malam sampai Uraraka membuat jadwal untuk penghuni lantai 4 membawa makan malam Bakugo ke kamarnya agar lelaki itu tidak jatuh sakit.
bahaya depresot
Aizawa mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Tidak peduli Iida yang sibuk bertanya ada apa kepadanya.
"Dimana Tokoyami?"
*
Vibes nulisku kembali sayang!
Aku minta maaf atas keributan yang kemarin.
Dan terimakasih banyak buat yang bersangkutan sudah bersedia mengunpublish ceritanya. Aku yakin kau pasti bisa menulis cerita yang lebih baik! aku jadi mengerti asal muasal permasalahan ini dan yeah, maaf kemarin aku sedikit kasar.
(Name) ; sedikit!?
Sq : afk diem aja deh
chapter Inspirasi akan aku unpublish. Toh masalahnya sudah selesai.
Tapi jika ada yang berbaik hati mengulanginya lagi, aku juga senang hati akan membuat keributan baru.
OKE MASALAH HAWKS TERPECAHKAN
Siapa anjim yang ngupload ke yt duluan. Makanya ketauan.gagaga
OKE SAMPAI BABAI
Owlyphia!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro