Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[6]


hehe.


Funfact : Sen itu menyukai kamera dan dunia fotografi. Sumber dari myheroacademia.fandom.com



*



Labil?



Iya



Emosi?



Iya



Todoroki gatau kenapa dia kayak gini sekarang.



Mungkin dia akan menyesali ini besok-besok. Mungkin dia akan dimarahin atau nilainya akan dikurangi tapi Todoroki tidak peduli.



Sepertinya ia mulai paham apa yang dirasakan Bakugo.



Kenapa lelaki itu selalu badmood jika melakukan atau melihat sesuatu yang berhubungan dengan (Name).



Ini seperti gejala orang gagal move-on. Semu yang berhubungan dengan (Name) entah kenapa membuat mood menjadi down karna rasa bersalah yang begitu menyeruak itu.



Todoroki tidak melampiaskan kekesalan ke lelaki yang berada di depannya itu.



Yah, itu pelampiasan sih, tapi bagi Todoroki. Ia memang sedang kesal. Sedang marah.



Tapi marah pada dirinya sendiri.



Rasanya itu.., seperti.., seperti ia butuh lawan bertarung untuk melampiaskan segala kemarahan ini.



Tapi jelas Todoroki tidak suka dengan lawan yang hobi bersembunyi dan licik macam Juuzo. Atau Tetsutetsu yang terlalu bersemangat dan berisik saat bertarung. Sementara gadis kecil bertanduk itu adalah tipe petarung jarak jauh.



Yah.., takdir apa yang terjadi tapi memang yang menurut Todoroki cocok dijadikan lawan adalah Sen Kaibara.



Apalagi (Name) dekat dengannya.



Cih. Todoroki merasa resah sendiri kalau nama (Name) disebut.



"Hei, aku jelaskan sekarang."Lelaki dengan tinggi nyaris menyamainya itu mengangkat tangan, masih menolak bertarung, "Aku dan (Name) tidak ada hubungan apa-apa! Kami tidak berpacaran atau apalah yang seperti kau kira!"



"Ini bukan tentang (Name)."Todoroki menghembuskan napas. "Aku merasa kau lawan yang seimbang untuk pertarungan jarak dekat."



"Tapi ini pertandingan kelompok, Todoroki!?"Sen berseru tidak percaya. Shock. "Ada Tetsutetsu, ada Juuzo dan kau!? Astaga tuhan..,"



"Aku tidak akan mengeluarkan serangan jarak jauh."Todoroki memasang kuda-kuda. "Sepuluh menit sebelum waktu pertandingan habis. Hanya meminta waktumu sepuluh menit saja."



Dan sepuluh menit itu cukup untuk membuat Sen modar. Lelaki itu berdecih.



"Sialan."



Todoroki melesat maju.



Oke doakan Sen tidak mokad hari ini.



"Aku kasian dengan nasib spion."Sero, "Astaga Todoroki bucin sangat sampe nyerang saingan."



"Mungkin... karna Aizawa-sensei bilang video ini akan ditunjukkan ke (Name)?"Mina bergumam pelan.



"Sama seperti Kacchan."Midoriya melirik ke arah Bakugo yang memperhatikan pertandingan di area sudut kiri. "Todoroki-kun bertarung untuk menghilangkan rasa bersalahnya."



"Pertarungan jarak dekat biasanya jauh lebih memuaskan dibandingkan serangan jarak jauh. Apakah itu yang Todoroki mau? Bertanding satu lawan satu dengan orang yang ahli serangan bela diri di tim lawan?"Kirishima berkomentar. "Kebetulan itu yang temen dekatnya (Name) hahaa."



"Kebetulan yang mengerikan."Kaminari bergidik. "Todoroki lagi mode emosi lho. Aku tidak yakin si spion akan kembali dengan selamat tanpa luka."



Kaminari, Sero, Kirishima, Mina, Hagakure, sedang mengobrol asek di depan layar tancap yang menunjukkan jalannya pertandingan bersama Midoriya. Sementara ketuanya alias Bakugo menolak ikut dan duduk single sambil mengamati alur pertandingan dari bagian lain.



"(Name) bukannya pernah one-on-one dengan Todoroki ya?"



Menoleh serentak ke Uraraka yang baru datang.



"Sebentar, ini aku saja yang tidak tahu kalau (Name) dan Todoroki pernah gelut?!"



"Bukan gelut."Mina membantah, "(Name) pernah cerita kalau dia memang pernah bertanding dengan Todoroki."



"Lah kok kita gatau!?"



"Itu percakapan para gadis!"Hagakure berseru. "Kalau tidak salah sebelum Ujian lisensi, kami di kamar Mina, memakai masker wajah dan bercerita banyak. salah satunya itu."



"Kapan tandingnya? Mereka berlatih sendiri?"Sero mengernyit.



"Sebelum festival olahraga. Iya, Todoroki pernah mengajak (Name) duel."



"Siapa yang menang?!"



"Seri. Eh,"Mina teringat sesuatu, "Entahlah, tapi (Name) kabur saat mau tanding lagi. Katanya dia gamau jadi es batu."



"Yah. Kebiasaan."



Semuanya memasang wajah suram. setiap membahas topik (NAme), pasti langsung merasa aneh dan aneh gitu. Rasanya seperti nostalgia orang yang sudah tidak ada.eh?



"Kadang aku merasa seperti.., apakah kita pantas mengobrol santai seperti ini padahal (Name) disana mungkin sednag berusaha bertahan hidup..,"Uraraka bergumam.



"Aku merasa seperti itu juga."Midoriya menghela napas, "Andaikata boleh egois, mungkin sekarang beberapa dari kita sudah kabur untuk membantu pencarian. Tapi..,"



"Itu hanya akan membuat sekolah kesulitan. Astaga, aku sudah menonton siaran klarifikasi, UA benar-benar dihujat habis-habisan."Kirishima mengeluh. "Rata-rata menyalahkan kenapa (Name) yang notabene tidak mencolok justru yang dincar. Media mengira bahwa villain mengincar siswa secara acak sehingga banyak wali yang khawatir."



"Bener juga,"Sero menghela napas, "Kejadian (Name) tidak pernah sampai ke telinga media. Seakan.., seakan ditutupi gitu. kalian ngerasa aneh gak sih!?"



"Yah, sebelum UA benar-benar mengalami perpindahan murid secara paksa, Hawks-san datang dan menjelaskan kepada media. Jujur aja aku baru tau kalau banyak yang belum paham (Name) dan Hawks adalah kakak adik. Meski angkat sih."



"Jika waktu di I-Island, Hawks-san tidak mendadak menghampiri (Name). mungkin sampai sekarang kita tidak tahu."Uraraka bergumam, "(Name) terlihat tidak suka saat Hawks datang dan bertingkah akrab. Atau hanya perasaanku saja?"



"Hubungan mereka mungkin tidak sebaik yang kita pikirkan."Midoriya berkata pelan. "Tapi Hawks-san sendiri yang mengambil misi penyelidikan jadi kuharap semua akan baik-baik saja.



(Name) dan Hawks jauh dari kata akrab. Midoriya menghela napas. Aizawa-sensei pernah bilang, hubungan mereka sebenarnya lebih ke arah pemaksaan. Bahkan (Name) diangkat adik sebagai Hawks pun, diawali dengan kejadian yang tidak bisa dibilang damai.



Lagian kalau (Name) memang berbahaya, kenapa mukanya tidak menampilkan kalau dia adalah penjahat? (Name) tidak pintar akting lho. Mukanya tertebak sekali apalagi kalau dia mulai bosan dan mengantuk. Midoriya sedikit meragukan apakah benar kalau (Name) dulunya penjahat?



Eh tapi bisa jadi, karna Midoriya yakin seorang Pro Hero sefamous Hawks-san pasti tidak mengangkat sembarang orang untuk menjadi adik. (NAme) adalah mantan penjahat yang harus dilindungi. itu lebih dari cukup untuk membuat Hawks mengangkat (Name) menjadi adiknya meski dengan pemaksaan.



Tapi Midoriya merasa hubungan mereka lebih seperti seorang kakak yang protektif dan adik yang malu dengan tingkah kakaknya. Itu hubungan kakak adik biasa. 



Midoriya gatau kalo (Name) sama Hawks gelut sampe mainan tsunami.



*



"Cih!"Sen melompat mundur.



Permainan bela diri Todoroki sama baiknya dengan saat lelaki itu memakai serangan jarak jauh.



Todoroki melesat memaka hentakan kaki kanan yang seketika mengeluarkan es.



Sen mengangkat tangannya memakai sikap bertahan tapi dengan lengan yang berputar kencang. Membuat tangan kiri Todoroki yang hendak meninju segera menahan dan tubuh lelaki itu dengan cepat mengganti serangan menjadi tendangan yang bergerak menghantam bagian leher Sen.



Sen menunduk dengan cepat, kakinya terangkat mengambil pijakan. Dengan cepat menghindar dengan cara keren abis. Membuat sebuah gerakan mendarat ke bawah dengan tangan sebagai penopang tubuh lantas melesat cepat menghindari Todoroki.



Kalau serangan jarak jauh dia mundur. Tapi kalo adu bela diri bolehlah sini.



Todoroki menarik napas dan dengan cepat ia berbalik sembari memiringkan tubuh reflek karna Sen memberi serangan balasan nyaris mengenai lengan kirinya.



Kaki kanan Todoroki menghentak lantai dengan keras membuat sebuah tebing kecil sebagai pijakan Todoroki agar melompat menghindari kaki Sen yang bersifat membuatnya keseleo.



Sen dengan cepat memanuver gerakan kakinya dan menghancurkan tebing es milik Todoroki dengan tujuan agar lelaki itu tidak bisa menyerang brutal dari atas. Todoroki melompat sebelum tebing esnya hancur dan mendarat dengan posisi seperti pendaratan sempurna pada lompat jauh.



Jika Todoroki mendengar dari teriakan Present Mic yang nongol padahal harusnya guru itu tidak jamnya ikut. Maka terjadi tiga duel dalam sesi tiga.



Shoji dan gadis bertanduk itu. Lantas Honenuki dan lelaki yang bersemangat dengan quirk mirip Kirishima itu berusaha menerobos dan masuk kesini tapi Iida dan Ojiro menghalanginya.



Pasti Todoroki akan diomelin Iida karna bertindak di luar rencana tapi ia tak terlalu peduli toh sampai saat ini posisi kedua tim masih seimbang.



Tapi yang jelas, Todoroki berkelit menghindari tinjuan berputar Sen dan memberi serangan balasan lewat tendangan.



Lelaki itu cerdas.



Sen Kaibara bukan seseorang yang berpikirian pendek. Dia penuh strategi.



Terlihat dari gerak-gerik Kaibara yang menghindari quirk apinya. Wajar, Kaibara bsa menghancurkan esnya dengan quirknya tapi ia tak bisa menghindari panasnya api.



Tapi Todoroki tidak akan menggunakan quirk apinya.



Ia akan menang dari lelaki ini dengan menggunakan esnya. Todoroki belum puas bertarung. Dia tak ingin langsung menang jika hanya mengeluarkan quirk apinya saja.



Sen berdecih, ia melesat menghindari tebing es lantas melompat memakai pijakan dari salah satu paralon, daan memutar pinggangnya cepat dengan kedua tangan yang juga berputar, menyerang Todoroki dengan putarann tak terhingga itu.



Todoroki berdecih, mengambil satu langkah kebelakang dan mengayunkan tangan kanan dengan cepat. Semburan glatser es menerjang Sen tanpa ampun.



Sen menarik napas, berusaha tenang.



Ia adalah tipikal petarung jarak dekat sehingga sedikit lemah di serangan jarak jauh.



Tapi Sen sudah mengantisipasi hal ini. Kakinya menapak sejenak lantas memberi tolakan kencang, menyambut serangan gletser Todoroki. Memanfaatkan kekuatan quirknya, Sen membuat sendi tubuhnya berputar dan meletakkan kedua tangan diatas persis seperti orang menyelam. Untuk menerjang gletser sekuat itu, satu-satunya yang bisa jadi pelindung hanyalah sarung tangan atau item support kostum heronya yang memang memiliki daya tahan yang kuat.



DBAM!



Todoroki bergumam pelan, dengan cepat melompat mundur ke belakang. Sen yang berhasil menerobos gletser sekuat itu tak lantas menghembuskan napas lega. Lelaki itu berpijak sesaat lantas melompat lagi menerjang Todoroki yang seketika menghentakkan kaki kanannya.



SCRASH!



Dinding es tiga meter itu menahan serangan Sen membuat lelaki itu sejenak mundur dan mengatur napas.



Sialan. Sen meringis. Untuk menerima serangan sekuat itu saja ia sudah kehilangan setengah kekuatan padahal Todoroki Shouto pasti memiliki banyak kartu as yang belum digunakan seperti saat ia memanfaatkan ketidakseimbangan suhu untuk membuat ledakan besar saat final round melawan Bakugo.



Idih, Sen ogah. Mending pura-pura mati kayak kadal aja.



eh yang pura pura mati itu kadal bukan?



Todoroki menghancurkan esnya sendiri, melompat tinggi dengan pijakan salah satu paralon disana dan mengacungkan tangan kanannya seiring dengan sebuah tebing es yang mengarah ke arah dirinya tanpa ampun.



Mana tajem lagi



Kedua tangan Sen reflek berputar dan ia mengarahkannya ke samping kepala kanan serta memiringkan kepalanya. Membuat gletser itu mengenai sisi luar kedua tangannya yang terlindungi dan tiddak mengenai bagian kepala.



Tapi tetap saja, karna tekanan besar dari gesekan antara sarung tangan Sen dengan Gletser yang bergerak cepat membuat yang memiliki tenaga lebih kecil alias Sen terpental jauh.



Menabrak dinding ugh sakit



Sen tidak memperkirakan fisika sederhana itu sehingga ia tak mempersiapkan diri dibanting. Refleknya tidak begitu tinggi sehingga lelaki itu memilih pasrah terbanting ke dinding.



Abis itu Sen bakal pura-pura tepar dan pertandingan selesai. Maaf teman-teman, Sen gakuat, dia pengen cepet cepet rebahan.



Tapi gajadi gara-gara Todrooki langsung menerjang memberi sebuah gletser lagi. Membuat Sen terpaksa bergerak gesit menghindar, melompat cepat berguling dan menabrak paralon.



Iya nabrak lagi. Coba aja kalo Sen nabrak truk nanti dia yang ke dunia nyata



Todoroki menghembuskan napas. Sepertinya ia sedikit berlebihan.



Present Mic terdengar sedang rebutan mic dengan Vlad King. Jadi ia tak tahu bagaimana kondisi luarnya. Apakah Iida dan Ojiro berhasil menahan dua kelas B atau siapa yang sudah tertangkap.



Todoroki bergumam pelan lantas pandangan matanya terarah ke Sen yang sudah memasang kuda-kuda.



"Apakah kau sering berlatih dengan (Name)?"Todoroki berteori, "Gerakanmu..., itu seperti sama dengannya.., tapi kapan?"



Sen menelan ludah, "Aku memang banyak belajar dari (Name). tapi hanya sebatas itu saja."



Todoroki berdecih, tangan kanannya mengacung. "Sial-"



DBAM!



"KAIBARA, LARI!"



Sen dengan cepat melompat dan melayang lantas langsung menapakkan kaki di salh satu paralon dengan bantuan tali kabel yang berjuntai sementara Juuzo kilat langsung menyentuhkan telapaknya ke lantai, membuat Todoroki yang tidak siap langsung tenggelam di lantai yang sudah dilunakkan Juuzo.



Sen dengan cepat berlari ke arah Juuzo, "Terimakasih, kemana yang lain?!"



"Kami berhasil menangkap Ojiro sementara Shoji melawan Tsunotori. Tetsutetsu menahan Iida disana. Sialan, aku but—"



"AWAS!"



SCRASH!



"TODOROKI SHOUTO MENGELUARKAN SEBUAH TEBING ES RAKSASA UNTUK KELUAR DARI QUIRK JUUZO HONENUKI!"



Sen dan Juuzo sudah terlempar duluan ke dinding. Tak siap dengan serangan sekuat itu.



"WAH, IIDA TENYA BERHASIL MEMASUKKAN TETSUTETSU KE PENJARA, SKOR SEKARANG ADALAAH SATU SAMAA!"



"Cih."Juuzo berdecih, menyeka debu di helmnya. "Sialan kita terjebak."



Sen batuk, "Pertahankan saja skor ini selama dua menit. Kita akan ser-"



"SOFT!"



Juuzo dengan cepat melunakkan gletser es yang nyaris sekali menusuk mereka. Todoroki dengan langkah terhuyung karna setengah badannya membeku itu berjalan mengerikan ke arah mereka.



jujur, bagi kaum biasa seperti Sen, aura itu amat mengerikan. Dia merinding dan merasa seketika ingin bertobat karna dekat dengan ajal.



"Oke. Kita harus kabur."Sen bergumam. "Juuzo kau bisa berenang memakai quirkmu di lantai padat ini bukan?"



"Sia-sia aku hanya akan dibekukan dari bawah."Juuzo menghela napas, "Aku akan coba cara nekat, jadi tolong hadapi Todoroki sebentar."



"Ha?"



"Semoga kau ga mati Kaibara! Aku nanti gadapat contekan buat pelajaran sastra!"



Juuzo segera melompat dan menghilang dibalik kabel-kabel besi di groudn gamma..



"Sialan."Sen pasrah. Lantas dengan muka sudah pusing dengan beban hidup, ia berdiri. Menghadapi Todoroki.



"Aku akan selesaikan ini dalam satu serangan."Todoroki sepertinya mulai emosi.



"Oh ayolah kawan, aku tidak sekuat Bakugo."Sen mengambil kuda-kuda. Kedua tangannya berputar laksana bor. Bersiap menerima serangan es Todoroki.



"Sekarang nada suaramu terdengar mirip dengan (NAme)."Todoroki bergumam kesal.



"Lah!?"Udah Sen jangan berinteraksi dengan ornag gagal move on. 



Demi Elnya (Name), Sen lelah dengan hidup ini.



makanya bang, ayo ke dunia nyata, aku ajak jalan-jalan ke dufan.



Tapi..., Todoroki kali ini mengacungkan tangan kirinya.



Membuat Sen seketika tersentak.



Astaga, si bambank ini ngeluarin apinya



"JUUZO!"Sen berteriak pias. Lantas dengan cepat loncat berusaha menghindar.



Tapi sayang gasempat, jadi Sen memutar otak lagi. Kakinya berputar kencang dan ia tendangkan beraturan ke salah satu besi. Membuat besi besar itu terjatuh. Tangan kanan Sen segera mengambil besi itu dan ia mendarat dengan besi yang menjadi tamengnya u-



BLAAR!



Todoroki mengibaskan tangan kirinya, membuat sebuah lidah api menyala membakar Sen yang berlindung dibalik tameng.



Sianjir, Sen lupa kalau besi itu konduktor panas. Tapi untung saja sarung taangannya tahan panas. Sarung tangan doang bukan dirinya.



Dia mah mana kuat nahan hawa panas sekuat itu apalagi sebelum ini Todoroki mengeluarkan es nya berkali-kali, membuat sebuaah perbedaan suhu yang begitu besar.



Todoroki menarik napas. Mengangkat tangan kanannya, bersiap memberi serangan kedu-



"BDAM!"



"KENAPA BISA ADA HUJAN BESI!?"Suara teriakan Present Mic yang sebelumnya fokus ke pertandingan Shoji dan Tsunotori berteriak.



Juuzo meringis, lantas melompt turun, dengan cepat menarik Sen yang terkulai lemas tapi belum pingsan, dan lari dengan cepat.



Ia melunakkan besi diatas arena sehingga membuat besi-besi jatuh bak benda lunak lantas Juuzo menonaktifkan quirknya, membuat sebuah hujan besi yang cukup menghalau Todoroki karna lelaki itu langsung mengaktifkan quirk es untuk melindunginya dari hujan besi.



"Fak."Juuzo mengumpat melihat Iida dengan kecepataan penuh berlari ke arahnya. Lelaki itu dengan kilat melunakkan area lintasan Iida, membuat Iida langsung menghentikan lajunya atau tidak lelaki berkacamata itu akan terjebak.



"TODOROKI, KITA JUGA HARUS MUND-"



SCRASH!



Todoroki dengan emosi membuat sebuah gletser kencang menyambar Juuzo yang sedang menyeret Sen.



Sen yang sudah nyaris mokad reflek segera mendorong Juuzo dan memasang kedua tangannya yang berputar sebagai perlindungan.



DBUM



"ARGH!"



Lelaki itu langsung terbanting keras ke salah satu dinding akibat serangan gletser.



"KAIBARA!"Juuzo berteriak, ia reflek mengaktifkan senjatanya.



Membuat seluruh besi di langit-langit ruangan terjatuh bak cairan kental. lantas Juuzo menonaktifkan quirknya sehingga besi itu kembali menjadi keras dan kuat, bersiap menimpa Todoroki dan Iida.



Todoroki memutar tubuhnya, ia mengeluarkan es dari kanannya dan api di kirinya. "IIDA BERLINDUNG!"



"HAH!?"



Dua tangan Todoroki dengan cepat mengeluarkan energi kuat dua elemen dan membuat kesenjangan suhu yang parah. Mengambil teknik yang ia pakai yaitu ledakan es-api.



DBAM!



Apasih Juuzo gatau apa yang terjadi tapi ledakan itu mampu menghancurkan seluruh besi yang ia jatuhkan plus nilai tambah ia ikut terbanting keras dan tak sadarkan diri.



Kasian



Todoroki aka pelaku juga ikut terbanting, tidak menyangka daya hantam ledakan dengan besi itu sanggup membuat terpental, Iida yang berusaha menariknya justru ikut tertarik dan mereka berdua menghantam dinding bagian sana. Terus pingsan.



Yeee.. happy ending.



"SHOJI BERHASIL MEMASUKKAN PONY TSUNOTORI KE DALAM PENJARA DAN SISANYA PINGSAN JADI PEMENANG DARI PERTANDINGAN INI ADALAH KELAS A!"



*



Sen membuka mata.



Matanya memandang sekitar dalam keadaan tidur. Ini ruang perawatan UA. Khas sekali, ada meja Recovery Girl disana. lengkap dengan jamunya.



Sen pasti tidak sadarkan diri karna pertempuran tadi. Dia terbanting dua kali. Dan sekarang kepalanya agak pusing.



Ga kebayang gimana rasanya (Name) yang pernah sampe koma berhari-hari. Gadis itu sih bilangnya, gada rasanya soalnya (Name) tidur mulu sepanjang hari.



"Sialan..,"



Dia harus benar-benar menerangkan secara jelas ke Todoroki bahwa ia dan (Name) hanya sekedar dekat biasa.



Dikit biiisi hilih abangnya aja nikung di sepertiga malam



"Kau sudah sadar?"



Reflek kepala lelaki itu menoleh langsung ke sumber suara. Ia trauma dengan suara berat yang amat khas itu.



Orang yang tadi mengajaknya duel.



Dan..,



Sen melongo.



Pantes aja suasananya suram.



Karna sekarang di samping dipannya berdiri dua orang yang ia paling hindari dari dulu.



Mimpi apa Sen semalam sampai ia dijenguk sama Todoroki Shouto dan Bakugo Katsuki!?



Ayo pura-pura pingsan :)



*

maaf kalo feelnya ga dapat, aku bener-bener lagi down mood akhir akhir ini.



KUY LANGSUNG GALERY OLIP

Artist : Chitato_pon

Kenapa aku iri chir, lu kaga ada shading tapi masi bagus anjir, iri banget huhuw kapan kapan berguru lagi ya wak?


btw aku mungkin akan nge trade gambar ini jadi nantikaan saja oke! 


Artis : @Ryukiathanasius


GILA FEELNYA KERASA, feel apaan? Kalau aku melihat gambar ini seperti (Name) yang sudah pasrah dengan takdirnya gitu. tapi dia sampe skrg kaga pernah muncul muncul bjir. Asik party bareng ama anak LoV.

Artist : @Ryukiathanasius

Terus ini juga masyaallah aku tercangeng. SEPERTI (NAME) MENDADAK ANGGUN WALAUPUN AKU TAU PASTI BAHWA SURINEM GABAKAL BISA ANGGUN. Kecuali kalo lagi butuh duit.

Artist : @wolfy

Ini yang terjadi jika (Name) itu villain :) apakah itu visual chap besok? Tapi bocoran, (Name) lebih ke kelam sih, dia seperti orang gada semangat hidup, soalnya kan dia s- eh?

Artist : @septyaalicha /akun instagram

Demi apa, style chibi. Aku gatau kenapa dari dulu aku coba bikin chibi malah jadi kayak hiasan mobil yang nang ning nang nung itu huhuw. Apalagi tanpa shading udah bagus :(



sekali lagi aku minta maaf karna kualitas chap ini bener-bener menurun. doakan saja semoga mood ngetik dan vibesnya kembali

/bungkukmintamaaf



OKE SEE YOU NEXT CHAP!

BABAI!

Owlyphia

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro