Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[42]

sungkem dlu sama gw lu pada

Biar jelas (atau engga, mff ya), POV (Name) dan LOV itu sebelum (Name) berhasil kabur ke asrama sementara POVnya anak-anak UA itu setelah (Name) berhasil kabur ke asrama.

*

Kalau aku bisa time travelling, aku bakal ngomong ke (Name) di masa lalu, pegang kepalanya dan tabrakin dahinya keras-keras sambil teriak. "LU MENDING DARI SEKARANG NIATIN JADI PAHLAWAN BENERAN. GAUSAH NGIDE ANEH-ANEH."


Orang yang dulu ngincernya yang enak-enak emang biasanya karmanya cepet.


Orgil, lagian Shigaraki harusnya ngincer yang kepribadiannya jelek kaya Bakugou atau yang polos (bego) macam Todoroki daripada aku yang jelas-jelas dari awal tuh tersangkut dipaksa jadi Hero.


Kek kesalahan logika itu mah, aku ga mau jadi hero bukan berarti aku maunya jadi penjahat, bodoh.


Aku terkekeh lemas. Ga ketawa malah, cuman sekedar ngangkat ujung mulut buat menyiratkan kegelian.


"Apakah kau sudah gila sekarang?"


Tubuhku udah di ambang kematian dan ada orang gila yang mengatai aku gila. Sungguh saat-saat yang indah untuk mati muda.


Dabi sialan, in another life bakal aku injek-injek itu muka ya bajingan


Aku berusaha menyambung napas. Tubuhku sih ga kerasa sakit, mungkin karena terlalu banyak rasa sakit jadi aku gabisa fokus dan akhirnya mati rasa. Badanku seperti udah gak lagi di bawah kendaliku. Semuanya aneh. Termasuk anomali dunia yang sekarang tengah berdiri mendekat.


Langit-langit gelap ini.., mereka benar-benar tidak peduli sama kebersihannya yah bjir deh mampus nnti luka operasi aku infeksi semua. Ini mah bau-bau koasnya harus ngulang tiga kali.


Motif League ini jujur agak melenceng dari dugaanku. Siapa sangka yah mereka nangkep anak kelas 10 SMA yang tubuhnya lebih banyak susu indomilk daripada air buat dijadikan bahan eksperimen kek anjir lah kenapa lu pada ga ngambil orang-orang yang badannya LEBIH sehat sih?


Ga masalah. Masih satu planning tersisa sebelum aku mendeklarasikan diri untuk mamud (mati muda).


Yang jelas, aku harus bertemu dengan Shigaraki.


Ah.., aku kangen el..,


*

"Apa sebenarnya rencana Shigaraki?"


Orang yang paling Hawks tidak sangka malah bertanya. Sejenak ia menoleh kaget sebelum kemudian berhasil mengatur ekspresi kembali.


"Menurutmu, Tokoyami-kun?"


Tokoyami menghela napas, menatap mentornya dengan pandangan teguh anjay gurinjay. lamar aku bang"(Name) dijadikan bidaknya."


"Lalu?"


"Aku belum bisa memastikannya lagi."Tokoyami menatap laut di depannya. "Apakah itu salah?"


"Tidak, itu benar."Hawks terkekeh, mengambil posisi duduk. "(Name) selain karena quirknya kuat atau blablabla apalah itu, aku tidak ingin menerima alasan quirk kuat karena bagiku quirkku jauh lebih kuat. Semuanya selalu berfokus ke alasan kenapa Shigaraki mengambil (Name), termasuk kau Tokoyami. Tapi melupakan bahwa alasan Shigaraki mengambil (Name) tentu saja untuk sebuah tujuan"


Tokoyami baru mau protes pas kemudian dia menutup mulut (paruh?)nya. Menyadari satu poin.


"Coba nanti malam kau diskuskan dengan teman-temanmu, jangan selalu 'alasan' saja yang kalian bahas, coba sekarang ganti topik diskusinya, apa sebenarnya 'tujuan' League mengambil (Name). Diskusikan secara terbuka. Aku ingin semua paham, terutama kalian yang menjadi teman-teman terdekatnya (Name) selama ini."


Dan jadi begitulah kenapa Tokoyami tiba-tiba ngajak kumpul malem itu. Mendadak jadi pak ketu.


"Jadi intinya, Hawks menyuruh kita untuk berpikir secara kritis tentang apa tujuan League terutama Shigaraki menangkap (Name)?"


Tokoyami mengangguk.


"Bukannya udah jelas?"Sero menggaruk rambut gondrongnya itu, "Menjadikan (Name) sebagai anggota? Kan Bakugou dan Todoroki kemarin sudah lihat sendiri kan?"


Kirishima yang sudah sembuh seperti sedia kala mengangguk setuju, "Jelas sekali itu yang mereka mau. (Name) kuat jadi mereka butuh dia di timnya kan?"


Seruan-seruan setuju mulai memenuhi ruangan yang tadinya hening itu. Perkataan 'pro' cenderung mendominasi.


Tapi Tokoyami ga yakin. Bukan itu. Pasti bukan itu jawaban yang diinginkan Hawks.


"Coba kalian cari sebuah tujuan, yang mungkin terdengar tidak masuk akal tapi masih bisa dicocoklogikan. Kita harus lihat dari sudut pandang lain."Tokoyami menghela napas, capek berdiri jadi ia duduk. Membiarkan Dark Shadow yang ikut nimbrung di obrolan mereka.


"Bagaimana kalau Tokoyami-kun jelaskan dulu gimana kekuatan (Name) yang sebenarnya?"


BJIR TEBAK SIAPA YANG NGOMONG COBA


Dan satu ruangan dalam sekejap kembali hening.


"Sebagai orang yang dipilih (Name) buat latihan bersamanya, sebagai orang yang ga pernah kaget tiap (Name) bikin gebrakan baru, bahkan Tokoyami-kun yang pertama percaya kalau (Name) bisa mengatasi villain di pulau Nabu. Kakaknya (Name), Hawks-san juga percaya dengan Tokoyami-kun. Jadi, kita harus tahu dari sudut pandang Tokoyami-kun juga."


Tokoyami menghela napas. Panjang. Kemudian menatap Mina dengan pandangan serius. Sebelum kemudian matanya beralih ke Todoroki, Bakugou, Midoriya, dan Kirishima secara bergantian.


"Pertama, orang-orang yang ditangkap pas insiden Kamino adalah orang-orang yang melawan Shigaraki dan Nomu langsung saat di USJ. Itu tarik garis awal di mana semua kejadian ini bermula."Tokoyami mengangkat satu jarinya. "Dari kelas B juga ada daftar yang mau ditangkap tapi gagal karena mereka semua bersama Pro Hero saat itu. Spekulasiku dan (Name) adalah anak-anak yang kemarin maju ke babak final di Festival Olahraga."


"(Name) bilang All for One bukan lagi mencuci otaknya. Dia lagi melihat semua ingatannya dan sadar kalau (Name) punya masa kelam yang mirip tapi di situ juga quirknya bangkit, iya kan?"


"Benar..,"Kirishima berkata tanpa sadar. Midoriya mengangguk. Sisanya ntu berdua diam mulu lagi sakit gigi kayanya. Diem doang dari tadi elaah mana berantemnya kisanak.


"Quirk (Name) aneh. Dia yang bilang sendiri. Quirknya punya kesadaran sendiri, itu benar. Apa yang selama ini kami lakukan saat berlatih adalah (Name) yang berusaha biar dia bisa mengendalikan quirknya. Sederhananya seperti itu."


"Bukannya selama ini dia sudah pintar mengendalikan quirknya?"Mina memiringkan kepala, bingung.


"Itu beda,"Tokoyami menggeleng, "(Name) bisa mengendalikan quirknya sampai batas tertentu. Apabila ia melebihinya, maka quirknya-lah yang akan mengendalikannya. Tapi jika (Name) memang ingin menyerahkan kendali, maka quirknya bisa langsung mengambil alih tubuhnya."


"Itulah kenapa (Name) mengajakmu latihan.."Midoriya yang jenius itu bisa langsung menarik kesimpulan. "Karena kasusnya kalian mirip."


"Apakah kalian bisa memastikan quirk itu jahat atau baik?"


Tokoyami menggeleng, "Quirk itu tidak memiliki sifat jahat baik, dia bukan 'monster' secara harfiah. Quirk waterbending (Name) ini mengikuti insting pemiliknya. Seperti saat kita latihan, (Name) tidak pernah menyerangku dan Dark Shadow. Quirk ini punya insting untuk melindungi (Name), itulah kenapa dia kadang sedikit memaksa agar (Name) membiarkannya mengambil alih."


"Itu sekilas dari sudut pandangku."Tokoyami menghela napas, omg dia jadi main character di chapter ini. "Kembali lagi ke topik awal, menurut Sero dan Kaminari dan juga sebagian besar dari kalian, (Name) diambil karena Shigaraki butuh kekuatannya di timnya. Tapi itu 'alasan' bukan? Yang Hawks inginkan adalah kita paham apa 'tujuan' sebenarnya dari tindakan League of Villain ini."


"Tujuan..,"Todoroki memejamkan mata sejenak di tengah kericuhan anak-anak yang sedang berdiskusi. Sekelibat pemahaman masuk ke otak cerdasnya dan matanya langsung terbuka. "Apakah yang Hawks-san maksud adalah tujuan dari kenapa (Name) diambil?"


Tokoyami mengangguk. "Quirk kuat itu menurutku adalah alasan. Pasti ada tujuan kenapa League butuh quirk kuat. Tujuan akhir. Tujuan yang dalam rencana mewujudkannya itu mereka butuh (Name)."


Hening.


Kok serem sih lama-lama. Kaminari menghela napas, tidak sanggup berpikir lagi. Ia paham maksud Tokoyami tapi sekaligus ia juga bingung. Terlalu belibet, ia butuh bahasa bayi.


"Aku paham."Midoriya bergumam pelan, pelan tapi cukup untuk membuat satu kelas menoleh ke arahnya.


"Tujuan League secara garis besar adalah menghancurkan dunia.., atau membuat dunia sesuai dengan keinginan mereka sementara tujuan dari Shigaraki sendiri adalah membunuh Simbol Perdamaian. Itu yang dia bilang saat di USJ."Midoriya menatap serius teman-teman sekelasnya.


"Tapi All Might sudah pensiun, artinya secara tujuan, Shigaraki sudah tidak bisa mewujudkannya."Midoriya menoleh ke arah Bakugo yang dari tadi hanya diam, bergantian sebelum menoleh ke Todoroki.


"Ah-"Yaoyorozu menutup mulutnya. Matanya terbuka lebar. Satu kenyataan pahit tentang apa yang dimaksud Midoriya langsung ia dapat simpulkan di otaknya.


"All Might berkata bahwa dia akan menghasilkan generasi-generasi simbol perdamaian baru lewat UA."Midoriya menahan napas. Matanya kali ini menyorotkan rasa ngeri.


Bakugo menatap luar jendela dengan tatapan tajam tak terdefinisi.


"Tujuan Shigaraki adalah menghancurkan kita sebagai generasi selanjutnya dari simbol perdamaian."Midoriya mengangkat wajahnya, menatap teman kelasnya satu persatu, "Dan (Name) adalah alat yang tepat untuk menghancurkan kita."


Kelas seketika ricuh. Tokoyami berdiri diam.


Tidak. Bakugo menggeleng pelan. Belum cukup. Bukan itu satu-satunya tujuannya.


Shigaraki butuh (Name) untuk menghancurkan generasi selanjutnya dari One For All.


Shigaraki butuh (Name) untuk membunuh Deku.


*

"Tujuanku.., ya?"


Shigaraki menatap langit-langit. Tidak memedulikan orang yang duduk di hadapannya.


"Aku mau mengalahkan All Might..,"Shigaraki menghela napas yang panjang, "Tapi dia sudah tidak berguna lagi sekarang.."


"All Might mengasah bibit-bibit terampil di UA.. Ia akan selalu menghasilkan generasi pahlawan yang terdoktrin untuk mengikuti jejaknya.."


"Lalu?"


"Aku akan menghancurkan generasi pahlawan itu."Shigaraki kembali mengarahkan wajahnya ke depan, menghadap lawan bicaranya dengan serius.


"Fisiknya... mentalnya... mimpinya... semua akan hancur... harus dihancurkan.."


Matanya terbuka, mata dengan sorot yang susah untuk dideskripsikan itu menatap dengan pandangan kosong.


"Tapi bukan dengan tanganku..."


"Mereka akan hancur dengan tangan teman mereka sendiri."


"Apakah kau yakin kalau aku benar-benar berada dalam kendalimu?"


Shigaraki tertawa.


"Untuk apa mengendalikan orang yang dari awal sudah tidak punya niat untuk menjadi pahlawan?"


Aku menghela napas kasar, Dokter sialan itu bisa membuatku melakukan percakapan genting ini bersama Shigaraki. Entah obat apa yang ia masukkan sehingga aku merasa seperti sehat, padahal jelas kaga.


"Orang yang tidak berniat menjadi pahlawan bukan berarti mereka ingin menjadi penjahat."Stop dengan logical fallacy ini woi.


"Aku hanya butuh alat, kau butuh kebebasan."Shigaraki melepas tangan mayat menjijikkan itu dari mukanya. Mata merahnya menatapku dengan tatapan entahlah? Aneh?


"Aku bisa mencari kebebasanku sendiri."


"Tidak, bukan kau yang aku maksud."


Tangan Shigaraki terangkat. Menunjuk ke dahiku.


"Kau."


Aku tertegun. Shigaraki berbicara denganku, tapi tidak denganku.


Dia berbicara dengan quirk ini.


"Ah."Aku tertawa pelan saat menyadarinya, "Sia-sia. Kau mengharapkannya untuk bekerja sama dengan-"


Kelima jari Shigaraki ini teracung melesat ke arahku. Secara tiba-tiba.


Lelaki ini benar-benar berniat membunuhku detik ini jug-


"UKH"


Aku bahkan belum sempat menggerakkan jari saat tiba-tiba sensasi tenggelam itu muncul. Kali ini dengan cepat. Sangat cepat. Seperti dipaksa ditenggelamkan. Seperti-


kesadaranku..., hilang.


"Kata siapa ini sia-sia?"Shigaraki terkekeh. Menatap senang ke lawan bicaranya. Yang tengah memegang erat pergelangan tangan dan mencegah kelima jarinya menyentuh wajah orang tersebut.


"Selamat malam (Name)..? atau siapalah aku harus memanggilmu."


Mata yang sebelumnya masih dengan sorot membara berganti dengan bola mata yang benar-benar hanya menampilkan biru gelap.


"Apa yang kau mau?"


Shigaraki tersenyum, kembali mundur ke tempat duduknya.


"Bekerja sama denganmu."


Shigaraki menaruh kembali tangan menjijikkan itu di mukanya. Duduknya menegak. "Kau melindungi nonamu itu bukan? Sayang sekali, nasib kalian sangat jelek hingga harus berada di tangan kami."


"Jadi alatku. Hanya di momen itu. Dan kalian akan dapatkan kebebasan. Terbebas dari jerat hero, terbebas dari para penjahat seperti kami."


Mata biru gelap mengerikan itu menatap iris merah menyala milik Shigaraki.


Ah, Shigaraki suka tatapan tidak takutnya itu.


"Kita bicarakan lagi ini nanti."Akhirnya sosok dalam gadis itu angkat suara. Kedua mata beda warna itu masih saling bertatapan beradu dominasi sebelum kemudian mata gadis itu beranjak biru muda dengan pendar putihnya.


"Kau pikir kau bisa memanfaatkannya?"Aku menghela napas kasar. Memijat dahi sejenak merasa pusing habis berantem bukan main di ruangan putih itu. Seenak jidat itu jiwa tiba-tiba bertukar kek plis kasih efek yang ramah lingkungan dan kesehatan, kalau tenggelam mulu lama-lama aku mati trauma anjir.


Shigaraki tergelak, oke. Sekarang, ia bisa membedakan. Mana yang harus ia bungkam dan mana yang harus ada sebagai bidaknya.


Aku mengepalkan tangan. Mari coba kita mulai misi ini.


"Sudah berapa hari setelah aku hilang?"


Sebenarnya ini keadaan ngaco ya kayak gada orang waras yang abis diculik terus bisa langsung ngobrol enak dengan penculiknya kek bjir deh emang ga main-main ini anak.


Shigaraki malah garuk leher bajingan sekali anda yah, tidak berniat menjawab pertanyaan (basa-basi) ku


"Sekarang apakah kau berhasil menaklukan Gigantomachia?"


Garukan di leher itu berhenti. Aku menyeringai.


"Atau jangan-jangan kau sudah membuat Redestro di pihakmu sekarang?"


Kali ini Shigaraki menoleh. Matanya menatap SERAM. Ini bau-baunya aku bakal jadi abu part sekian.


"Kenapa? Terkejut?"Aku terkekeh melihat ekspresinya. Seru, tapi seram, tapi kalau diserang, backinganku orang pro alias kutukan ini sendiri. Jadi ngerasa punya plot armor yg lumayan.


"Kau mau tahu sesuatu tidak? Karena sebaiknya nih, setelah ini kalian harus lebih mewaspadaiku lagi."


Aku balas menatap tajam Shigaraki.


"Air tidak pernah lekang oleh waktu."


kali ini aku merasa bahwa Shigaraki benar-benar tengah menganggapku sebuah ancaman besar. Tatapannya seakan menyiratkan bahwa ia harus membunuh lawan bicaranya saat ini juga.


"Kutukan ini kuat, terlalu kuat sampai aku bisa melihat gerakan di masa lalu dan masa depan"


Tapi boong


*

Jelas boong lah, orang dia aja ngecheat anjay.

Jadi kemarin udah anaknya Bakunem kan? Okeh sekarang gue kasih nih, anaknya Todonem alias trmasuk ship utama tapi rasa kapal getek, yang naik sedikit huhu maaf yah besok gw ikut naik deh.

Arata nih abang, dia tuh mukanya aja tengil, aslinya kaga kok. Maksudnya lebih normal lah. Dia hatersnya Todoroki nomor satu (percaya atau engga) karena Ayahnya tuh aneh. Quirknya tuh es, manipulasi es, persis kaya geten tapi rada beda sih. Soalnya Ata nih ngeluarin esnya sendiri abis itu dikendalikan. Overpower sih ga sampe ya cuman anaknya jenius jadi quirknya berkembang ke hal-hal yang kadang ga terduga. Efek sampingnya tuh membeku dari dalam persis kaya Anna Frozen. Mukanya tuh muka mamanya banget makanya banyak orang bilang dia tengil (ga salah sih tapi ga setengil itu plis), tengilnya ke kembarannya doang, sisanya langsung berubah jadi jelmaan malaikat.

Terus abis itu ada Naomi, Nao ni adeknya, bedanya dibebasin deh mau berapa menit. Dia punya dua quirk, air sama api, cuman ya pas awal-awal ini quirknya ga berguna karena satunya menyala, abis itu satunya keluar dan apinya langsung reflek mati sendiri. Mukanya nih jiplek Todoroki. NAH yang satu ini tuh hobinya asbun betul anjay kek mulutnya minta dijepit emang. Nao suka semuanya kecuali kembaran dia. Kelas udah dipisah masih aja gangguin kek hidup Ata ga pernah tenang kalau belum gangguin Nao sehari.

Okeh, temgs ya temen-temen, semua per-anak-an ini sudah selesai (gw gabikin versi bayu wlee), kalau misal klean ada ide buat prompt perkeluarga(hampir)cemara ini bisa dm karena gw bakal buat book khusus untuk semua ide-ide aneh terkair Reason Universe ini kek gw lagi pengen bikin cerita What If Bayu punya quirk or something else, tungguin aja, semoga aja ga kelamaan kaya pas itu (IYE MAAP)

Ok lanjut galeri olip

Na.tsu251 aka bewww837

EH TAU GA SI abis ngeliat ini tuh gw langsung mikir kek apa jurus utamanya tuh naga air yah KAN LUCU tpi mampus anjay gue gabisa buatnya. BAGUS BANGET PLIS TEMGS UDAH BUAT MBA INI CERIA

Vvicka.id

Kaka kaka sekalian, tolong banget berhenti membuat narasi sedih dengan Bayu, soalnya gw jadi ikut terinspirasi. nanti malah diprotes lagi kalau dibuat angst.

kan gue ngikut kata pembaca

WKWKWKW, TENGS YA UDAHBIKIN ART BAYUNEM (angst version) tpi gpp soalnya penumpang kapal mereka emang hobinya disakiti


Threeya.art

ka ampun ka, artnya bagus banget ka, sepuh ampun puh

WOI INI ARTNYA NEM APA DEWI LAUT????

Miyuu.nee

mon maaf ni ya gw barusan ngetik tolong berhenti buat bayunem angst tapi yg satu ini bikin bayu (BAGAS) dribble BJIR LAH BANG LAMAR AKU BANG. MOVE ON DARI NEM-NEM AMIS ITU DAN NIKAHI AKU WAHAI MAS-MAS JAWA.

Okeh ges, gw pengen pamer anaknya todonem makanya apdet, stay toon ya soalnya bntar lagi perang.eh

Sampai babai!

Owlyphia

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro