[3]
Jadi aku mau Reason #2 itu gada genre humornya alias serius.
Tapi gagal.
Emang gabisa ya?
[3]
Waktu yang sama saat Flash Back Todoroki di chapter kemarin.
"Kelas A terlihat biasa-biasa saja,"Tetsutetsu menopang dagu. Bermain dengan bolpoinnya, "Apakah kejadian kemarin tidak mempengaruhi mereka?"
"Tapi mereka jadi lebih pendiam."Kosei bergumam. "Biasanya jam segini, kelas A sudah rusuh bukan? Jadi hening banget sekarang."
"Mau gantian rusuh?"Setsuna mengangkat sapu.
"Jangan ih, lagi suasana berduka."Yui Kodai yang biasanya diam menyahut.
"Yui, omongannya bikin salah paham woy."Kosei menimpali, "Konteks suasana berduka itu kayak orang meninggal, ganti kek."
Monoma berkata sedikit keras, "Aku turut prihatin dengan apa yang menimpa kelas A,"Dia sudah waswas dengan Kendo yang sudah bawa sapu dibelakangnya.
Tapi abis itu si fotokopi itu melanjutkan. "Tapi kapan lagi sih, ngelihat Bakugo dan Todoroki galau. HEY KENDO, AKU TIDAK BERNIAT MENGEJEK!"
"Muka Bakugo tapi makin ngeselin."Togaru bergumam,
"Ya emang kayak gitu mukanya dari awal. Mau dibuat gimanapun, yaudah kayak gitu."
"Jangankan Bakugo atau Todoroki, disini aja ada yang galau kok."Kosei melirik.
"Kaibara molor mulu dari tadi."
"Ngantuk bro."Sen menguap. Kepalanya masih menempel dimeja.
"Efek galaunya ngantuk ya bro?"
"Begitulah."
"Auranya Kaibara lagi gelap bung."Kuroiro dari belakang menceletuk.
"Kan sebelum ini pelajaran matematika."Sen menyergah. Ga terima dikata galau.
"Kau lupa berdoa sebelum tidur."Shiozaki berceramah.
"Yeu ketiduran mana sempat doa."
"Katanya jamur bisa menghilangkan galau, Kaibara!"Kinoko aka lolinya kelas B berseru, "Kau mau?"
"Idih ogah."
"Padahal kita baru beberapa bulan disini..,"Reiko berkata pelan, "Tapi masalah yang menimpa angkatan ini sudah banyak sekali."
"Ralat,"Kendo memotong, "Sebenarnya masalahnya tertuju ke kelas A semua."
"Yang di Kamp Pelatihan, kita kena juga lho."
"Kita mah aman, kelas A yang gawat."
"Tapi bukannya itu keren?"Awase bergumam, "Mereka ditimpa banyak masalah tapi semuanya masih riang gembira seperti itu. Yah sebelum kejadian festi kemarin."
"Iya, riang gembira sampai-sampai Kaminari bikin satu gedung korslet."
"Ashido yang buat lubang asam dikantin."
"Kinoko bikin kebun jamur di atap sekolah, jadi sebenarnya kelas A dan kelas B sama-sama beban sekolah."
"Hehe."
"Tapi menurut Vlad King,"Tetsutetsu menceletuk, "Kelas A itu paling sedikit pengeluaran listriknya."
"Motto kelas A kan gunakan sumber daya alam yang ada, jadi mereka memilih menggunakan Kaminari daripada memakai listrik sekolah."
"Itu sumber daya manusia..,"Shiozaki yang nilainya tinggi protes.
"Kalau seperti itu,"Rin bergumam, "Shiozaki, ayo bersama kita buat sekolah ini menjadi sekolah yang hijau."
"Woylah, bedakan mana tanaman hias dan tanaman rambat berduri."
Sen menjengit kaget. Tiba-tiba di depannya udah ada kepala Setsuna melayang
Horor asli.
Btw, quirk Setsuna itu Lizard Tail Splitter jadi quirknya itu seperti Tsuyu, Setsuna itu secara kemampuan itu meniru kadal aka cicak. Salah satu kemampuan Setsuna itu tubuhnya mampu membelah sampai lima puluh bagian dan melayang kemana-mana.
horor asli. Kelas B udah ga kaget ngeliat sepotong tangan kegeletak di atas meja.
gausah tanya kemana organ Setsuna, author juga gatau :(
"Hmmmm...,"Setsuna kepala doang itu bergumam.
"Minggir ih, creepy banget liat quirkmu, minggir kadal!"Sen menampol kepala Setsuna dengan buku tulis. Agar menyingkir dari hadapannya. Serem asli.
Kepala Setsuna berputar asek di langit kelas, "Sebenarnya aku masih bingung kenapa kau dan (Name) tiba-tiba dekat padahal kalian hanya bertemu sekali."
"Backstreet mereka."Awase melanjutkan mencatat pelajaran dari buku Kendo menceletuk.
"HAH!? UDAH OFFICIAL!?"
"BELUM WOY, AWASE JANGAN HOAKS KAMU YA!"
Awase memasang muka tanpa dosa.
"Gile, masi banyak cewe di seantero dunia dan Kaibara milih yang saingannya berat."Rin masih gak habis pikir.
"Jiwa laki-lakinya tertantang!"Kinoko berseru.
"Lho emangnya Sen itu laki?"
"Owalah asem."
"Dia itu cwk."
"Cwk apa cwk bro?"
"Cari bahan bullyan yang lain. Aku ga minat."Sen berseru malas. "Lihat tuh, muka Kosei lebih asik dibully."
"Heh, aku diem lho dari tadi."
"Cowo galau itu asek dibully kawan."
"Tapi kalo dipikir-pikir...,"Juzo bergumam, "Awase juga ga nalar sih."
"Hah? Kok aku?"Awase yang rajin dan baik hati menoleh kaget.
"Kau suka sama primadona kaya ruaya dari kelas A bro. berani banget euy."
"AWASE NGINCER HARTA WARISAN!"
"Astaga ngadi-ngadi kalian yaa..,"
"Lagian kalian hanya lihat dari luarnya doang."Awase melanjutkan kalimatnya sambil merangkum, "Coba lebih dekat dengan kelas A, berteman dengan mereka itu seru. Yaoyorozu-san tidak seperti yang kalian bayangkan. Dia tidak pilih-pilih teman."
"Tidak pilih-pilih teman. ugh sakit bun."
"Tapi emang Yaoyorozu friendly sih,"Kepala Setsuna berputar-putar di kelas. "Ashido juga, Uraraka. Aku tidak dekat dengan yang laki-laki tapi rata-rata dari mereka emang ramah."
"Nah."Sen menimpali.
"Tapi Kaibara suka sama cewe yang disukai dua cowo populer dari kelas A. gila lu ye?"Kosei
"Kau manly sekali Kaibara, berjuang meski harus melawan orang kuat."Tetsutetsu banjir air mata.
"Kita hanya teman."Sen.
"Kiti hinyi timin. Diam-diam nyeseq kaka."
"Boong tu boong, mereka backstreet."Awase
"Diem lu tukang las."Sen menampol kepala Awase yang memang tempat duduknya berada persis di depannya memakai buku tulis yang sama dengan yang ia gunakan untuk menampol Setsuna.
"Sianjir, PJ KAIBARA PAJAK JADIAN WOY!"
"Tapi pacarnya lagi gatau dimana sekarang :("
"Entah kenapa aku bangga Kaibara bisa menyaingi dua anak ngeselin dari kelas A itu,"Tetsutetsu serasa jadi bapak-bapak.
Kirishima besi version bi laik.
"Astaga..., kalo udah canon yapasti aku sekarang jadi es dan sudah diledakkan."Sen mengelus dada.
"Iya bener.., ayo tumpengan."
Sen sabar.
"Kayak ada yang kurang."Kendo bergumam, "Kurang bacotan seseorang."
Kendo menoleh ke Monoma yang dari tadi jadi sider, "Tumben kau tidak nyampah?"
"Aku berisik disalahin, aku diam disalahin. Astaga emang baginda itu selalu salah yah."
Monoma tewas karna lemparan benda dari teman-teman sekelas.
"Aku bosen."Monoma menopang dagu, "Kalian tahu, aku bosan bertanding dengan kalian woy."
"Yeee. Sini ayo baku hantam."Setsuna protes.
"Hore baku hantam."Kosei
"Sebenarnya jika kau ingin tidak bosan, kau sekarang ke kelas A dan melakukan hal seperti biasa saja."
Monom mendengus, "Lagi galau semua mereka, dikacangin itu gaenak tau."
"Padahal dari dulu emang udah biasa dikacangin ya bund? Baru nyadar sekarang?"
"Hush, Monoma lagi tobat. Jangan diganggu."
"AKU INGIN BERTARUNG DENGAN KELAS A!!"Monoma berteriak, "Tapi sayang situasi tidak mendukung."
"Iya sih,"Juuzo meregangkan tangannya. "Aku hanya pernah tanding tangan kosong dengan (Surname) itupun mampus kena banting cewe anjir. Mau ditaruh mana mukaku?"
"Sesuai request gan, mau dimana taruh itu kepala? "Kosei menunjuk kepala Setsuna yang terbang.
"Buang aja ke tempat sampah."Juuzo
"Hilih bacot kao."Setsuna menampol Juuzo lewat tangan kirinya yang melayang.
"Aku bangga bisa menang dari (Name) waktu itu,"Tetsutetsu.
"Yah aku kira kakinya gerak ke kanan eh malah melenting dan langsung mengincar kakiku sampai aku terjatuh. Perkiraannya tidak terduga. Kaget aku."Kosei berseru.
"Aku menahan diri karna dia cewe."Togaru gamau ngaku.
"Bro, aku lihat kau dibanting telak sama (Name) lho."
"Nahkan aku pengen nabok muka ngeselin kelas A di pertandingan resmi."Monoma geregetan.
"Tunggu aja festival olahraga tahun depan."
"Kelamaan, mana sempat keburu bosan :("
"Guys! Guys!"
Loli kedua kelas B aka Tsunotori murid dari luar negeri itu membuka pintu kelas dan berlari masuk.
FBI open up kelas B nyimpen banyak loli. Klo kelas A nyimpen tante-tante.g
"Ada apa Tsunotori?"Kendo bertanya.
"I have an important announcement to you, guys! From.. Vlad King-sensei!"
"Translate plis."
"Tsunotori punya pengumuman dari Vlad King."Setsuna menjawab. "Makanya, jangan tidur waktu pelajaran Present Mic."
"Mainnya hebat. Padahal kupingku mau pecah saat pelajaran Present Mic, Bondo bisa sampe tidur bjir."
"Hehe."
"Pengumuman apa?"Shiozaki penasaran.
"Eh.., sebentar, I'm forget it... mm.., ano..,"
"Kayang dulu, siapa tau inget lagi."
"Juuzo gaboleh sesat ih."
"Oh, we will have a joint training! This afternoon!"Tsunotori berseru riang.
"Joint Training? Eh latihan gabungan?"
"DENGAN SIAPA?!"Monoma ngegas.
"Class A, of course! And well, I forgot his name but he is from General Departement. Oh, Im sorry but I really forgot his name..,"
"DOA ANAK BAIK SELALU DIKABULKAN!!"Monoma selebrasi sebelum tewas dipukul pawangnya.
"Hah?"
"Kenapa kawan?"Yosetsu menoleh ke belakang, tempat Sen duduk.
"Apa tidak masalah mengadakan hal seperti itu di situasi macam ini?"
"Aku justru takut kecewa."Shiozaki yang berada di seberang kiri belakang Sen nimbrung.
"Kecewa apa?"
"Yah.., posisi kelas A lagi down semua."Shiozaki bergumam. "Aku takut kecewa mereka tidak mengeluarkan kemampuan terbaiknya nanti..,"
"(NAme) juga gak ada bukan?"Yui menceletuk. "Rasanya sedikit tidak adil, padahal aku ingin melawan (NAme)."
Sen menghela napas. merebahkan kepala lagi ke atas meja.
Dia emang bukan siapa-siapanya..., tapi kok rasana nyesek ya?
*
"Terimakasih banyak atas bantuannya..,"Hawks berkata pelan. Tersenyum.
"No problemo, toh (Name) sempat menjadi murid magangku. Edgeshot dan Mt. Lady tidak masalah. Semoga laporan itu bisa membantu, Hawks-san."
"Ini membantu sekali, Kamui Wood. Amat membantu."Hawks berseru.
Percakapan usai.
Bantuan dari Tim Kamui Wood, Mt Lady, Edgeshot. Mereka memberikan hasil penyelidikan di prefektur Shizuoka dan sekitarnya padahal Hawks tidak meminta bantuan. Inisiatif yang membuat Hawks merasa ia didukung oleh banyak orang.
Yah.., Kamui Wood bilang, (Name) adalah murid magang pertamanya jadi, ia ingin membantu proses pencarian gadis itu. Edgeshot berkata bahwa ia benar-benar respek dengan (Name) begitu pula Mt. Lady. MEreka bahkan bilang bahwa, jika Hawks butuh bantuan, mereka selalu ringan tangan menolong.
Sekali lagi (Name) berhasil memetik buah kebaikannya sendiri.
Tapi... Hawks menghela napas. Selalu ada kabar buruk yang senantiasa mengiringi kabar baik.
Baru saja, tim penyelidiknya bilang bahwa lima titik yang ditandai sebagai lokasi (Name) mengalami zonk alias tidak ada apa-apa disana.
Jujur, Hawks merasa buntu.
Ia mendapat tim dalam jumlah yang cukup besar. Terdiri dari satuan kepolisian berbakat, para pro hero berbakat dari angka peringkat tiga puluh keatas.
Tapi ini adalah lokasi ke dua puluh satu yang saat dicek zonk.
Zonk.
Astaga. Hawks berpikir apakah mereka melarikan diri ke luar negeri?
Ia sudah berusaha mengikuti alur pikiran Shigaraki tapi tetap saja semua titik itu kosong. Jejak Nomu tak terdeteksi, mereka benar-benar melepas Nomu secara random tanpa petunjuk dari mana semua Nomu itu berasal.
Tapi, setidaknya Hawks menemukan dua pabrik Nomu yang sudah tak terawat.
Disini yang membuatnya jadi susah adalah (Name) tidak membawa kartu pelajar khas UA.
(Name) dan beberapa temannya yang diperkirakan bisa menjadi tangkapan villain, memiliki jenis kartu pelajar yang sedikit berbeda dibandingkan teman-teman lainnya. Dan (Name) dkk tidak menyadari bahwa kartunya dipasangi alat pelacak. Tapi sudah diperintahkan untuk selalu membawanya kemana-mana.
Eraser Head sendiri yang bilang pasca kejadian di Ujian Lisensi Sementara bahwa kartu pelajar milik (Name) dan beberapa temannya sudah diupgrade dilengkapi dengan alat pelacak sebagai jaga-jaga jika kejadian seperti ini terjadi.
Tapi kemarin kan festival dan mana ada siswa yang membawa kartu pelajarnya saat acara festival, pelacak mendeteksi kartu pelajar (Name) sedang berada di kamarnya. Itu benar-benar sebuah keberuntungan besar bagi para villain.
Mirko juga bilang, kemungkinan besar mereka berpindah-pindah tempat dengan (Name) yang disekap. Apalagi dengan quirk Kurogiri, itu adalah hal yang mungkin. Membuat titik-titik koordinat secara random untuk menyulitkan tim kepolisian menemukan (Name).
Tapi Hawks menolak dugaan itu mentah-mentah.
Menurutnya, (Name) ada di satu tempat.
Ia tak punya bukti tapi firasatnya kuat kalau (Name) sedang berada di tempat yang sama dari awal dan tidak dipindahkan kemana-mana.
Dan gadis itu dalam keadaan tidak sadar.
Yah.., dinalar aja deh, jika (Name) sadar, pasti sekarang ia berusaha melawan. Seharusnya ada jejak pertarungan. Tapi (Name) tidak melawan sehingga Hawks berspekulasi kalau (Name) dibuat koma sesaat.
Tapi buat apa mereka nyulik (Name) kalau hanya dibuat koma doang disana anjir? Jadiin pajangan? Jangan dong, mukanya (Name) ngeselin. Jadiin keset aja.
(Name) dibuat koma sesaat. Itu ide yang bagus karna gadis itu lebih mudah dikendalikan dalam keadaan tidak sadar. Meski kepribadian (Name) memang bersifat pasif tapi siapa sih yang mau disekap penjahat lama-lama. Apalagi Hawks yakin disana tidak menyediakan susu kotak.
Tapi kembali ke pertanyaan sebelumnya, kenapa mereka repot-repot menerobos UA hanya untuk menangkap (Name) dan membuatnya tidak sadar.
Dia punya firasat kuat tapi Hawks sendiri berusaha agar tidak menyakini firasat itu.
Dia kesal dengan analisa dadakan yang melintas.
Teleponnya berdering lagi
Tim penyelidik keempat.
"Hawks-san, koordinat yang dikirimkan zonk."
"Shit, ya sudah, segera cek titik berikutnya."Hawks reflek mengumpat.
Sialan, ini benar-benar buntu. Ia kesusahan dengan hal ini. Apakah perlu mengecek seluruh bangunan yang ada di Jepang hingga markas LoV yang sesungguhnya ditemukan?
"Hawks-san."
Hawks menoleh, mengernyit melihat siapa gerangan yang menghampirinya dengan napas terengah
"Oh! Kau Jirou Kyoka!"Hawks berseru senang. Dia baru berniat ke kelas A menemui Jirou sebelum ada telepon dari Kamui Wood, sehingga ia berhenti di lorong dan menerima teleppon dulu. "Kebetulan sekali aku mau bertanya denganmu."
Jirou merapikan bajunya sebelum membungkuk memberi salam.
"Bolehkah aku bertanya terlebih dahulu?"
"Silahkan anak muda, kau bebas bertanya apapun dan aku akan menjawabnya."Hawks merentangkan tangan. "Aku juga akan bertanya banyak jadi sebaiknya kita duduk sekarang? Bagaimana jika di ruang tunggu bersama Eraser Head?"
Jirou menggeleng, "Mungkin setelah ini, tapi aku ingin bertanya satu hal disini..,"
"Silahkan!"
Jirou mengatur napasnya. Lantas menatap Hawks dengan pandangan yang sulit diartikan.
Dia tak pernah menganggap kalian sebagai temannya.
Jirou menggigit bibir, merasa ragu sejenak. Hawks diam menunggu. Jirou memantapkan hatinya sebelum satu pertanyaan penting yang sudah lama ia resahkan keluar dari benaknya.
"Apakah.., sebenarnya kau yang merencanakan semua ini?"
*
Btw, itu yang kepribadian kelas B, aku pakai sesuai imajinasiku dan berbagai sumber jadi maaf jika banyak yang OOC huhuw.
Pendek ya bun?
Gila padahal dua rebu kata tapi kok rasanya pendek banget
Oke deh, ternyata chap baku hantam kelas A dan kelas B itu terjadi besok.
Iya aku usahain apdet besok deh hehe.
TAPI GATAU JANGAN BERHARAP BANYAK ADINDAA
Btw buat Galery Olip aku jeda dua chapter sekali sesuai saran saat Bincang othor kemarin hehe
OKE SAMPAI BABAI!
Owlyphia
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro