[2]
Selamat Hujan!
[2]
"Oi Hawks."
Lelaki yang sedang menata berkas sambil duduk di kursi khusus ruang tunggu Departemen Pahlawan itu menoleh, "Mirko-san, tumben kau datang ke departemen!"
"Mau menemui petinggi?"Mirko mengangkat alis. Berkacak pinggang melihat Hawks memegang data pribadi dengan foto 3x4 milik adiknya.
"Mereka memaksaku datang kesini padahal aku baru saja menyelesaikan urusan di UA."Hawks mengeluh, "Mana disini malah disuruh nunggu lagi. Pengen ngomong kasar tapi inget nyawa."
"Kasar."
"Terimakasi sudah mewakilkan."
"Aku tadi melihat guru UA, siapa dia?"Mirko duduk dengan santuy di sebelah Hawks. "Apakah memang sedang segawat itu?"
"Oh, Eraser Head, tadi dia bersamaku kesini. Banyak yang harus diurus. Astaga kenapa Legue Villain malah menghentikan aktivitasnya. Bener-bener menjengkelkan, aku tak punya awalan untuk melakukn pencarian!"
"Apakah mereka tahu kalau (Name) adik angkatmu sehingga mereka mengincarnya?"Mirko bergumam penasaran.
"Sepertinya tidak,"Hawks bergumam, "Yang tahu hanya pihak UA saja dan beberapa orang. Bahkan media baru tahu kemarin bukan? Lain cerita kalau ada kebocoran informasi."
"Lho,"Mirko mengangkatt alis, "Kukira banyak orang yang tahu?"
"Mereka hanya tau (Name) adalah murid magangku."Hawks mengangkat bahu, "Ah sial, aku sedikit salah perkiraan."
"Hei, ada yang bisa kubantu?"
"Hah?"Hawks memandang Mirko kaget. "Kau kesurupan apa njir?!"
Mirko menabok Hawks memakai kakinya. "Gila, aku serius!"
"Aku sedikit curiga,"Hawks menatap Mirko dengan pandangan menyelidik, "Kau tidak akan menyuruhku menraktir kan?"
"Ini hanya sekedar balas budi."Mirko menghembuskan napas, "Aku menaruh respek pada (Name). hei, aku pernah melawannya dan dia berbakat. Tapi itu karna aku mengalah pada level anak SMA."
"Hilih gamau ngaku. Kalah ya kalah."
"Itu bergaantung pada aturan tandingnya."Mirko melotot, "Lima belas menit (Name) bertahan maka dia akan menang. Nah dia mampu menahanku dengan serangan jarak jauh selama lima belas menit. Tidak ada kalah atau menang. Tapi ya.., dia hebat. Aku tidak menyangka. Nah maka dari itu, Tuan kecepetan, apakah ada yang bisa saya bantuu??"Emosi dia.
"Hehe,"Hawks nyengir, "Aku perlu data kejahatan di Jepang selama empat eh lima sama hari ini."
"Lho bukannya itu tugas kepolisian?"
"Mereka hanya mengumpulkan kasus yang memiliki data resmi. Itu merepotkan karna kasus dengan data resmi itu hanya memuat sepersekian persen dari jumlah kejahatan seluruh Jepang."
"Kau menyuruhku mencari semua kasusnya? Bukankah itu mustahil?"Mirko mengernyit.
"Tidak.., hanya Legue Villain saja."Hawks berkata tegas, "Lingkup pencarian juga meliputi obat-obatan ilegal, dan..., penjualan alat-alat kedokteran ilegal! Iya fokus pada titik itu saja."
"Kau punya firasat?"Mirko menghela napas, meski dia tidak memiliki tim tapi jaringannya cukup luas dan itu pasti bisa membantu
"Begitulah."Hawks mengangguk mantap, "Mereka pasti sekarang sedang bersembunyi. Bersama (Name) tentu saja. Aku tidak menemukan pergerakan mereka tapi pastinya selalu ada bukti. Selalu ada pergerakan tersembunyi sekecil apapun."
"Kau tidak memakai radar? Maksudku, pastinya ada energi quirk tidak normal, mengingat mereka melakukan penelitian ilegal dengan nyawa manusia?"
"Aku sudah melakukannya. Ada banyak titik."Hawks mengeluh, "Sengaja sekali membuat fokus hero terpecah. Aku sudah memeriksa titik-titik. Itu hanya pengalihan. Banyak Nomu yang disebar. Benar-benar merepotkan!"
"Aku tinggal mengabaikan mutan menjengkelkan itu dan fokus ke bagian perdagangan ilegal?"Mirko memastikan.
"Yeah, terutama pada alat kedokteran."
"Apakah kau mencurigai mereka menyelidiki (Name)?"
"Kau taukan, quirk mutasi itu menjadi obyek percobaan yang bagus?"
"Ternyata memang karna quirknya ya? Aku sudah menduganya sedikit tapi kukira itu tipe elementalis biasa. Tidak kusangka sampai quirk mutasi."Mirko bergumam. "Eh, bagaimana dengan misimu?!"
"Misi apa?"
"Mafia di prefektur Kyoto, pengedaran narkoba? Itu tugasmu bukan?"
Hawks ber-oh pelan, "Aku serahkan ke sidekick ku, biar mereka ada kerjaan selain nyapu agensi."
"Lho kau punya sidekick?"
"Asem."
*
Hawks mengusap dahi, menunggu panggilan diangkat dari pihak sana. Lama banget, sampe lumutan dia.
Waktu tulisan berdering berganti dengan deretan detik, dengan sigap Hawks langsung mengangkatnya.
"Moshi-moshi, maaf mengangkatnya lama hehe. Ada apa Hawks?"
Hawks menarik napas, berusaha untuk tenang dan bernada biasa,"Situ ngangkat telepon atau lagi lari maraton sih?! Lama bener ngangkatnya!"
"Ya.. aku baru selesai renang. Kenapa ya? Mau ngirim uang lagi?"
Ini situasi serius, tapi ia harus bersikap biasa, "Kagaklah, emangnya aku konglomerat punya uang banyak?"
"lho kan emang konglo. Kenapa nelpon?"
Ayo, lakukan sesuai rencana.
Hawks menghembuskan napas.
Ini akan baik-baik saja.
Semua akan sesuai rencana.
"Kapan acara festivalmu?"
"Tujuh hari lagi..., eh kau termasuk hero yang diundang?"
"Jam berapa pertunjukannya?"
Jangan langsung jawab. Tolong, jangan langsung dijawab.
"Yang bener atau yang salah?"
Hawks menghembuskan napas lega.
Ini pola khas dari kejahilan (Name).
Benar itu salah
Salah itu benar.
Sejauh ini semua lancar, Hawks tersenyum tipis, "Yang benarlah yakali salah."
"Jam dua siang."
"Oke (Name) makasih!"
"Astaga aku bercanda dodol! Yang benar itu jam s—"
Hawks memutus panggilan dengan cepat.
Ayo lakukan rencana kedua.
"Pro Hero Hawks, kau mendengarkan?"
Hawks mengangguk. "Maaf aku tadi berpikir sesuatu."Nyengir dihadapan dua petinggi departemen dan satu pejabat tinggi kepolisian yang sedang berbicara.
Tadi itu flash back ternyata.
"Oke aku ulangi."Lelaki paruh baya itu mengetuk meja lagi, "(Name)(Surname) adalah gadis yang kau angkat menjadi adik karna orangtuanya sudah meninggal. Dan ternyata dia memiliki quirk mutasi yang kuat sehingga menyebabkan (Name)(Surname) diincar penjahat. Begitu bukan?"
Hawks mengangguk.
"Pertanyaan dari kami, apakah kau mengetahui bahwa quirk gadis itu adalah quirk kutukan?"
"Sepertinya menyebut quirk kutukan itu.., kurang tepat,"Hawks bergumam. "Aku baru tahu akhir-akhir ini. Tapi kurasa itu bukan masalah yang besar. Bukankah kalian melihat sendiri kalau quirk mutasi (Name) tidak sekuat Eri dari Shie Hassakai?"
Iya.., quirk (Name) hanya bisa bikin tsunami tiga puluh meter hehe.
"Tetap saja itu punya potensi berbahaya."
"Semua quirk jika awakening bahkan jika itu quirk keturunan tetap punya potensi berbahaya. Ga hanya (NAme)."Hawks menghela napas, "Jadi apa maksud kalian?"
"Kau harusnya segera melaporkannya."Petinggi dengan rambut perak itu mengetuk meja dengan pulpen, "Ini kesalahan fatal."
"Quirknya tidak terlalu kuat."
"Hei, tetap saja dia quirk kutukan, Pro Hero Hawks,"Pejabat kepolisian berseru. "Meski kadarnya kurang, tapi quirk kutukan punya saat dimana quirknya mengalami awakening dan itu bisa menghancurkan banyak hal. Hah, apalagi kita baru mengetahuinya saat dia sudah di tangan villain lagi."
"Semua quirk apabila dia awakening pasti akan lebih kuat,"HAwks menyergah.
"Yah, quirk biasa saja sudah kuat. Coba kau bayangkan jika sekelas quirk mutasi itu awakening. Shigaraki contohnya, mungkin dia bisa menghancurkan orang hanya dengan menjentikkan jari saja."
"Jadi,"Hawks berkata datar, "Apa yang ingin kalian lakukan?"
"Segera bawa gadis itu kembali."Petinggi departemen yang memakai jas hitam berkata, "Kami akan siapkan karantinanya. Kau hanya tinggal membawanya kembali. Yah, berdoa saja semoga dia tidak dikendalikan atau dicuci otak oleh Legue Villain."
Apa (Name) bisa dicuci otak? Hawks berpikir demikian tapi dengan cepat ia menyergah, "Beri aku alasan kenapa dia harus dikarantina. Memang apa salahnya? Dia belum fiks menjadi bagian dari mereka."
"Dia baru kembali dari Legue Villain."Petinggi yang dari tadi diam mengangkat satu jarinya, "Jika kita berhasil membawanya. Ada kemungkinan bahwa nona (Surname) sudah berpihak ke pihak villain bukan? Yang kedua, quirknya berbahaya. Sebelum ia mencelakakan orang-orang di sekitarnya, lebih baik kita mencegh sebelum menangani hal yang sudah terjadi. Dan banyak alasan lainnya. tapi dua alasan Itu saja sudah cukup membawa orang kedalam karantina."
"Aku tidak setuju."Hawks berkata datar, "Karantina itu khusus untuk para penjahat yang dibawah umur dan dalam artian dikendalikan atau dicuci otak. (Name) belum memiliki hal itu. Kalian baru bisa menentukan saat ia sudah kembali."
"Itu benar,"Salah satu dari mereka menghela napas, "Itu benar, oke, sekarang alasan kami ganti karna dia mempunyai quirk yang berbahaya. Pro Hero Hawks, meski kami tau kau adalah pro hero tiga besar, tapi tetap saja kau tidak bisa menjamin gadis itu bisa selalu mengendalikan quirknya."
"Dia bisa mengendalikan quirknya. Tidak ada kasus (Name) kehilangan kendali bukan? Anggap saja ini seperti Eri dari Shie Hassakai. Kalian tidak melakukan karantina padanya."
"Dia berbeda."Yang dari kepolisian menjawab, "Umur Eri masih dalam tahapan bisa dikendalikan. Dia bisa diarahkan ke jalan yang benar dan dibimbing untuk selalu di pihak pahlawan. Sementara nona (Surname) sudah berusia remaja dan anak-anak seusianya biasa membangkang, memiliki idealisme tersendiri dan kami tidak mau berurusan dengan quirk mutasi yang salah jalur seperti Shigaraki."
"Ukuran (Name) masih dapat dikendali-"
"Tugasmu hanya tinggal membawanya kesini, Pro Hero Hawks. Kami yang akan mengurusnya setelah itu."Mengetukkan pulpen.
Ngeselin bet.
"Masih ada UA bu-"
"Terimakasih sudah mau mengangkat nona (Surname) menjadi adikmu sehingga ia tak sampai ke jalan yang berlawanan. Oke, kau bisa pergi."
Kasian yang mau ngomong tapi dipotong mulu.
"Pro Hero Hawks diperkenankan meninggalkan ruangan ini."Yang dari kepolisian berkata tegas.
Hawks mendengus, "Sama-sama."
Pergi.
Pengen ngomong hewan tapi inget nyawa astaghfirullah..,
Hawks pengen banting pintunya tapi dia inget harga nya mahal jadi dibatalkan deh. Amit-amit kalo gajinya turun.
"Minggu depan pengumuman peringkat pahlawan akan diberitahukan. Usahakan gadis itu ditemukan sebelum pengumuman peringkat."
"Yayaya serah dah."
Hawks kabur sebelum ditampol.
Dia menutup pintu dengan cepat, lantas menggerutu.
"Sudah selesai?"
"Eraser?"Hawks menoleh.
Aizawa menghela napas, "Aku akan kembali ke UA. Semoga (Name) segera ditemukan. Teman-temannya sudah bermuka mayat semua."
"Muka mayat?!"
"Remaja galau. Seperti tidak punya kehidupan."
"Tapi bukan muka mayat juga, Eraser...,"Hawks cengo, "Aku ikut, urusanku belum selesai di UA."
"Hah? Mau ngapain lagi?"
"Kemarin aku baru bertanya ke Bakugo Katsuki dan Todoroki Shouto. Kurang satu anak lagi."
Aizawa ber-oh pelan,"Sia-sia saja, Jirou belum mau bicara, dia masih syok berat."
"Setidaknya aku harus mencoba dulu."Hawks merilekskan tangannya. "Astaga lama-lama anggota departemen menyebalkan sekali, coba aja mereka mengenal (Name) yang seperti apa baru memutuskan untuk menkaratinanya dulu atau tidak."
"Karantina?"Aizawa menoleh, "Karantina yang khusus penjahat dibawah umur?"
"Karantina khusus untuk quirk berbahaya. Eh, tapi sama saja sih,"Hawks menghela napas, "Yeeee.., quirknya (Name) aja cuman bisa bikin tsunami doang."
CuMA BiKiN TsUNaMI dOaNG , Aizawa ingin mengumpat.
"Setidaknya dia aman.."Aizawa
"Aman sih iya, tapi mungkin kita semua tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi."Hawks menggerutu, "Karantina itu sama seperti penjara seumur hidup. Pilihannya hanyalah (Name) dihapus ingatan dan diganti seluruh identitasnya."
"Membiarkannya di villain lebih berbahaya,"Aizawa bergumam, "Terus apa yang harus dilakukan? Ini seperti berusaha mengambil (Name) dari kandang singa lantas ditempatkan di luar angkasa."
"Bukan kandang buaya?"
"Kan katamu, tidak akan ada yang bisa menemui (Name) lagi."
"Iya juga sih..,"Hawks nyengir, "Aku harus menyusun rencana lagi.., seperti nya perlu sedikit b-"
"Oh, Hawks, Eraser Head-san."
Mereka berdua menoleh.
"Bentar."Hawks bergumam, "Aku lupa siapa namamu."
"Centipeder-san,"Aizawa mengangguk, "Sedang ke Departemen?"
Sidekick dari Agensi Nighteye itu mngangguk,"Aku baru saja melapor kalau Nighteye-san sudah bangun."
"OH!"Hawks mendadak ingat, "Kau sidekick Nighteye!"
"Sudah bangun?"Aizawa fokus ke pernyataan Centipeder. "Nighteye sudah bangun?"
"Dua jam yang lalu sadar."Centipeder mukanya sumringah. "Aku baru saja mau menemui (Name) tapi sepertinya sedikit terlambat ya?"Memasang raut prihatin.
"Dia akan segera ditemukan. Kami akan menyelesaikan tuntas sampai ke akar-akar organisasi."Hawks mengangguk mantap.
"Aku percaya dengan kemampuanmu, Hawks."Centipeder mengangguk, "Ada yang bisa kami bantu?"
"Eh?"
"(Name) kemarin benar-benar menyelamatkan nyawa Nighteye-san. Kami benar-benar berterimakasih dan mungkin tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk membalas hal terpuji itu, tapi dengan senang hati agensi Nighteye atas nama Centipeder akan senang hati menolong."
Aizawa mengulas senyum tipis.
"Aku terharu,"Hawks bergumam, "Ah benar juga, kalian mempunyai relasi luas."
"Jaringan kami memuat hampir seluruh prefektur di Jepang."Centipeder mengangguk.
"Sugoi,"Hawks berseru. Iya sih benar, saat di arc Shie Hassakai kemarin, agensi Nighteye menjalin kerja sama dengan banyak sekali pro hero yang jarang tersorot berita. Bahkan diantara mereka banyak yang pro hero lepas seperti Mirko atau sidekick dari agensi-agensi yang tidak terlalu disorot media. Kemampuan Nighteye sebagai mantan sidekick Simbol Perdamaian memang tidak bisa diragukan.
(Name) beruntung..,
Sekarang Hawks benar-benar melihat sendiri bahwa kebaikan itu adalah buah yang sewaktu-waktu bisa dipetik disaat sedang susah
Inilah hasil dari kebaikan (Name) dulu.
"Aku butuh informasi perdagangan ilegal."Hawks memasang muka serius, "Jual beli ilegal bahkan dalam lingkup terkecil sekalipun."
"Perdagangan ilegal? Obat-obatan berbahaya?"
"Semuanya. Ini mungkin agak merepotkan tapi aku butuh semua informasi terkait perdagangan ilegal dari lima hari yang lalu. Oh, dan juga pola rutenya."
Centipeder bergumam, "Maksudmu kami menyelesaikannya? Menangkap pelaku?"
Hawks menggeleng, "Hanya informasi saja, anggap ini misi mata-mata jadi tidak perlu ada penangkapan."
Lelaki dengan muka kelabang itu berpikir, "Itu bisa dilakukan. Akan kuserahkan hasilnya secepatnya. Kukira masalah ini sudah dipegang kepolisian?"
"Tsukauchi-san yang biasanya rajin itu sedang mendapat misi dengan kelompok mafia baru."Hawks menghela napas kesal, "Kepolisian sudah menyerahkan data penyelidikan tapi setelah kucermati, mereka hanya mengambil data resmi saja. Kasus kejahatan tidak resmi kan banyak sekali. Nah aku curiga dari sana."
"Pergerakan LOV tidak ada sama sekali?"
"Nomu-nomunya dilepas untuk membuat kekacauan. Sementara seluruh personilnya lenyap semua. Ini seperti sudah direncanakan matang-matang. Dan yang menyebalkan, saat Legue Villain menghilang, muncul satu kelompok yang meresahkan masyarakat. Semuanya benar-benar terkondisi bagi Villain..,"
Iya.., Aizawa menghela napas.
Kali ini pergerakannya benar-benar rapi dan tanpa celah sedikitpun.
*
"AAAAA!!"
"Kenapa sih Min,"Sero menoleh, merasa terganggu dengan Mina yang tiba-tiba menjerit pasca Ectoplasm keluar dari kelas.
"Aku tidak bisa fokus pelajaran..,"
"Lho emangnya kau bisa fokus pelajaran?"
"Sesama otak minim diam deh."
Todoroki bergumam pelan. Dia dari tadi hanya mencorat-coret halaman kosong buku saja.
Benar-benar tidak bisa fokus.
Apalagi jika melirik bangku kosong sebelah Yaoyorozu.
(Name) kalo lagi pusing saat pelajaran, dua kakinya naik ke kursi semua.
Nahkan inget lagi.
"Jirou,"Kaminari berbisik menoleh, "Mau minum?"
Sa ae modusnya bang.
Jirou menggeleng, "Aku tidak haus. Terimakasih Kaminari."Jirou masih dalam mode pendiam.
Todoroki menatap punggung Jirou.
Pasti ada yang disembunyikan Jirou.
Rasanya todoroki ingin sekali bertanya langsung. Jirou sepertinya tau sesuatu di hari itu tapi ia menolak memberitahu. Yah.., mungkin karna trauma or dkk tapi Todoroki penasaran woy!
Yah, dia sadar, Jirou lagi dalam kondisi down. Siapa yang tidak syok, kedua lengannya terluka parah, kakinya patah sebelah, nyaris mati kehabisan darah.
Ngeliat (Name) hampir mati gegara kecekik aja dia trauma.
Nah lho.
Jadi tadi malam..,
Dia dan Bakugo nyaris baku hantam.
Nyaris banget, sampai kakak angkat (Name) itu datang tanpa mengetuk pintu.
Eh ternyata memang sedang mencari dirinya dan Bakugo. Kumpul kelas bubar dan mereka ngobrol serius.
"Singkat saja, ceritakan padaku secara lengkap kejadian empat hari lalu."Hawks memasang muka serius.
Astaga disidang kaka ipar.
"Bagaimana penyelidikannya?"Bakugo memulai negosiasi.
"Stuck. Tapi mungkin bisa dilanjutkan jika kalian memberiku informasi lengkap. Siapa yang berada disana, kenapa (Name) bisa sendiri disana dan yah..., sebagainya. Aku sudah mendengar dari Eraser dan kepsek tapi aku merasa kurang puas jika belum bertanya ke saksinya langsung."
Todoroki menahan napas mendengar kata stuck.
Penyelidikannya buntu.
Astaga,
Harusnya kemarin..,
Andaikata dia bisa lebih cepat, lebih kuat..,
Pasti—
"Ada pria dengan muka terbakar, cewe sinting, dan..., lelaki dengan kostum menutupi muka berwarna hitam abu-abu."Bakugo menjawab datar, "Mereka menggunakan Jirou Kyoka sebagai sandera agar (Name) tidak melawan."
"Dia eh maksudku (NAme) mau berbalik ke arah kami.., seperti mau lari."Todoroki tercekat, "Tapi..., sebelum (Name) lari, dia ditusuk dari belakang oleh pria dengan muka terbakar."
"Maaf."Bakugo bergumam lirih, "Aku terlalu syok, tubuhku seakan tidak mau bergerak. Aku tidak tahu apa yang kupikirkan saat itu sampai tak bisa menyelamatkan (Name). Maaf."
"Itu terjadi cepat sekali..,"Todoroki menunduk, "Maafkan kami."
"Hei, kalian bukanlah penyebabnya."Hawks merasa kikuk. "Aku tidak menyalahkan siapapun. Itu salahku juga tidak bisa mengantisipasi kejadian kemarin. Yang aku heran, kenapa (Name) bisa kalah?"
"Dia sedang sakit,"Bakugo meringis, "Seperti demam ringan. Kami menyuruhnya ke asram—"Bakugo etrdiam.
Saat mereka menyuruh (Name) keasrama. Itu benar-benar persis sebelum kejadian.
Harusnya waktu itu diseret aja ya?
"Terus kenapa (Name) bisa disana? lokasi gedung olahraga dan tempat festival itu jauh. Kukira tidak wajar kalau (Name) tiba-tiba sampai disana."
"Yaoyorozu bilang kalau (Name) menemani Jirou mengambil tas untuk bass yang digunakan sebelum festival."Todoroki menjawab, "Menurut Yaoyorozu juga, Jirou sempat meneleponnya, sekitar jam dua belasan dan langsung dimatikan. Jadi ia kira Jirou hanya salah tekan saja."
"Telefon bantuan."Hawks bergumam, "Itu terjadi saat Nomu menyerang?"
"Kira-kira.., jika dihitung dari waktu panggilan, lima belas menit sebelum Nomu muncul di dua area."Jawab Todoroki lagi.
"Saat Nomu menyerang, kalian langsung pergi ke tempat (Name)?"
Bakugo menggeleng, "Aku sempat melawan Nomu itu, sampai dua kakak kelas dari Big Three bilang."
"Sama."Todoroki menimpali, "Tapi bedanya, Midoriya baru sadar ditengah pertarungan tentang tujuan villain."
"Kira-kira berapa menit?"
Bagi Hawks, detail informasi seperti waktu itu amat penting. Jadi dia disini mendadak jadi detektif eaaa.
"Melawan Nomunya?"Todoroki mengernyit mengingat-ingat, "Butuh..., kurang lebih sepuluh menit. Eh sepertinya sepuluh menit kurang."
"(Name) bertahan melawan villain..., sekitar duapuluh lima menit."Hawks menyimpulkan, "Mereka menahan (Name) karna tidak mampu membawanya atau hanya melawan tanpa sebab?"
"Aku tidak tahu."Bakugo menggeleng, mukanya terlihat suram, "Mungkin lebih ke 'tidak mampu membawanya'? entahlah, si telinga itu ada di tempat kejadian dari awal. Seharusnya ia tahu."
"Tapi Jirou masih belum bisa bicara..,"Todoroki mengeluh, "Mungkin syok."
"Sekarang dimana dia?"
"Sudah tidur."
Gila, Hawks melongo. Ini baru jam berapa njir
"Kenapa (Name) diincar?"
Bakugo menatap Hawks, "Daridulu, kenapa dia diincar? Apakah itu berhubungan dengan quirknya yang bisa jadi monster?"
"Yah..,"Hawks berpikir sebentar, "Sepertinya aku tidak masalah memberi tahu hal ini kepada kalian."
"Quirk mutasi itu selalu jadi obyek yang menarik. Dan personil yang kuat."Hawks menyandarkan diri di sofa. "Ditambah (Name) memang tidak pernah serius dalam hal-hal berbau pahlawan bukan? Dia tak pernah bercita-cita menjadi pro hero. Itu adalah hal menarik bagi villain. Orang kuat yang tak bercita-cita jadi pahlawan. Bukannya itu obyek yang menarik? Yah, kasusnya hampir sama dengan Eri dan Shie Hassakai."
Hawks menghela napas. "(Name) itu berusaha tidak mencolok. Tapi justru sikapnya itu begitu menarik perhatian Legue Villain. Kejadian kemarin benar-benar memihak villain sekali. Apalagi ada Twice.., hadeh, dia yang paling merepotkan."
"Dia tidak akan menjadi penjahat bukan?"Todoroki bertanya.
"Tidak. Dan Iya. Dia tidak akan menjadi penjahat karna (Name) saja malas menjadi pahlawan apalagi menjadi penjahat bukan? Tapi lain cerita jika ia dikendalikan, dihapus ingatan ataupun dicuci otak."
"Tapi jika dia menjadi penjahat,"Todoroki berseru, "Bukankah kita akan bertemu dengannya? Dibandingkan bersembunyi seperti ini..,"
"Itu hal gawat, Todoroki Shouto."Hawks menghela napas, "Jika (Name) menjadi villain, maka otomatis kesetiaannya diragukan. Bisa saja ia sudah kembali ke sini tapi ternyata menjadi mata-mata bukan? Menjadi penjahat, itu artinya (Name) akan dikarantina dan aku bisa menjamin kalian tidak akan bisa bertemu dengannya lagi."
"T-tapi dia juga korban!"
"Yah, karna dia korban maka dia akan dikarantina. Jika ia murni penjahat mungkin Tartarus sudah menunggunya. Oh iya, apakah ponsel (Name) di sini?"
Bakugo menghembuskan napas gusar, lantas menggeleng, "Hancur. Sepertinya ia tidak sengaja menjatuhkannya saat bertarung dan terbanting. Rusak parah. Tidak bisa diperbaiki..,"
"Yah. Umur hape itu belum ada setahun..,"Hawks mengeluh.
"Terus-terus, apa yang harus dilakukan?"Todoroki masih kepikiran soal yang tadi.
"Menemukannya saat sedang disekap."Hawks berseru, "Itu satu-satunya cara agar (Name) terhindar dari karantina. Ia murni dianggap korban dan mungkin hanya tinggal sementara di rumah sakit."
Muka Todoroki sejenak sumringah lantas ia merengut kembali.
Hawks menghela napas. Dia berbohong. Hawks berbohong
Semua jalan akan membawa (Name) ke karantina. Quirknya dicap berbahaya. Idealismenya diragukan. Tidak ada lagi jalan agar (Name) kembali ke sini seperti semula. Bahkan jika Hawks mengusahakan agar tidak sampai karantina, ingatan (Name) akan dihapus agar ia tak mengingat apapun lagi.
Termasuk dua orang di depannya, teman-teman, seluruh kenalan dan dirinya.
Yah dua kali ke reset itu ga asek.
"Apakah aku boleh ke kamar (Name)?"
Dan setelah itu latar berganti menjadi kamar (Name), Todoroki meminta kunci kamar ke Hagakure. Dan mereka dibolehkan masuk.
Hmmmz....
Hawks melirik akuarium kura-kura, "Kemana Lele?"
"Di Eri."Todoroki menjawab. Sementara Bakugo duduk di kasur biru (Name). entah kenapa hatinya tiba-tiba merasa sesak.
Tempat ini penuh dengan memori akan (Name).
"Dia meneliti quirknya."Hawks bergumam. Membuka-buka buku yang tergeletak di meja (Name), "Jurnal mahasiswa, buku elemen, buku-buku dongeng tentang lautan. Hei, (Name) begitu penasaran dengan quirknya sendiri? Dimana (Name) menyimpan catatan hidupnya? Perempuan punya diary kan biasanya?"
"Sebentar."
Bakugo berdiri dari kasur lantas mengambil random buku tulis (Name). dengan cepat membuka halaman belakangnya.
Penuh dengan coretan abstrak.
"Wah."Hawks bergumam, "hebat, kalian sampai tahu detail kecil seperti ini.."
Todoroki meniru yang dilakukan Bakugo, mengambil buku tulis acak lantas membuka bagian belakang.
Iya, ada oret-oretannya.
"(Name) ingin punya restoran?"Hawks bergumam, "Yaampun, cita-citanya simpel sekali."
"Ini isinya hujatan untuk fisika,"Todoroki bergumam lantas membalik buku depannya, "Oalah, ini buku tulis fisika."
Bakugo mengambil acak satu buku.
The Little Whale and Mermaid
Astaga karya saya dibuka :)
"Buku dongeng?"Bakugo bergumam. Membuka acak buku itu.
(Name) mengoret-oret buku dongeng tipis itu. Penuh dengan emoticon pusing.
Sampai Bakugo berhenti di bagian halaman menjelang terakhir.
"Putri Duyung tak pernah menginginkan takdir seperti ini. Pastinya dia hanya ingin hidup tenang bukan?"Kata Neptunus bijak
Di kalimat itu, dilingkari besar-besar menggunakan pensil. Dengan beberapa kata di atas oret-oretan itu.
Kita senasib
Tertegun.
Tangan Bakugo pelan-pelan menutup buku itu.
Menghembuskan napas panjang.
Jika dihubungkan maka yang dimaksud dari oret-oretan itu adalah (Name) tidak pernah menginginkan takdirnya menjadi seperti ini.
"Hah..,"Bakugo mengusap dahinya, frustasi kembali.
Dia tak pernah menginginkan hidup di UA? Dia tak pernah mengharapkan berteman dengan mereka?
Apakah arti kebersamaan mereka selama ini bagi (Name)?
Todoroki menutup buku jurnal. Ia menghela napas.
"Aku akan membawa beberapa buku ini."Hawks menoleh, "Terimakasih untuk informasinya. Aku akan berusaha agar (Name) kembali ke sini secepatnya."
"Maaf kami tidak bisa membantu banyak."Todoroki membungkuk.
"Kalian sudah berusaha semampu kalian. Sekarang ini adalah tugasku, jadi sampai jumpa!"
Terbang lewat balkon yang sebelumnya sudah dibuka lebar.
Tamat.
Todoroki menutup buku tulisnya. Sejenak merasa gelisah dengan apa yang baru saja ia tahu semalam dari Hawks.
Dia ingin membantu banyak. Dia mau terjun langsung mencari.
Rasanya tidak tenang jika hanya duduk diam menunggu kabar.
Ia melirik Jirou sekali lagi.
Jika saja Jirou mau bicara.
Tapi si musik itu masih syok. Bahkan Yaoyorozu sebagai teman dekat saja tak bisa mengajak bicara banyak. Kaminari bahkan rela kesetrum agar Jirou mau tersenyum.
Ia masih memperhatikan interaksi Sero, Mina, Kaminari, Kirishima, Mineta agar Jirou mau tersenyum.
Yah, sekelas tengah terpukul tapi benar kata Iida kemarin.
(Name) sedang berjuang disana, kita tak pantas menangis atau mematung sedih, mereka harusnya juga berjuang seperti (Name).
Meski memang keadaan kelas tidak kembali seperti semula, tapi setidaknya mereka bersikap seperti biasa.
Lebih pendiam.
Minggu ini belum ada kerusakan pada properti kelas.
Mata Todoroki melirik ke meja kosong itu lagi. Tadi Mina dan Hagakure meletakkan surat mereka di kolong meja (Name). alasannya, itu seperti harapan tertulis agar saat (Name) kembal-
Jirou tiba-tiba mendorong kursinya dan berlari, sedikit menyenggol Kirishima tapi gadis itu berlari cepat keluar kelas.
"Jirou mual melihat muka Kaminari?"Sero.
"Apa iya?"Kaminari galau
"Ada Hawks-san di ujung lorong."
Semua menoleh ke Shoji.
"Jirou bertemu Hawks-san di ujung lorong."Shoji memperjelas, "Sepertinya mungkin sama seperti Todoroki dan Bakugo kemarin malam."
Bakugo melirik, Todoroki melongok penasaran ke pintu tapi ia tak dapat melihatnya.
"Aku kembali."Uraraka masuk ke dalam kelas.
Mukanya terlihat pucat.
"Ada apa, Uraraka-san?"Midoriya bertanya khawatir.
"A-ah, tidak."Uraraka menggeleng, ia duduk di kursinya. Berkali-kali menghembuskan napas. Lantas menoleh dengan muka ceria. "Tadi aku tidak sengaja mendengar."
Itu benar-benar perubahan mimik wajah yang begitu cepat. Todoroki melirik sekilas.
Ada yang disembunyikan Uraraka.
Ayo setelah ini interogasi Uraraka.
"Aizawa-sensei bilang apa?"Mina bertanya penasaran.
"Aku nguping sih hehe."
"Aku kaum spoiler. Ayo spill."
Uraraka menarik napas lantas tersenyum
"Besok kita akan latih tanding dengan kelas B, teman-teman."
*
Nah besok itu akan ada spoiler fluff terkait dengan Latihan Gabungan. jadi aku minta maaf buat kaum no spoiler huhu.
Aku akan coba buat chapter besok dengan spoiler seminim mungkin, maaf sekali lagi :(
OKE AYO GALLERY OLIP!
Ini dari darealbelise
(NAME) MIMISAN LIHAT ABS PARA COGAN!
GA
Tapi di LOV dia ga digituin kok gaes
Dia di LOV justru di love love.GAGAGA
GILA, jadi pengen cepet ke konflik kan huhuw padahal masih lama. AKU KANGEN NARASI (NAME) WOY!
ayo cepat ke scene yang ada Dabinya!!
Oiya makasi bel!
Oke.....
Ajarin aku bikin fight scene bro
Tolong...
GILA mode badasnya keluar tapi yang dipikirin nasi padang hiyahiyahiya
Jadi ini el
Dan versi kura kuranya lagi kayang ya utii
terus ada lagi nih
Terus dia nangis kangen (name) huhuhu YAAMPUN LELE SINI SERAH TERIMA SAMA TANTE!
Oke ini ada versi wallpaper nya yang mau DM saia ajaaa atau Check it out di IG nya kahanamio
MAKASIH BUAT YANG UDAH NGIRIM GAMBAR!!
NAH TERUS NI ADA YANG BARU LHOO
Aku udah nentuin (Name) versi fantasy AU BNHA
Dan pilihanku adalah penyihir!
Gatau kenapa huhuhu jangan salahkan imajinasi saya...
/aku lagi bangga sama jari kuliku yaallah...,
ada kisahnya sendiri sih...
YA GATAU SI,
JADI GINI
(Name) itu adalah ras duyung terakhir. Dia hasil percampuran ras antara duyung dan sihir sehingga menjadi penyihir air.
Tapi kalo lagi renang ya jadi duyung gitu. Ilustrasi duyungnya kayak fanart buatan MizuOne yang Bakugo terbang pake paus orca hehe.
Dia jadi eee.... Buronan? Ha? GAGA ABAIKAN
Yaampun mimpiku dari dulu itu buat cerita fantasi dengan latar historical kingdom kayak di manhwa manhwa gitu.. 😭
Terus kalo ada booknya, kan (Name) punya emosi jadi dia bisa ngeblush dkk eaa
Kalo punya emosi, kepribadian ya itu jadi.....
JADI TSUNDERE AJA HAHAHAHAHHAAHAH
Mungkin akan aku jadikan kisahnya di Book lain sebagai selingan Reason #2 jika sewaktu waktu aku stuck di salah satu Chapter Reason #2 hehe
Mungkin nanti atau besok atau besok besok atau tidak pernah terlaksana :(
OKE SAMPAI BABAI!
Owlyphia!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro