[11]
hai?
Okay, mari absen.
Adegan paling berkesan di Reason?
Me : Scene yg ada Bayu nya is de best /emot batu GAGAGA yang paling berkesan itu chap 88 karna saya buat waktu sedang sakit HAHAHA
Notes : semua yang ada di chap ini merupakan gabungan dari banyak sumber dan tidak menyinggung kepercayaan apapun. Murni dipergunakan sebagai alur cerita fiksi.
*
Ah sial.
Sen mengumpat pelan, menarik selimutnya agar sampai menutupi tubuhnya. Berusaha agar bisa tidur nyenyak tanpa pikiran negatif yang mengganggu. Ini malam kesekian ia terbangun disaat surya belum menyapa, biasanya sekarang seorang Kaibara bersiap untuk latihan pagi. Mungkin karna sudah menjadi rutinitas sendiri membuat tubuhnya terbiasa bangun di jam yang sama setiap pagi
Ajari saya master.
Nah, biasanya setelah ia bangun mendadak, lelaki cuek itu susah untuk tidur kembali. Mau latihan pagi rasanya malas aja gitu. Dan sebelum ia berhasil tidur pulas, pastinya Sen reflek melakukan kebiasaan buruk yang dilakukan rata-rata remaja sebelum tidur.
Overthinking.
Simpel sih. Sejak hari ia dijenguk oleh duo hebat dari kelas A.., Sen jadi punya banyak beban pikiran huhu sad. Mikirin pelajaran aja sudah susah karna dia tak serajin Kendo meski Sen dinobatkan sebagai cowok rajin di kelas bersama Awase jika dibandingkan dengan teman-teman laki-lakinya yang lain. Tapi tetap saja ia tidak bisa langsung memahami pelajaran.
Yah intinya..., sejak Bakugo dan Todoroki datang dan menginterogasi, Sen jadi punya bahan untuk overthinking tiap malam.
Lelaki dengan nama hero Spiral itu jadi merasa ragu dengan apa yang sekarang tengah ia lakukan.
Apakah yang ia lakukan sudah benar?
Yah, Sen hanya berusaha memenuhi amanat (Name) agar tidak membocorkan rahasia keluarganya ke siapapun. Tidak peduli siapa orang itu.
Cielah amanat doi.gaga
Nah Sen sedikit heran kenapa Bakugo tau bahwa ia mengetahui masa lalu (Name). Gara-gara itu, Sen jadi berpikir bagaimana jika sebenarnya itu adalah informasi yang penting? Yang bisa membantu proses penyelidikan?
Sen menggeleng pelan.
Hawks-san pasti tahu tentang hal ini, dia tak perlu susah payah bilang ke siapapun, dengan begitu seorang Kaibara tidak akan melanggar janjinya.
Yakin udah yakin, lagipula itu aib. Pastinya ada alasan kenapa (Name) bercerita kepadanya.Pastinya berat sekali membagi cerita kecil sekelam itu.
Dan kalau dilihat dari pembicaraan terakhir mereka..,
Pastinya akan ada sebuah kode? Entahlah.., Sen agak ragu tapi dia memiliki firasat bahwa suatu saat akan ada semacam pertanda dari (Name) agar ia memberitahukan informasi masa lalu kelam gadis itu ke pihak berwenang.
Dan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat? Sen berharap begitu.
Karna kalau boleh jujur, meski dia hanya wadah tempat bercerita, rasanya berat sekali memikul beban tersebut.
Apalagi (Name) yang merasakannya langsung.
Emang selalu tersimpan rasa derita dibalik canda tawa.
Benar kata Setsuna.., Sen menghela napas.
Biasanya takdir rumit selalu jatuh kepada orang yang senantiasa tersenyum.
"ARGH OVERTHINKING LAGI KAN!"
Ye si masnya ngamok.
*
"Kau boleh berhenti sejenak, kau boleh menangis, boleh mengeluh, boleh marah tapi jangan sampai kau menyerah, Todoroki-kun."
Bakugo bangkit dari keterpurukan, sekarang Todoroki yang lagi galau berat.
Kasian.
Yah bukan galau macam anak muda yang mendadak jadi pujangga penikmat senja sembari minum kopi dihalaman belakang dengerin lagu-lagu mellow gegara galau.
Todoroki hanya menjadi lebih pendiam, lebih dingin, seperti sudah tak punya semangat hidup. Sebenarnya itu memang sifat alamiah lelaki itu. Tapi jika dibandingkan dengan Todoroki di awal magang, maka perbedaan begitu terasa karna diawal Todoroki terlihat antusias, bersemangat dengan magang jadi-jadian ini.
Dan semuanya peka dengan perubahan sifat Todoroki.
Yah, siapapun tau kalau Todoroki sudah berjuang keras bahkan sampai rela menego bapak tercintanya demi bisa ikut membantu penyelidikan yang akhirnya zonk.
Bayangkan saja, Todoroki rela menyingkirkan gengsinya yang besar untuk meminta tolong kepada ayahanda tersayang. Pasti itu pengorbanan besar tersendiri bagi si rambut dwiwarna.
Bahkan Todoroki sampai memaksa Endeavor memenuhi misi di kota lain, karna dia merasa tak cukup dengan hanya berada di kota Musutafu.
Dan berakhir sia-sia.
Kalo dilogika, seorang Hero ulung dalam hal pencarian seperti Hawks saja belum bisa menemukan (Name), apalagi bocah SMA seperti mereka bukan?
"Hn."Todoroki menimpali kalimat Iida tadi dengan singkat.
Kasian yang galau :(
Dua hari- eh tiga hari lagi, jatah magang mereka akan berakhir.
Persis setelah pengumuman Hero Billboard Chart. Udah deh, selesai magang mereka dan kembali ke rutinitas galau menunggu senja.
Dan bagi Todoroki, ini seperti apa yang sedang ia usahakan, ia juangkan, seluruh pertaruhan rasa gengsi untuk meminta tolong bantuan Ayahnya.
Semua berakhir sia-sia.
Meski sebenarnya masih ada tiga hari lagi sih
Tapi ia sudah pesimis.
Berbeda dengan Midoriya yang masih yakin bahwa (Name) di kota ini atau Bakugo yang meski sedang dalam mode irit bicara terus tekun melihat tempat-tempat yang mencurigakan meski harus kabur sejenak dari pengawasan Endeavor.
Mental Todoroki tidak sekuat mereka. Apalagi ini seperti seluruh rasa semangat, rasa optimisnya yang begitu tinggi dihempaskan oleh kenyataan secara brutal. Duar. Dan meledak hancur. Duar.
Membuat mentalnya breakdance.
"Aku tidak apa-apa."Todoroki menghela napas, menyela ucapan motivator dari Iida.
"Kalau gitu ayo semangat!"Iida mengacungkan kepalan tangan. Ke atas.
"Aku sudah semangat."Todo
Iyain aja deh, mna ngomongnya pake nada datar abiss
"Sebenarnya,"Uraraka yang dari tadi diam memutuskan angkat suara. Ia sedikit merasa tidak pede untuk memotivasi Todoroki karna seakan membuat mereka kelas 1A melimpahkan beban kesalahan pada todoroki dan Bakugo. Mereka tidak sedang menumpahkan seluruh beban dan kesalahan kepada Todoroki. Uraraka tidak pernah berpikir seperti itu.
Bahkan jika diperbolehkan, Uraraka mau ikut turun tangan langsung. Tapi ia tak punya koneksi orang dalam macam Todoroki. Jadi menurut gadis bulat itu, yang sekarang ia bisa lakukan hanyalah membantu agar semangat Todoroki kembali seperti baru.
Dan Uraraka yakin, itu juga yang menjadi alasan Iida-kun, dan yang lain berusaha menyemangati Todoroki-kun.
"Sebenarnya, apa yang menyebabkan Todoroki-kun mau berjuang sekeras ini?"Uraraka sedikit ragu tapi lantas menatap Todoroki yang melirik ke arahnya. Sedikit heran dengan pertanyaan Uraraka.
"Maksudku,"Uraraka menghela napas, "Apakah ini karna Todoroki-kun merasa bersalah dengan kejadian kemarin? Atau karna (Name) adalah teman dekat Todoroki-kun?"
Gass Uraraka, jangan kasih kendor.
"Karna ini kesalahanku."Todoroki menjawab singkat.
"Ini bukan kesalahanmu,"Iida memotong, "Tidak ada yang bisa disalahkan. Lagipula.., masalah tidak akan selesai jika kita hanya mencari pelampiasan dengan obyek yang salah saja bukan? Yang Todoroki-kun lakukan kemarin sudah benar. Bahkan jauh lebih berguna dibandingkan kita-kita yang datang terlambat."
"Itu tidak berguna."Todoroki menjawab lelah, "Kalau kemarin aku bisa lebih cepat. Aku bisa lebih kuat. Pasti-"
"Tapi Todoroki-kun dan Bakugo-kun adalah orang yang bereaksi paling cepat saat tau (Name) yang menjadi target!"Uraraka menyela. "Bahkan kalian bereaksi sebelum yang lain sadar dengan (Name) bukan? Artinya memang Todoroki-kun dan Bakugo-kun itu adalah orang yang membantu paling banyak kemarin karna Yaomomo sadar dengan (Name) setelah kalian bertanya padanya."
"Sepertinya bagi Todoroki-kun, (Name)-chan itu berbeda."Tsuyu bergumam. "Seperti sahabat? Kalian biasa bersama bukan?"
"Tidak juga."Todoroki menyergah singkat. "Aku tidak dekat. Kami jarang mengobrol."
Kebohongan yang bagus hartono sayang, sekarang kayang.
"Lalu kenapa?"Uraraka gass, "Kan Todoroki-kun tidak dekat dengan (Name), kemarin juga bukan salahmu, tapi kenapa Todoroki-kun sampai berjuang seperti ini? pasti ada alasannya bukan?"
Todoroki hendak membantah tapi Midoriya lebih cepat berkata.
"Karna bagi Todoroki-kun dan Kacchan, (Name) itu istimewa."
*
Bakugo menghembuskan napas gusar. Melihat-lihat aplikasi map di ponsel canggihnya yang Kaminari koar-koar bahwa itu adalah hape paling canggih seasrama.
Yah, ponsel lamanya gak sengaja ia ledakin gegara kesal diganggu skuadnya. Karna itu Bakugo mengganti hape, sekalian aja yang terbaru yekan?
"Hlih hape canggih macam apa itu. Hape canggih itu kalo kameranya ada tujuh!"
Bakugo inget banget dulu surinem pernah ngotot gamau mengakui hapenya itu canggih. Entah kenapa gadis itu terobsesi dengan hape yang memiliki kamera tujuh padahal belum ada hape yang punya kamera tujuh.
Lagipula ngapain bjir kamera hape ada tujuh, lokata lalat.
Yah begitulah, jadi nostalgia tapi pasti besok-besok jika (Name) sudah bal-
Oh iya, karantina bajingan itu.
Itu masalah nanti-nanti, gausa nambahin beban pikiran. Kasian yang malam-malam overthinking mulu.
Bakugo menggerutu pelan, melingkari area-area di hapenya yang akan ia datangi diam-diam besok. Apalagi mengingat celetukan Deku, jadi Bakugo merasa kalau (Name) ada di tempat yang tidak terduga.
tidak harus kota ini juga sih, tapi pasti ada di tempat tidak terduga. Kata Kaminari, Tokoyami cerita bahwa ia diajak HAwks menelusuri pelabuhan-pelabuhan, yakali ada di pelabuhan, Bakugo berdecak tidak percaya karna jika (Name) ada di pelabuhan, dia harusnya bisa kabur karna secara logika, disana banyak air yang bisa menjadi alat tarung gadis itu.
Bakugo berusaha berpikir ala villain tapi tetap tidak bisa mendapat ide dimana mereka menyekap (Name).
Sialan, padahal Bakugo aja masih belum bisa memahami jalan pikiran gadis itu ditambah dengan kejadian akhir-akhir ini. setidaknya (Name) pasti menyiapkan rencana sendiri, tidak mungkin gadis ngeselin itu hanya diam menunggu pertolongan datang.
Eh tapi bisa ding, mengingat kepribadian aneh gadis itu.
Tapi semoga aja si (Name) tau tempat dan merencanakan hal seperti kabur atau minimal ya..., mengambil informasi gitu lah. jangan bengong kyk orang linglung nunggu pertolongan.
Lain cerita jika dari awal disekap sampai sekarang, gadis itu masih tidak sadarkan diri.
Bakugo menggerutu sedikit emosi lantas melampiaskannya dengan membanting hapenya ke atas kasur bukan ke lantai maklum hape bagus.
Kemarin Sero menunjukkan chat hasil percakapannya dengan (Name) di hari itu.
Sialan, ternyata Sero mengirimkan komuk aibnya Bakugo ke (Name).
Dan sadnya, sama si surinem cuman dibalas stiker doang. Eh sebenarnya (Name) mau membalas, udah ada tulisan typing tapi abis itu balasan terakhir Sero cuman di read doang.
Sampe sekarang.
Rada nyesek sih, tapi apa daya bukan?
Mana sekarang tanpa sadar Bakugo malah keluar dari aplikasi map dan menjelajahi aplikasi chat. Grup kelas agak heboh meski tidak seramai dulu sih. Kadang Bakugo merasa heran kenapa harus dibuat grup kelas padahal mereka satu asrama?
Ya apalagi kalau bukan untuk tukar jawaban soal?
Bak anak galau gitu, Bakugo menscroll hasil chat dengan (Name) yang rada-rada absurd karna semua komuk aibnya pasti dijadikan stiker.
Bahkan profil WA nya aja masih ngeselin njir.
Baru aja Bakugo mau ngumpat atas PP yang mengesalkan plus merindukan itu, tiba-tiba ada notif.
Oh baterainya tinggal lima persen.
Eh tapi ada notif pesan masuk juga sih.
Sebenarnya agak bingung soalnya orang-orang yang biasa nyepam pesan ke dirinya sudah dimute semua. Todoroki malah gak dia save.
Jadi, ia memutuskan untuk melihat siapa gerangan yang ngechat malam-malam.
Jirou Kyoka?
Oh si telinga. Bakugo ber-oh pelan.
Tumben ngechat karna dia dan Jirou nyaris tidak pernah kontakan kecuali saat festival kemarin.
Bakugo menghela napas lantas memutuskan mengabaikan pesan saat kemudian ia baru sadar apa yang tertulis di notifikasinya
Jirou Kyoka mengirim sebuah audio kepada anda
*
-Tak ada yang bisa melepas kutukan ini kecuali diriku sendiri-
*
"Wahai semesta..., apakah membuat sebuah alunan takdir rumit adalah hobimu?"
Surai amerta yang bersinar lembut mengurai indah, jari lentik menyela anakan rambut biru bercahaya itu ke belakang telinga dengan anggun. Berada dalam wadah seorang dara anindita berusia remaja membuat keelokan paras sang Ratu Lautan itu memancar mempesona.
"Apakah Dewi Lautan sedang merasa bingung?"Selena melangkah mendekat, kaki tanpa alas kaki itu riang melewati rumput-rumput dengan embun-embun yang memantulkan cahaya temeram arti sebuah ketenangan dari tubuh Selena sang Pemuja Bagaskara. "Apa yang membuat seorang sahabat cakrawala seperti Dewi Lautan ini bingung?"
"Aku.., juga tidak tahu.."
Air berputar, memilin indah membuat sebuah ukiran yang bergerak seirama dengan alunan semilir angin yang berhembus dari utara. Wajah remaja Sang Dewi terlihat mengernyit tidak paham.
"Apa yang terjadi..?"
"Aku sudah melihat ingatan dari wadah tubuh ini..,"Jari lentik Sang Dewi terangkat, mata birunya berkilau bak ufuk diterpa sinar sang surya.
"Itu bagus. Semoga dengan begitu, ingatan Dewi juga kembali."Selena menangkupkan tangannya, berdoa setulus hati.
"Eh tidak,"Wajah remaja itu menggeleng, tersenyum ceria, "Aku masih tidak mengingat apa-apa, yang ada hanyalah ingatan wadah tubuh ini. setidaknya aku sudah tahu apa yang menyebabkan diriku dulu mau menyelamatkannya."
Sekian ribu tahun tanpa wadah, tersebar di antara rumor para petinggi Nabastala bahwa seorang penguasa lautan akhirnya memakai seorang manusia sebagai wadahnya, membuat rasa penasaran menyeruak terkait siapakah gerangan wadah tersebut?
Wadah. Tempat. Atau bahasa kasarnya, tumbal.
Para pujangga selalu bersenandung, tentang kisah ritual yang membuat derajat seorang manusia penuh candala terangkat tinggi setelah tubuhnya dijadikan wadah jiwa para dewa.
Kisah yang turun temurun, diceritakan oleh para Ibu sembari menggendong anaknya, dikisahkan oleh para guru kepada murid disela proses penimbaan ilmu, mengalir bak sungai yang bermuara sampai laut, sebuah siklus yang tak pernah lelah tuk terus bergerak.
Seorang yang terpilih. Wadah dewa bukanlah seorang tumbal ataupun sesajen, wadah dewa merupakan sebuah pangkat tertinggi yang bisa didapatkan makhluk hina seperti manusia.
Kematian yang diberkahi. Ruh mereka naik ke langit dan raga yang terpilih dijadikan wadah agar para Dewa bisa bercengkrama langsung dengan kehidupan fana dari dunia.
Diantara sekian banyak petinggi semesta, hanya seorang Dewi Lautan yang tidak pernah memakai wujud manusia. Selama sekian ribu tahun, hanya seorang pujangga ombak dan seisinya yang keukeh tak ingin mencabut nyawa seseorang hanya untuk dijadikan wadah kehidupan.
Bagi Dewi, membiarkan dirinya mengalir bersama ombak, berenang tanpa wujud bersama para ikan, termenung ditengah badai yang luas, itu sudah lebih dari cukup.
Dan sekarang, penguasa Lautan sudah memutuskan wadah manusianya. Meski entah kenapa, apa perihal yang terjadi sehingga proses sakral tersebut membuat Dewi Lautan kehilangan ingatannya sebagai salah satu penguasa elemen terbesar di semesta.
Kehilangan ingatan, kehilangan kemampuan, benar-benar seperti dimulai dari awal.
Siapakah orang yang berhasil menarik minat sang legendaris sehingga mau menempati tubuh sebagai wadah hidup?
"Jikalau Dewi berkenan, apakah saya bisa mengetahui hal itu?"
"Apa yang membuatku tak bisa menolak permintaan seorang yang setia menanti sang surya melintas?"
Tangan lentik sang Dewi kembali memainkan embun di sela bunga edelweis yang tumbuh rimbun disetiap langkah kaki Sang Dewi.
"Mereka hanya anak-anak biasa..,"Dewi menghembuskan napas. "Sungguh.., mereka hanya anak-anak baik yang belum mengetahui kejamnya kehidupan..,"
Dan berceritalah sang Dewi melalui senandung nada, mengungkapkan sebuah kisah melalui syair yang indah
Tiga jiwa muda berkelana riang
Hutan, lembah, gunung dan lautan. Diarungi bersama tuk ukir sebuah cerita romansa berbalur persahabatan
Melangkah tanpa ragu asal selalu bersama
Menganut sumpah setia jangan ada yang pernah pergi diantara mereka
Singkirkan seluruh perasaan tak berguna tuk bisa pertahankan hubungan pertemanan selamanya
Berjalan melewati seluruh rintangan yang ada
"Kecelakaan kapal..,"
Dewi menatap sendu langit, lantas menatap Selena dengan pandangan yang susah diartikan.
"Kecelakaan kapal yang nyaris menewaskan mereka bertiga..., Nabastala berkehendak agar mereka bertiga mati di hari itu..,"
"Apakah terjadi kesalahan pada guratan takdir sang langit?"Selena bertanya.
Sang Dewi menggeleng.
"Pilar berukir milik langit tak pernah salah..., tapi..., gadis ini meminta bantuanku."
"Meminta bantuan Dewi?"
Mata biru cemerlang sang Dewi sejenak meredup.
Lautan elok nan mempesona..,
Dewi menyenandungkan lantunan nada terakhir dari sang gadis yang tertampil pada ingatannya.
Terimakasih sudah mau menjadi tempat terakhir bagi dara penuh candala seperti saya...,
Sungguh kehormatan terbesar bisa berakhir kisah hidup ini pada tempat yang menjadi batas cakrawala kala senja menyapa
Bolehkah saya seorang hamba yang penuh salah meminta sebuah permintaan kepada baginda sang Ratu Lautan?
Tak masalah jika baginda menjadikan tubuh hamba sebagai makanan bagi para ikan
Tak masalah jika baginda memutuskan hidup saya pada dasar buana yang penuh akara asrar nan jauh disana
Tapi bolehkah lautan yang terhormat menyelamatkan dua orang yang paling berarti bagi hidup hamba?
Hamba sudah tidak mempunyai keluarga wahai Sang Penguasa.., yang hamba miliki hanyalah mereka yang selalu menemani kemanapun hamba pergi..,
Dan..., mimpi mereka belum terlaksana.
Mereka orang baik yang ingin mengukir senyum semua orang
Mereka petualang cilik yang bermimpi menyebar harsa di hamparan angkasa raya
Saya ikhlaskan jiwa raga ini untuk ditukar dengan kehidupan mereka berdua wahai lautan..,
"Pengorbanan yang mengharukan...,"Selena tertegun. Wajahnya meredup bak sinar rembulan tertutupi awan di kala malam.
"Adorasi terbesar dalam aroma darah sang lautan...,"Sang Dewi menghela napas. "Sebuah nyawa adalah hal berharga yang tidak boleh dianggap remeh atau disia-siakan dan gadis ini rela menukar nyawa demi keselamatan teman-temanya..,"
"Wadah yang menjalin ikatan,"Selena bergumam, "Ah, sepertinya saya tahu, gadis ini menjalin ikatan dengan Dewi, ikatan yang membuat Dewi kehilangan ingatan karna sepemahaman saya, tidak pernah ada petinggi nabastala yang menjalin ikatan batin dengan para wadahnya."
Selena lantas berputar, wadah manusia dengan jenis wanita cantik berumur tujuh belas tahunan itu terlihat mempesona, "Saya dan wadah ini hanyalah sebatas perempuan sakit-sakitan yang menginginkan kehadiran malaikat kematian agar bisa bersama saya sang rembulan di angkasa..,"
"Gadis ini meminta agar dua nyawa temannya diselamatkan dengan jaminan sang Dewi diperbolehkan memakai raganya."
"Sayangnya aku tak berhasil mengabulkan permintaannya..,"Muka ayu sang dewi terlihat sedih. dengan latar belakang lautan yang mengkelam dibelakangnya.
"A-astaga..,,"
Dan Selena dengan cepat menemukan jawaban dari pertanyaan kenapa Dewi bisa kehilangan ingatan sebagai salah satu petinggi langit.
Kontrak yang gagal.
Dewi gagal melaksanakan tugas menyelamatkan teman sang gadis, sementara Dewi sudah memakai tubuhnya sebagai wadah dewa.
Aturan tak tertulis dalam pilar ukiran Nabastala.
Hukuman bagi kontrak yang gagal adalah hubungan kontrak yang terikat tanpa batas.
"Hai Selena sang Rembulan..,"Dewi mengangkat mukanya.
"Apa yang bisa saya bantu wahai Lautan sang agung penyapa Jumantara?"
"Apakah arti sejati dari sebuah pengorbanan?"
Ingatan siapa ini?
Siapa yang tadi berbicara?
Kenapa memakai kata-kata susah dimengerti woy lah, sastra jepang aja masih remedial!
Bahasa indonesia aja belum fasih, aku masih bingung, yang benar itu ijin atau izin?
Eh...
Bentar...,
Tadi kan aku baru bertarung lawan Twice.
Terus
Terus aku ditusuk sama si dabi sialan itu anjenk maju sini lo berani nusuk dari belakang gak gentle payah banget.
Terus aku pingsan. tapi sepertinya ga kena ginjal sih.
eh.
BANGUN (NAME) BEGO, KEBURU DIBAWA KE MARKAS VILLAIN! AKU GAMAU JADI BABUNYA SHIGARAKI AAAAAAAA MASIH ADA TODOROKI BAKUGO DI SANA, MASIH BISA MINTA BANTUAN!
keburu di bawa ke markas villain anjir, history google hape belum dihapus
KAMINARI JUGA BELUM BAYAR UTANG su!
kudoain ga jodoh ama Ji-
"...name)."
"Hn..?"
"Bangun kebo! Nanti telat ke sekolah! mentang-mentang hari ini pelajaran Fisika Pak Yanto, gausah pake adegan sakit!!!!"
Aku reflek terduduk dari tidur. Kaget dengan si laknat yang membangunkan aku, awas aja, abis ini si bab-
Eh?
Aku membeku melihat gerangan siapa yang tadi membangunkanku.
"Ayo bodoh, nanti telat ke sekolah!"
"B-..Bayu?"
*
3109 kata
Literally, basically, tiny winy bitty, gimana rasanya gada notif orang tenggelam selama seminggu?
Ku rehat sebentar sekalian nyusun ulang plot agar lebih rapi gitu. Terus konfliknya kubuat melebihi perkiraan, ya.., kayak keluar dari zona nyaman konflik yang gitu gituu mulu. bosen dah, kali-kali dibuat beda hehe
Yah.., padahal sih tetep berantakan. Sekalian gambar gini gitu, coba memperbaiki anatomi yang ampas, pewarnaan yang rada-rada berantakan
Terus aku gambar gini
Hehew :3 Nem dunia riil emang rambut pendek dan lebih tembam? Entahlah, soalnya kan klo di dunia BNHA banyak gerak, sementara di dunia riil rebahan for laipu.
gatau kenapa aku bagi disini, mungkin gegara ada bayunya?
OKE GALERY OWL
Artist : tomatogurls
Abis itu di slide berikutnya Sen ngangkat papan tulisannya TBC /emot batu. Masi menunggu sen nongol di s5 huhu
Artist : Ryukiathanasius
Name anak pungut, kalian anak pungut, mamanya rambut cokelat, papanya rambut merah euy. Tapi anaknya rambut biru.
Mungkin pengaruh pencahayaan sih, tapi ngakak aja gitu ngeliat kakinya warna biru hehe. SUASANA SURAMNYA DAPET BRO, aku terharu huhu
Artist : KamayaRyuuichi
INI VERSI MALENYA KITSUNE SURINEM YE.
Ganteng doang.
Eh enggak, ganteng banget :(
Artist : @miyuu.nee
TUHKAN MASTAH, COLOURINGMU ITU MEMPESONA, AYO AJARI SAYAAA
Ugh mantap, serasa animasi 3D.
Artist : @JiyaAlmayadaDesu
Dahlah, terlalu imut, aku iri huhuw, yang jualan kardus ukuran chibi, mayan nih buat dijadiin gantungan kunci di rumah.
Oke sob, sisa fanartnya di next chap
Sekali lagi aku minta maaf karna jeda antar chapter ga secepat r1 dulu huhu, semester 2 lebih sibuk dari sem kemarin tapi bakal tetap kulanjutin kok ahay acikiwir.
jaga kesehatan kawan, sakit itu ga enak serius
See you next chap!
Owlyphia
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro