[10]
Cek kesetiaan kalian, jangan ada yang poliandri bos.
__________
-Male Lead-
| Baku(Name) |
| Todo(Name) |
__________
-Sec Male Lead-
| Sen (Name) |
__________
Tambahan
| Hawks(Name) [Sibling] |
| Dabi(Name) [Enemy] |
__________
Terakhir yang dulu voting, aku cek, yang menang itu Bakugo. Tapi gatau kalo sekarang mwehehe.
*
"Bentar,"Hawks mengernyitkan dahi. Bingung.
"Pelabuhan yang mana?"
Yaa.. ga salah sih, pelabuhan kan banyak.
"Aku tidak tahu."Nighteye memijat pelipisnya, terlihat pusing, "Rasanya ada yang aneh dengan kemampuan quirkku. "
"Aneh?"
"Jika dulu, aku bisa melihat secara rinci masa depan orang secara runtut dan jelas."Nighteye menghembuskan napas, "Sekarang rasanya terlihat acak dan tidak jelas, seperti potongan-potongan video tidak jelas yang terjadi hanya sekilas."
"Sepertinya pengaruh dari koma panjang."Hawks duduk di kursi sebelah ranjang pengobatan Nighteye. "Tidak apa-apa, Sir. Kau masih bisa menjelaskan hal yang acak itu?"
Sir Nighteye mengangguk.
"Aku melihat..,"Sekarang Nighteye cosplay jadi peramal, "Ah, maaf. Hal pertama yang kulihat adalah dirimu dan seorang anak lelaki mutan burung. Kalian sepertinya sedang melihat-lihat pelabuhan-pelabuhan di kota ini."
"Tokoyami.., aku memang menariknya sebagai siswa magang..,"Hawks bergumam. "Kalau soal pelabuhan.., mungkin kah karna setelah ini aku memang berniat mengecek pelabuhan di kota setelah mendengar hal ini?"
"Mungkin."Nighteye mengangguk-angguk, "Lantas di salah satu potongan, aku melihat kerumunan orang, blitz kamera, dan panggung. Ada Endeavor-san juga disana. sepertinya kau sedang melakukan sebuah wawancara terbuka? Aku kurang faham tapi itu yang kulihat."
"Wawancara terbuka? Dengan Endeavor-san?"Hawks mengernyit bingung.
Nighteye mengangguk. "Kau sepertinya nyaris mengelilingi seluruh Jepang. Aku melihat kuil Kyoto dalam penglihatan ini, melihat kantormu di Kyuushu, bahkan sebuah pulau kecil, aku melihatmu mengobrol dengan anak kecil dan kakaknya disana."
"Kapan aku bertemu (Name)?"Hawks bertanya.
"Aku juga sedikit bingung dengan itu."Nighteye menghela napas, "Ada pelabuhan..., yang baru pernah kulihat. Lalu, disana banyak sekali hero yang berkumpul, bahkan lima besar hero semuanya berkumpul disana..., kalian seperti sedang menghadiri pertemuan penting, dan kalian semua memakai jas formal tanda acara penting, ada Eraser Head dan Midnight, ada All Might juga. Bahkan aku melihat beberapa siswa UA dengan setelan formal. Oh ada Midoriya juga disana."
"Perang?"Centipeder menceletuk. "Tapi tidak ada perang dengan setelan formal sih."
"Sepertinya bukan..,"Nighteye menggeleng, "Karna ada pejabat pemerintahan, Departemen Pahlawan, ada banyak orang penting. Itu seperti acara pertemuan, peresmian, atau pertemuan terbuka?"
"Sejak kapan acara pertemuan sepenting itu dilaksanakan dipelabuhan?"Bubble Girl linglung.
"Lalu?"Hawks mendesak. Dia harus fokus ke titik (Name) nya.
"Menurutku, saat kalian sedang melaksanakan acara, lalu ada penyerangan dari villain."Nighteye bergumam, "Nah ada (Name) disana."
"Jadi Villain?!"Bubble Girl berseru tidak percaya. "Cuci otak?"
Yah.
"Aku sudah menebaknya sih,"Hawks menghela napas.
Ia sudah mengira. Akan ada akhir dari penyelidikan, antara (Name) ditemukan saat disekap, atau (Name) ditemukan saat menjadi villain. Ujung-ujungnya tetap saja mereka harus melawan (Name) versi villain.
Di pelabuhan lagi. Anjir, curang banget.
"Berarti markas LOV bukan di pelabuhan itu."Centipeder bergumam, "Mereka menyerbu kan?"
"Iya benar. Mereka menyerbu secara terang-terangan. Artinya perang terbuka? Apa tujuan mereka? Menunjukkan bahwa (Name) sudah berpihak? Debut pertama menjadi villain?"Hawks merengut.
"Itu harus dicegah. Jika memang itu tujuannya, maka (Name) akan benar-benar dicap sudah menjadi villain oleh pemerintah!"Bubble Girl berseru panik.
"Itu gawat."Centipeder berkata serius, "Dari korban jadi buronan, bisa bahaya jika departemen mengganti status (Name)(Surname)."
"Ini penglihatan masa depan bukan?"HAwks menoleh ke Nighteye yang mengangguk, "Artinya tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubahnya?"
"Aku... tidak yakin."Nada suara Nighteye terdengar ragu.
"Lalu, apa akhir dari pertempuran itu?"Hawks menghela napas, sejenak migrain ringan.
Nighteye memejamkan mata lagi.
"Kalian berhasil membawa (Name) kembali."
ending cerita yang sudah tertebak?
*
"S-sebentar, Uraraka-san bilang sekolah berniat memalsukan kematian (Name)?"Midoriya berkata patah-patah saking syoknya.
Uraraka mengangguk, menunduk dalam, "Mereka- eh maksudku, para sensei membicarakan tentang karantina pemerintah. Katanya jika (Name) ditemukan maka ia akan masuk karantina pemerintah."
"Aku sudah mendengar itu."Todoroki menghela napas, "Tapi kenapa harus dipalsukan kematiannya? Apakah sensei sudah gila?"
"Karantina.., apakah memang segawat itu?"Midoriya menggigit bibir.
"Bodoh, itu untuk mencegah resiko terjadinya mata-mata lewat (Name)."Bakugo mendengus kesal, "Bukankah kakak sialannya sudah bilang itu kemarin!?"
"Jika (Name) korban maka dia akan dikarantina. Jika (Name) melakukannya secara sukarela tanpa ada cuci otak, maka penjara Tartarus yang akan menunggunya."Todoroki berkata pelan, "Tapi tidak mungkin (Name) melakukan hal itu dengan sukarela. Dia kan.., pemalas."
Ga salah sih, tapi kok kezel gitu.
"Sebenarnya seberapa bahayanya karantina?"Midoriya frustasi, "Bukannya itu dari pemerintah?!"
"A-aku sempat mencari tahu kemarin,"Uraraka meremas baju tidurnya, "Informasinya amat sedikit tapi sepertinya Identitas diubah, ada kemungkinan tidak bisa kembali ke masyarakat dan karantina seumur hidup."Uraraka berhenti, sejenak tercekat tak sanggup melanjutkan.
"T-tapi bisa jadi ingatannya dihapus."
"Itu wajar..,"Bakugo berkata pelan, "Argh sialan."
"T-tapi bukankah tidak perlu memalsukan kematian?"Uraraka berseru, "Maksudku jika (Name) terpaksa harus dihilangkan ingatannya, kita masih bisa menemaninya bukan? Masih bisa mengembalikan ingatan yang baik-baik."
"Aku tidak mengerti pikiran orang dewasa."Todoroki mengeluh.
"Ini karna quirk (Name)."Bakugo mendengus, "Sensei bilang kalau quirk (Name) berbahaya, sepertinya itu yang membuat dia harus dikarantina selamanya."
"Bukankah dia sudah bisa mengendalikannya?"
"Yaa.., dinalar aja deh, kalo ingatannya dihapus otomatis (Name) kehilangan jurus-jurusnya. Mungkin kepribadian dia akan berubah. Bisa saja (Name) tidak bisa mengendalikan quirknya dan byar, mencelakakan orang-orang disekitarnya. Itu yang dipikirkan Asosiasi atau Departemen."Midoriya menghembuskan napas.
Uraraka menggigit bibir.
"Bukannya quirk (Name) hanyalah waterbending biasa?"
*
"Quirknya bukan waterbending biasa."
Njir udah dijawab langsung.
"Hah?"Shigaraki mengernyit heran, "Lantas apa kalau bukan waterbending?? Kenapa disini hanya tertulis controlling saja?"Menunjuk dokumen bermap.
"Hasilnya memang sungguh aneh, aku tidak menemukan unsur elemen didalamnya."Pria tua dengan kepala kinclong shimmering spledid itu menunjukkan kertas hasil. "Hanya tertulis controlling. Artinya hanya pengendalian saja yang terdata."
"Mesinnya tidak salah?"
Dokter Ojiko menggeleng, "Jangan remehkan kemampuanku, Shigaraki Tomura."
"Memang dariawal quirknya sudah aneh."Dabi yang bersandar di pintu berkomentar. "Sama kayak orangnya."
Untung sayang.
"Yah, benar juga. Dariawal Quirknya memang sudah mencurigakan. Artinya quirknya tidak bisa diambil?"Shigaraki memainkan pulpen. Gabut.
"Mau dicoba?"
"Mending ambil saja sekalian anaknya. Kenapa tidak pake cuci otak? Penghapus ingatan? Atau hal—hal lainnya sejenis itu."Dabi mengangkat alis. "Bukannya lebih mudah memakai sekalian penggunanya? Dibandingkan memakai Nomu yang tidak punya pengalaman bertarung. Hanya menyia-nyiakan quirk yang kuat saja."
"Tidak seru kalau pake cuci otak."Shigaraki bergumam. "Penghapus ingatan? Lebih seru lagi jika ditaklukan dalam keadaan sadar bukan?"
"Itu masalah gampang."Dokter Ojiko bergumam.
"Aku akan menemuinya."Dabi
"Hasilnya benar valid?"Shigaraki masih ngeyel. Berbicara setelah Dabi menutup pintu. "Jika tidak ada unsur elemen pada hasilnya, apa mungkin gadis itu bisa mengendalikan elemen lain?"
"Sepertinya tidak. Ini seperti pada obyek penelitian Nine. Quirknya tidak terdeteksi sama sekali di alatku. Karna memang quirknya merupakan quirk mutasi."Dokter menghela napas, udah tua mending pensiun aja Kek.
"Jika quirk (Name) itu adalah quirk mutasi. Seharusnya tidak terdeteksi sama sekali, tapi disini yang terdata adalah tipe controlling tanpa menunjukkan sumber elemen yang seharusnya menjadi titik pusat quirknya bukan?"Shigaraki
"Itu dia yang jadi pertanyaan."Pria plontos itu mengangguk, "Tidak heran kenapa energi dari quirknya begitu tidak stabil."
Lantas dokter tua itu menghela napas, "Jika analisisku benar, maka mungkin subyek Aqualetta merupakan orang pertama yang mengalami fenomena aneh ini."
Shigaraki mengangkat dagunya, "Yah, begitulah. Aku tidak peduli dengan eksperimen antah berantahmu. Aku sudah memberikannya, sekarang kutunggu hasil dari kesepakatan."
"Eksperimen quirk itu selalu menarik untuk diselidiki."Terkekeh ringan dokter aliansi villain itu.
"Terserah apa yang mau kau lakukan, tapi jangan sampai membuatnya mati."
"Tenang saja."Dokter merapikan berkas-berkasnya, "Aku hanya perlu waktu saja."
"Toga, Twice, dan Mr Compress sibuk membuat kericuhan. Re-Destro cukup berguna untuk mengalihkan perhatian massa. Apakah sudah cukup waktu yang kau minta, Dokter?"
Shigaraki menyelesaikan kalimatnya dengan menggaruk lehernya. Lantas ia melepas potongan tangan yang berada di mukanya dan menatap Dokter Ojiko.
"Jadi, bisa dimulai sekarang bukan?"
*
Jadi tadi percakapan Shigaraki dkk itu sudah beberapa hari yang lalu, persis setelah Dabi bilang kalau hasilnya sudah keluar. Yang tadi itu lanjutan dari chap 5.
Bisa dikatain flashback sih.
Iya, alurnya maju mundur.
Terus sekarang kembali ke Midoriya dkk hore.
"Kalian sudah dengar aturan dari Eraser bukan? Aku tidak suka repot-repot mengurusi hal remeh akibat kekacauan anak magang."Endeavor
"Urusai."Todo
"Hn."Bakugo
"Mohon bantuannya, Endeavor-san."Midoriya.
Berakhlak sekali.
"Sebelum kita pergi ke agensiku, kalian harus ingat ini."Suara berat Endeavor dengan nada serius itu menarik atensi ketiganya.
"Kalian menjadikan magang ini sebagai dalih agar bisa menemukan gadis yang menjadi korban di festival bukan? Sia-sia, aku tidak mengambil misi itu. Di bawah pengawasanku juga kalian tidak akan bebas kemana-mana."
"Kau mengambil misi terkait aliansi penjahat kan. itu lebih dari cukup."Todoroki ngeyel.
"No, kalian tidak akan kesana. Sidekickku yang menanganinya."
"Tidak boleh. Kita saja."Lah ngatur.
"Tidak. Aku sudah berjanji pada Eraser agar tidak memberi misi yang berbahaya ke kalian."
"Ya gausah bilang ke sensei."
"SHOUTOOO!"
Bakugo mengabaikan debat antara ayah-anak itu. Membenarkan posisi syal mengingat cuacanya sudah dingin sekali. Dia tidak suka udara dingin, udara dingin tidak bersahabat bagi quirknya.
Lelaki itu memilih memperhatikan jalanan sekitar. Memperhatikan pejalan kaki, memperhatikan laju kendaraan.
Bahkan karna perintah sekolah, mereka hanya akan ke kantor cabang agensi Endeavor yang masih satu kota dengan UA.
Apa gunanya magang kalau hanya kayak gini saja? Sialan.
Lagian Bakugo juga tidak paham.
Kenapa dia harus merasa amat bersalah? Kenapa dia ngotot sekali ingin ikut serta dalam penyelidikan?
Bakugo rasa jawabannya simpel, karna seharusnya dirinya bisa menyelamatkan (Name) di hari itu.
Tapi kenapa saat mendengar (Name) yang jadi incaran villain, dirinya reflek langsung berlari?
Sekali lagi Bakugo menggeleng, karna (Name) dekat dengannya. Iya itu jawaban yang realistis.
Lalu kenapa saat dirinya diminta bantuan (Name) untuk berpura-pura menjadi orang yang menyukai gadis itu, kenapa Bakugo melakukan hal yang memalukan seperti itu? Bahkan sampai beberapa hari pasca kejadian, Bakugo masih terus teriang-iang kelakukan anehnya itu.
Sampai pake dici- ARGH DIA TERLALU MENGHAYATI PERANNYA!
"Bagaimana jika villain menerapkan prinsip itu?"Midoriya bergumam.
"Hn?"Bakugo menoleh.
"Prinsip apa?"Todoroki menghentikan debat ayah-anak tersayank itu, menoleh ke Midoriya.
"E-eh, aku hanya mengira-ngira saja,"Midoriya yang tak menyangka celetukan asal didengar oleh kedua sohibnya.
"Coba katakan."
MC pertama itu menghela napas lantas membenarkan posisi syalnya, "Kalau tidak salah, Hawks-san sudah memindai nyaris seluruh daerah di Jepang bukan?"
"Tapi sama sekali tidak ada jejak dari Aliansi Penjahat. bukankah itu aneh?"Sasuga MC nomor 1, analisanya memang jangan diremehkan.
"Cepat katakan intinya saja. Aku pusing melihat wajah jelek kalian berdua!"Laaah ko ngamok.
"E-eh maaf."Midoriya gugup again.
"Kata Ibuku, aku tidak jelek."Todoroki protes.
"KALIAN BERTIGA AYO BERGERAK!"Endeavor sudah koar-koar, "AKU TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU LAMA-LAMA DISINI!"
"Siap Endeavor-san."
Sebelum Midoriya berlari mengikuti langkah Endeavor, ia berhenti.
"Tempat paling berbahaya adalah tempat yang paling aman untuk bersembunyi."
Usai mengatakan salah satu pepatah bijak, Midoriya berbalik, menatap dua sohibnya.
"Bagaimana jika sebenarnya villain menerapkan pepatah itu?"
*
minggu ini minggu ulangan gaes. maafkan aku.
Note : Aku sempat searching mengenai agensi Endeavor tapi di blog, tidak ada keterangan dimana agensi Endeavor berada. Jadi, yang berada satu kota dengan UA merupakan kantor cabang, anggap aja begitu cmiiw.
Akhirnya abang dabi keluar.
Btw, kemarin aku ngedit fanart dari Chiroo, menyesuaikan (Name) versi ilustrasi. Makasih banget sob, aku ga nyangka ada yang mau merealisasikan mimpi terpendam melihat (Name) ala 3D.
Artist : Chitato_pon
Ga banyak yang kuubah, hanya menambahkan tahi lalat deket mata dan rambut dari belakang telinga surinem.
(Name) punya tahi lalat deket mata hehe. Mungkin karna emang ga kelihatan jadinya banyak yang belum tahu. Karna aku aka authornya juga punya tahi lalat deket mata jadi sekalian aja deh ditambahin hahay.
Terus aku iseng-iseng bikin Re-Draw
Ini (Name) saat di arc I-Island buat yang udah lupa.
Gambar yang atas itu gambar lama, sekitar bulan September 2020. Sementara gambar yang baru agak kuremake dikit dengan bunga dan tidak ada motif di bajunya hehe. Itu kugambar kemarin alias tanggal 3 Februari 2020.
Kemampuan gambarku tumbuh seiring Reason berjalan hiks srot.
Terhura banget yaampun, sekaligus malu dengan gambarku yang acakadul dulu huhu :(
Buat yang mau, juga bisa ngeredraw fanart (Name) lama yang dulu kalian kirim hehe.
ya.., segitu dulu hehe.
Sampai Babai.
Owlyphia!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro