Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[ Reuni II ]

『••✎••』

"Cheers!"


Ramai. Dan meriah. Nyaris seluruh kelas datang kecuali Koda yang sedang dinas di Hiroshima dan Aoyama yang lagi di Prancis. Bahkan Tokoyami jauh-jauh dari Kyushu datang, begitu pula Yaoyorozu yang menyempatkan di tengah agendanya yang luar biasa padat, dan yang paling spesial, Hero Number One, Midoriya Izuku bahkan meluangkan agendanya untuk hadir.


Reuni dadakan untuk kedua kalinya, yang pertama untuk Kaminari dan Kyoka yang saat itu hendak melangsungkan pernikahan. Yang kedua untukku yang akan menikah dua hari lagi.


Itu cukup wajar karna tidak banyak yang berpikir untuk menikah muda. Uraraka sempat bilang kepadaku bahwa ia akan menikah setelah menjadi konglomerat. Bagi kebanyakan orang, usia 20 an tahun sempatkan untuk bersenang-senang dan merangkai masa depan.


Aku juga sempat ragu karna hal itu, tapi melihat figur Kyoka dan Kaminari yang bahkan setelah menikah makin fashionable, tetap bisa menikmati masa muda, aku mengenyahkan mindset masyarakat bahwa menikah adalah pengekangan, membuat tidak bebas dan mencoba untuk memulai hubungan baru. Sen sudah berniat baik, ia serius dengan relationship ini. untuk apa aku sia-siakan.


Reuni sudah berjalan dari sejak matahari di atas kepala, cukup lama menunggu semuanya kumpul sampai akhirnya Iida resmi membuka acara di café sederhana yang dibookingkhusus.


"Uuh! Kukira dia yang akan terakhir menikah!"Mina mencubit pipiku gemas. "Ternyata kedua! Kedua! Akh! Aku akan punya keponakan lagi!"Mina masih seperti dulu, rambutnya hanya semakin pendek, katanya agar tidak mengganggu saat ia sedang bertugas. Makin lincah, makin gesit. Bahkan kurasa tingginya sudah melebihi tinggiku. Semakin dewasa, rasanya Mina semakin tomboy. Bahkan sekarang dia hanya memakai jeans atas lutut yang ujungnya dilipat dengan baju lengan pendek berwarna merah. Sifat humblenya masih kental. Aku melihatnya di sampul majalah saat dia menjadi model di salah satu hero magazine. Aura gurl crushnya semakin terasa.


"Kau berpikir terlalu jauh,"Aku menyentil jidat Mina, "Tanyakan keponakanmu ke Kaminari couple saja, aku tidak berniat untuk punya baby dalam waktu dekat."Aku melambaikan tangan santai. Menunjuk Kaminari yang sedang tergelak di pojok sana dengan circlenya.


"No, no, no."Kyoka mengangkat bahu, "Aku ingin anak kita seumuran, lantas sekelas. Sepertinya asik."Rambutnya yang semakin panjang sehingga ia sanggul hari ini bergoyang seiring badannya bergerak. Kyoka semakin kece, semakin savage, semakin keren. Beberapa kali aku diundang untuk menonton pertunjukan Kyoka di acara-acara yang melibatkan Komisi Hero. Tampil sebagai Pro Hero multitalenta dengan permainan musiknya yang mengagumkan. Namanya bahkan masuk ke nominasi Woman of the Year. Banyak anak gadis yang mengeluk-elukan namanya. Hari ini outfitnya makin keren, aku bergumam pelan. Kets putih dengan jins panjang dan kemeja pendek blueberry pallete. Outfitnya tak pernah mengecewakan. Tak ada yang menyangka kalau Jirou sudah menikah jika hanya melihat dari penampilannya.


"Susah euy, kalo nunggu Uraraka married, dia kan mau jadi crazy rich."


Uraraka tertawa, "Jangan nungguin akuu, aku lagi mengumpulkan uang!"Melahap mochinya lahap. Menanggapi candaan-candaan tentang mimpinya dengan santai. Uraraka serius dengan niatnya menjadi konglomerat sebelum menikah.


Jika kelas A punya princess maka Uraraka lah orangnya. Aku teringat salah satu pernyataan gombal dari anak departemen umum saat menembak Uraraka dulu. Uraraka semakin glow up. Pipinya masih bulat. Matanya juga, rambutnya memanjang, digerai indah. Sebahu seperti ku dulu saat SMA. Uraraka makin mempesona. Ia dan Jirou masuk ke nominasi Woman of the Year. Diagung-agungkan sebagai Pro Hero Humble yang memiliki pribadi yang baik. Majalah, TV, media sosial mengangkat nama Uravity sebagai salah satu sosok figur wanita muda yang menjadi inspirasi rata-rata gadis remaja tahun ini. Bekas luka di pipi Uraraka tak menghilangkan pesonanya. Terlihat tinggi semampai dengan dress sun pallete. Bahkan kulihat beberapa orang meminta tanda tangannya saat Uraraka hendak masuk ke café ini.


"Sudahi mencari yang sempurna, cukup nikahi anak tunggal kaya raya,"Kyoka mengangkat telunjuk dan jempolnya, membentuk jarinya layak sebuah shotgun. Berkata savage.


"HAHAHAHAHA!"


"Bayangin anaknya Kaminari dan Kyoka seperti ini!"Hagakure berseru, memulai sesi imajinasinya, "Tampilan ayahnya, sifat Ibunya. Gendernya cowo!" Hagakure menempuh jalan seperti Yui Kodai, memilih pekerjaan biasa selepas dari UA. Membangun butik, jiwa fashionable yang terlihat dari sejak SMA membuat butiknya semakin maju. Saat fitting baju kemarin, aku meminta banyak saran Hagakure. Karna jujur saja, seleraku jelek banget kalo soal fashion, jadi saat fitting baju, aku mengajak Hagakure dan meminta saran untuk hiasan gaun yang tidak banyak tapi tetap membuat kesan elegan. Hagakure membantu banyak. amat banyak. Jiwa fashionablenya bahkan terlihat dari cara ia berpakaian hari ini. blus biru langit dengan celana pensil berwarna putih. Simpel tapi harganya melambung.


"Damagenya luar biasa, kero,"Tsuyu bergumam, Tsuyu selepas lulus langsung bergabung di agensi Silkie, berkelana menjaga ketertiban lautan Jepang. Rambutnya dipotong pendek, menurutnya, rambut agak mengganggu saat ia sedang menjalankan misi, alasan yang sama seperti yang dikemukakan Mina. Cerita-cerita Tsuyu selalu menarik, pengalamannya bertemu perompak ataupun penyeludup barang-barang berbahaya yang melewati perairan. Bekas-bekas luka di dahi dan lengannya membuktikan bahwa gadis ini sudah berkembang pesat melebihi yang kami perkirakan saat di SMA. "Sebenarnya Kaminari ganteng tapi sayangnya-"


"Agak sedikit.. um..,"Yaoyorozu ingin melanjutkan tapi tidak enak.


"Gila. Jorok. Bodoh. Oon. Tolol. Manja. Buaya."Yang melanjutkan justru Kyoka sendiri. Membuat gelak tawa memenuhi langit-langit ruangan.


"Kalau kau yang ngomong, aku curiga Kaminari pake pelet."Aku bergumam.


"AKU PERNAH BERPIKIR SEPERTI ITU!!"Hagakure langsung berseru. "Syok banget pas tau kalian pacaran! Bahkan sampai nikah!"


"Aku kira dulu Kyoka bercanda."Yaoyorozu ikut menimpali. Tertawa ringan. Aku lama tidak bertemu pewaris tunggal keluarga Yaoyorozu ini. Empat bulan terakhir ia sibuk bolak balik Jepang-Rusia, mengurus urusan impor senjata atau apalah itu. Lulus dari UA, sempat konflik dengan keluarga tapi akhirnya Yaomomo memilih untuk meneruskan perusahaan-perusahaan keluarganya dan meninggalkan mimpinya menjadi hero. Dibalik suksesnya kami semua, selalu ada Yaomomo yang berperan besar. Penampilannya masih sama seperti dulu. Rambut hitamnya dipotong pendek atas bahu, outfit simpel tapi berkelas. Yaomomo hari ini memakai kemeja abu-abu tua dengan rok putih selutut. Aura berkelasnya makin memancar. "Ternyata beneran nikah."


"Tuhkan sampai sekelas Yaomomo aja ngiranya itu prank."Aku tergelak, "Kalau saja Mina tidak memaksaku, mungkin aku ga bakal datang, takut ternyata cuman bahan lelucon."


"Gausah ngarep sumbangan nikah kau dariku banyak ye (Name),"Kyoka menjitak dahiku. Membuat yang lain tergelak.


"Tapi serius, kukira modelan Kaminari bakal nikah terakh-"


"Emak-emak, kalau mau gosip dikecilin, kuping saya gatal daritadi."


Kaminari berdiri di sebelah meja. Berkacak pinggang sambil menggaruk kuping. Rambutnya agak panjang, sehingga hari ini ia menguncirnya pendek. Kemeja biru laut senada dengan kemeja blueberry Kyoka. Di sebelah cowo kuning itu, berdiri Mas Selotip dengan rambut pendek, tidak gondrong seperti dulu saat SMA. Muka mereka berdua masih sama, sama-sama ngeselin. Tambahan bekas-bekas luka hasil perjuangan menjadi hero.


"Eh orangnya datang."Mina buru-buru menutup mulutnya.


"Upsiee..,"Hagakure tertawa. Buru-buru memeluk lengan Kyoka meminta perlindungan.


"By the way, aku belum ngomong dari tadi, tapi congrats (Name), aku request piza buat makanan di nikahannya."Sero melambaikan tangan begitu melihatku. Dari tadi belum sempat mengobrol apa-apa, aku datang pas pembukaan sehingga belum sempat bersapa riang dengan teman-teman yang lain.


"Lah, emang kau diundang?"


"Anju."


"Oiya, congrats ya buk, kirain kau yang bakal terakhir nikah."Kaminari tertawa, menyalamiku seperti sedang salim ke orang yang lebih tua. Membuatku reflek menampol kepalanya. "Rencananya aku mau ngasih kado udang tapi ga jadi deh."


"Terserah situ aja dah."


"Ekhem!"Iida berdehem, berjalan menghampiri meja gurls, "Selamat ya (Name)! Semoga bisa menjadi pasangan yang baik dan langgeng sampai mati!"


"Thanks Iida, makasih doanya,"Aku tertawa mendengar akhir doanya. Iida masih terasa asing tanpa kacamatanya, ia memilih memakai softlens untuk memaksimalkan kinerjanya sebagai Pro Hero Ingenium. Rambutnya tak berubah. Masih rapi pendek seperti anak sekolah. badannya masih tegap gagah. Membuktikan bahkan lelaki ini masih Iida sang ketua kelas. Yang sering berteriak-teriak agar anak-anak mau tenang.


"Makasih juga lho, mau repot-repot ngadain acara ini cuman gara-gara aku mau nikah."Aku tertawa. Mengangkat gelas. "Makasih juga buat yang udah datang, padahal aku sendiri datangnya telat."


"Itu yang dinamakan pahlawan kesiangan."


Gelak tawa memenuhi ruangan, Sero dan Kaminari melontarkan beberapa candaan lagi. Mineta sibuk berbicara bahwa ia akan mengumpulkan haremnya sendiri. Ngotot bilang kalau ia yang akan secepatnya menikah. Aku tertawa, lantas memilih menepi. Sedikit menjauhi kerumunan yang semakin kacau gara-gara Sero memanas-manasi Mina dan Hagakure. Bilang kalau mereka bakal jadi perawan tua. ngadi-ngadi aja, Sero dari dulu emang suka nyari masalah.


"Cheers?"


Aku menoleh. lantas terkekeh mengangkat gelas jus jeruk, membenturkan ringan ke gelas Midoriya, "Cheers."


"Omedetou,(Name), sedikit kaget mendengar berita pernikahanmu. Semoga kau dan Kaibara bahagia selalu."Midoriya tertawa. Menegak jusnya. Dia sudah bukan lagi cowo naif, cengeng, atau apalah hinaan terhadap MC nomor 1 ini. Dia Midoriya Izuku, Pro Hero Deku yang namanya sudah mendunia. Seluruh luka-luka disekujur tubuhnya adalah bukti perjuangan Midoriya dari zero to hero. Pewaris akhir One For All ini benar-benar sudah melewati banyak hal untuk sampai ke umur 22 tahun ini.


"Aku tersanjung, kau mau meluangkan waktu untuk datang, Midoriya. Merasa terhormat bisa mengobrol denganmu dari dulu sampai sekarang."Aku tersenyum. mengingat masa-masa dimana aku benar-benar berusaha agar alurnya tidak berubah. Masa yang konyol.


"Selalu tersedia waktu untuk teman lama."Midoriya berkata santai. Rambutnya sekarang ikal pendek, masih hijau seperti dulu. Kemeja hitamnya tak menyembunyikan bercak-bercak luka di lengan dan leher pria ini.


"Oh iya, (Name), kebetulan aku mau bertanya."Midoriya meletakkan gelasnya. "Bagaimana dengan mereka?"


Aku menghembuskan napas, itu yang ingin ku lakukan dari tadi, menyelesaikan semua urusan sebelum aku memulai hidup baru dengan Sen. Termasuk kisah lama. Harus ditutup dan dijadikan kenangan agar tidak mengganggu lembaran baru. Tapi sedari tadi, aku melirik Bakugo yang sibuk mengobrol dengan Kirishima dan Todoroki yang sedang berbincang dengan Ojiro, sepertinya mereka tidak berniat menghampiri sama sekali, kukira tadi saat Iida dan Sero Kaminari datang, mereka akan ikut. ternyata memilih sendiri. Membuatku semakin ragu untuk mengobrol empat mata dengan Todoroki dan Bakugo.


Bahkan tadi Todoroki menghindari tatapanku saat aku baru masuk ke café ini.


"Sedikit susah,"Aku terkekeh, "Mungkin lewat chat kalau tidak bisa sekarang."


"Kupikir itu urusan yang sebaiknya dibincangkan secara langsung."Midoriya ikut melirik ke arah dua sohibnya yang berada di area lain café. "Eh, tapi bagaimana dengan Kaibara?"


"Justru Sen yang menyuruhku untuk menyelesaikannya."Aku menghela napas, "Dan memaksaku datang ke sini sekarang."


"Dia lelaki yang baik."


"Yeah, aku beruntung."


Midoriya menghembuskan napas. Dia teman yang baik, apalagi sebagai sobat akrab Todoroki, dariawal Midoriya pasti tahu tentang masalah perasaan ini, sedikit-banyak ia terbebani juga. "Aku bisa mengaturnya untuk Todoroki-kun. Tapi jika Kacchan, sepertinya kau harus meminta bantuan Sero atau Kirishima."


"Terimakasih Midoriya, itu amat membantu."


"Kita sudah dewasa,"Midoriya mengangguk, "Apapun resiko keputusan sudah di tangan sendiri. Apalagi dengan orang sebijak kau, (Name). pastinya bisa mengambil keputusan yang baik. Todoroki-kun ataupun Kacchan pasti paham."


"Itu benar,"Aku terkekeh "Tapi sepertinya untuk bijak, aku tidak pantas dengan gelar itu. Itu lebih cocok ke kau, Midoriya."


Midoriya tertawa, lantas menegak minumannya sekali, "Gara-gara kau aku jadi teringat salah satu perkataan All Might saat aku umur 18 tahun."


"Wah apa itu?"


"Beliau bilang saat aku sedang terpuruk akibat insiden kapal dulu, 'Tidak semua bisa kita ambil, terkadang dibutuhkan satu keputusan bijak meski itu melukai keputusan lainnya.' dan kurasa itu cocok untukmu sekarang, (Name)."


*


"Next Round?"


"Yeah!"Mina berseru, "Kita kan sudah cukup umur! Dan aku sudah memesan tempat tadi! Tidak mungkin acara ini hanya berjalan beberapa jam saja!"


"Di mana?"Kirishima bertanya.


"Sekitaran taman kota,"Uraraka menjawab pertanyaan Kirishima, "Sebentar aku kirim lokasinya."Menscroll handphone case pink magenta dan mengirimkan lokasi café yang dimaksud.


"Mungkin aku pamit duluan,"Todoroki berkata datar, "Aku sudah ada janji."


"Yaah,"Hagakure kecewa, "Tapi tidak apa-apa sih, kau naik apa, Todoroki?"


"Mobil."


"Kau pulang melewati taman kota?"Mina bertanya. Aku dan Jirou yang masih duduk di kursi hanya menyaksikan percakapan, tak berniat bergabung. Untuk sekarang jika aku tiba-tiba bergabung, mungkin Todoroki akan merasa tidak nyaman. Membuatku mengurungkan niat untuk mengajak bicara dan membiarkan Midoriya dkk yang membantu.


"Iya, sepertinya."


"Bagus! Karna kau naik mobil dan rute pulang lewat taman kota, kau bisa sekalian mengantar (Name) ke café kan?"


"Huh?"


*


"Jadi intinya kau mau naik mobil buat ngobrol sama mantan?"


"Sebenarnya bukan mantan sih."


"Yaudah next aja buruan."


"Jadi gini ceritanya..,"


『••To Be Continue••』


『••✎••』


Next Chapter

[Todoroki Shouto : Feeling]


『••✎••』

Sampai Babai

Owlyphia!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro