Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[7/10]

Kadang, dia itu ...

•••

Menjadi anak dari Ryomen Sukuna sekaligus setengah kutukan tentu sulit untuk memiliki kehidupan biasa.

Terutama, (Name) dilarang untuk pergi ke sekolah. Kadang keluar dari hutan juga susah.

Jadi, Nobara dan beberapa anak lainnya datang, mengunjungi dja dan memberitahunya tentang dunia luar.

Sukuna memperhatikan anaknya yang tampak lesu. Ini aneh, padahal ia baru saja bertemu dengan Nobara.

Biasanya, gadis ini akan terlihat senang, mengapa tiba-tiba jadi badmood?

"Heh Beban Keluarga."

Gadis yang tengah menempelkan pipinya pada meja melirik tajam pada sang ayah—kutukan yang tengah santai duduk di depannya.

"Apa, Beban Dunia?"

Imajiner perempatan tercipta. Sukuna mati-matian berusaha menahan keinginan untuk membunuh darah dagingnya sendiri.

"Tadi Si Dukun Santet datang. Mengapa wajahmu kusut? Mirip baju yang gak pernah disetrika."

Sang gadis memutar bola matanya malas. Entah sejak kapan gadis ini mulai ikutan menyebalkan.

Salahin ayahnya.

"Gini-gini tetap cantik. Gak kayak Papanya."

"Lah jelas. Orang ayahmu laki-laki."

"Gak nanya."

Sukuna berdecih.

"Jadi, ada apa?"

(Name) mengangkat kepalanya. Ia memanyunkan bibir, terligat sebal akan suatu hal.

"Tadi aku nyesel gak dengerin kata-kata Tante Nobara."

Sukuna menaikkan sebelah alisnya bingung. Kata-kata apa?

"Si Dukun bilang apa?"

"Ya gak tau Pa. Makanya (Name) bilang nyesel."

"..."

"..."

"SI ANYI—"

Sukuna memasang kuda-kuda bertarung.

(Name) ikutan berdiri dengan wajah panik.

"LOH KOK NGEGAS PA?!"

Sukuna memasang wajah datar. Dia mengepalkan tangannya.

"Mukul anak sendiri dosa gak?"

"Dosa Pa."

Kutukan itu melipat tangannya dan memasang pose berpikir—jari telunjuk mengetuk dagunya.

"Hmm, tapi kita kutukan, (Name)."

"Lah iya juga—"

Sukuna tersenyum menatap putrinya.

"Pa ... jangan Pa ... "

"Apaan?"

"Jangan Pa ... (Name) tau—"

Sukuna menarik kerah baju (Name), dan menyeretnya kasar ke tengah hutan.

"MAMAAAA, TOLONG AKUU!"

Kemudian, dilemparnya sang anak ke arah hewan-hewan yang bergerak mundur, takut akan sang raja.

"PA, AKU ANAKMU!"

"Anak pungut sih iya. Sana gih, kau cari papa lain."

•••

Omake

Malamnya ...

"Oh, jadi kamu babi hutan? Namamu Asep ya? Kenalin, aku (Name). Anak pungut."

"Ngok ngok."

"WAH, AKU CANTIK?! MAKASYIH!"

Meanwhile sukuna ...

"Rumahnya sepi ... "

... absurd.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro