Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[5/10]

Mendengar dia sakit ...

•••

Yuta dikejutkan dengan sebuah kabar buruk ketika Maki menelponnya di tengah-tengah masa genting. Dia sedang baywan dengan Jogo, adu kekuatan, namun langsung tak fokus kala Maki berteriak panik.

"Tubuh (Name) sangat panas!"

•••

Maki awalnya datang untuk menemani (Name). Takut bila gadis yang masih kecil ini kesepian, apalagi Yuta kan bang toyib.

Namun, ia langsung panik ketika mendapati (Name) yang menyambut dengan begitu lesu. Ketika disentuh dahinya, begitu panas bagai melihat doi gepengan punya pacar.

Begitu Yuta pulang, Maki yang awalnya niat membantu tak jadi saat Yuta menyuruhnya kembali. Sebab pria ini pun tahu kalau Maki ternyata masih ada urusan.

"(Name), Papa bikin bubur. Makan ya?"

Yuta dengan perlahan membantu sang putri untuk duduk. Menyandarkan punggung pada kepala ranjang, dengan bantal agar tak terasa sakit.

Ditiup perlahan, guna panasnya dengan cepat sama dengan suhu ruang, Yuta tersenyum ketika mulai menyodorkan sesendok bubur.

"Pa ... (Name) gak mau makan."

Yuta menatap putrinya khawatir.

"Makan yuk, nanti Papa ajak kamu main deh kalau (Name) sembuh."

Langsung saja tanpa peduli pusing, (Name) memakan buburnya.

Kini wajah pucat berubah semakin pucat. Ketika kening berkerut dan wajah sang putri masih begitu buruk, Yuta tetap tersenyum bagai bocah polos.

"Papa ... kok asin banget ya buburnya?"

"Hehe, yamaap."

Yuta memang mengerjakan urusan rumah seorang diri.

Namun untuk urusan dapur, Yuta menyerah deh. Biasanya kan ngegopud.

Niatnya mau pesan makanan onlen, cuma karena panik dan ngeblank, Yuta jadinya langsung masak. Yamaap hasilnya rada rada, hehe.

•••

Omake

"Sayang, ayo makan yuk."

"Nggak mau, asinn!"

"Ini Papa beli, gak masak kok!"

... aku khawatir, namun setelahnya merawat dia dengan hati-hati. Ya walau buburnya tidak enak, hehe.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro