#2#

Dekak-dekuk bunyi keyboard diketik laju terdengar. Mata Eunwoo juga masih tidak beralih dari menatap skrin laptopnya itu.

Sesekali hujung jari Eunwoo menggosok celah matanya, hanya untuk dia hilangkan kabur di mata dek kantuk yang mula menjengah. Di saat taipannya sampai di akhir kata, dia menekan tanda noktah dan akhirnya... manuskrip dia siap juga.

Eunwoo tersenyum puas. Lantas dia mengalihkan tangannya dari keyboard laptop dan menggeliat kecil bagi meregangkan otot-ototnya yang mulai terasa kejang.

"Iyyargh! Akhirnya siap juga kerja!" gumam Eunwoo sendirian dengan puas. Wajahnya yang mula terasa layu dia raup beberapa kali biar segar semula. Kemudian isi manuskrip yang sudah siap ditaipnya itu dibaca semula.

Kisahmu tak seagung Laila, Jasmine. Cintamu juga tidak seperti cintanya Juliet. Kisah cintamu bukanlah seharusnya bernama cinta.

Eunwoo mula menyengetkan senyum kecilnya di saat matanya kembali melekat pada bait ayat yang telah ditaipnya itu. Hatinya terasa puas bila dapat tamatkan manuskripnya yang satu ini. Eunwoo menghela nafas besar, lega.

"Bagus... esok cuma tunggu nak send dekat penerbit je dan tunggu diorang proceed. Lepas tu settle!" Eunwoo terus mengumam, di saat tangannya lincah saja menggerakkan tetikus laptopnya itu bagi menyimpan draf manuskripnya di ruang library.

Namun di saat matanya terlekat pada tajuk draf manuskrip tersebut, untuk seketika tingkahnya dijeda. Dia merenung tajuk yang sudah siap tercetak di kolum tajuk itu dengan wajahnya yang berkerut seakan sedang memikir.

'Hunm... Nak guna tajuk ni ke? Fatamorgana? Rumit sangat. Tukar tajuk lainlah. Nah... tajuk tu,' Lantas tanpa menunggu lama, Eunwoo kembali memadam tajuk lama manuskripnya itu untuk menggantinya dengan tajuk yang baru saja terlintas di fikirannya itu.

Dengan lincah Eunwoo mengetik huruf-huruf di keyboard sehingga menghasilkan sebuah tajuk yang baharu... .

JASMINE : Myths of Love

Senyum Eunwoo mulai melebar, dia berasa tajuk baharu manuskripnya itu begitu menarik hatinya. Dagunya diusap-usap kecil tatkala matanya masih tak lepas dari menatap tajuk manuskripnya dan bibirnya juga masih menguntum terus senyum. Kali ini dia memang extra puas hati!

"Yupp... semua dah beres, sekarang masa untuk tidur!" Eunwoo kelihatan sudah tidak sabar untuk merebahkan badannya di atas katil. Kedua matanya juga sudah tidak tahan lagi menahan rasa mengantuk yang makin merajai dirinya.

Semua barang di meja kerjanya dikemaskan supaya tidak nampak berselerak, tatkala rasa nikmat didakap selimutnya sudah pun terbayang di dalam kepalanya saat ini.

Setelah semuanya selesai, Eunwoo segera menuju ke arah katilnya sebelum dia merebahkan badannya di atas katil.

Ah... selesanya!

Sekilas ekor matanya mengerling ke arah jam di dinding biliknya itu, semerta kuapnya turut terluah. Terus Eunwoo menekup mulutnya yang hampir terbuka dek menguap tadi.

"Hurghh... Patutlah aku mengantuk sangat. Dah 12:00 tengah malam rupanya," dengan keadaan mata yang makin memberat, Eunwoo mengujar sendirian. Tanpa menunggu lagi Eunwoo segera mendapatkan bantal peluknya lantas dia memeluknya erat.

Ah... dunia mimpinya serasa mulai ingin menjengah.

Namun di saat mata layu Eunwoo sudah ingin tertutup, tiba-tiba saja pandangannya tertangkap pada laptop kerjanya yang telah dimatikan tadi seperti kembali menyala. Semerta niat Eunwoo untuk tidur dijeda, bersama dahinya yang sudah mula berkerut pelik.

'Aku tak matikan laptop ke?' getus hati Eunwoo. Dalam pada badannya yang sudah pun terasa berat untuk bergerak, Eunwoo terpaksa juga gagahkan diri untuk melangkah kembali ke arah meja kerjanya bagi mematikan laptop kerjanya itu. Saat ini di fikirannya tengah kosong untuk memikirkan sebarang perkara, sehingga dia hanya menurut saja langkah kakinya yang ingin menuju ke arah meja kerjanya itu.

Namun di saat Eunwoo membuka kembali laptopnya yang menyala tadi, sekali lagi hatinya dijentik hairan bila dia melihat isi yang sedang terpampang di skrin laptop tersebut saat ini.

"Romeo, di mana kau?"

"Romeo... di mana kau?" satu per satu bait ayat itu dibacanya dalam pelik, di saat ruang fikiran Eunwoo sudah pun kosong untuk memikirkan sebarang tanggapan-tanggapan negatif saat ini.

Kepalanya yang mula terasa gatal digaru kecil dalam pada tangannya yang satu lagi kembali menyimpan draf manuskripnya itu di tempat yang sepatutnya.

"Haih... Esok jelah Romeo kau jumpa kau ya, Jasmine. Sekarang ni kau bagi aku rehat dulu," dalam masa yang sama mulut Eunwoo turut ringan mengumam sendirian seakan dia sedang berbicara dengan watak fiksinya itu, bagaikan watak fiksi tersebut dapat memahaminya saja.

Namun di saat Eunwoo mengetik butang Off bagi mematikan laptopnya kembali, tiba-tiba saja skrin laptop tersebut bercahaya dengan terang dan tanpa diduga, cahaya tersebut dengan tiba-tiba menyedut tubuhnya sehingga seluruh tubuhnya tertarik masuk ke dalam skrin laptop tersebut.

Lesap... sesaat saja kejadian misteri yang tidak terduga itu berlaku tanpa sempat dia bertindak apapun dan Eunwoo kini sudah pun lesap dari dunia ini.

Tiba-tiba di skrin laptop muncul sepotong ayat dengan sendirinya.

"Just be my Romeo, then you can solve these conflict. Can't you?"
-Jasmine Scarlet-

Mungkinkah... kini Eunwoo telah terperangkap di dalam skrin laptopnya?

Mungkin.

#tbc#