Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❛𝐒𝐮𝐦𝐦𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐲 𝐩𝐭. 𝟐❜

Berjemur di bawah sinar matahari dengan kacamata yang melindungi matanya. Dahyun benar-benar tidak peduli dengan kehebohan yang tengah berlangsung. Ia ingin menikmati waktunya dengan baik selagi bisa, toh pesta ini bukan digelar langsung olehnya jadi Dahyun dapat bersantai tanpa beban.

"Eoh? Dahyun-ssi, kau datang? Kupikir kau tidak ikut karena Jimin muncul sendirian tadi."

Dahyun menurunkan sedikit kacamatanya, lantas menaikannya lagi ke posisi semula setelah memastikan siapa yang barusan bicara. Tidak tahu malu sekali, wanita itu yang tak lain adalah Shijin kini malah ikut membaringkan tubuhnya di samping Dahyun, bersikap seolah mereka berada di level yang sama, padahal tidak.

Dahyun memilih untuk mengabaikannya saja. Berusaha tidak terpancing oleh ucapan sampahnya.

"Wah ... Kau bahkan mengabaikan perkataanku? Ternyata rumornya memang benar ya, kau sombong, itu sebabnya banyak yang tidak menyukaimu. Kau tidak banyak berubah ternyata," ujar Shijin lagi membuat Dahyun memejamkan matanya, mencoba untuk tetap bersikap tenang.

"Kupikir aku tidak perlu menjawab perkataan sampah seperti itu. Lagipula, burung yang terus berkicau juga tidak mengharap balasan dari manusia, bukan?"

Perkataan Dahyun menampar telak Shijin. Wajah Shijin sampai memerah menahan kesal. "Ya, kau hanya beruntung, jangan bersikap seolah kau adalah ratu. Itu memuakan, apalagi dulu kau selalu membelikanku—"

"Itu masa lalu, Shijin. Berhenti mengungkitnya."

"Wae? Kau merasa terintimidasi? Takut orang lain tahu kalau dulu kau hanya—"

"Cukup Shijin!" Dahyun sampai membentak hingga merubah posisinya menjadi berdiri Bentakannya cukup menarik perhatian orang disekitarnya sampai Jimin datang menghampirinya.

"Ada apa Dahyun? Kenapa kau membentak Shijin?"

Dahyun menatap sekitar, orang-orang seperti menatapnya dengan aneh, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mulai berbisik membicarakannya. Belum lagi ketika ia melihat Shijin berdiri dibelakang Jimin seolah mencari perlindungan, membuat Dahyun semakin merasa terpojokan.

"Jimin-ah, aku—"

"Dia tidak suka aku bekerja denganmu, Tuan. Katanya, aku tidak pantas menjadi sekretarismu," ujar Shijin memotong perkataan Dahyun membuat Jimin kembali menatap Dahyun.

"Dahyun-ah, apa yang dikatakannya benar?"

Dahyun menggeleng, dadanya semakin merasa sesak saat menyadari kalau orang-orang kini seolah mengepungnya. Menghakiminya seolah penderitaannya adalah tontonan yang paling menarik. Lidahnya kelu, disaat seperti ini, otaknya seolah berhenti berfungsi.

"Kenapa kau tidak bisa menjawab? Apa yang dikatakannya benar?"

Dahyun kembali menggeleng. Dadanya bergerak naik turun, napasnya semakin tersendat sementara Jimin terus menekannya. Bahkan membeberkan pula kalau Dahyun juga sudah beberapa kali mengatakan hal yang sama padanya. Mengatakannya seolah Dahyun adalah pacar toxic yang selalu menekannya untuk melakukan apa yang ia inginkan.

"Jimin ... Berhenti."

"Wae? Biarkan saja mereka tahu! Kenapa? Kau malu? Apa aku juga harus membeberkan kalau kita—"

"Cukup Jimin, CUKUP!" Dahyun kembali memekik. Maniknya memerah, menatap Jimin penuh kebencian. Wanita itu lantas melemparkan kacamatanya hingga pecah. Rasanya ia ingin berteriak sekencang mungkin seiring dengan perasaannya yang seakan hancur lebur. Sakit sekali, sesak.

Segera berbalik untuk angkat kaki dari sana, membuat orang-orang yang menghalangi jalannya otomatis menyingkir namun karena ia kehilangan fokus, kakinya malah mengarah pada kolam renang membuat tubuhnya tercebur begitu saja ke dalamnya.

Bagus sekali. Lengkap sudah kesialannya hari ini. Rasanya Dahyun ingin menghilang saja, apalagi saat bayangan masa lalu kembali terbayang, membuat orang-orang yang menatapnya kaget itu malah terlihat seperti mengolok-ngoloknya, menyuruhnya untuk mati saja dengan menyedihkan di dalam air.

Rasanya seperti dicekik, napasnya semakin sesak. Pun kakinya yang semula masih bisa berpijak mulai kehilangan keseimbangan hingga tubuhnya kembali tercebur sempurna ke dalam air. Jimin berteriak memanggil namanya, segera melompat ke dalam kolam berbarengan dengan Jungkook yang entah datang dari mana.

Kedua lelaki itu segera mengangkat tubuh Dahyun yang tenggelam itu hingga ke permukaan. Dahyun langsung meraup oksigen dengan rakus, pun ketika Jimin hendak mengambil alih Dahyun, Jungkook langsung menahannya.

"Biar aku saja, hyung."

"Memangnya kau siapa berani mengaturku? Dahyun itu pacarku, jadi aku yang berhak membawanya."

Jungkook hendak balas berujar namun Dahyun langsung melepaskan diri dari Jimin, satu tangannya mengalung di leher Jungkook dan satunya lagi di kerah bajunya seolah memberi jawaban, kalau dia memilih Jungkook.

Tanpa banyak bicara lagi, Jungkook langsung memangku tubuh Dahyun ala bridal. Kolamnya memang tidak terlalu dalam, membuatnya bisa berjalan dengan mudah.

Sementara Jimin yang merasa tertolak langsung memukul air dengan kesal. Ia menyibakan rambut merahnya ke belakang dengan manik yang tak lepas dari kedua orang itu.



[]

Epilog

Jungkook baru saja keluar dari toilet saat orang-orang berbondong-bondong menuju kolam renang. Saat ia bertanya, katanya ada pertengkaran seru yang tengah berlangsung. Jungkook yang penasaran tentu saja ingin melihatnya namun begitu ia sampai di sana, ia malah melihat Dahyun yang tercebur ke dalam kolam renang.

Jungkook jelas panik. Ia ingin menolong tapi takut kalau tindakannya itu akan merugikan Dahyun nantinya. Namun ia juga frustasi saat melihat tidak ada seorang pun yang mau menolong Dahyun. Orang-orang disini malah menjadikannya tontonan.

Maka Jungkook akhirnya melompat ke dalam kolam renang itu untuk menyelamatkan Dahyun. Ia masih ingat, wanita itu benci berenang makanya ia tidak bisa membayangkan, setakut apa Dahyun saat berada di dalam air sendirian.

Noona, aku tidak tahu apa yang terjadi padamu tapi kumohon, bertahanlah. Aku akan menemanimu.




[]

Momen uwunya lagi absen dulu ya

Oh ya, kalo mau save gambarnya save aja, tapi buat simpenan pribadi aja ya, jangan di up di akun pribadi apalagi sampe diilangin tulisannya seolah-olah manipnya buatan kalian. Tolong belajar menghargai karya orang lain ya, thx💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro