Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❛𝐍𝐞𝐭𝐟𝐥𝐢𝐱 & 𝐂𝐡𝐢𝐥𝐥 𝐏𝐭. 𝟐❜

Warning: mature content 🔞


"Perlu bantuan untuk mengeluarkannya?"

Jungkook kontan melirik ke arahnya. Matanya sayu. Malu sekali, tertangkap basah seperti ini hanya karena tayangan mesum sesaat. Sebenarnya, sudah sejak melihat penampilan Dahyun, si Kookie mulai beraksi tapi ia mencoba sekuat tenaga untuk menahannya.

Dilanjut dengan tubuh mereka yang saling bersinggungan saat ia duduk, Jungkook juga mati-matian untuk bersikap biasa saja. Makanya ketika ia melihat tayangan itu, pupus sudah pertahanannya.

"Noona ... i need u."

Jungkook menariknya, membuatnya duduk di atas pangkuannya dengan mudah. Napasnya masih memburu ketika tangannya menarik tengkuk Dahyun untuk mendekat hingga kedua belah bibir mereka menyatu.

Manik Dahyun melebar. Kaget. Kemana Jungkook yang polos sebelumnya? Namun begitu Jungkook mulai menggerakan bibirnya, ia spontan membalas. Bahkan tangannya mulai bergerak ke bawah, menyentuh gundukan yang semakin membesar itu dengan meremasnya perlahan.

Jungkook melenguh disela ciumannya. Tubuhnya terasa terbakar, merasa semakin tersiksa karena miliknya terjepit oleh celananya yang ketat.

"Ahh ... Noona ... "

Dahyun menepati ucapannya. Membantu Jungkook mencapai pelepasannya dengan menggunakan tangannya sementara pangutan bibir mereka terus terjalin.

Ini gila. Kalaupun ini mimpi, Jungkook pasti tidak ingin terbangun. Ingin menikmatinya lebih lama.

Setelah itu, keduanya kembali duduk dengan tenang sembari menonton tv. Sekarang sudah tengah malam, tapi baik Dahyun maupun Jungkook sama sekali belum mengantuk.

Jungkook sebal sebenarnya. Dahyun hanya mau memuaskannya saja—itu pun hanya menggunakan tangan—sementara saat Jungkook ingin menyentuhnya, wanita itu menolak.

"Sudah cukup sampai di sini. Kau sudah puas, kan?"

"Tapi noona ... Ini tidak adil! Kenapa aku tidak boleh menyentuhmu?"

"Kau sudah menciumku, lupa?"

"Tapi—"

"Kita lakukan bertahap ok. Jangan sekaligus." Dahyun meneguk wine-nya seraya mengalihkan pandangan. Sejujurnya, ia kaget, milik Jungkook sudah sebesar itu, bahkan jika dibandingkan dengan Jimin—astaga, kenapa aku malah jadi membandingkan mereka?

"Waeyo? Kenapa harus bertahap? Memangnya noona ... tidak merasa terangsang? Sepertinya yang di bawah sana sudah basah."

Dahyun mendelik sebal. Terkadang, Dahyun juga bingung, Jungkook bisa bersikap mesum dan polos sekaligus. Apa yang ada di otaknya sekarang benar-benar membuatnya penasaran.

"Jungkook-ah, jawab aku dengan jujur ya. Kau ... Apa kau pernah melakukannya?"

"Tentu saja! Aku ... Aku pernah melakukannya ... dengan tanganku." Jungkook mengulum bibirnya malu sembari menunduk. "Jadi noona tetap yang pertama. Belum ada yang menyentuhku sejauh itu."

"Berarti kau juga belum pernah melakukan seks?"

Jungkook mengangguk. Astaga, kapan sesi ini berakhir, bisa-bisa si kookie bangun lagi.

"Wah ... " Dahyun tidak menyangka. "Itu artinya, aku akan menjadi yang pertama?"

Jungkook mengangguk lagi. Entah semerah apa dirinya sekarang. Apalagi ia juga sempat meneguk wine beberapa kali, efeknya mulai terasa sekarang.

"Noona ... Sebenarnya, kau menganggapku apa?"

"Eoh?" Dahyun membeku, berkedip polos. Mana mungkin dia bilang kalau selama ini ia menganggapnya kucing peliharaan. Bisa-bisa Jungkook marah.

"Aku suka noona. Suka sekali bahkan sampai cinta. Tapi kenapa noona masih bisa bersikap biasa saja? Apa aku ... benar-benar tidak bisa mematahkan tipe noona?"

Dahyun terdiam, jangankan Jungkook, ia juga bingung dengan dirinya sendiri tapi begitu ponselnya bergetar, memunculkan nama Jimin di layarnya, wanita itu refleks meraih wajah Jungkook supaya tidak melihat ponselnya.

"Kalau kau memang seyakin itu. Lakukan saja, buat aku merasakannya juga."

"Eoh?!"

"Ya, buat aku jadi menyukaimu juga. Ubah pandanganku terhadapmu. Buat aku jadi bergantung padamu, Jungkook. Hanya padamu."

Seolah terhipnotis, Jungkook kembali mencium bibirnya. Menarik tubuhnya hingga naik ke atas pangkuannya lagi, tapi kini tangan Jungkook melingkar di pinggang mungilnya, menghantarkan getaran aneh yang sebelumnya tidak muncul. Membangkitkan rasa menggebu yang sebelumnya sirna, membuat debaran itu muncul untuk kali pertama ketika tangan Jungkook bermain di atas pahanya.

Pun ketika gaun tidurnya telah teronggok di lantai, Dahyun sama sekali tidak merasakan dingin di tubuhnya. Justru rasanya panas dan membakar, apalagi ketika Jungkook mengecap lehernya, meninggalkan tanda di sana sini seolah tubuhnya adalah kanvas putih sementara bibirnya adalah kuas merah.

"Noona ... " Napas Jungkook memburu ketika ia menjilat telinga Dahyun sensual kemudian mengecup rahangnya dalam. "Aku menginginkanmu. Jadi yang pertama untukku, malam ini," bisiknya kacau.

Dahyun balas menciumnya. Turun ke rahang hingga ke lehernya, pun tangannya juga bergerak melepaskan kemeja hitam Jungkook hingga tubuh atletisnya nampak. Sudah berkeringat, mungkin karena Dahyun juga sudah lama tidak melakukannya dengan Jimin, ia merasa kalau sentuhan Jungkook berbeda. Lebih lembut, sangat hati-hati dan mengutamakan consent. Mungkin jika Dahyun bilang tidak, lelaki itu benar-benar akan menghentikan ini semua walaupun ia sendiri akan tersiksa.

Dahyun semakin merapatkan tubuh mereka. Membuat Jungkook mengerang karena wanita itu duduk tepat di atas miliknya. Meraih tangan Jungkook dan menaruhnya di dada sebelah kirinya, menunjukannya pada lelaki itu betapa kacaunya juga ia malam ini sembari menggerakannya untuk meloloskan lingerie di tubuhnya.

"Lakukanlah." Dahyun mengecup rahang tegas Jungkook kemudian menggigit telinganya.

"I'm yours."

Dan malam itu, Jungkook merasakan surga dunia pertamanya. Tak memperdulikan hari yang telah berganti dan ponsel yang terus bergetar di ruang tengah sana.


[]

Gmn? Gerah gak? Atau b aja? 🗿
Ini aku sesuaikan dengan rating ya, 18+ bukan 21+ jadi jangan protes kalo di cut sampe sana (gue ngetik apaansi)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro