❛𝐌𝐲 𝐏𝐞𝐭❜
"Ini kamarmu. Baru saja dibersihkan. Memang tidak terlalu luas, tapi cukup kan? Ah iya, kulkasnya juga masih penuh, kau bisa memakan semuanya. Kalau mau ada tambahan bilang saja ya. Kamar mandinya di sini lalu—"
"Kamar noona sebelah mana?"
"Sebelah sana, di kamar utama. Tapi aku jarang tidur di sini."
"Kenapa?"
Dahyun mengendikan bahunya tak acuh. "Tergantung mood saja sih. Aku lebih suka tidur di mansion ku."
"Kalau begitu, noona malam ini tidur di sini ya."
"Siapa kau berani mengaturku?" Dahyun melihat jamnya. Teringat masih ada jadwal untuk malam ini. "Aku harus segera pergi. Pokoknya, kau boleh menggunakan semua fasilitas di sini. Tiap pagi akan ada pelayan yang membersihkan. Kalau ada masalah, kau bisa menghubungi—" Perkataan Dahyun terhenti saat Jungkook menyodorkan ponselnya.
"Aku minta nomor ponsel noona."
"Untuk apa? Kau bisa menghubungi—" Jungkook mengambil tangannya dan meletakan ponselnya ditangan Dahyun.
"Nomor ponselmu, noona." Jungkook menekan setiap katanya. "Noona tidak boleh pergi sebelum memberiku nomormu."
Dahyun menghela napas, lantas mengetikan nomornya. "Nah sudah, kau puas?"
Jungkook langsung menghubungi nomor itu dan ketika ponsel Dahyun dalam tasnya berbunyi, ia mengangguk. "Jangan lupa save nomorku ya, noona."
Dahyun lantas berjalan melewatinya menuju pintu dan keluar dari sana. Ia menghela napas, tak habis pikir, entah sudah berapa kali ia menahan kesabaran dan mengalah untuk menuruti keinginan Jungkook.
Memang, sial sekali ia hari ini.
Hanya karena tidak fokus saat menyetir, ia malah jadi punya beban hidup baru.
"Bagus Im Dahyun, sekarang kau malah punya peliharaan baru. Untung tampan."
"Sayang, kemana saja kau? Tumben terlambat."
Dahyun segera menjatuhkan tubuhnya pada sofa, bersandar pada dada Jimin sembari melenguh pelan. "Ada sesuatu yang terjadi."
"Wae? Kau menabrak kucing lagi?"
Bukan kucing, tapi manusia. "Ya ... Kau bisa menganggapnya seperti itu, tapi aku harus bertanggung jawab untuk merawatnya sampai sembuh."
"Sejak kapan kau mau bertanggung jawab? Biasanya kau hanya membuang mereka ke tempat perlindungan hewan. Apa kucingnya kali ini bagus? Bukan kucing liar?"
"Ya, cukup bagus. Dia terus membuntutiku jadi aku terpaksa membiarkannya tinggal di apartemenku. Tak apa, kan? Lagipula aku sudah jarang menggunakannya." Sebut saja Dahyun gila karena mengibaratkan Jungkook sebagai hewan peliharaan. "Setelah dia sembuh, baru aku akan mendonasikannya ke tempat perlindungan kucing supaya ada yang mengadopsinya." Dahyun ingin tertawa saat membayangkannya. Memang, aktingnya ini bagus sekali. Jimin percaya saja dengan omongannya.
"Tak apa, lagipula aku juga suka kucing. Kupikir kau risih dengan mereka."
"Ya ... Mereka memang merepotkan, aku tidak begitu suka baunya. Membayangkan kucing itu akan mencakar sofa, lalu sisa makanan mereka yang berceceran belum lagi pupnya. Yaampun, baru memikirkannya saja sudah membuatku stress."
Jimin tertawa melihat betapa ekspresifnya Dahyun saat membicarakan itu. "Tahu begitu kenapa masih mau merawatnya?"
"Aku terpaksa." Dahyun menegakkan tubuhnya, menatap Jimin. "Pesta malam ini sampai jam berapa? Tidak sampai tengah malam, kan?"
"Tidak, kau boleh pulang lebih dulu kalau merasa tidak nyaman."
Dahyun mengecup pipi Jimin cepat. "Kau benar-benar mengerti aku."
Jimin tersenyum, balas mengecup bibir Dahyun. "Tentu saja, apapun untukmu."
Dahyun lalu berdiri, mulai menanggalkan mantelnya hingga tubuhnya yang hanya terbalut mini dress itu terekspos. "Kalau begitu aku mandi dulu ya."
"Mau kutemani?"
Dahyun tersenyum miring. "Kalau kau menemaniku, kita bisa terlambat datang ke pesta," ujarnya penuh arti.
Jimin berdiri, menanggalkan jasnya seraya melonggarkan dasi yang mencekik lehernya. "Tak apa, mereka bisa menunggu. Tapi aku tidak bisa."
Pun akhirnya keduanya masuk ke dalam kamar mandi. Pintunya dikunci, diikuti suara air yang berjatuhan. Ini yang Dahyun suka, aura dominan Jimin membuatnya candu.
Di sisi lain, ponsel dalam tas Dahyun terus berbunyi. Ada puluhan pesan dari nomor yang sama.
Kook Peliharaanku:
Noona, kapan kau pulang? Aku tidak bisa tidur
[]
Kalo votesnya nyampe 50 lebih, nanti malem up lagi💜
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro