
❛𝐆𝐞𝐭 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐲❜
Sebagai seorang designer sekaligus influencer terkemuka, banyak sekali yang ingin menggunakan jasanya, tapi Dahyun cukup selektif. Selama ini, hanya produk dari perusahaan Jimin saja yang pasti ia promosikan dan diberi rating, tapi kali ini, baru melihat deretan produknya saja sudah malas.
Layar ponselnya masih menampilkan foto Jimin yang tengah berada di bar bersama sekretarisnya itu—Shijin. Ada yang memotretnya, sengaja untuk mengancamnya. Dahyun sampai pusing, kejadian seperti ini sudah bukan sekali dua kali, tapi karena Jimin bersama Shijin, entah kenapa rasanya berbeda.
"Jimin-ah, apa kita bisa bertemu?" Dahyun langsung menghubungi Jimin.
"Bisa tapi tidak sekarang, aku masih ada rapat."
"Apa Shijin juga ikut?"
"Shijin? Tentu saja, dia kan sekretarisku, Sayang. Memangnya kenapa?"
Dahyun menghela napas, "Kau ... Apa kau pernah pergi bersamanya diluar pekerjaan?" tanyanya hati-hati.
Jimin terdiam, cukup lama sampai akhirnya ia berujar, "Mwo? Kenapa tiba-tiba bertanya soal itu? Seolma kau ... Mengira aku ada hubungan dengannya?"
Dahyun refleks mengendikkan bahunya walaupun Jimin tidak bisa melihatnya. "Tinggal jawab saja. Aku hanya ingin memastikan."
"Memastikan apa? Im Dahyun, berapa kali kubilang kalau—"
"Sudah berapa kali juga aku bilang kalau aku tidak suka dengannya? Dia rivalku saat di sekolah, Jim."
"Aku tahu, tapi apa hubungannya denganku? Dia hanya bekerja untukku."
"Justru karena itu! Aku tidak suka. Aku bisa carikan sekretaris baru untukmu kalau kau mau."
Jimin terdengar menghela napas panjang. Menahan amarahnya. "Im Dahyun, aku paling tidak suka di atur."
"Jadi kau tetap tidak mau? Baiklah, kalau kau seperti ini terus, aku tidak mau bertemu denganmu. Ah ya, aku juga tidak mau memberi rating untuk produk terbarumu. Kau lakukan sendiri saja."
"Im Dahyun! Kau—"
Dahyun langsung mematikan panggilannya. Jimin kembali menghubunginya tapi Dahyun terus mengabaikannya hingga panggilan itu pun berhenti. Memijat keningnya frustasi sembari meringis, Dahyun menyibak rambutnya ke belakang.
"Kenapa harus Shijin?"
Jimin padahal tahu, setidak suka apa Dahyun pada wanita itu, tapi lelaki itu malah mengabaikan. Katanya, pekerjaannya bagus, sulit untuk dipecat apalagi mencari baru yang sepertinya. Setelah melihat foto tadi, Dahyun juga jadi bertanya-tanya, maksud dari pekerjaan bagus itu memang dalam mengatur jadwalnya atau hal yang lain? Seperti ... Memuaskannya hasratnya juga misalnya? Mengingat sudah lama juga Dahyun tidak bermain dengan Jimin jadi tidak menutup kemungkinan kalau Jimin sudah melakukannya dengan Shijin.
Dahyun benci harus overthinking seperti ini, bukan dirinya sekali. Memang benar, cinta hanya membuatnya lemah dan Jimin adalah orang yang tidak pantas untuk mendapatkan cintanya tapi—sulit juga untuk menghilangkan rasa ini. Dahyun benar-benar frustasi.
Ponselnya kembali bergetar, kali ini ada pesan dari peliharaannya. Dahyun sampai bingung, kenapa timing-nya tepat sekali?
Kook Peliharaanku:
Noona, tau film netflix yang seru? Aku sedang ingin menonton, aku sudah menyiapkan semuanya hanya ada dua hal yang belum ada.
Dahyun langsung mengetikan balasan. Kebiasaan, Jungkook selalu saja tidak menyelesaikan perkataannya bahkan saat sedang di chat seperti ini. Awalnya Dahyun sebal tapi sekarang sudah terbiasa, mungkin lelaki itu melakukannya supaya ia membalas pesannya, bukan hanya di baca.
Me:
Dua hal apa?
Kook Peliharaanku:
Filmnya dan teman menontonnya. Noona, mau menonton denganku? Kita Netflix and chill
Terdiam sebentar, Dahyun mencerna maksud dari pesannya dalam beberapa saat.
"Mwoya, dia sebenarnya paham istilah itu atau tidak? Berani sekali." Dahyun masih terkejut tapi tak lama, sudut bibirnya terangkat. Mengulas smirk tipis setelah sebuah ide terlintas dalam benaknya, anak ini sedang menantangnya rupanya.
Me:
| Boleh, aku akan ke sana sebentar lagi.
| Apa aku juga harus menyiapkan sesuatu?
Kook Peliharaanku:
Sungguh? Noona akan datang?!
Me:
Iya
Kook Peliharaanku:
Noona tidak usah menyiapkan apapun, cukup datang saja, sebelum masuk, kabari aku dulu ya supaya aku bisa menyiapkan diri dulu
"Menyiapkan diri? Wah ... Sepertinya dia memang serius. Iya sih, walaupun masih kekanakan, Jungkook tetap lelaki dewasa, dia pasti mengerti soal ini, kan?"
Kalian tahu kan apa yang ada di otak Dahyun sekarang? Netflix and Chill itu adalah sebuah kode tersirat untuk melakukan seks bukan sekedar menonton netflix sembari bersantai.
Tersenyum tipis, Dahyun lantas membalas pesannya kemudian beranjak dari kursinya. Berjalan menuju ruang pribadinya sembari bersenandung ringan.
"Baiklah, kalau begitu, aku juga akan menyiapkan diri," ujarnya penuh arti sembari menatap koleksi lingerie-nya.
Bermain dengan Jungkook sepertinya bisa membuat pikirannya pada Jimin teralihkan.
[]
Kali ini, aku naikin lagi ya targetnya jadi 65 votes tapi aku bisa aja up lagi malem ini kalo komennya rame. Mungkin kalian bisa sebutin alasan kalian kenapa pengen cepet-cepet baca lanjutannya 🗿💜
Oh ya btw, next chap mature ya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro