Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❛𝐄𝐬𝐜𝐚𝐩𝐞❜

"Bagian bahunya terlalu lebar, tolong perkecil sedikit. Bagian tangan dan pinggangnya juga, jangan lupa perbaiki."

Lagi, semuanya bekerja keras merombak baju yang desainnya telah terjual. Apa boleh buat, pihak sana telah merilis pakaiannya lebih dulu, jadi mereka hanya bisa mempertahankan desain yang masih baru dan merombak lagi pakaian yang desainnya sama dengan brand lain. Ya, tentu saja melelahkan karena bekerja dua kali, tapi cara ini justru membuat Dahyun jadi memiliki ide baru yang membuat design nya justru jadi lebih bagus daripada sebelumnya.

Dahyun masih ingat, dirinya sampai lembur hingga tidur di ruangannya hampir tiap malam. Jarang sekali pulang ke rumah. Bahkan ketemu Jungkook saja mungkin hanya sekali atau dua kali dalam seminggu, sesibuk itu. Mereka hanya bertukar kabar lewat pesan, itupun Dahyun merasa bersalah juga karena sering tidak bisa mengangkat panggilan dari Jungkook. Walaupun larut malam, ia juga tak jarang malah tertidur dengan panggilan yang masih terhubung.

Dan kini, waktunya telah tiba. Anniversary perusahaan yang digelar akhir tahun dengan konsep pesta topeng itu tinggal menunggu hitungan hari. Pengumuman brand reputasi terpopuler sengaja dimasukan kedalam bagian acara. Mereka telah berusaha semaksimal mungkin, bekerja dua kali lipat lebih giat dari sebelumnya, semoga saja semua itu membuahkan hasil yang diharapkan. Tentu, Dahyun merasa gugup karena reputasinya juga dipertaruhkan saat ini.

Sejujurnya, ia tidak menyukai ide Jimin yang menginginkan ada layar lebar besar yang menampilkan urutan brand reputasinya tepat tengah malam nanti, tapi apa boleh buat, keinginannya adalah hal mutlak.

Mengenakan dress mewah dengan warna merah mawar yang merekah. Sudah sejak lama ia menyiapkan dress spesial ini untuk dirinya sendiri. Tadinya, ia akan mengenakan ini dihari ulang tahunnya nanti, tapi sepertinya ia perlu memberikan reward untuk dirinya karena telah bekerja keras sepanjang tahun ini. Tak peduli apa hasilnya nanti, ia tetap ingin menghargai hasil jerih payahnya.

"Tuxedo hitam dengan topeng hitam berenda. Itu clue dariku, khusus untuk noona. Noona harus menemukanku saat di pesta nanti."

Dahyun tersenyum melihat pesan yang baru saja Jungkook kirimkan untuknya. Menggemaskan sekali, sampai memberi petunjuk. Baru saja Dahyun akan membalas, Jungkook sudah mengiriminya pesan baru.

"Noona pakai dress warna merah, kan?"

Jungkook rupanya masih mengingat percakapan mereka saat di hotel waktu itu.

"Iya, apa aku juga perlu memberitahumu soal warna topeng yang akan kugunakan?"

"Tidak usah. Itu saja sudah cukup, aku hapal wajah noona kok. Ditutup topeng juga tetap cantik ^3^."

"Okey, kalau begitu sampai bertemu nanti~"

"Im Dahyun-ssi? Acaranya akan dimulai sebentar lagi."

"Ah ya, aku akan segera kesana."

Dahyun kembali memeriksa riasannya di depan cermin sebelum mengambil topeng berwarna putih gading dan mengenakannya.

Malam ini akan menjadi malam yang paling mendebarkan untuknya.

Gedung di pusat kota Newt itu kini telah dipenuhi oleh berbagai kalangan. Dari mulai konglomerat, model hingga pimpinan berbagai perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan mereka. Semuanya berkumpul layaknya kalangan yang sama, pesta topeng ini sukses membuat semua orang dapat berbaur dengan lebih bebas.

Tiba di puncak acara, Dahyun masih belum bertemu dengan Jungkook. Sejak tadi ia dibawa kesana kemari oleh Jimin yang senantiasa menggenggam tangannya atau memeluk pinggangnya supaya tetap dekat.

"Well, biarpun mengenakan topeng, orang-orang tetap mengenali kita karena kita harus menyapa mereka yang sudah menyempatkan diri untuk hadir jadi, mari bersikap seperti biasa. Kau masih milikku."

Disaat seperti ini, Dahyun malah merindukan sosok Shijin. Kalau masih ada, wanita itu mungkin bisa mengalihkan perhatian Jimin darinya. Sampai sekarang, Dahyun masih tak menyangka kalau Jimin benar-benar akan memenjarakannya.

Jimin sedang ke toilet. Momen langka seperti ini segera ia manfaatkan untuk mencari keberadaan Jungkook. Ada banyak yang mengenakan tuxedo di sini, tapi seharusnya Dahyun tetap dapat mengenalinya karena selain wajahnya yang khas, tuxedo yang Jungkook pakai juga adalah buatannya. Ia tahu detailnya dan tidak akan ada yang mengenakannya selain Jungkook.

Namun setelah puluhan menit mencari, Dahyun masih belum dapat menemukannya. Menghela napas panjang, ia harus segera kembali sebelum Jimin menyadari kepergiannya.

Seseorang menarik tangannya, membawanya ke sebuah ruangan dan memojokkannya di jendela. Tubuhnya terkunci, lengan lelaki itu menyangga dikedua sisi tubuhnya, bahkan Dahyun dapat merasakan punggung telanjangnya menempel dengan dada bidang dibalik kain yang lelaki itu kenakan. Tanpa diberitahu pun, Dahyun sudah tahu siapa lelaki yang saat ini tengah menahannya itu.

"Finally, I catch you, noona." Suara husky nya mengalun seksi. Dahyun memejamkan matanya, sepertinya Jungkook marah.

"Jungkook-ah, aku—"

"Sstt ... Aku tidak mau mendengar alasan. Biarkan aku bicara."

"Okey tapi posisinya—"

"Shiro, tetap seperti ini. Aku masih kesal, tidak mau lihat wajah noona, jadi dengarkan saja."

Dahyun mengalah, "Baiklah, aku akan mendengarkan."

Jungkook memejamkan matanya, posisi ini jelas bukan hanya merugikan Dahyun tapi juga dirinya, karena posisi ini membuatnya dapat mencium wangi Dahyun dengan lebih intens. Wangi yang ia rindukan. Sudah belasan hari tidak bisa berjumpa seperti ini, lalu dihari mereka bisa bertemu, wanitanya ini malah bersama lelaki lain, bagaimana ia tidak marah? Rasanya ia ingin meluapkan semuanya, bahkan tadi saja ia nyaris ingin memukul Jimin kalau saja teman-temannya tidak menahannya.

Ingin egois. Mengatakan pada semua orang kalau Dahyun itu miliknya namun lagi-lagi kenyataan menamparnya. Pun akhirnya kekecewaan itu juga hanya ia pendam, karena yang terjadi selanjutnya, ia malah memeluk Dahyun dari belakang dan menciumi rambutnya seraya menenggelamkan kepalanya di tengkuk leher wanita itu.

"Noona ... " Kali ini suaranya terdengar lemah. Merajuk, manja sekali.

"Hm? Kau kenapa? Ada masalah?"

"Iya, masalahnya besar sekali."

"Apa?"

"Aku cemburu. Sebenarnya pacar noona itu siapa sih? Kenapa aku selalu merasa kalau aku bukan pacar noona melainkan hanya sebagai simpanan saja."

Dahyun terdiam. Perkataan Jungkook itu menamparnya telak. Lelaki itu meletakan dagunya di bahu mungil Dahyun. Pelukannya semakin erat, seolah tidak ingin kehilangan wanita itu lagi.

"Aku tidak suka, noona disentuh lelaki lain. Apalagi itu Jimin hyung, kenapa dia bisa menyentuhmu didepan banyak orang sedangkan saat bersamaku, kita harus bersembunyi? Tidak adil."

"Jungkook-ah, kau kan juga tahu kalau aku—"

"Iya, aku tahu. Hanya kontrak, kan? Tapi tetap saja, aku tidak suka! Kapan kontraknya berakhir? Aku bisa bantu bayar dendanya jika ada."

"Jungkook-ah, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Dahyun menggigit bibirnya ragu, memilin tangannya gelisah. "Aku ... Berhutang nyawa padanya dan lagi ... Itu bukan kontrak biasa. Aku tidak bisa menghentikannya begitu saja."

"Kenapa tidak bisa? Bukannya kalian sudah tidak ada perasaan apapun? Atau jangan-jangan noona ..."

"Ani, kau tidak akan mengerti." Dahyun sedikit mengurai pelukan Jungkook pinggangnya, lantas berbalik menghadap Jungkook."Suatu saat nanti, aku akan menceritakannya, jadi bersabar sebentar lagi ya? Hm?"

Bukannya menjawab, Jungkook malah terdiam. Terpesona melihat riasan Dahyun malam ini, padahal masih tertutupi topeng. Tangannya terangkat untuk melepaskan topeng itu hingga manik secantik berlian itu semakin terpampang nyata.

"Noona ... Sepertinya aku sudah tidak bisa bersabar lagi."

"Wae? Kau tidak percaya padaku?"

"Eoh, aku tidak yakin kalau noona mau menciumku duluan jadi ... " Jungkook mensejajarkan wajah mereka seraya menarik senyum lebar dengan manik berbinar bak permata.

"May i kiss you, Noona? I wanna spend time with you, tonight. Only you, and me. So ..."

Perkataan Jungkook selanjutnya membuat manik Dahyun semakin melebar.

"Lets escape from this place."


[]

Halo, long time no see (padahal baru seminggu gk up, ye gk?)

Lagi stuck, jadi maklumin ya kalo chap gaje

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro