Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❛𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐆𝐨❜

"So ... Lets escape from this place."

Dahyun tersenyum tipis. "Candaanmu itu tidak lucu."

"Aku tidak sedang bercanda." Jungkook memegang bahunya, menatapnya serius seolah tengah bersiap mengatakan rencana gila yang sudah ia siapkan sejak tadi. "Ayo kita pergi dari sini. Lupakan soal brand reputasi, kudengar pering—"

"Chogiyo, apa kau melihat Im Dahyun di sekitar sini?" Suara Jimin terdengar dari luar. Dekat sekali, rasanya seperti jarak mereka saat ini hanya terpisahkan oleh dinding.

Satu tangannya menarik tuxedo yang Jungkook kenakan sementara tangannya yang lain masih menutup bibir lelaki itu supaya berhenti bicara. Jantungnya berpacu dengan cepat, entah karena ia dapat merasakan kalau Jimin masih belum beranjak dari tempatnya atau posisinya saat ini dengan Jungkook yang dekat sekali karena lagi-lagi tubuhnya terimpit diantara dinding dan tubuh bidang lelaki itu.

"Baiklah, kalau kalian melihatnya, segera beritahu dia untuk kembali ke panggung, acara puncaknya sebentar lagi akan di mulai."

Tak lama, suara langkah kaki itu terdengar melangkah menjauh dari ruangan yang mereka tempati. Jimin telah pergi, tanpa sadar Dahyun menghembuskan napasnya lega. Wanita itu menyingkirkan tangannya dari bibir Jungkook, hendak langsung pergi, namun lelaki itu kembali menahannya.

"Andwae, jangan pergi."

"Wae, andwae?" Dahyun menghela napas seraya menyisir sisi rambut sebelah kanannya dan menyelipkannya ke belakang telinga kemudian menatap Jungkook serius. "Jungkook-ah, aku sedang bekerja. Kau pun sama, jadi ayo bersikap profesional, jangan kekanakan seperti ini."

"Aniya, aku hanya—"

"Aku harus pergi. Orang-orang pasti sudah menunggu."

"Noona—"

"Jungkook, kumohon." Irisnya menatap dengan lembut, penuh rayuan membuat Jungkook menyingkirkan tangannya dari bahu mungil wanita itu. Tatapannya mendadak menajam, dingin.

"Pilih aku atau Jimin hyung?"

"Mwo? Jungkook, apa kau harus menanyakan hal itu disaat seperti ini? Aku sedang bekerja, dan kau juga sudah tau kalau aku dan Jimin hanya—"

Ucapan Dahyun terhenti saat Jungkook tiba-tiba saja melepaskan genggaman tangannya.

"Pergilah, dia pasti sudah menunggumu, Im Dahyun."

Jungkook langsung pergi dari sana. Tanpa menoleh, keluar begitu saja dari ruangan yang tidak terlalu luas itu. Membuat sesuatu dalam diri Dahyun terasa sesak. Apa ini? Apa Jungkook benar-benar marah? Sungguh, ini kali pertama, Dahyun melihat sorot dan tingkah sedingin itu dari Jungkook.

Bahkan lelaki itu memanggilnya tanpa panggilan noona.

Sisi yang belum pernah diperlihatkan padanya, Dahyun tidak menyangka jika efeknya segila ini namun ia langsung bergegas keluar dari ruangan itu, melalui pintu lain yang berlawanan arah dengan pintu yang di lewati Jungkook.

Rasanya seperti jatuh dan dihantam bangunan keras yang ada di sekeliling dirinya. Dahyun mendadak merasa jadi orang yang paling bodoh ditengah lautan manusia yang tengah bertepuk tangan heboh walaupun layar besar itu sudah jelas menunjukan brand reputasi mereka yang berada di peringkat kedua—naik satu tingkat, tapi tetap saja tidak sesuai dengan yang diharapkan. Rasanya lebih sakit lagi ketika melihat brand diperingkat teratas, adalah brand yang sama dengan yang membeli desainnya sekaligus berkolaborasi dengan brand ternama di dunia yang awalnya akan berkolaborasi dengan brand miliknya.

Dahyun membuang muka, sebisa mungkin menahan rasa sesak di dada dengan manik yang memanas. Entah sudah semerah apa wajah dibalik topengnya ini, rasanya saat ini Dahyun ingin melarikan diri saja. Andai ia menyetujui ajakan Jungkook tadi, mungkin ia tidak akan mengalami hal ini. Perasaan ditelanjangi di depan umum, rasanya seperti mereka tengah menginjak-nginjak harga dirinya lewat bualan setajam jarum—kecil, namun menusuk tanpa ampun.

Lupakan soal kerja kerasnya selama ini. Rasanya ia sudah menjadi orang paling tidak berguna di dunia. Apa kerja kerasnya selama ini masih kurang untuk mendapatkan yang ia inginkan? Memalukan sekali, ia bahkan tidak mampu menatap wajah para karyawannya. Hari ini seharusnya sudah bisa menebus pekan demi pekan kerja rodi mereka, namun yang ada malah kekecewaan dan rasa malu.

Dahyun sudah tidak fokus, sejak tadi ia hanya membalas perkataan orang lain dengan senyum tipis, atau gelengan maupun anggukan kecil. Ia ingin pergi dari sini. Matanya sibuk mencari keberadaan Jungkook, namun lelaki itu tidak terlihat di manapun, bahkan di tempat para model lelaki yang dekat dengan Jungkook pun tidak ada. Apa lelaki itu sungguhan melarikan diri dari sini?

Karena sibuk memikirkan Jungkook, Dahyun bahkan tidak sadar kalau sejak tadi Jimin sudah menarik tangannya. Kembali berdiri di atas panggung dan dalam hitungan ketiga, lelaki itu segera berlutut di hadapannya seraya mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berkilau berisi cicin cantik berlapiskan berlian berwarna biru safir.

Entah bagaimana awalnya, apa saja yang lelaki itu katakan hingga semua orang begitu menantikan momen ini seolah mereka tengah berada diatas panggung sandiwara yang sangat romantis. Perkataan yang benar-benar Dahyun tangkap di akhir kalimatnya membuat maniknya seketika melebar tak percaya.

"Yeah, ini mungkin terlalu tiba-tiba tapi aku sudah menyiapkan ini sejak lama jadi, Dahyun-ah ... Will you marry me?"

Semua orang semakin bersorak dengan heboh mengatakan "Say yes! Say yes!" Dengan kompak, namun manik Dahyun masih sibuk mencari keberadaan seseorang hingga tatapan mereka akhirnya bertemu. Jungkook berdiri di dekat jendela. Menatapnya tajam hingga tatapan mereka terkunci untuk sesaat, seolah mengatakan kata lewat tatap. Namun tak lama, lelaki itu berbalik dan meninggalkan pesta, dalam sekejap menghilang di tengah kerumunan orang yang terus mendesaknya untuk menjawab.

"Jungkook-ah, jangan pergi."






[]

Gimana? Udah nyesek belum? Hehe

Besok pengen up lagi gk? Kalo pengen, komen alasannya knp kalian pengen cepet lanjut. Ayo bujuk aku biar luluh🤣 kalo gak ya, maybe chap ini bakal jadi chap terakhir yang aku up di tahun ini 💜

Anyway, Happy Birthday for Taehyung (dicerita ini, dia jadi Taekyung), wish you all the best. Thankyou selalu rajin up sg yang tampan tapi meresahkan 🤣 gk kek si bontot yang jarang ngesg, tpi hampir semua sgnya dijadiin highlight buat mempercantik profil ignya, biar gk terlalu berdebu kayak Tuan Jimin😌🙏💜

Love, kimarmyla

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro