
❛𝐂𝐡𝐞𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠❜
"Noona ... Neo na johae? Kalau iya, aku akan mewujudkan keinginanmu itu. Membuatmu bergantung hanya padaku. Kalau tidak, maka aku akan pergi."
Dahyun terdiam sesaat, mencoba melihat kesungguhan itu dari manik Jungkook yang berbinar bak galaksi. Lelaki ini terlalu polos dan manis, bohong jika Dahyun tidak tertarik, tapi karena itu pula, ia takut merusak makhluk menggemaskan ini. Lupakan soal ototnya ini, dimatanya Jungkook tetaplah seorang bocah yang baru merasakan pubertas.
"Jungkook-ah, aku sudah punya pacar," ujarnya pada akhirnya.
Manik Jungkook melebar. Kaget. "Nde?"
"Aku sudah punya pacar. Mian, baru memberitahumu sekarang." Jungkook membeku, otaknya butuh waktu untuk memproses kenyataan itu walaupun ia juga mengakui kalau mustahil wanita secantik Dahyun tidak memiliki pacar. Ia sudah menduganya, tapi tetap saja kaget.
"Jungkook-ah, minggir. Aku harus mengangkat panggilan—"
"Terus kalau noona sudah punya pacar memangnya kenapa?"
Dahyun mengernyit, "Mwo?"
"Ya, maksudku kalau noona sudah punya pacar, memangnya kenapa?" Jungkook menatap Dahyun lagi, kali ini lebih percaya diri. "Aku tidak boleh suka?
"Bukan begitu tapi—"
"Noona menyukaiku tidak? Itu yang terpenting. Walaupun noona sudah punya pacar, aku tidak peduli."
"Walaupun hanya dijadikan pelarian?"
"Ya, hanya dijadikan pelarian juga tak apa." Jungkook menyentuh kedua tangan Dahyun. "Aku tetap bisa jadi rumah yang nyaman setiap kali noona membutuhkan naungan. Selama noona menyukaiku juga, aku tak apa."
Dahyun tertawa kecil mendengarnya. "Ya, kau mengatakannya seolah menjadi pelarian adalah hal yang mudah." Dahyun menatap Jungkook serius. "Saat kau mencintai seseorang, kau bahkan tidak bisa melirik yang lain. Untuk bersikap baik dan perhatian mungkin bisa, tapi untuk menyukai ... Sulit. Kau tidak tahu apa-apa."
Ponselnya kembali berdering, Jungkook refleks menyingkir, membiarkan Dahyun turun dan mengambil ponselnya dari dalam tas.
Panggilan dari Jimin, Dahyun menghela napas lantas menoleh ke arah Jungkook, mengisyaratkan kalau dia harus mengangkat panggilan itu namun saat Dahyun di ambang pintu, Jungkook kembali berujar.
"Noona, aku memang tidak tahu apa-apa tapi ... Satu hal yang kutahu, kalau hubungan noona dengan pacar noona itu memang baik, noona mungkin tidak akan pernah bermain denganku, bahkan sampai memberiku tempat tinggal."
Dahyun berbalik. Jungkook perlahan berjalan ke arahnya. Sorot matanya jelas berbeda dengan yang sebelumnya. Jungkook kali ini benar-benar serius.
"Noona ... Tanpa noona sadari, sejak awal pertemuan kita, noona telah menyelingkuhi kekasihmu itu." Tamparan telak kembali dilayangkan. Dahyun bahkan sampai lupa mengangkat panggilan Jimin. Tangannya mengepal, berasa ditelanjangi oleh perkataan Jungkook barusan.
"Jadi ... Kenapa tidak selingkuh sungguhan saja? Jangan pedulikan aku, cukup pedulikan diri noona sendiri. Bukankah noona itu egois? Seharusnya kau tidak memikirkan perasaanku."
Rahang Dahyun mengeras. "Yoon Jungkook."
"Wae? Aku mungkin jauh lebih muda dari noona, tapi aku juga bisa jadi dominan." Tubuh mereka nyaris tak berjarak. Jungkook menunduk, mensejajarkan wajahnya dengan Dahyun. Tersenyum tipis, terang-terangan menggoda Dahyun.
"Sebenarnya ... Aku juga tidak semanja itu. Noona telah salah menilaiku selama ini."
[]
Kucingnya jadi garong 🗿
Btw, votesnya ada yg jomplang ya, coba dicek lagi, siapa tau ada part yg lupa di vote, kita mulai belajar menghargai penulis ya, tinggal dipijit bintangnya✨
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro