Chร o cรกc bแบกn! Vรฌ nhiแปu lรฝ do tแปซ nay Truyen2U chรญnh thแปฉc ฤ‘แป•i tรชn lร  Truyen247.Pro. Mong cรกc bแบกn tiแบฟp tแปฅc แปงng hแป™ truy cแบญp tรชn miแปn mแป›i nร y nhรฉ! Mรฃi yรชu... โ™ฅ

โœฉ๐š‚๐™ฒ๐™ฐ๐š๐™ฐ๐™ผ๐™พ๐š„๐™ฒ๐™ท๐™ดโœฉ

Request by : -
Genre : platonic.. Maybe?
Setting : normal au?
Story by : ChongyunAi (Ai)

Scaramouche (Kunikuzushi) x Natsuhima Nohara.

Scaramouche from Genshin Impact.
Genshin Impact milik Hoyoverse, saya hanya meminjam karakternya.

"sษชส™สŸษชษดษข ส™แดษดแด…"

Sebuah langkah kaki lemas diatas tanah yang basah akibat terkena hujan.

Terlihat seorang lelaki bersurai navy dengan topi bundar besar di atas kepalanya, nampak sedang berdiri sembari menopang badannya dengan cara memegang pohon.

Luka yang terkena air hujan membuat rasa sakitnya semakin berasa, pertarungan dengan Sang boneka archon electro itu berhasil membuat dirinya terluka, namun keberuntungan atau tidak ia berhasil lepas dari jeratan kematian dan kabur ke tatarasuna.

Namun seperti keadaannya sekarang tidak mendukung untuk kembali ke markas nya, selang tiga langkah kemudian tubuh nya ambruk dan diri nya pingsan di sebab kan ia sudah tidak kuat lagi menahan luka luka ditubuhnya.

โฅโ€ขยฐโ€ยฐโ€ขเผข

"Ughh" Kelopak mata itu terbuka menampilkan bola mata yang sewarna dengan surai nya yaitu navy.

Mengerjap sebentar berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatannya.

Ia menatap sekeliling, sebuah kamar?.

Berusaha mengingat kejadian sebelum nya, kalau tidak salah ia pingsan di bawah sebuah pohon kan, bagaimana bisa ia berada disini? .

Seketika kesadarannya pun 100% telah kembali, dengan cepat ia mendudukan diri.

"Krieeet"

Bunyi yang berasal dari pintu membuat nya menoleh, nampak pintu yang terbuka.

Sang pria pun bersiap siap, kali akan ada musuh yang menyerangnya.

Namun yang ia lihat adalah sebuah gadis berumur sekitar 9 tahun dengan bersurai kuning dengan mata heteroctrom yang sebelah kanan berwarna hijau, dan sebelah kiri berwarna merah dengan manik mata berbentuk clover daun 4.

Manik Dwi warna nya itu mengerjap melihat Sang pemuda telah sadar, nampak ditangan nya sudah ada sebaskom berisi air, sebuah obat?, dan juga perban baru.

"Oniisan sudah sadar?, bagaimana perasaan Oniisan? " Tanya Sang gadis sembari mendekati si lelaki lalu duduk disampingnya, tak lupa juga seperangkat alat untuk mengobati ia taruh di sampingnya.

"Aku baik baik saja" Jawab Sang lelaki singkat.

Sang gadis kecil pun mengangguk, "Syukurlah."

"Ka-kalau begitu a-aku akan mengganti perban milik Oniisan dulu" Lanjut Sang gadis.

"Tidak us-" Ia hendak menolak, namun tangan Sang gadis sudah ada berada di kepala nya, entah mengapa sentuhan milik Sang gadis terasa hangat membuatnya tidak bisa menolak, dan pada akhirnya ia hanya bisa pasrah diobati Sang gadis, walau ia tau akan berakhir sia sia karena ia merupakan sebuah boneka, tetapi setidaknya biarlah ia merasakan kehangatan ini.

"Sudah selesai" Ucap Sang gadis sembari merapihkan obat obatan yang ia gunakan, "apa ada yang masih sakit? " Tanya Sang gadis lagi.

Sang lelaki pun menggeleng, "berapa lama aku pingsan? " Tanya Sang lelaki.

"Eh.. " Ucap sang gadis, "itu sekitar 3 hari" Lanjut Sang gadis.

Sedangkan Sang pria kembali mengangguk, hanya tiga hari ternyata.

Namun ada satu hal yang mengganjal dipikirannya.

"Kau tinggal sendiri? " Tanya Sang lelaki.

Sang gadis pun mengangguk, "Ha'i aku tinggal sendiri" Jawab Sang gadis.

"Oh iya, sedari tadi aku belum memperkenalkan namaku.. Na-Namaku Natsuhima Nohara, Pa-Panggil saja Nohara, sa-salam kenal Oniisan" Ucap Sang gadis bersurai kuning yang bernama Nohara itu.

"Hn" Balas Sang lelaki dengan deheman.

"E-Etto nama Niisan siapa? " Tanya Nohara.

"Namaku? "

"Ha'i nama Oniisan"

Seketika Sang lelaki terdiam, nama?, ia tidak terlalu mempedulikan itu, apakah ia harus mengasih tau nama fatui nya?, atau nama masa lalu nya, tidak tidak ia membenci masa lalu nya.

"Terserah" Pada akhirnya lelaki itu menjawab.

"Eh? "

"Terserah kau ingin memanggilku apa" Lanjutnya.

"Hmm.. Apa Oniisan benar benar tidak memiliki nama? " Tanya Nohara.

"O-Oniisan pasti memiliki nama bukan?, ka-katakan saja" Ucap Nohara.

Mendengar jawaban Nohara, si pria pun menghela nafas lalu menatap Nohara sinis.

"Scaramouche" Jawab lelaki itu, "Namaku Scaramouche, tapi terserah kau ingin memanggil ku apa" Jawab lelaki yang bernama Scara itu.

"Kalau begitu salam kenal Mouche-niisan, apa tidak apa apa aku memanggil mu begitu? " Tanya Nohara.

Perempatan kecil muncul di dahi Scaramouche, Mouche? Yang benar saja, mengapa namanya menjadi imut begitu.

Namun melihat muka polos milik Nohara ia pun mengiyakan nya saja.

"Kalau begitu salam kenal Mouche-niisan"

Dan sejak itu mereka berdua terhubung, layak nya saudara.

Sudah beberapa bulan terakhir ini mereka tinggal bersama, Scaramouche pun juga sudah mengetahui masa lalu adik nya ini, dan tidak disangka Nohara itu memiliki masa lalu yang cukup kelam.

Sedangkan untuk Scaramouche sendiri, ia sengaja menyembunyikan masa lalu nya, ia tidak mau adiknya ikut terlibat dengan masa masa kelam nya, baik dimasa lalu, sekarang, ataupun nanti, ia bahkan tidak memberitahu bahwa ia adalah seorang fatui harbinger ke 6, the Ballader, Scaramouche.

Hari ini ia bernafas lega, setelah berpisah hampir satu bulan lama nya, ia bisa kembali kerumah milik Sang adik.

Yah terkadang pekerjaan fatui yang merepotkan membuat nya harus berpisah sementara dengan Sang adik, belum lagi ia juga menyembunyikan ini dari para harbinger lainnya.

"Tadaima" Ucap Scaramouche sembari memasuki rumah nya.

"Okaeri Mouche-Niisan, kebetulan sekali aku juga sudah menyediakan makanan" Ucap Nohara sambil tersenyum senang melihat kepulangan Sang kakak.

Sedangkan Scaramouche ia tersenyum tulus, senang akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama adiknya kembali.

"Kalau begitu ayo makan Niisan, sebelum sup nya dingin" Ucap Nohara yang di setujui Scaramouche.

Selama acara makan mereka berdua diam sembari menikmati makanan.

"Terimakasih atas hidangan nya" Ucap mereka berdua sehabis makan.

"Nee.. O-Oniisan" Panggil Nohara.

"Hn? "

"Apa Oniisan akan pergi lagi? " Tanya Nohara.

"Sepertinya begitu" Jawab Scaramouche.

"Me-memangnya pekerjaan Niisan apa? " Tanya Nohara, yang membuat Scaramouche terdiam.

Lalu tangan milik Scaramouche pun terangkat dan ia pun mengelus surai kuning milik Nohara.

"Oniisan hanya membantu seseorang" Jawab Scaramouche, ya membantu, membantu ambil gnosis sebenarnya.

"Bagaimana jika kau tidur saja, ini sudah malam, soal piring, biar Niisan yang bersihkan" Ucap Scaramouche.

"No-Nohara ingin tidur bersama O-Oniisan" Ucap Nohara, Scaramouche pun menghela nafas.

"Kalau begitu tunggu sebentar, Niisan akan membereskan ini dulu" Ucap Scaramouche.

Sudah ber menit menit Nohara menunggu, hingga akhirnya ia tertidur dengan kepala yang tergeletak di meja makan, Scaramouche yang melihat itu hanya menggeleng geleng kan kepalanya lalu menggendong tubuh Sang adik ke kamar.

Di letakkan tubuh Sang adik di atas futon lalu ia berbaring di samping nya.

"Selamat malam" Ucap Scaramouche lalu mencium kening milik Sang adik dan ia pun ikut tertidur.

โฅโ€ขยฐโ€ยฐโ€ขเผข

"Sial.. Sial.. Sial" Batin nya berkata.

Begitu ia pulang, ia di sambut dengan rumah nya dengan keadaan kosong, ia terus mengecek setiap sudut rumah memastikan Sang adik hanya memberikannya sebuah prank karena hampir 2 bulan lama nya ia tidak pulang.

Namun yang ia temukan adalah sebuah jejak darah yang seperti terseret, pikiran nya pun langsung kemana mana, dengan cepat ia pun mengikuti jejak darah tersebut berharap itu bukan darah milik Sang adik.

Kini ia sudah berada di depan sebuah gubuk kosong, jejak darah terseret itu berhenti disini.

Dengan cepat ia pun mendobrak dan memasuki gubuk itu.

"NOHARA.. NOHARA" Teriaknya sembari berlari menyusuri setiap ruangan di rumah itu, tidak peduli jika ada musuh.

Frustasi tidak menemukan yang ia cari, kini manik mata nya tertuju pada satu ruang yang belum ia periksa.

Dengan cepat ia kedepan ruangan itu lalu memukul pintunya sembari meneriakkan nama Sang adik, "NOHARA"teriaknya.

" O-Oniisan "nampak suara dibalik pintu itu terdengar lelah, dan itu membuat Scaramouche tidak perlu bertanya apakah Sang adik baik baik saja atau tidak, dengan cepat ia pun mendobrak pintu itu.

Manik mata nya pun melebar begitu melihat Sang adik berbaring tak berdaya dengan darah mengalir di perutnya.

"NOHARA" panggil Scaramouche dengan cepat ia pun menghampiri adik nya lalu mengambil tubuh adiknya yang nampak lemas itu.

"Bertahanlah, ck siapa yang melakukan ini padamu? " Ucap Scaramouche hendak mengangkat tubuh Nohara.

"Uhuk O-Oniisan di-di belakang mu" Ucap Nohara, tepat setelah itu Scaramouche merasakan pukulan yang amat kuat membuat tubuh nya terpental, dan tanpa sengaja gendongannya pada sang adik terlepas.

"Fufu bertahan? " Ucap seseorang yang sepertinya ia kenal.

"Dottore" Ucap Scaramouche.

"Kupikir selama ini kau akan menghilang kemana, ternyata kau punya keluarga" Ucap Dottore sembari melirik Nohara yang berbaring tak berdaya di dekat nya, dengan perlahan Dottore pun mendekati Nohara.

"JANGAN SENTUH DIA" Teriak Scaramouche.

"Jadi ini adikmu Ballader? " Tanya Dottore sembari mencapit kedua pipi Nohara menggunakan satu tangan nya.

"Dia lumayan cantik" Ucap Dottore sembari menghempaskan wajah milik Nohara.

"JANGAN SENTUH ADIK KU BAJINGAN" ucap Scaramouche berdiri lalu menyerang Dottore.

Namun dengan sigap Dottore pun menahan serangan Scaramouche lalu menghempaskan Scaramouche.

"Kau pikir kau bisa mengalahkan ku? " Tanya Dottore kepada Scaramouche yang masih berusaha bangkit.

"Adik mu cantik namun sayang nya" Ucap Dottore sembari berjongkok di dekat Nohara.

"Ia menghalangi rencana ku"tepat setelah itu Dottore pun menusuk jantung milik Nohara.

"UHUK" Darah pun keluar ketika ia terbatuk, gadis yang bentar lagi berumur 10 tahun itu tiba tiba saja merasakan dada nya amat sakit serta kesulitan bernafas, ia bahkan tanpa sadar memejamkan mata nya, membiarkan kesadaran nya menghilang untuk selama nya.

Scaramouche yang melihat itu sangat marah, dengan cepat ia pun menyerang Dottore.

Sial padahal ia baru saja menemukan rumah untuk pulang, namun di hancurkan begitu saja.

Namun karena perbedaan kekuatan, Dottore pun dapat mengalahkan Scaramouche, tepat sebelum Scaramouche pingsan, Dottore nampak memberikannya sebuah suntikan, yang entah apa isinya.

"Dengan begini kau akan melupakan ingatan mu tentang nya" Ucap Dottore.

"Seharusnya kau berterimakasih kepadaku, karena dengan begitu kau tidak akan sedih" Ucap Dottore.

Lalu Dottore pun menatap Nohara yang sudah tak bernyawa dan Scaramouche yang pingsan bergantian, "sungguh kisah sepasang saudara yang tragis."

โฅโ€ขยฐโ€ยฐโ€ขเผข

Kini gadis berumur 16 tahun dengan surai berwarna kuning itu nampak menghela nafas lega.

Ia lega karena akhirnya bisa menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen nya.

Ketahuilah belajar di Sumeru Academia itu tidaklah mudah.

Ia pun memutuskan untuk bersantai berkeliling kota Sumeru untuk menyegarkan pikirannya.

Selama ia berkeliling, banyak sekali para penjual yang menawarkan barang dagangan nya secara gratis kepada dirinya, yah ia cukup terkenal.

"Itu Nona Nohara bukan? " Mendengar ucapan itupun Nohara langsung menengok ke sumber suara terlihat peri, pengembara dan juga orang yang memakai topi.

"Nona Noharaa"panggil Paimon lalu memeluk Nohara.

"Paimon merindukan Nona Nohara" Ucap Paimon.

Nohara pun terkekeh, lalu membalas pelukan Paimon, "aku juga kangen dengan Paimon" Ucap Nohara.

"Bagaimana kabar mu Nohara? " Kali ini Aether yang bertanya.

Paimon pun melepas pelukannya, "kabarku baik, bagaimana dengan kalian berdua" Tanya Nohara.

"Kabar kami baik kok" Ucap Paimon yang diangguki Aether.

"Omong omong Nohara, ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu"ucap Paimon.

" Sia-"pertanya Nohara pun terpotong dengan lelaki yang tiba tiba saja memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan namaku Haru"ucap orang itu, Aether pun menghela nafas.

" Ia adalah orang yang ingin bertemu dengan mu, nama nya Haru.. Ya aku yang menamainya begitu"Ucap Aether sembari menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Nohara pun mengangguk, "Sa-Salam kenal Haru-san, Na-Namaku Natsuhima Nohara, panggil saja Nohara" Ucap Nohara.

Lalu Paimon dan Aether pun saling tatap menatap dan mengangguk.

"Kalau begitu Aether dan Paimon pergi dulu yaa" Ucap Paimon.

"E-eh ka-kalian sudah mau pergi? " Tanya Nohara.

"Iya etto kami sedang ada misi, jadi titip Haru sebentar ya" Ucap Paimon.

"Baiklah"

"Kalau begitu ayo Aether" Ucap Paimon lalu setelah Aether berpamitan mereka berdua pun pergi.

"Mau ikut dengan ku sebentar? " Selepas kepergian Aether dan Paimon, lelaki yang kita ketahui dengan Wanderer, namun untuk saat ini ia memiliki nama Haru, itupun bertanya.

Tidak enak menolak, Nohara pun mengangguk.

Kini mereka sudah sampai di sebuah bukit dengan pemandangan bagus.

Nohara trus menatap kagum pemandangan bawah sana, sedangkan lelaki di sampingnya bingung ingin menjelaskan bagaimana cara nya menjelaskan bahwa ia adalah kakak Sang gadis.

Yah setelah kejadian ia sengaja membuat seluruh teyvat termasuk Pencipta nya yakni archon electro alias Raiden Ei melupakan dirinya dengan kekuatan pohon Irminsul, kini ia mendapatkan ingatan nya kembali dengan bantuan dendro archon, Lesser Lord Kusanali atau Nahida, dan juga bantuan Aether.

Dan berkat itu juga ia bisa mengetahui masa lalu nya dengan Nohara dengan lebih rinci, dan bagaimana Nohara bisa hidup kembali berkat bantuan dari Archon Dendro dan Archon Electro.

Ia menghela nafas lalu berdeham.

Mendengar suara deheman, Nohara pun segera mengalihkan pandangan nya ke Haru.

"Nohara, bagaimana jika aku mengatakan bahwa aku adalah kakak mu, apa kamu akan percaya? " Tanya Haru.

"Maaf maksud nya? " Nohara balik bertanya.

Haru atau Wanderer nampak menghela nafas, ia mengetahui bahkan sebelum dirinya menghapus ingatan tentang dirinya di teyvat, Nohara sudah lebih dulu melupakan nya.

Yah Nohara sudah lupa ingatan ketika ia dibangkitkan, bahkan Nohara sendiri berusaha mencari tau apa saja ingatan nya yang hilang, dan ia menemukan ia ternyata juga punya adik.

"Aku adalah kakakmu, namun sudah pasti kamu akan melupakan ku" Ucap Haru.

Nohara masih nampak bingung.

"Kau ingin mengingat nya? " Tanya Haru.

Nohara kini bimbang, sempat terjadi perang batin, namun akhirnya ia mengangguk mantap, ia juga ingin mengetahui masa lalu yang lainnya.

"Ulurkan tangan mu" Ujar Haru sembari mengulurkan tangan nya juga.

Dengan ragu Nohara pun memegang tangan milik Haru.

Seketika manik mata milik Nohara pun melebar, ia melihat masa lalu nya dimana ia bertemu Scaramouche, menghabiskan waktu bersama Scaramouche, dan juga bagaimana dirinya Dibunuh Dottore, ia ingat semua nya.

Dan fakta yang baru Nohara dapatkan adalah, bahwa lelaki didepannya ini ternyata adalah fatui harbinger ke 6 yang rumornya sejak dulu sudah kosong.

"Bagaimana? " Tanya Haru.

"Mouche-Niisan" Ujar Nohara dengan mata yang berkaca kaca.

Melihat adiknya yang akan menangis Haru a. k. a Wanderer itupun memeluk adik nya.

"Ya itu aku, senang bertemu dengan mu lagi adikku" Ucap Wanderer.

Cukup lama Nohara menangis di pelukan Wanderer kini mereka pun duduk sembari melihat pemandangan.

"Bagaimana kabarmu? " Tanya Haru.

"Kabar ku baik, setelah hidup kembali aku benar benar lupa ingatan, tentang Oniisan, maupun tentang adik adik ku yang selama ini kucari" Jawab Nohara.

"Kabar Mouche-Niisan sendiri bagaimana? " Tanya Nohara, "mengapa Niisan sengaja membuat teyvat melupakan Niisan? " Tanya Nohara.

"Kabarku baik, aku sengaja membuat teyvat melupakan ku, berharap aku bisa hidup kembali tanpa dihantui bayang bayang masa lalu ku" Jawab Haru/Wanderer.

"Namun berkat ada nya Traveler dan juga archon Dendro aku mau tidak mau harus kembali mengingat masa lalu ku" Ucap Haru/Wanderer.

"Lesser Lord Kusanali mengatakan ada baiknya aku tidak kabur dari masa lalu ku" Ucap Haru.

"Tapi aku bersyukur, karena itu aku bisa mengingat mu, aku bisa mengingat aku memiliki satu satu nya keluarga tempat aku pulang" Cerita Haru.

Mendengar cerita Kakaknya, Nohara pun memeluk Sang kakak.

"Syukurlah Mouche-Niisan selama ini baik baik saja."

"Yah aku juga bersyukur kau baik baik saja"

"Omong omong Nohara, bisa kau ganti panggilan itu? " Tanya Haru.

"Kenapa? " Tanya Nohara sembari melepas pelukan.

"Nama itu sudah tidak berguna lagi, bisa kau mengganti nya? " Tanya Haru.

Nohara pun berpikir, "Tadi Aether-kun menamai Oniisan Haru bukan? " Tanya Nohara, Wanderer pun mengangguk.

"Bagaimana kalau Harushuu, dan aku akan memanggil Haru-niisan, atau tidak Shuu-niisan, tapi aku akan lebih sering memanggil Niisan dengan sebutan Haru-Niisan" Ucap Nohara.

Mengelus kepala Sang adik, "Itu nama yang bagus" Ucap Harushuu.

"Kalau begitu.. Senang bertemu dengan mu kembali Haru-Niisan."

Tersenyum, "Senang bertemu dengan mu kembali Imouto chan."

๐™ด๐™ฝ๐™ณ

Ai : "Akhirnya End awokawok, btw maaf kalau Ai buat fanfict nya pakai OC, Ai juga perlu bahan halu setelah stress sekolah.

Btw nama Wanderer nya sengaja awalnya aku namain Haru yg memiliki arti musim semi.

Karena dalam penglihatan aku itu kek Scaramouche yang terlahir kembali sebagai Wanderer.

Trus karena berubah pikiran aku ganti lagi namanya, dari Haru jadi Harushuu, itu gabungan dari Haru dan Gakushuu (Asano Gakushuu) .

Dan juga selain halu, ini juga buat nyeritain sebagian kisah dari OC ku alias Natsuhima Nohara.

Selain itu juga ini sebagai merayakan.. WANDERER YANG PULANG KE AKUN AI.

Asli dia pulang di pity 78, dan aku gacha dia pake Kazuha jadi nya gampang pulang wkwkwk.

Btw aku gacha si scara pas baru rilis. "

Ai : btw...

Ada yang mau mabar sama aku nggak??, kalau mau silahkan..

Dan untuk yg request lemon... Ehe ada kabar baik.. Mungkin aku akan update secepatnya mumpung bentar lagi liburan, jadi santai aja ok.

Oke segitu dulu.. See you in next chapter..

Next Chapter??? โ†’โ†’โ†’

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen247.Pro