Chร o cรกc bแบกn! Vรฌ nhiแปu lรฝ do tแปซ nay Truyen2U chรญnh thแปฉc ฤ‘แป•i tรชn lร  Truyen247.Pro. Mong cรกc bแบกn tiแบฟp tแปฅc แปงng hแป™ truy cแบญp tรชn miแปn mแป›i nร y nhรฉ! Mรฃi yรชu... โ™ฅ

โ˜…๐™ฒ๐™ท๐™พ๐™ฝ๐™ถ๐šˆ๐š„๐™ฝโ˜…

Request by:Takegawa_Shiori2.
Genre: pluffโ˜, uwu.
Setting:Normal.
Written by:ChongyunAi (Ai).

Chongyun x Fem! Reader.

Chongyun From Genshin Impact.
Genshin Impact milik MiHoYo!, kami hanya meminjam karakter nya saja!.

"สŸษชแด‹แด‡ ๊œฑแดœษด แด€ษดแด… แดแดแดษด"

Malam hari di Liyue suasana nya cukup ramai dikarenakan hari ini ada Festival Lantern,dimana orang orang di Liyue biasa nya akan menerbangkan lentera sambil berdoa kepada sang archon geo yang tak lain adalah Morax atau biasa di sebut Rex Lapis.

"Hei, [Name] mau melihat lentera di tempat biasa?? " Tanya lelaki bersurai biru yang baru saja menyelesaikan makan nya.

Ah ya aku lupa bilang jika mereka berdua tengah berada di wanmin restoran untuk makan malam berdua.

Mendengar pertanyaan dari sang lelaki itu pun, sang gadis bersurai (Hair Colour) itupun mengangguk.

"Tentu saja, nanti aku akan membawa lentera" Jawab sang gadis bersurai (Hair Colour) yang bernama [Name] itu.

Mendengar ke antusiasan sang gadis lelaki bersurai biru itupun terkekeh, lalu mengelus surai (hair colour) milik [Name] yang terasa amat lembut di tangan nya.

"Kalau begitu habiskan dulu makan mu, setelah itu kita akan berangkat" Ucap lelaki itu.

"Baiklah, Chongyun" Balas [Name] lalu mulai menghabiskan makan nya.

"Pelan pelan saja, nanti bisa tersedak" Ujar lelaki yang di ketahui nama nya adalah Chongyun itu dengan perhatian nya.

"Ah Ha'i" Sahut [Name] yang membuat Chongyun terkekeh melihat kelakuan sang gadis.

Setelah beberapa menit kemudian [Name] pun menyelesaikan makan nya, dapat dilihat jika piring milik [Name] telah bersih alias kosong.

"Ayo Chongyun, aku sudah selesai" Ajak [Name].

"Tunggu dulu" Ujar Chongyun sambil menahan tangan [Name].

"Eh ada ap-" Ucapan milik [Name] pun terhenti begitu merasakan wajah Chongyun dekat dengan wajah nya.

"Chongyun? " Panggil [Name] yang merasa kokoro nya sudah tidak kuat lagi, jika begini trus cepat atau lambat diri nya akan pingsan.

"Ah maaf ini ada sisa makanan di mulut mu" Ujar Chongyun sambil menjauhkan wajah nya lalu mengambil sapu tangan dari kantung nya dan mulai mengelap bibir [Name] dengan lembut.

Setelah di rasa sudah bersih pun, Chongyun kembali menyimpan sapu tangan milik nya.

"Te-terima kasih" Ucap [Name] gugup, ya bagaimana tidak gugup, yang melakukan itu adalah orang yang ia sukai secara diam diam, kalau dalam istilah Crush, eh iyakan?, sudah lupakan saja mari kita lanjut ke cerita.

Mendengar ucapan [Name] pun Chongyun mengangguk, lalu menarik tangan [Name],"ayo kita pergi sebelum terlambat. "Ucap Chongyun sambil menarik tangan milik [Name].

" Ha-Ha'i"balas [Name] dengan wajah yang memerah.

"Asal kamu tau saja Chongyun, setiap tindakan manis dirimu kepada ku membuat ribuan kupu kupu seperti terbang di perut ku" Batin [Name] sambil menatap Chongyun.

โ•โ•โ•โ• โ‹†โ˜…โ‹† โ•โ•โ•โ•

Kini [Name] dan Chongyun sudah sampai puncak di Mt. Tianheng untuk melihat lentera yang berterbangan.

"Disini cukup indah seperti biasa, namun seperti biasa angin disini cukup dingin jika malam hari" Keluh [Name].

Mendengar itupun Chongyun terkekeh lalu memeluk [Name].

"A-apa yang k-kau lakukan? "Tanya [Name] gugup.

" Kata ibuku dengan memeluk seseorang kita bisa menyalurkan rasa hangat"jawab Chongyun.

Mendengar itupun pipi [Name] menjadi memerah.

"A-ah ku-kurasa itu tidak perlu lagipula angin disini sangat cocok untuk diriku yang bervision Anemo" Ucap [Name] sambil berusaha melepas pelukan Chongyun, sungguh jantung nya sudah tidak kuat menahan sikap manis dari pria yang memeluk nya ini.

Mendengar itupun Chongyun terkekeh, "ya kamu benar, hanya saja biarkan dulu seperti ini, aku ingin merasakan bagaimana rasa nya memeluk orang yang ku sayangi" Ucap Chongyun sambil mengeratkan pelukan nya.

"A-Ah baiklah" Jawab [Name] sembari membalas pelukan Chongyun walau ia sendiri sudah merasa ingin pingsan karena menahan diri untuk tidak salah tingkah.

"Tahan diriku jangan sampai pingsan" Kalimat itu terus di ucapkan [Name] selama pelukan nya bersama Chongyun.

Banyak yang mengatakan kalau [Name] dan Chongyun itu sudah seperti Matahari dan Bulan, yang dimana saling melengkapi.

Disini peran Chongyun bisa dibilang sebagai Bulan sedangkan [Name] sendiri sudah seperti matahari.

Lahir dengan energi positif yang berlebihan membuat roh jahat kabur begitu melihat Chongyun, sehingga Chongyun tidak pernah bisa mengusir roh jahat secara langsung, dan itu membuat ia di tuduh sebagai pengusir roh palsu, dan [Name] yang mengetahui kondisi Chongyun itu pun berusaha menghibur nya.. Ya mereka memang layak di juluki sebagai pasangan matahari dan bulan bukan?.

Setelah beberapa lama kemudian Chongyun dan [Name] pun melepas pelukan nya, saling bertatapan lalu kembali melihat arah langit kembali, dapat dilihat banyak lentera yang berterbangan disana.

"Seperti sudah mulai mau menerbangkan lentera bersama ku??, maaf hanya satu" Ujar [Name] sambil menunjukkan lentera di tangan nya.

Chongyun pun mengangguk, "kita terbangkan bersama. " Ujar Chongyun sambil memegang sebelah kiri lentera sedangkan [Name] memegang sebelah kanan lentera.

Lalu mereka berdua pun menutup mata sambil mengucapkan keinginan masing masing.

"Aku ingin terus bisa bersama Chongyun, di samping Chongyun setiap hari" Doa [Name] dalam Hati lalu membuka mata nya dan melihat Chongyun yang sedang menatap diri nya.

"Sudah? " Tanya Chongyun.

"Uhm.. " Angguk [Name] yang membuat Chongyun tersenyum tipis.

Lalu mereka berdua pun menerbangkan lentera itu.

Setelah lentera itu terbang menjauh, Chongyun pun mengecup sebelah pipi [Nama] dan berkata, "ayo kita pulang ini sudah malam sebaiknya kamu istirahat terlebih dahulu" Ucap Chongyun lalu berjalan di ikuti dengan [Name].

"Ha'i"

โ•โ•โ•โ• โ‹†โ˜…โ‹† โ•โ•โ•โ•

Malam sudah berganti menjadi pagi, kini [Name] bangun dari tidur nya lalu ia pun segera membersihkan diri, sarapan, dan bersiap siap untuk latihan.

"Yosh.. Sudah semua nya saat nya latihan" Ujar [Name] sambil berjalan menuju tempat biasa ia latihan bersama Chongyun.

Namun kali ini [Name] berlatih sendiri dikarena kan Chongyun sedang ada misi.

[Name] pun mulai melatih tembakan nya menggunakan catalyst milik nya dan lain lain nya seperti meningkatkan kemampuan nya.

Setelah beberapa lama berlatih, [Name] pun menghentikan Latihan nya, dilihat ke arah matahari yang sudah terbit tepat di atas.

"Seperti aku terlalu lama berlatih, ini sudah siang, haah.. Bagaimana kalau aku makan siang terlebih dahulu, seharus nya Chongyun sudah selesai dari misi kan?? " Gumam [Name] sambil menyeka keringat milik nya, lalu ia pun pergi mencari Chongyun.

Sudah beberapa menit ia mencari Chongyun disekitaran pelabuhan Liyue, namun pria itu tidak menunjukkan batang hidung nya sama sekali.

Tidak menyerah mencari, beberapa saat kemudian [Name] pun menemukan Chongyun yang sedang tertawa..... Bersama seorang gadis?.

Deg..

Oke hati [Name] sudah sakit melihat nya, di dekati Chongyun yang sedang bercanda ria dengan seorang gadis bersurai kuning keemasan dan juga manik mata berwarna lavender dengan sedikit gradasi biru muda tsb.

"Chongyun" Panggil [Name] yang membuat, Chongyun dan gadis itu menengok ke belakang tempat [Name] berada.

"Ah [Name] kebetulan sekali aku mencari mu, aku ingin memperkenalkan mu kepada seseorang" Ucap Chongyun sambil memegang bahu milik [Name] sedangkan [Name] hanya tersenyum kikuk.

"O-oh begitu ya.. Ngomong ngomong siapa gadis yang di belakang mu itu?? " Tanya [Name] sambil melirik gadis di belakang Chongyun.

"Ah itu" Ucap Chongyun sembari melepaskan tangan nya dari bahu [Name] dan mulai memperkenalkan gadis bersurai kuning keemasan itu.

"Ini Natsuhima Nohara, ia berasal dari Inazuma, dan juga ia adalah kekasih ku" Ujar Chongyun sambil tersenyum.

Deg...

Dan seketika itu pula hati [Name] serasa pecah berkeping keping namun [Name] masih berusaha mempertahankan senyum nya.

"I-iya na-namaku Natsuhima Nohara, tapi panggil saja aku Nohara, ngomong ngomong tadi Yunyun membicarakan tentang diri mu, kata nya ia sudah menganggap mu seperti adik nya sendiri" Ujar gadis besurai kuning keemasan yang di ketahui nama nya adalah Natsuhima Nohara tersebut.

Deg...

Oke makin hancurlah harapan itu.

"Jadi selama ini aku hanya di anggap adik?! " Batin [Name] menjerit, ia ingin segera lari dan menangis saja rasa nya, namun ia harus tau etika.

"A-Ah be-begitukah??, ngomong ngomong sedari tadi aku belum memperkenalkan diriku, namaku adalah [Name], ngomong ngomong sudah berapa lama kalian menjadi sepasang kekasih? . "

"[Name] bodoh kenapa kau malah menanyakan hal itu?! . "

"Ah itu aku dan Nohara sudah menjadi sepasang kekasih sewaktu ia mengembara di Liyue bersama pengembara, namun clan nya sedikit bermasalah, membuat Nohara harus kembali ke Inazuma terlebih dahulu" Jawab Chongyun.

"A-Ah begitu ya... " Balas [Name] kikuk.

Nohara yang peka terhadap [Name] itupun segera mengalihkan pembicaraan mereka.

"Yunyun se-seperti nya-" Belum sempat Nohara menyelesaikan kalimat nya namun sudah di potong oleh Chongyun.

"Oh iya Nohara bukan nya tadi kita mau makan terlebih dahulu, ah ya [Name] apa kamu mau ikut kami makan siang bersama?? " Tanya Chongyun.

"A-Ah tidak aku sedang... Tidak nafsu makan" Jawab [Name].

"Sayang sekali, kalau begitu aku dan Nohara pergi terlebih dahulu, sampai ketemu nanti.. " Ucap Chongyun.

"Yunyun seperti kamu duluan dulu saja, ada beberapa hal yang ingin ku bicarakan terhadap [Name]" Ucap Nohara.

"Ah baiklah" Ucap Chongyun sambil meninggal kan Nohara dan [Name].

Setelah Chongyun sudah menghilang dari pandangan pun dengan cepat Nohara memeluk [Name].

Grep..

"Maaf" Gumam Nohara.

"Tidak apa apa ini bukan salah Neesan kok, ini memang sudah takdir" Ucap [Name].

Nohara pun melepas pelukan nya terhadap [Name] lalu menatap [Name] dengan manik mata lavender nya itu.

"Sungguh aku minta maaf.. Aku merasa sangat bersalah karena telah mengambil Chongyun dari dirimu" Ucap Nohara menyesal.

[Name] pun terkekeh melihat gadis cantik di depan nya yang nampak seperti bintang walaupn sebenarnya Nohara memakai hiasan bunga matahari.

"Tidak apa apa, tolong jaga Chongyun untukku, semoga hubungan kalian selalu baik baik saja" Ucap [Name].

"Sebaiknya Neesan segera menyusul Chongyun, sebelum Chongyun menunggu lebih lama lagi" Ucap [Name] yang melihat Nohara nampak sedang menahan air mata nya.

Nohara pun mengangguk, lalu menghapus air mata nya.

"Maaf dan Terima kasih, ngomong ngomong jangan panggil Aku Neesan umurku masih 16 tahun" Ucap Nohara.

"Eh tapi umurku 15 tahun" Jawab [Name].

Nohara pun mengelus puncak kepala milik [Name], "panggil aku pakai nama aja, seperti kamu memanggil Chongyun, bukan kah usia Chongyun juga 17 tahun?? " Ujar Nohara.

"Haha iya... Nohara benar" Ucap [Name].

Nohara pun tersenyum lembut, "kalau begitu aku pamit dulu ya.. Jaga diri mu baik baik" Ujar Nohara sambil berlalu.

[Name] pun mengangguk, "semoga hari mu menyenangkan Nohara" Ucap [Name] sambil melambaikan tangan nya.

"Terima kasih" Balas Nohara sambil berlalu.

Setelah Nohara menghilang dari pandangan, air mata milik [Name] pun mulai turun, dengan cepat ia pun berlari dan sampai di bawah pohon.

Di bawah pohon itupun ia menangis, menangisi kebodohan yang terlalu banyak berharap.

"Hiks.. Aku Bodoh sekali" Gumam [Name] di sela sela tangisan nya.

Diingat nya lagi tentang perlakuan Chongyun yang membersihkan mulut, memeluk nya, dan mengecup pipi nya, jika di pikir pikir lagi hal itu wajar bukan jika di lakukan oleh seorang kakak adik?, bukan ini bukan salah Chongyun hanya saja [Name] yang terlalu berharap kalau Chongyun menyukai nya balik.

Menatap langit yang cerah itu, sial.. Bahkan langit tidak menangis untuk diri nya.

Tiba tiba saja wajah gadis itu, Nohara terlintas di kepala nya, berbeda dengan Dirinya yang bar bar dan malu malu di saat saat tertentu nya, Nohara memiliki sifat sedikit pemalu dan berkarisma itu wajar karena ia lahir di salah satu clan bangsawan Inazuma, namun [Name] bisa merasakan sedikit hawa suram seolah gadis bersurai kuning keemasan itu memiliki masa lalu yang cukup kelam, namun bagi [Name], Nohara itu sudah seperti bintang yang bersinar di malam hari.

Masih ditatap langit cerah itu tanpa ingin mengalihkan pandangan nya dari langit yg cerah itu lalu bergumam.

"Pada akhir nya Matahari dan Bulan akan saling melengkapi namun tidak bisa di takdirkan bersama, karena pada akhirnya bintang lah yang paling cocok bersama bulan. " Gumam [Name] lalu menenggelamkan wajah nya di tekukkan lututnya dan kembali menangis.

Sungguh kejam bahkan sang archon tidak mengabulkan keinginan sederhana nya itu.

Yah tapi apapun yang terjadi Matahari dan bulan hanya bisa saling melengkapi dan tidak bisa bersama, karena di saat Matahari terbit di situ bulan akan tenggelam, begitu juga sebaliknya, berbeda dengan bintang dan bulan bukan??, setiap terlihat bulan pasti terlihat bintang.

E N D.

Ai:"JIAKH.. YANG BACA KETIPU GENRE!! "

Ai:"HAYO ANGKAT TANGAN KALIAN YANG BACA INI GEGARA KETIPU GENRE, MAAF GAN INI BUKAN PLUFF MELAINKAN ANGST KARENA BROTHERZONE! "

Ai:"Btw soal Natsuhima Nohara ia adalah OC kesayangan ku, saking sayang nya aku bahkan ampe pake namanya, kalau soal penampilan Nohara mungkin ia punya Rambut model Koga Tomoe mungkin atau bahkan Rem entahlah Ai belum nentuin tapi yang pasti warna Rambut Nohara itu kuning keemasan sama warna mata nya lavender sama gradasi biru muda gitu... Yah intinya utk Nohara begitu. "

Ai:"dan halo kita balik lagi dengan reader yang ketipu genre, jujurly aku nggak sengaja tapi niat aja sih... Supaya kalian terkena mental, eh tapi ini nggak berasa angst kan??, entahlah itu biar kalian aja yang jawab... Dan juga inti nya Ai mau bilang kalau.....

AI NGETIK INI SAMBIL KETAWA ANJ HAHA...

Oke segitu dulu jangan lupa vote dan komen ya... Oh ya satu lagi jangan hujat oc ku atau palamu ku jitak, dan juga jangan lupa di vote dan komen atau nggak ku santet kalian.

Oke bye see you next chapter... "

Next series??โ†’โ†’โ†’

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen247.Pro