★𝙲𝙷𝙸𝙻𝙳𝙴★
Request by:IchiiNiiSan_
Genre:18+sweet Yandere
Setting:Modern.
Written by:ChongyunAi (Ai).
Yandere Childe!! x fem!reader.
Childe from Genshin Impact.
Genshin Impact milik Mihoyo kami hanya meminjam karakter nya saja.
"ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ᴍʏ ʟᴏᴠᴇ ᴀɴᴅ ᴏʙꜱᴇꜱꜱɪᴏɴ"
Cinta itu buta,itulah kata kata yang sering kita dengar,aneh memang,namun itu adalah fakta.
Sama hal nya dengan kisah cinta gadis bersurai (Hair colour) ini.
Saat ini gadis bersurai (Hair colour) itu sedang tertidur dikamar nya sampai sinar matahari masuk melewati celah celah jendela untuk menyapa mata nya.
Manik (eye colour) itu mengerjap menyesuaikan cahaya di sekitar nya.
Setelah beberapa kali mengerjapkan mata nya,ia pun duduk sambil mengusap mata nya lalu melihat alat penunjuk waktu yang berada di dinding.
Bersyukur ia tidak telat bangun,setelah melihat jam ia pun segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya sebab ia tidak ingin terlambat pergi ke sekolah,apalagi ia baru pindah,akan sangat memalukan jika murid baru datang terlambat.
▪️▪️▪️
Langkah kaki menyusuri koridor,mengikuti sang guru yang berjalan di depan nya.
Sesekali memperhatikan pintu pintu yang ia lewati.
Setelah beberapa menit berjalan sang guru pun berhenti di depan sebuah pintu,lalu membalikkan badan menghadap sang gadis.
"Kau tunggu sini dulu nanti ketika ku panggil kau baru masuk"ucap guru tersebut lalu masuk kedalam kelas.
Sedangkan sang gadis hanya mengangguk,dan menunggu.
Sedangkan kelas yang tadi nya sedikit ramai,kini menjadi sunyi karena guru telah datang.
"Ekhem,baiklah semuanya hari ini kelas kalian kedatangan murid baru.."ucap guru itu sengaja menjeda ucapan nya.
Sementara sebagian dari mereka ada yang berbisik-bisik,tentang murid baru nya laki laki atau perempuan,ganteng atau cantik,dan lain lain sebagai nya.
"Baiklah silahkan masuk"ucap sang guru tersebut mempersilahkan gadis bersurai (hair colour) dengan manik mata berwarna (eye colour) itu memasuki kelas.
Dengan langkah penuh keraguan,gadis itu pun masuk ke dalam kelas.
"Baiklah silahkan perkenalkan dirimu"ucap sang guru ketika gadis bersurai (hair colour) itu sudah berdiri di depan.
Gugup.
Itulah yang dirasakan sang gadis sekarang.
Lalu sang gadis pun mulai memperkenalkan diri nya walau masih agak gugup.
"Na-namaku adalah [FullName],ka-kalian boleh memanggil ku [Name]"ucap singkat gadis yang bernama [Name] itu sedikit gugup.
"Ada yang mau bertanya??"tanya sang guru namun tidak ada yang mengangkat tangan,akhirnya sang guru pun menghela nafas.
"Baiklah,[First Name]-san kau bisa duduk di samping Lumine,Lumine angkat tangan mu"ucap guru tersebut.
Sedangkan Lumine mengangkat tangan nya,dan [Name] pun berjalan kearah tempat duduk yang berada di samping gadis berambut pirang yang bernama Lumine itu.
"Salam kenal [Name],nama ku adalah Lumine,jika kau perlu bantuan kau bisa bilang padaku"ucap Lumine tersenyum ketika [Name] hendak duduk.
"Terima kasih,Lumine"balas [Name] sambil tersenyum juga.
▪️▪️▪️
Hari hari pun berlalu,[Name] sudah mulai terbiasa dengan sekolah baru nya.
Ia bahkan berteman baik dengan Lumine dan juga Aether.
"Hei,[Name] apakah nanti kamu mau ke kantin bersama kami??"tanya Lumine.
"Tentu saja,tapi aku ingin ke toilet dulu,kamu duluan saja"jawab [Name].
"Baiklah,akan ku pesan kan makanan kesukaan mu"ujar Lumine.
"Waah...,terima kasih Lumine,kau memang yang terbaik"ujar [Nama].
"Baiklah,kalau begitu sampai bertemu di kantin"ujar Lumine lalu keluar kelas untuk ke kantin sedangkan [Name] keluar kelas untuk ke kamar mandi.
Kini [Name] sedang mencuci tangan nya di sebuah wastafel yang berada di dalam toilet itu sembari merapihkan rambut nya.
Setelah merasa semua nya rapih,[Name] pun segera keluar dari toilet.
Ketika ingin beranjak ke kantin,ia pun dipanggil oleh seorang guru.
"[First Name]-san"panggil guru itu.
Segera saja [Name] pun menoleh.
"Ah iya ada apa sensei?"tanya [Name].
Guru itu pun tersenyum sambil menyerahkan tumpukan buku.
"Sensei ingin meminta tolong untuk mengantarkan buku ini ke perpustakaan sebab sensei ada urusan"ucap guru itu.
[Name] pun berpikir sejenak.
"Bagaimana ini,Lumine dan Aether pasti sudah menunggu ku,tapi ungh....semoga saja Lumine tidak keberatan menunggu lama"batin [Name] lalu mengangguk.
"Baiklah"ujar [Name].
Lalu guru itu pun menyerah kan setumpuk buku itu kepada [Name].
Kini [Name] tengah melewati lorong yang lumayan sepi sambil membawa setumpuk buku di tangan nya.
Namun entah karena terlalu banyak,atau memang kurang fokus.
Tanpa sengaja [Name] pun menabrak orang di depan nya yang membuat sebagian buku yang ia pegang pun terjatuh.
"Aah..,maafkan diri ku"ujar [Name] panik sambil membungkuk kan badan nya.
"Haha,santai saja nona"jawab lelaki bersurai Ginger itu.
[Name] pun mengangguk lalu kembali memungut buku nya yang berserakan di bantu dgn lelaki tadi.
"Terima kasih"ujar [Name] kepada lelaki itu.
"Haha,tidak apa nona,omong omong ini ingin di bawa kemana?,biar ku bantu"ujar lelaki itu.
"Eh apa tidak apa apa?"tanya [Name].
"Sudah ku bilang tidak apa nona"balas lelaki itu.
Sedangkan [Name] pun mengangguk.
"Ini ingin ku bawa ke perpustakaan"jawab [Name].
"Baiklah"balas lelaki itu.
"Arigatou,etto.."ucap [Name] terhenti karena tidak tau nama lelaki di depan nya.
"Childe,kau bisa memanggil ku Childe"ucap lelaki yang bernama childe itu.
[Name] pun mengangguk.
"Arigatou Childe,dan kamu bisa memanggil ku [Name]"ujar [Name].
Lalu [Name] dan Childe pun berjalan berdampingan,Sampai di perpustakaan.
"Terima kasih sudah membantu ku"ucap [Name] sambil membungkuk kan badan nya.
Childe pun terkekeh.
"Bukan masalah,dan juga tidak usah terlalu formal di depan ku"ucap Childe.
[Name] pun menegak kan badan nya.
"Baiklah"ucap [Name].
Lalu [Name] pun teringat oleh Lumine dan Aether.
"Ah kalau begitu aku pergi dulu,sampai berjumpa nanti"ucap [Name] sambil berlalu.
Ia tidak menyadari kalau pertemuan dengan lelaki itu akan mengubah sebagian hidupnya.
▪️▪️▪️
Semenjak kejadian itu pun mereka menjadi akrab bahkan sering menghabiskan waktu luang untuk berdua.
Bahkan terkadang jika akhir pekan childe akan berkunjung kerumah [Name] atau sebalik nya.
Namun [Name] masih belum menyadari siapa Childe sebenarnya.
Kini Childe tengah berjalan,berniat untuk menemui [Name] atau orang yang ia sukai..maksudnya cintai dan di obsesikan nya.
Setelah beberapa lama mencari akhirnya Childe pun menemukan [Name],ketika hendak mendekati [Name],langkah nya pun terhenti karena ia sedang melihat [Name] mengobrol dengan lelaki lain sambil tersenyum dan tertawa.
Childe pun mengepalkan kedua tangan nya,merasa kesal karena ada lelaki lain yang mendekati orang yang ia cintai.
"Cih"decih Childe lalu melangkah kan kaki nya pergi.
Sedangkan di tempat [Name],kini [Name] sedang berjalan dengan lelaki yang tadi nya menyatakan perasaan dengan [Name].
Namun sayang nya di tolak oleh [Name],dan mengapa alasan nya [Name] menolak,mudah saja toh ia sudah mencintai seseorang.
Ya namun karena [Name] merasa tidak tega,akhirnya ia menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama lelaki yang tadi menyatakan perasaan nya.
Setelah menghabiskan beberapa menit mengobrol sambil tertawa dengan lelaki itupun.
[Name] pun pamit hendak pulang sebab ia melihat langit sudah mendung yang sebentar lagi akan segera turun hujan.
▪️▪️▪️
"AARGH"
Suara teriakan dibarengi dengan latar belakang petir dan hujan lebat.
Di dalam ruangan yang minim cahaya itu dapat dilihat seorang lelaki berambut Ginger tengah menyayat seorang lelaki menggunakan sebuah benda tajam.
"Sialan kau Tartaglia,ku yakin [Name] akan menolak mu jika tau kau_"ucap lelaki yang di sayat itu namun sebelum menyelesaikan kata katanya.
Sreet..
"Argh"ia kembali berteriak karena salah satu anggota tubuh nya kembali di sayat oleh lelaki bersurai Ginger di hadapan nya.
"Suara mu itu terlalu berisik"ujar laki laki bersurai Ginger itu dengan tatapan wajah yang datar nan dingin ditambah dengan manik mata nya yang mengkilat.
Darah yang jatuh menodai lantai pun membuat suasana di ruangan itu terlihat semakin seram.
Tak berapa lama kemudian lelaki yang di sayat itu pun tewas menyisakan seorang lelaki bersurai Ginger dengan manik mata biru nya yang menyala dan juga bekas noda darah di sebelah pipi nya serta seringaian psikopat nya.
Setelah merasa cukup puas lelaki itu pun segera membersihkan tempat kejadian perkara yang menjadi saksi bisu pembunuhan yang ia lakukan itu.
Laki laki berambut Ginger itu merubah posisi mayat laki laki yang ia bunuh seolah-olah lelaki itu bunuh diri.
Setelah membersihkan beberapa noda darah yang mengenai diri nya dan juga memastikan ia tidak meninggalkan jejak apa pun,ia pun segera meninggalkan ruangan itu dengan seringaian yang masih terpampang di bibir nya.
"Apapun yang terjadi tidak ada yang boleh mendekati gadis ku"batin nya.
▪️▪️▪️
"DUAAR"
Suara petir yang cukup keras itu membuat sang gadis yang tengah berada di kamar nya pun menghentikan aktivitas membaca nya.
Manik mata nya yang berwarna (eye colour) itupun memandang jendela yang gorden nya tidak tertutup.
Dapat ia lihat hujan turun sangat deras di luar.
"Haaah...untung aku sudah pulang sebelum hujan turun"gumam [Name] sambil menghela nafas lalu ia pun kembali dengan Novel yang berada di tangan nya.
Ting..tong..
Bunyi bel terdengar di rumah nya menandakan ada seseorang yang datang.
[Name] pun menutup Novel nya dan menaruh nya di meja samping kasur lalu ia pun beranjak menuju pintu depan melihat siapa yang datang.
"Semoga bukan hantu"batin [Name].
Lalu [Name] pun sedikit mengintip lewat kaca kecil yang di sediakan pintu itu untuk mengetahui siapa orang yang datang.
"Childe!"batin [Name] kaget begitu mengetahui Childe yang datang.
Dapat dilihat Childe tengah mengatur nafas dan juga seragam nya basah.
Tanpa basa-basi pun [Name] segera membuka kan pintu untuk Childe.
"Astaga,childe apa kau baik baik saja"tanya [Name] sambil memperhatikan childe yang basah kuyup.
"Ah tenang aku baik baik saja"jawab Childe.
"Ayo masuk kau harus mengeringkan badan mu"ucap [Name] sambil menarik Childe masuk ke rumah nya.
Jika ditanya dimana orang tua [Name] berada?,jawaban nya orang tua [Name] itu sedang bekerja di luar kota,oleh sebab itu [Name] tinggal bersama adik lelaki nya,namun sekarang ini adik lelaki nya sedang menginap di rumah temannya.
"Ah tunggu sini dulu ya.."ucap [Name] setelah menarik Childe masuk kedalam rumah nya lalu [Name] pun meninggalkan Childe di ruang tamu untuk mengambil baju ganti.
Untung saja ayah nya meninggal kan beberapa kaos sehingga [Name] tidak perlu repot-repot mencari.
Setelah mendapatkan Kaos ia pun kembali ke ruang tamu untuk menemui Childe.
"Ini ganti baju mu dulu,Kamar tamu nya ada di sana"ujar [Name] sambil menunjukkan arah sebuah kamar tamu.
"Ah terimakasih,Maaf merepotkan mu"ujar Childe.
Sedangkan [Name] hanya menggelengkan kepala nya.
"Tidak apa apa,sudahlah ganti baju mu terlebih dahulu nanti kau bisa sakit"ucap [Name].
Sedangkan Childe hanya mengangguk.
Sementara Childe mengganti pakaian,[Name] pun membuat teh hangat untuk Childe,mengingat Childe kehujanan.
Setelah membuat kan teh hangat untuk Childe,[Name] pun berjalan ke arah kamar tamu.
Sesampai nya di depan Kamar tamu,[Name] pun mengetuk pintu nya.
"Childe,aku membuatkan mu teh hangat"ucap [Name].
"Ah iya,masuk saja"ucap Childe dari dalam.
Mendengar suara Childe pun [Name] segera membuka pintu.
Sedikit tertegun dan merona melihat Childe dengan pakaian santai nya.
"Hei,sampai kapan kau akan diam di situ ojou-chan"ucap Childe dengan nada menggoda nya.
Seolah tersadar [Name] pun memalingkan wajah nya yang memerah lalu berjalan dan memberikan segelas teh hangat itu kepada Childe meskipun masih enggan menatap Childe.
Sedangkan Childe menerima segelas teh hangat itu dan meminum nya.
Setelah itu Childe pun menaruh cangkir teh nya di meja yang dekat samping nya lalu kembali menatap [Name].
"Sampai kapan kau akan memalingkan wajah mu dari ku ojou-chan??"tanya Childe dengan senyum......menyebalkan.
Sedangkan [Name] sendiri pun berusaha menghindari menatap Childe.
Melihat reaksi [Name] pun Childe bangkit dari duduk nya lalu berjalan mendekati [Name],dan jangan lupakan senyuman menyebalkan nya.
"Oh apa jangan jangan aku sangat tampan ya sampai kau harus memalingkan wajah mu huh.."goda Childe lagi.
Seketika perempatan imajiner pun muncul di dahi [Name].
"Jangan percaya diri sialan,lalu apa itu panggilan ojou-chan itu hah?!"protes [Name] sambil menatap Childe.
"Lalu aku harus memanggil mu apa?,Sayang ku?,cinta ku?"goda Childe.
"Hey hey hanya bercanda"ujar Childe sambil menahan tangan [Name] yang ingin memukulnya,sedangkan [Name] hanya menatap sinis Childe.
Ketika hendak menarik tangan nya,tiba tiba saja Childe menarik tangan [Name],hingga membuat [Name] terjatuh ke pelukan Childe.
"C-childe,apa yang kau lakukan?"tanya [Name].
"Seperti ini dulu bisa kan?"ucap Childe dengan nada lembut.
Setelah beberapa menit berpelukan Childe pun melepas pelukan nya dan menatap dalam [Name].
"Childe"panggil [Name],bingung dengan kelakuan Childe.
"Nee,[Name] aku ingin bilang sesuatu kepada mu"panggil Childe dengan nada serius.
Sedangkan [Name] hanya menatap Childe dgn pandangan bingung.
"Aku sebenarnya menyukai mu,ah tidak lebih tepat nya mencintai mu"ucap Childe.
"Jadi bagaimana dengan mu?"tanya Childe sedikit ragu karena takut merusak pertemanan mereka tapi ia juga tak ingin di rundung rasa penasaran.
Untuk sesaat [Name] terdiam kaget dengan pernyataan Childe.
"Childe sebenarnya aku juga menyukai mu"ucap [Name] sambil tersenyum setelah sekian lama terdiam.
Sedangkan Childe sedikit kaget lalu dengan cepat ia pun memeluk [Name] dan setelah memeluk nya Childe pun mencium bibir milik [Name].
"Kalau begitu mulai sekarang panggil aku Ajax"ucap Childe.
"Ajax"ulang [Name].
Childe pun mengangguk.
"Bagaimana kalau besok kita mulai berkencan?"tanya Childe.
[Name] pun tersenyum.
"Baiklah,tapi aku ada sedikit urusan jadi telat sedikit tidak apa apa kan?"tanya [Name].
"Urusan?"ulang Childe.
"Iya tadi ada seorang lelaki menyatakan perasaan nya pada diri ku,dan yah aku hanya ingin meminta maaf saja karena sudah menolak perasaan nya"ucap [Name] sambil mengingat kejadian tadi.
Sedangkan Childe terdiam.
"Ohya apa kamu lapar,aku akan memasak dulu nanti kalau sudah jadi makanan nya akan ku panggil ya"ucap [Name] sembari keluar pintu dan menutup pintu kembali.
Sedangkan Childe hanya menatap pintu yang sudah tertutup itu.
Sedetik kemudian seringaian terpantri di wajah tampan nya.
"Kurasa kau tidak perlu melakukan nya"batin Childe lengkap dengan seringaian nya.
E N D
___________________________________
"Halo Ketemu lagi dengan saia yaitu Ai,kali ini Ai yang menulis ceri_"(Ai).
"APA APAAN ITU AKU IKUT MEMBANTU MU KENAPA NAMA KU TIDAK DI TULIS HAH?!"(Ley).
"MATAMU MEMBANTU,cuma ngasih ini itu saran dikit Buener kau kira itu membantu HAH?!,yang ada nambah beban pikiran anjir,tapi makasih atas saran nya"(Ai).
"Ya sama sama"(Ley).
"Dan yah Ai minta maaf bila ada yang nggak nyambung,karena sejujur nya Ai kurang mengerti tentang Genshin Impact,sedangkan bagian Genshin itu tugas Ley-chan,ya tapi karena Ley orang nya mageran ya jadi gitu deh"(Ai).
"Dah lah segitu aja dan_"(Ai).
"JANGAN LUPA DI VOTE YE ANJIR"(Ai & Ley).
Sekian Terimakasih.
Bonus:
"Publish nggak ya..?, publish nggak ya...?" Ai tertekan.
Don't forget to vote.
Next series??→→→
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro