Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✩𝙰𝙴𝚃𝙷𝙴𝚁✩

Request by: -
Genre: pluff , life after marriage, kinda crinj!
Setting: Normal.
Written by: ChongyunAi (Ai).

Aether x Natsuhima Nohara.

Aether from Genshin Impact.
Genshin Impact milik Hoyoverse, saya hanya meminjam karakter nya saja.

"ʀᴜᴍᴀʜ"

"Sriiing"

Suara tebasan pedang menghiasi suasana malam yang cukup sunyi di sebuah daerah di Liyue.

Angin malam yang lumayan dingin itu tak mengganggu sang lelaki bersurai pirang di kepang itu untuk menyelesaikan misi nya.

Mengecek keadaan sekitar, lalu dirasa aman tidak ada musuh yang datang lagi atau musuh yang tersisa dengan segera ia menyimpan pedang nya ke dalam inventory tak kasat mata milik nya.

"Ooy Aeetheer, sudah selesai kah? " Tanya seorang perempuan yang sedari tadi hanya bersembunyi sembari mengamati sang lelaki bertarung itu dengan suara yang lumayan nyaring, sembari tubuh nya melayang mendekat ke arah lelaki bersurai pirang yang bernama Aether itu.

Mendengar pertanyaan sang partner, Aether si pria berambut pirang itu mengangguk.

"Semua nya sudah beres" Jawab Aether.

Mendengar jawaban Aether, si gadis atau mungkin si gadis peri itu bersorak senang.

"Kalau begitu ayo kita segera minta imbalan ke Katherine" Ujar si peri semangat, sedangkan Aether hanya mengangguk, lalu mereka berdua pun berjalan-atau lebih tepat nya hanya Aether yang berjalan, namun yang pasti tujuan mereka ke Liyue Harbor.

"Katherineeee" Panggil si peri itu seraya melambaikan tangannya dan melayang menuju meja advanture guild.

"Otsukaresama Aether dan Paimon" Ucap seorang gadis?, yang selalu berdiri dibelakang meja advanture guild itu.

"Hehe, kami sudah menyelesaikan misi nya, jadi apa boleh kami meminta imbalan kami? " Tanya peri yang bernama Paimon itu, sedangkan Aether hanya menyimak.

Katherine pun mengangguk, "tentu saja, ini hadiah nya, Terima kasih atas kerja keras kalian" Ujar Katherine sembari menyerahkan hadiah kepada Paimon dan juga Aether.

"Asiiik" Seru Paimon, "selanjutnya kita mau kemana Aether, apa kita langsung pulang? " Tanya Paimon.

Mendengar pertanyaan partner nya, Aether pun terdiam sejenak.

"Aku ingin mencari hadiah untuk Nohara dulu" Jawab Aether.

Paimon pun mengangguk, "baiklah kalau begitu, sampai jumpa lagi Katherine"ujar Paimon sambil melambaikan tangan nya ke arah Katherine.

"Nah sekarang kita akan mencari hadiah apa untuk Nohara? " Tanya Paimon begitu mereka berjalan jalan di tengah Liyue Harbor.

Mendengar pertanyaan Paimon pun, Aether nampak diam berpikir.

"Mouu, jangan bilang kau belum memikirkan apa yang akan kau kasih" Ujar Paimon yang merasa tak mendapatkan jawaban dari partner nya tersebut.

Menghela nafas, Aether pun mengangguk.

Melihat Aether yang kebingungan Paimon pun ikut berpikir.

"Bagaimana jika kita berikan bunga saja? " Usul Paimon.

Aether pun mengerutkan kening nya, "bukankah itu hal yang biasa? " Tanya Paimon.

"Justru itu, bukankah Nohara suka hal yang sederhana?, tapi seinget Paimon hari ini tidak ada yang spesial, mengapa kamu mau mencari hadiah untuk Nohara? " Jawab sekaligus tanya Paimon yang nampak penasaran.

"Ya walau bukan hari spesial tidak apa apa kan memberikan nya hadiah" Balas Aether.

Paimon mengangguk, "Aether benar benar suami yang manis ya.., baiklah bagaimana jika kita membawakan kue dengan hiasan bunga Windwheel Aster, Nohara pasti menyukai nya" Usul Paimon, Aether pun menyetujui nya.

Dan akhirnya mereka berdua pun pergi ke penginapan Wangshuu-iin lalu meminjam dapur Koki Yanxiao.

"Huaa akhirnya selesai, Paimon yakin Nohara pasti menyukai nya" Ujar Paimon sembari melihat kue dengan hiasan berry dan juga bunga Windwheel Aster.

"Kalau begitu ayo segera bungkus dan pulang ke serenetea pot, Nohara pasti sudah menunggu" Ucap Paimon, Aether pun diam diam menyetujui.

"Tumben sekali Paimon nggak minta di traktir makan" Ucap Aether.

"Mouu, soal itu Paimon mau, tapi sepertinya Nohara sudah masak di rumah, masakan Nohara itu enak tau, kalau Paimon makan sekarang nanti masakan Nohara takut gak muat semua di perut Paimon" Balas Paimon.

"Ah kalian sudah selesai? " Tanya Yanxiao yang tiba tiba muncul dibelakang mereka.

Paimon pun mengangguk, "Terima kasih sudah mau meminjamkan dapurnya" Ujar Paimon yang diangguki Aether.

"Sama sama, jika kalian ingin pinjam lagi dengan senang hati ku perbolehkan" Balas Yanxiao.

Paimon pun mengangguk, "kalau begitu ayo kita pulang Aether. "

[ 🌻⭐💫 ]

"Kami pulang" Ujar Paimon dan Aether begitu masuk ke dalam rumah besar mereka.

"Hmm.. Nohara pasti ada di dapur, ayo cepat Aether, Paimon sudah lapar" Ujar Paimon sedangkan Aether hanya pasrah mengikuti Paimon.

Mereka berdua pun menuju ke arah dapur, sesampainya di depan pintu dapur mereka pun segera membuka dan masuk ke dalam dapur yang terdapat meja makan juga disana.

"Hmmm wangi nya enak, Nohara-chan masak apa? " Tanya Paimon sembari melayang menuju Nohara.

Nohara yang sedang asik memasak pun tersentak kaget mendengar suara Paimon secara tiba tiba.

Dengan segera Nohara pun membalikkan badan nya menyambut dua orang yang baru masuk itu.

"Ah selamat datang kalian, maaf aku tidak bisa menyambut kalian di depan pintu rumah" Ujar Nohara merasa bersalah.

"Mouu, Nohara bicara apa sih, Sou da Aether punya hadiah untuk Nohara loh" Ujar Paimon.

Mendengar ucapan Paimon pun Aether maju sambil tersenyum lalu memberikan sebuah kotak kepada Nohara.

"Eh ini untukku? " Tanya Nohara sembari menerima kotak itu dari tangan Aether.

Aether pun mengangguk, "iya semoga kau menyukai nya" Balas Aether seraya menggaruk kepala nya yang tak gatal, aneh padahal mereka sudah menikah namun terkadang masih suka canggung.

Perlahan Nohara pun membuka kotak itu, senyum senang ia ukir begitu melihat isi kotak yang di berikan suami nya.

Menutup kembali kotak itu lalu ia menatap ke arah Aether dan berkata, "Terima Kasih, omong-omong Aether- kun ingin makan atau mandi dulu? " Tanya Nohara.

"Sepertinya aku akan mandi terlebih dahulu saja" Jawab Aether.

Nohara pun mengangguk, "akan ku siapkan air nya sebentar" Ujar Nohara hendak menyiapkan air hangat untuk Aether mandi sebelum suara Paimon mengerupsi.

"Noharaa- chan, Paimon boleh makan duluan tidak? , kalau nungguin Aether mandi kelamaan" Ujar Paimon.

"Partner macam apa kamu yang tak mau nungguin rekan nya" Sahut Aether yang mendengar ucapan Paimon.

"Hmmph.. Terserah Paimon, kamu nggak liat Paimon udah lapar, jadi boleh ya Nohara" Pinta Paimon ke Nohara, sedari tadi Paimon sudah berbinar binar menatap makanan yang ada di meja.

Nohara pun terkekeh, "tentu saja" Jawab Nohara, sedangkan Aether menghela nafas.

"Oh ya Arthur bagaimana, apa ia sudah tidur? " Tanya Aether sedangkan Nohara menyiapkan air hangat.

"Oh iya benar juga, Arthur sudah tertidur yah, kalau begitu besok saja deh Paimon ajak mainnya" Ucap Paimon, lalu setelah nya ia memasukkan makanan ke dalam mulut nya lagi.

Nohara mengangguk, "iya Arthur sudah tertidur" Jawab Nohara.

Sedangkan Aether hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit kemudian pun, Air hangat sudah siap, dengan segera Aether pun ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Sedangkan Paimon setelah beberapa menit Aether masuk kamar mandi, ia baru menyelesaikan makannya dan segera ke kamarnya untuk membersihkan diri sekaligus pergi ke alam mimpi.

Hanya memerlukan beberapa menit bagi Aether untuk mandi, setelah mandi ia pun segera kembali menuju dapur.

Begitu masuk dapur, ia disuguhkan pemandangan sang istri yang sedang merapihkan Counter Table.

Melihat itupun Aether pun tersenyum kecil, lalu duduk di salah satu kursi meja makan di sana.

"Dimana Paimon? " Tanya Aether yang menyadari si peri pemandu nya itu tak ada.

Mendengar pertanyaan Aether pun Nohara menjawab namun sambil masih merapihkan beberapa peralatan memasak.

"Paimon tadi ia sudah duluan ke kamar nya, mungkin ia ingin beristirahat" Jawab Nohara.

"Kau tidak makan Nohara? " Tanya Aether.

Tepat setelah pertanyaan Aether, semua peralatan memasak sudah dirapihkan oleh Nohara, dengan segera Nohara menengok ke arah Aether sembari tersenyum kecil lalu menggeleng.

"Tidak, aku sudah makan tadi" Jawab Nohara, sedangkan Aether mengangguk.

"Kau mau aku buatkan teh? " Tanya Nohara.

"Boleh" Jawab Aether.

Nohara pun mengangguk kecil lalu segera membuatkan teh untuk Aether, kurang dari sepuluh menit, teh itu sudah jadi, dengan segera Nohara pun meletakkan teh yang masih jangan itu di hadapan Aether.

"Terima kasih Nohara" Ucap Aether begitu teh nya di letakkan dihadapannya, Nohara pun mengangguk sambil tersenyum tipis lalu ia pun melepas celemek yang ia kenakan dan segera menggantungnya.

Tepat setelah menggantung celemek nya, suara tangisan bayi pun terdengar.

"Ah sepertinya Arthur terbangun, ah maaf Aether - kun aku tak dapat menemani mu makan" Ucap Nohara.

Aether pun mengangguk, "tidak masalah, sebaik nya kau ke kamar saja biar aku yang membereskan ini lalu menyusul mu ke kamar" Ucap Aether, sedangkan Nohara mengangguk lalu segera beranjak ke kamar.

Setelah Nohara keluar dari dapur, dengan segera Aether pun merapihkan meja makan dan mencuci piring yang ia gunakan tadi.

Lalu setelah semua nya beres ia pun segera beranjak ke kamar.

Setelah masuk kamar, Aether pun disuguhkan pemandangan sang istri yang sedang duduk di ujung kasur sembari menyusui anak nya.

Aether pun tersenyum dan melangkah untuk duduk di samping sang istri.

"Apa ia sudah tertidur kembali? " Tanya Aether.

Nohara mengangguk, "iya, sepertinya tadi Arthur terbangun karena merasa lapar" Ucap Nohara sembari melihat anak nya yang masih menyusu.

Dengan perlahan Aether pun menaruh kedua tangan nya di pundak Nohara dan memijat nya pelan.

"Kau pasti lelah ya menjaga Arthur seharian ini, maaf ya aku tidak bisa membantu mu untuk menjaga Arthur hari ini" Ujar Aether menyesal.

Nohara pun menggeleng, "tidak kok, tidak apa apa, Aether - kun pasti juga sibuk bukan? , banyak orang yang memerlukan pertolongan Aether - kun " Balas Nohara.

Aether menghela nafas, "ya meski begitu bukan berarti aku harus mengabaikan istriku kan? " Ucap Aether, tepat setelah itu Arthur nampak sudah selesai menyusu.

Dengan segera Nohara pun menutup dada nya kembali lalu memposisikan Arthur untuk di tepuk tepuk punggung nya agar mengeluarkan sendawa.

Aether yang melihat istri dan anak nya pun tersenyum tipis, ia tidak pernah berpikir akan mendapatkan tempat pulang senyaman ini.

Awal nya ia datang ke Teyvat hanya ingin berjalan-jalan dengan sang adik kembar, namun mengetahui Teyvat nampak tak aman, ia dan adik nya pun hendak pergi namun di tengah perjalanan ia di hadang oleh dewa tak di kenal yang membuat ia dan adik nya berpisah.

Setelah terpisah dengan sang adik, ia pun tertidur, entah sudah berapa tahun ia tertidur namun yang pasti sudah lebih dari satu tahun, dan di awal ia terbangun ia sama sekali tak tau apa yang harus ia lakukan, dan untung nya sewaktu ia memancing ikan untuk makan ia tak sengaja mendapatkan Paimon.

Dari situ lah petualangan ia di mulai, Aether merasa sangat beruntung bertemu Paimon, dan berkat petualangan nya dengan Paimon lah ia bisa mengenal banyak orang dan menjadikan nya terkenal.

Lalu ia pun pernah sekali bertemu dengan sang adik, namun ketika ia bertemu nampak nya sang adik ada di jalan yang berbeda dengan nya dan ia merasa cukup sedih untuk hal ini.

Berhari-hari berpetualang melewati rasa kesepian, senang, bahkan takut kini ia bertemu dengan seorang gadis yang bisa ia jadikan sebagai rumah.

Jika dulu ia menghadapi nya sendiri atau bahkan bersama Paimon, kini ia punya Nohara yang senantiasa mendengarkan cerita dari petualangan nya, ia merasa punya rumah yang hangat.

Terkadang ia tertawa dalam hati bagaimana dirinya nyaris babak belur oleh Wanderer untuk memastikan apakah dirinya pantas atau tidak mendampingi adik angkat Wanderer itu.

Kini ujung mata nya melirik gadis bersurai kuning itu yang nampak pelan-pelan menaruh bayi itu di kasur bayi, dengan perlahan Aether pun berjalan mendekati Nohara dan memeluk nya dari belakang.

"Terima kasih sudah mau menjadi teman hidup setia ku dan rumah ku Nohara" Ucap Aether berbisik di telinga gadis bersurai kuning itu.

Nohara pun terkekeh, "Terima kasih juga sudah mempercayai ku sebagai teman hidup setia mu dan rumah mu" Balas Nohara tersenyum ke arah Aether.

Aether pun ikut tersenyum lalu melirik sang bayi yang tertidur pulas, manik hijau-merah milik Nohara pun ikut melirik.

"Dia sangat mirip dengan mu Aether" Ujar Nohara lalu terkekeh.

~𝙴𝙽𝙳~

Ai Note

"APAAN INI COK MANIS BANGET YA ALLAH" Ai

"AKU NGETIK SALTING SENDIRI ALLAHUAKBAR" Ai.

"HIKS INFO SUAMI KEK AETHER, SIAPA YANG MAU SUAMI NYA KEK AETHER DI FANFICT INI ANGKAT TANGAN ☝" Ai.

"Saya kak ☝" Ai.

"Oke sip ini cuma untuk senang senang Ai aja sih, selamat menunggu update lagi mwah" Ai.

Oh ya Anyway, ini buat kalian yang mau tau apa itu Counter Table

Aku dapat dari gugel ehe..

Next Chapter?? →→→

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro