MY POSESIF BROTHER ; 30
" Morning pretty " sapa Seonghwa dekat Haein yang sedang menuruni anak tangga. Haein pantas menoleh kearahnya.
" Eh Seonghwa oppa! " Jerit Haein seraya berlari mendapatkan Seonghwa, badan Seonghwa dipeluk erat, rindu
" Dah lama oppa tak datang sini, rindunya.. " pelukan dieratkan, Seonghwa membalas pelukan Haein dengan disertai senyuman manisnya.
" Sorry, beberapa minggu belakang ni oppa busy sangat " katanya lalu mengelus lembut rambut Haein.
" Takpa, Haein faham, oppa tak perlulah minta maaf " ujar Haein seraya melepaskan pelukannya.
" Oppa datang pagi-pagi lagi ni ada perlu apa? " Tanya Haein, beg sekolahnya dibetulkan.
" Oppa nak jumpa Yeosang " Jawab Seonghwa, Haein mengangguk faham.
" Morning sayang " sapa Hongjoong yang baru keluar dari lift, pipi adiknya dicubit lembut.
" Morning " Balas Haein ringkas.
" Kau dah jumpa Yeosang? " Tanya Hongjoong, pandangan nya dialihkan kearah Seonghwa.
" Belum, dia tak turun lagi " Balas Seonghwa. Hongjoong hanya mengangguk
" Oppa jom sarapan " ajak Haein lalu merangkul lengan Seonghwa. Seonghwa mengangguk lalu mengikuti saja Haein ke meja makan.
" Haein dah bangun? " Tanya Yeosang, Hongjoong yang berdiri sambil bermain telefon di pandang sekilas lalu fokus membetulkan butang bajunya.
" Tengah sarapan dengan Seonghwa " Jawab Hongjoong, matanya masih fokus dekat telefon.
" San? " Tanya Yeosang lagi.
" Tengah mandi " Telefon nya diletakkan dalam poket seluar lalu melihat Yeosang yang masih membetulkan butang bajunya.
" Harini hyung masuk office kan? " Hongjoong mengangguk.
" Asal "
" Aku nak bagitahu something, dengan Seonghwa sekali "
" Oh.. mari sarapan dulu " ajak Hongjoong, Yeosang mengangguk lalu mengikuti Hongjoong dari belakang, menuju ke meja makan.
" Oppa, nak tu, boleh? " Tanya Haein sambil tangannya menunjuk kearah macaron.
" No, makan nasi tu dulu " balas Yeosang seraya duduk berhadapan dengan Haein.
" Habis makan ni boleh? " Tanya Haein lagi, matanya masih melekat dekat sekumpulan dessert berwarna warni itu.
" Ya sayang, boleh " lembut Hongjoong membalas, Haein tersenyum manis lalu kembali makan.
" San oppa man- "
" Kenapa sayang " potong San yang baru tiba disitu, kerusi tepi Haein ditarik lalu didudukinya. Nasi dan lauk dikaut masuk ke pinggan nya.
" Oppa, oppa busy tak harini? " Tanya Haein selepas mengunyah habis makanan di mulutnya.
" Hmm... Tak, kenapa "
" Takda apa, haein tanya je "
" Seonghwa oppa makan lah " Sambungnya, lengan Seonghwa di cuitnya lembut.
" Ni tengah makan, Haein tengok oppa tengah mandi ka sekarang ni " Seonghwa menggelengkan kepala nya manakala Haein hanya tersengih.
" Macaron ni Haein bawa pergi sekolah boleh tak oppa? "
" Haein nak bagi dekat kawan-kawan Haein " sambung nya dengan Tupperware yang sudah sedia ditangan nya.
" Ya, tapi Haein jangan makan banyak sangat " Haein mengangguk lalu memasukkan macaron kedalam Tupperware.
" Dah? " Tanya San. Haein mengangguk lagi
" Jom gerak! " Ujar Haein senang lalu berjalan mendekati Hongjoong. Pipi Hongjoong dicium lalu beralih ke Yeosang.
" Haein pergi dulu " Pamit nya.
" Ya sayang, hati-hati " balas Hongjoong dan Yeosang serentak.
" Oppa tak? " Seonghwa bersuara, keningnya dinaikkan.
" Meh, aku kiss guna ni " San menunjukkan penumbuknya dengan sengihan nya. Pantas Seonghwa menggeleng. Seram
Haein yang melihat itu tersenyum lalu mendekati Seonghwa, Seonghwa yang masih duduk di peluknya erat.
" Haein pergi dulu " pamitnya lalu melepaskan pelukannya. Seonghwa mengangguk.
" Hati-hati princess " balas Seonghwa lalu membelai rambut coklat Haein.
Setelah memastikan San dan Haein sudah pergi, Seonghwa bersuara sambil membetulkan jam tangan nya.
" Kau nak cakap pasal apa " Tanya Seonghwa, matanya difokuskan kepada Yeosang.
" Nanti dekat office " Balas Yeosang lalu berdiri. Lift dituju lalu masuk kedalam.
" Nanti oppa jemput Haein dekat pintu masuk, Haein tak perlu pergi parking area, ok? " kata San setelah selamat sampai di sekolah adiknya.
Haein hanya mengangguk
" Haein masuk ya oppa " pamitnya, pipi San dikucup sebelum keluar dari perut kereta dan menjauh dari situ.
Selepas memastikan Haein masuk dengan selamat kedalam kelas, San mencapai telefon nya lalu mendail nombor seseorang.
" Jaga Haein, jangan biar ada sorang pun ganggu dia lagi "
" Kalau aku dapat tahu kau lengah jaga adik aku sesaat pun, kau akan tanggung akibat nya " arah San diakhiri dengan ancaman lalu mematikan panggilan tanpa mendengar jawapan dari orang suruhannya itu. Lalu pergi dari situ.
" Asal " tanya Seonghwa selepas memasuki pejabat Hongjoong. Tangannya disilangkan.
" Kau kata haritu San ada kat markas, kan? " Balas Yeosang lalu duduk di sofa. Muka Seonghwa dipandang dengan serius.
Seonghwa mengangguk lalu mengambil tempat duduk berhadapan dengan Yeosang.
" Kau tahu dia ada bawa berapa orang? And ciri-ciri dia macam mana? " Tanya Yeosang. Seonghwa menaikkan satu keningnya.
" Hmm.. seingat aku dia bawa dua budak perempuan, sebaya dengan Haein macam tu lah "
" Tapi aku tak tengok muka, sebab san tutup guna kain " jelas Seonghwa. Yeosang diam, berfikir sejenak
" Kenapa kau tanya dia pasal tu " Hongjoong bersuara dari meja kerjanya.
" Entahlah hyung, tapi dua perempuan yang kita cari tu tiba-tiba hilang "
" Aku just takut kalau... " Yeosang memberhentikan ayatnya lalu memandang wajah abangnya yang turut memandang nya itu.
" Kalau San tahu pasal masalah ni, dan dia dah gerak dulu " Sambung Yeosang.
" Masalah apa? " Tanya Seonghwa yang tidak tahu apa-apa. Muka beradik itu dipandang silih berganti.
" buli Haein " jawab Hongjoong ringkas. Membutang terus mata Seonghwa, dipandang Yeosang tidak percaya. Yeosang mengangguk perlahan.
" Tapi kejap, kalau tak silap aku, san baru kerjakan sorang budak tu " beritahu Seonghwa
" Hm? Kau kata dia bawa dua perempuan kan? " Tanya Hongjoong, Seonghwa mengangguk
" Satu lagi kat mana " giliran Yeosang pula bertanya.
" Ada kat markas, San kurung rasanya, tapi kita pun tak boleh masuk, yang tahu pin tu san sorang " jawab Seonghwa.
" Dah agak, mesti dia punya kerja budak dua tu hilang " Yeosang bersandar di sofa lalu memejamkan matanya.
" Dia diam-diam tapi dah tahu segalanya " Ujar Hongjoong lalu membuka laptopnya.
" Tapi kan, bukankah bagus kalau San dah singkirkan dua perempuan pembuli tu "
" Apa yang korang risaukan " sambung Seonghwa.
" Kau tahu kan macam mana posesif nya San sebagai abang Haein " Seonghwa mengangguk.
" Aku taknak masalah ni berdampak pada sikap San dekat Haein, dia akan lebih bataskan Haein "
" And aku taknak Haein stress sebab terlalu dibatasi " Sambung Hongjoong khawatir. Walaupun dia tua dari San tapi San langsung tidak mahu dengar cakap atau ikut arahan nya.
TBC.....
Ampun dan maafkan ayat Keling/Typo yang terkandung Kat part ni 🙏🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro