Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

MY POSESIF BROTHER ; 30

" Morning pretty " sapa Seonghwa dekat Haein yang sedang menuruni anak tangga. Haein pantas menoleh kearahnya.

" Eh Seonghwa oppa! " Jerit Haein seraya berlari mendapatkan Seonghwa, badan Seonghwa dipeluk erat, rindu

" Dah lama oppa tak datang sini, rindunya.. " pelukan dieratkan, Seonghwa membalas pelukan Haein dengan disertai senyuman manisnya.

" Sorry, beberapa minggu belakang ni oppa busy sangat " katanya lalu mengelus lembut rambut Haein.

" Takpa, Haein faham, oppa tak perlulah minta maaf " ujar Haein seraya melepaskan pelukannya.

" Oppa datang pagi-pagi lagi ni ada perlu apa? " Tanya Haein, beg sekolahnya dibetulkan.

" Oppa nak jumpa Yeosang " Jawab Seonghwa, Haein mengangguk faham.

" Morning sayang " sapa Hongjoong yang baru keluar dari lift, pipi adiknya dicubit lembut.

" Morning " Balas Haein ringkas.

" Kau dah jumpa Yeosang? " Tanya Hongjoong, pandangan nya dialihkan kearah Seonghwa.

" Belum, dia tak turun lagi " Balas Seonghwa. Hongjoong hanya mengangguk

" Oppa jom sarapan " ajak Haein lalu merangkul lengan Seonghwa. Seonghwa mengangguk lalu mengikuti saja Haein ke meja makan.

" Haein dah bangun? " Tanya Yeosang, Hongjoong yang berdiri sambil bermain telefon di pandang sekilas lalu fokus membetulkan butang bajunya.

" Tengah sarapan dengan Seonghwa " Jawab Hongjoong, matanya masih fokus dekat telefon.

" San? " Tanya Yeosang lagi.

" Tengah mandi " Telefon nya diletakkan dalam poket seluar lalu melihat Yeosang yang masih membetulkan butang bajunya.

" Harini hyung masuk office kan? " Hongjoong mengangguk.

" Asal "

" Aku nak bagitahu something, dengan Seonghwa sekali "

" Oh.. mari sarapan dulu " ajak Hongjoong, Yeosang mengangguk lalu mengikuti Hongjoong dari belakang, menuju ke meja makan.

" Oppa, nak tu, boleh? " Tanya Haein sambil tangannya menunjuk kearah macaron.

" No, makan nasi tu dulu " balas Yeosang seraya duduk berhadapan dengan Haein.

" Habis makan ni boleh? " Tanya Haein lagi, matanya masih melekat dekat sekumpulan dessert berwarna warni itu.

" Ya sayang, boleh " lembut Hongjoong membalas, Haein tersenyum manis lalu kembali makan.

" San oppa man- "

" Kenapa sayang " potong San yang baru tiba disitu, kerusi tepi Haein ditarik lalu didudukinya. Nasi dan lauk dikaut masuk ke pinggan nya.

" Oppa, oppa busy tak harini? " Tanya Haein selepas mengunyah habis makanan di mulutnya.

" Hmm... Tak, kenapa "

" Takda apa, haein tanya je "

" Seonghwa oppa makan lah " Sambungnya, lengan Seonghwa di cuitnya lembut.

" Ni tengah makan, Haein tengok oppa tengah mandi ka sekarang ni " Seonghwa menggelengkan kepala nya manakala Haein hanya tersengih.











" Macaron ni Haein bawa pergi sekolah boleh tak oppa? "

" Haein nak bagi dekat kawan-kawan Haein " sambung nya dengan Tupperware yang sudah sedia ditangan nya.

" Ya, tapi Haein jangan makan banyak sangat " Haein mengangguk lalu memasukkan macaron kedalam Tupperware.

" Dah? " Tanya San. Haein mengangguk lagi

" Jom gerak! " Ujar Haein senang lalu berjalan mendekati Hongjoong. Pipi Hongjoong dicium lalu beralih ke Yeosang.

" Haein pergi dulu " Pamit nya.

" Ya sayang, hati-hati " balas Hongjoong dan Yeosang serentak.

" Oppa tak? " Seonghwa bersuara, keningnya dinaikkan.

" Meh, aku kiss guna ni " San menunjukkan penumbuknya dengan sengihan nya. Pantas Seonghwa menggeleng. Seram

Haein yang melihat itu tersenyum lalu mendekati Seonghwa, Seonghwa yang masih duduk di peluknya erat.

" Haein pergi dulu " pamitnya lalu melepaskan pelukannya. Seonghwa mengangguk.

" Hati-hati princess " balas Seonghwa lalu membelai rambut coklat Haein.

Setelah memastikan San dan Haein sudah pergi, Seonghwa bersuara sambil membetulkan jam tangan nya.

" Kau nak cakap pasal apa " Tanya Seonghwa, matanya difokuskan kepada Yeosang.

" Nanti dekat office " Balas Yeosang lalu berdiri. Lift dituju lalu masuk kedalam.















" Nanti oppa jemput Haein dekat pintu masuk, Haein tak perlu pergi parking area, ok? " kata San setelah selamat sampai di sekolah adiknya.

Haein hanya mengangguk

" Haein masuk ya oppa " pamitnya, pipi San dikucup sebelum keluar dari perut kereta dan menjauh dari situ.

Selepas memastikan Haein masuk dengan selamat kedalam kelas, San mencapai telefon nya lalu mendail nombor seseorang.

" Jaga Haein, jangan biar ada sorang pun ganggu dia lagi "

" Kalau aku dapat tahu kau lengah jaga adik aku sesaat pun, kau akan tanggung akibat nya " arah San diakhiri dengan ancaman lalu mematikan panggilan tanpa mendengar jawapan dari orang suruhannya itu. Lalu pergi dari situ.











" Asal " tanya Seonghwa selepas memasuki pejabat Hongjoong. Tangannya disilangkan.

" Kau kata haritu San ada kat markas, kan? " Balas Yeosang lalu duduk di sofa. Muka Seonghwa dipandang dengan serius.

Seonghwa mengangguk lalu mengambil tempat duduk berhadapan dengan Yeosang.

" Kau tahu dia ada bawa berapa orang? And ciri-ciri dia macam mana? " Tanya Yeosang. Seonghwa menaikkan satu keningnya.

" Hmm.. seingat aku dia bawa dua budak perempuan, sebaya dengan Haein macam tu lah "

" Tapi aku tak tengok muka, sebab san tutup guna kain " jelas Seonghwa. Yeosang diam, berfikir sejenak

" Kenapa kau tanya dia pasal tu " Hongjoong bersuara dari meja kerjanya.

" Entahlah hyung, tapi dua perempuan yang kita cari tu tiba-tiba hilang "

" Aku just takut kalau... " Yeosang memberhentikan ayatnya lalu memandang wajah abangnya yang turut memandang nya itu.

" Kalau San tahu pasal masalah ni, dan dia dah gerak dulu " Sambung Yeosang.

" Masalah apa? " Tanya Seonghwa yang tidak tahu apa-apa. Muka beradik itu dipandang silih berganti.

" buli Haein " jawab Hongjoong ringkas. Membutang terus mata Seonghwa, dipandang Yeosang tidak percaya. Yeosang mengangguk perlahan.

" Tapi kejap, kalau tak silap aku, san baru kerjakan sorang budak tu " beritahu Seonghwa

" Hm? Kau kata dia bawa dua perempuan kan? " Tanya Hongjoong, Seonghwa mengangguk

" Satu lagi kat mana " giliran Yeosang pula bertanya.

" Ada kat markas, San kurung rasanya, tapi kita pun tak boleh masuk, yang tahu pin tu san sorang " jawab Seonghwa.

" Dah agak, mesti dia punya kerja budak dua tu hilang " Yeosang bersandar di sofa lalu memejamkan matanya.

" Dia diam-diam tapi dah tahu segalanya " Ujar Hongjoong lalu membuka laptopnya.

" Tapi kan, bukankah bagus kalau San dah singkirkan dua perempuan pembuli tu "

" Apa yang korang risaukan " sambung Seonghwa.

" Kau tahu kan macam mana posesif nya San sebagai abang Haein " Seonghwa mengangguk.

" Aku taknak masalah ni berdampak pada sikap San dekat Haein, dia akan lebih bataskan Haein "

" And aku taknak Haein stress sebab terlalu dibatasi " Sambung Hongjoong khawatir. Walaupun dia tua dari San tapi San langsung tidak mahu dengar cakap atau ikut arahan nya.


















TBC.....

Ampun dan maafkan ayat Keling/Typo yang terkandung Kat part ni 🙏🏻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro