Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

MY POSESIF BROTHER ; 29

Bilik Wooyoung-

" Oppa main tipu! Ishh! " Jerit Haein kesal, Wooyoung yang duduk disebelah nya di jelingnya tajam.

" Apa pulak main tipu "

" Tu, asyik tembak Haein je! " -Haein. Wooyoung ketawa

" Aik? Dah nama pun game, saling serang lah " dicubit geram kedua pipi Haein. Haein berdecit

" Ye tahu, tapi oppa serang lah pelan pelan " Tangan Wooyoung ditolak ketepi.

" Hm yelah, ni pelan pelan " kata

" Oppa!! "

" Tengok! Haein dah mati!! "

" Dah lah, taknak main lagi " ujar Haein dengan nada merajuk lalu duduk membelakangi Wooyoung.

" Alolo, jangan lah merajuk "

" Ok lah, oppa mengalah, meh, main lagi " pujuk Wooyoung sambil mencuit bahu Haein.

" Awas eh, kalau Haein kalah lagi " ujar Haein lalu kembali memainkan komputer nya. Wooyoung ketawa kecil

.
.

" YASSSHHH!! HAEIN MENANG!!! " Jerit Haein sambil melompat-lompat gembira.

" Booo kalah! Haein menang " Ejek Haein, lidahnya dijelir kearah Wooyoung.

" Yelah, Haein menang yeayyy " Kata Wooyoung dengan senyuman kelat nya. Tiba-tiba pintu terbuka. Kepala Mingi muncul dari balik pintu

" Haein, jom makan " ajak Mingi.

" Dah siap? " -Haein

" Dah, jom turun "

" Kau pun sama, jom makan " ajak Mingi dekat Wooyoung. Wooyoung mengangguk.

" Jom! " Seru Haein bersemangat lalu mula mengatur langkah ke ruang makan diikuti Wooyoung dan Mingi.

.
.
-08:42 mlm

" Sayang, tak ngantuk ke, hm? " Tanya Mingi yang sudah mula bosan melihat Haein dan Wooyoung asyik bermain game.

" Jangan main game terus, mata Haein sakit nanti " Sambungnya, tapi haein hanya membalas dengan gelengan lalu kembali focus dengan komputer nya.

" Haein, satgi oppa oppa Haein marah " -Mingi

" Tapi kan, diaorang takda " balas Haein, matanya masih fokus di layar komputer

" Wooyoung oppa tembak! Tu ada musuh! " Jerit Haein,

" Ay-yay bos! " balas Wooyoung.

" Yah! Wooyoung! " -Mingi

" Kacau lah, asal " Mata Wooyoung masih fokus ke layar komputer. Mingi mengeluh malas.

" Masak kau kalau San kesini " Ujarnya lalu pergi meninggalkan dua manusia yang leka bermain video game. Wooyoung lantas membatu

" Hyung! Ni macam mana! " Jerit Wooyoung yang sudah mulai panik dengan perkataan Mingi tadi.

" Entah! Kau yang ajak, kau lah kena tanggung jawab! " Balasnya dengan teriakkan.

" Tengok budak tu! Dah kecanduan! " Teriaknya lagi. Wooyoung menelan ludah berat, Haein yang masih leka bermain game di pandang nya.

" Haein sayang, dah eh " Pujuk Wooyoung. Haein menggeleng

" Esok kita sambung eh, dah malam ni " Pujuk Wooyoung lagi.

" Nanti oppa kena SmackDown dengan San hyung macam mana " Sambungnya

" Tak nak, oppa diam sikit lah " Ujar Haein. Wooyoung diam, berfikir apa akan jadi dekat nasib dia kalau San betul-betul akan muncul.

" Game?! " Dingin suara itu bertanya. Wooyoung yang mendengar langsung tidak bergerak maupun menoleh kearah empunya suara.

" Mati aku " katanya dalam hati, Mingi yang baru datang menyeringai melihat Wooyoung yang sudah mematung.

" Haein! " panggil orang itu.

" Hmm? " Balas Haein, matanya masih melekat di layar komputer manakala tangannya sibuk bergerak.

" Oppa ada izinkan Haein main game? Hm? " Tanya San dingin. Haein hanya diam, masih fokus bermain game

" Choi Haein! " San mula naik angin, tapi haein masih tidak menuruti nya.

" Ish! Sikit je lagi " Balas Haein

" Wooyoung oppa cepat lah, asal berhenti " Sambung Haein seraya memukul-mukul paha Wooyoung.

Mata San otomatik menatap tajam kearah Wooyoung, Wooyoung yang perasan dengan tatapan San, lalu menelan ludah berat,

" Haein dah eh, next time kita main lagi, ya " Pujuk Wooyoung dengan nada memohon. Haein menggembung pipinya

" Haein balik dulu ok " Sambung Wooyoung, Haein berdecak kesal lalu meletakkan headset nya.

" Janji tau, next time kita main lagi " Kata Haein, Wooyoung mengerling kearah San yang memasang raut muka yang datar lalu mengangguk dengan takut.

" Ok " Haein memusingkan badannya lalu berdiri, wajah datar abangnya di pandang lalu memuncungkan bibirnya.

" Maaf... " -Haein

" Jom balik " San bersuara dingin. Haein mengangguk lalu menghampiri San.

" Mingi oppa, Wooyoung oppa, Haein balik dulu tau " Pamit Haein seraya berjalan keluar dari mansion Mingi

" Ya, hati-hati sayang " balas Mingi dengan senyuman manisnya. Haein mengangguk.

" Wooyoung oppa bubyee " Haein melambaikan tangan nya, Wooyoung membalas dengan canggung.

" Masuk " arah San dingin, Haein akur lalu masuk kedalam kereta.

" Aku balik dulu " pamit San dekat Mingi

" Hm, hati-hati " balas Mingi. San lalu masuk ke dalam perut kereta. Wooyoung menghembuskan nafas lega sejurus selepas kereta San pergi dari perkarangan mansion nya.

" Nasib baik kau hidup lagi " Ujar Mingi lalu pergi untuk masuk kebiliknya.

" Ck, hyung takda akhlak " dijeling punggung Mingi yang sudah menaiki anak tangga itu.

.
.
Dalam kereta-

" Oppa takkan benarkan Haein jumpa dengan Wooyoung kalau setakat nak main game " San bersuara dingin, matanya fokus melihat jalan raya.

" Kenapa pulak " Haein memandang abangnya tidak percaya

" Tengok lah tadi, Haein main sampai tak ingat dunia, dah kecandu " -San

" Tapi kan tak selalu " -Haein

" Menjawab " -San, Haein menggeleng lemah.

" Bak mari telefon tu " San menadah sebelah tangannya.

" Hmm? " -Haein

" Bagi telefon Haein dekat oppa " -San. Haein membuka begnya lalu mencapai telefon bimbitnya.

" Nak buat apa " tanya Haein lalu meletakkan telefonnya di tangan San.

" Mulai dari sekarang telefon ni oppa yang pegang " kata San dingin seraya memasukkan telefon Haein kedalam poket seluarnya.

" Kenapa pulak " -Haein

" Haein ingat oppa tak tahu yang haein tiap malam main game, hm? " -San. Haein terdiam.

.
.
.
Mansion-

" Balik-balik je monyok, dah kenapa " Tanya Hongjoong setelah melihat muka monyok adiknya yang baru memasuki mansion.

" Come " panggil Hongjoong seraya menepuk-nepuk sofa di sebelahnya. Haein mengembungkan pipinya lalu menghampiri abangnya.

Punggung nya dilabuhkan di sebelah Hongjoong lalu memeluk pinggang abangnya. Tangan Hongjoong naik mengusap lembut ubun-ubun adiknya.

" Kenapa ni, hm? " Tanya Hongjoong lembut.

" Telefon Haein... "

" Kenapa dengan telefon Haein? "

" San oppa ambik "

" San ambik? Kenapa pula "

" Sebab Haein asyik main game " Adunya seraya menenggelamkan wajahnya di dada Hongjoong. Hongjoong geleng.

" Kalau dah macam tu siapa yang salah? " Tanya Hongjoong dengan kening dinaikkan. Haein mendongak melihat wajah abangnya.

" Haein.. " balas Haein lalu kembali menenggelamkan wajahnya.

" Haein tahu kan san macam mana, apalagi dah menyangkut adik kecilnya sorang ni, san cuma taknak haein kecandu dengan game "

" Tak baik buat mata, boleh timbulkan stress juga tau " jelas Hongjoong panjang lebar, tangannya mengusap lembut bahu Haein.

" Takpa, nanti kalau ada apa-apa guna telefon oppa je " -Hongjoong. Haein mengangguk.

" Dah pergi tidur, dah lewat " -Hongjoong

" Yeosang oppa mana? " Tanya Haein, tangannya masih kemas memeluk Hongjoong.

" Tak balik lagi, ada meeting katanya " bohong Hongjoong.

" Oh.. Hae- "

" No, tak payah tunggu " potong Hongjoong seakan tahu apa yang hendak adiknya ucapkan.

" Haein tak habis cakap lagi... " Haein memuncungkan bibirnya.

" Masuk bilik then tidur, takyah tunggu Yeosang " arah Hongjoong, Haein mengangguk lalu melepaskan pelukannya.

" Night oppa "

" Goodnight sayang " balas Hongjoong, matanya memantau Haein hingga masuk kedalam lift.

" Haein mana " tanya San yang baru memasuki mansion, Hongjoong yang bermain dengan telefon dipandang dingin.

" Bilik " jawab Hongjoong tanpa memandang kearah San. San mengangguk lalu pergi.






TBC

Ampun dan maafkan ayat Keling/Typo yang terkandung dalam part ni 🙏🏻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro