MY POSESIF BROTHER ; 14
" Yujin gih order " arah Haein sudah serupa bos
" Jangan risau aku belanja " sambungnya. Yujin diam berfikir sejenak.
" Hmm...bolehlah, sebab kau dah bagi aku tiru tadi, aku balas budi gitew " Yujin berdiri
" Jap, kau nak apa? " Tanya Yujin dekat Haein.
" Aku ikut kau je " balas Haein ringkas
" Kau pula? " Mata Yujin beralih kearah Lia.
" Aku pun sama, ikut kau " Yujin mengangguk lalu pergi untuk memesan.
" Kau kenapa? Kau okey tak ni? " Tanya Lia selepas melihat Haein memegang perutnya dengan wajah kesakitan.
" Aku..o..Okey " Haein mengangguk, entah kenapa tiba-tiba perutnya rasa tak nyaman.
" Aku rasa aku nak membuang lah weh " Sambung Haein. Tangannya masih setia memegang perutnya.
" Habis tu? Kau tunggu apa? Nak membuang kat sini ka macam mana? "
P
antas Haein berdiri lalu berlari ke tandas sambil tangannya masih memegangi perutnya.
Selepas beberapa minit menabung akhirnya Haein keluar lalu membersihkan tangan nya.
" H..hai... " Sapa seorang pelajar perempuan. Haein memerhati wanita itu dari pantulan cermin.
" Kau sapa aku ke? " Tanya Haein ingin kepastian. Yelah kot-kot dia sapa orang lain tapi Haein jawab tak kah malu nanti?
" Ah..hai juga.. " Balas Haein selepas mendapat anggukan dari wanita yang mungkin lebih tua dari dia. Mungkin.
" Urm..a..awak tak apa-apa? " Tanya wanita itu. Haein mengerutkan dahi.tak faham apa yang tengah wanita tu cakapkan.
" Aku? Aku okey je, kenapa? "
" I..itu.. kelmarin saya t..tengok awak dibelasah " Jawab wanita itu gagap. Haein terkejut. tak sangka pulak dia yang ada orang tengok kejadian tu.
" Jadi kau nampak lah apa jadi? " Wanita itu mengangguk meng'iya'kan pertanyaan Haein.
" ah..aku okey, luka kecil je ni " Haein sengih sambil menyapu hujung bibirnya.
" Ehh tapi kan.. kelmarin sekolah ni dah takda orang, dah sunyi sepi "
" P...pasal tu.. barang saya tinggal kat kelas.. " Haein mengangguk faham.
" Oh ya aku Haein " Haein menghulurkan tangannya. Sempat juga dilap ke bajunya sebelum dihulurnya
" T..tapi tangan saya kotor.. "
" Hah? Takde lah, bersih je aku tengok " Wanita itu menggeleng lagi.
" Takpa lah kalau macam tu, nama kau siapa? " Tanya Haein. Tangannya ditarik
" Saya Hayoung "
" Senang dapat kenal kau Hayoung " Haein tersenyum mesra. Hayoung mengangguk dan tersenyum.
" Kau tak pergi kantin? "
" T..tak "
" Asal kau dari tadi gagap ni? Ke muka aku menakutkan? " Tanya Haein. Hayoung pantas menggeleng.
" Ke betul apa kata San Oppa yang aku dah gendut jadi nampak seram " Gumam Haein sambil melihat dirinya dari pantulan kaca.
" E..eh! Bukan macam tu...awak cantik! " Terang Hayoung
" Serius lah! Kau pun cantik " Balas Haein.
" Tapi awak lagi cantik "
" oh tentu, takde siapa yang boleh kalahkan kecantikan seorang Haein " Ujar Haein dengan bangganya. Rambutnya di flip kebelakang. Hayoung ketawa kecil
" Dah jom ke kantin " ajak Haein.
" Tak perlu..a..awak pergi lah "
" Asal? "
" Saya masih ada kerja kena buat kat kelas " Haein mengangguk.
" Kau kelas berapa? " tanya haein
" 2-3 " jawab Hayoung ringkas
" Wah.. murid-murid Kat kelas tu semua terkenal sebab selalu buat onar kan " betullah yang perempuan di depannya ini lebih tua darinya.
" Tapi asal kau macam pendiam je " Haein menaikkan sebelah keningnya. Pelik
" Ah itu.. saya memang lebih suka diam dan menyendiri " Hayoung tersenyum kekok. Belakang leher yang tak gatal digaru.
" Ok, faham..btw kau sendiri kat sini? Kawan-kawan kau? "
" Kawan? "
" Ya kawan "
" A..aku takde kawan " Hayoung ketawa hambar. Haein terkejut.
" Kenapa? " Bukan nak sibuk, tapi agak pelik sebab punya ramai orang kat sekolah ni takkan satupun kawan takda.
" bukan apa-apa..saya just tak pandai bergaul " jawab Hayoung, ya, dia seorang yang sangat pendiam dan pemalu. dizaman sekarang orang panggil introvert kan?
" Kalau macam tu mulai sekarang kita kawan "
" A..awak nak jadi kawan saya? " Haein mengangguk, tak apalah tambah lagi sorang kawan, walaupun yang sorang ni agak pelik.
" Tak perlu... "
" Kau taknak kawan dengan aku? "
" Ke memang betul muka aku menakutkan " Sambung Haein sedih,
" B..bukan macam tu! Tapi kat sekolah ni takda siapa nak kawan dengan saya, saya taknak awak kenapa-napa kalau berkawan dengan saya " Ujar Hayoung lirih
" Aik? Takpe lah kalau taknak, aku pergi dulu " Haein mula mengatur langkah untuk pergi.
" N..nak! A..awak marah saya? " Tanya Hayoung. Risau juga kalau Haein terasa hati dengannya, walaupun dia bukan bermaksud macam tu.
" Takda lah..aku gurau je " Haein ketawa kecil selepas melihat air muka Hayoung yang panik
" Baguslah... Kalau macam tu..saya masuk kelas dulu " pamit Hayoung, sempat juga dia senyum kearah Haein sebelum berlalu pergi
" Bye "
" Uish dah habis? Aku punya mana " Tanya Haein yang baru tiba di kantin. Pinggan plastik yang kosong di pandang.
" Yujin rembat " Lia menjawab sambil meminum jus oren nya. Yujin sengih sambil menggaru kepalanya. Dia lapar, nak buat macam mana
" Dah kau lama sangat kat tandas, aku makan lah " Kata Yujin tanpa rasa bersalah.
" Bayar sendiri! " Haein mendengus geram lalu pergi dari kantin dengan menghentak kan kakinya kesal.
" Haaa tak tahu, Haein dah marah~ " Lia berdiri lalu mengikut Haein yang sudah jauh.
" Oi! Ni sapa nak bayar! " Jerit Yujin tapi tak dihiraukan oleh Lia. Yujin pasrah. Nampak gayanya dia perlu keluarkan duit pula kalini.
Vote & Komen anda
Amatlah saya hargai<3
Mingi
Hayoung
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro