TOD
[Name] Bambang Wijaya
H-5 pentas perdana anak kelas satu. Menuju hari H bukannya grogi, mereka malah makin semangat. Yah emang yang masuk MJ3 ini cuma orang-orang yang urat malunya udah hilang.
Tapi ini bisa jadi sisi positif juga.
"Kak latihannya udah ya, capek nih," bacot Terushima yang udah tepar diatas lantai. Tubuhnya banjir keringat. Bukan karena terlalu bersemangat latihan, tapi karena dari tadi sibuk nyobain dance papi chulo.
"Masih ada sejam lagi," kata Kuroo sambil nengok jam tangan merk eiger-nya. "Yok semangat, semangat!"
"Jangan malas adek-adek sekalian, ayok bangun!" ujar Suguru sambil narik tangan Terushima. "Anjir berat banget. Dosa lo pasti banyak nih."
"Yang dosanya sama-sama banyak nggak usah ngehina."
"Junior bangsat ye lo!"
Gue lihat keliling, anak-anak kelas satu kelihatan udah lemes gitu. Kasian juga. Sedikit mengendurkan waktu latihan nggak masalah kalau menurut gue. "Kur, kayaknya latihan hari ini dicukupkan sampai sini aja deh. Toh mereka udah oke kok."
Kuroo diam sejenak. "Sesi latihan kali ini kita cukup sampai sini ya adek-adek."
"Hore!"
"Puja kerang ajaib!"
"Puja paha Ueno!"
"Hilih, giliran disuruh sama Bambang aja nurut," cibir Yaku.
"Berisik lo, gue bogem entar makin cebol aja lo," balas Kuroo tak kalah sengit.
"Astaghfirullah, bang Kuroo ini sungguh contoh ketua yang pilih kasih. Kira-kira azab apa yang akan di terima saat mati nanti ya." Atsumu geleng-geleng sambil berdecak. Dari tadi dia emang seneng banget nyari perkara sama Kuroo.
Sebelumnya, Kuroo nggak terlalu ngeladenin Atsumu. Tapi mungkin karena udah nggak bisa ditahan lagi, Kuroo langsung menimpuk muka Atsumu dengan naskah yang tebalnya lumayan.
"Anj –astagfirullah bang Kuroo, jangan begitu. Ya nggak kak [name]."
Gue pura-pura nggak denger. Males banget ikut terlibat dalam pertikaian mereka. Dapet duit nggak, berdosa iya.
"Udah jangan ribut, meding pada balik sana!" ucap Hana yang lagi asik berbenah. "Balik, balik, mamah udah nungguin dirumah."
"Apalah dayaku, mamah ku lagi kerja diluar negeri." Terushima mulai mellow. "Mau balik tapi nggak ada yang nungguin."
"Hayuloh Hana, si Terushima jadi pundung." Dimana ada potensi terjadinya perkara, maka disitu Suguru hadir untuk mengompori. Parahnya, Futakuchi juga ikut-ikutan mengompori. Junior minim akhlak memang.
"Ih maaf, gue nggak maksud gitu," sanggah Hana. Memang Hana cewek galak, tapi kalau merasa melakuakn salah, dia langsung nggak enakan gitu.
"Nggak mau, kak Hana mah jahat. Teru ngambek nih!"
"Pukul nih!"
"Ampun."
"Udah balik semua, ngapain lagi kalian disini," kata Kuroo.
Sakusa udah nenteng tas. Masker udah dipasang. Sejak gabung, Sakusa emang paling gercep kalau pulang. "Udah selesaikan? Gue pulang duluan."
"Eh jangan pulang dulu, kita main ini yuk!" semua orang menoleh pada Mai. "Gue baru aja beli kartu TOD di olshop. Kayaknya seru nih kalau main rame-rame."
"Kuy!"
"Hayulah siapa berani!"
"Ih males."
"Sori, gue harus bantuin Tanjiro mengubah Kyuubi menjadi ninja agar bisa membantunya mengalahkan mahito dan akhirnya dia bisa menjadi raja bajak laut."
"Gue mau mandi."
"Ayoklah main."
"Kucing gue yang namanya Udin mau melahirkan, skip dulu dah."
Dan akhirnya, ada beberapa yang memutuskan untuk menetap dan sebagian besar memutuskan untuk pulang.
Yang masih tersisa, gue, Tendou, Yaku, Hana, Terushima, Atsumu, Futakuchi, Noya, Tanaka, Mai, dan Kaori. Berhubung hari ini nebeng sama Tendou, jadi mau nggak mau gue harus ngikutin dia. Sebenarnya gue males main TOD.
Kita semua duduk melingkar. Atsumu langsung duduk disebelah gue. Padahal tadinya disitu udah ditempatin Noya, tapi dengan seenak udel langsung menyingkirikan cowok mungil itu. Mentang-mentang badannya lebih gede dari Noya.
"Eh, lo nggak pulang Bang?" tanya Kuroo yang udah jinjing tasnya.
"Tenang aja bang, ntar kak [name] gue antar sampai depan kamar dengan selamat kok," celetuk Atsumu.
"Apasih, orang gue pulang sama Tendou."
Merasa menang. Tendou tersenyum lebar. Ini lagi kenapa sih. Kesel, gue nampol Tendou yang malah mendesah kenikmatan. Otaknya emang udah nggak beres nih.
"Gue pulang sama Tendou, jadi mau nggak mau ikut main dulu."
Untuk beberap saat, Pak ketu terdiam sebelum akhirnya dia ikut lesehan bareng kita. Anjir, kenapa juga dia duduk disebelah gue. Mana gue masih agak canggung sama dia.
Gue duduk diantara Kuroo dan Atsumu. Pak ketu di sebelah kanan, dan si kuning disebelah kiri. Jadi ketahuan mana yang setan, mana yang malaikat. Nggak, kanan-kiri setan semua. Bikin gue nggak nyaman aja bawaannya.
"Easik pak ketu join!" sorak soray Noya dan Tanaka bising banget sumpah. Padahal Cuma berdua, tapi berasa ada dua puluh dua orang teriak.
"Udahlah buruan mulai!" teriak Hana.
"Eh kak Suguru balik, bukannya tadi ada?" Kaori celingak celinguk mencari keberadaan sosok manusia ular.
"Mana ada. Kalau latihan dah kelar, pasti dia buru-buru balik buat ngebucin sama Mika," jelas Yaku sambil muter-muterin botol. "Btw ini botol dapet dari mana?"
"Dari warung bi Tsunade bang," jawab Noya dengan bangga.
"Kalau udah kelar balikin ya. Bi Tsunade kalau ngamuk nyeremin lho."
"Oke bang! Kalau ingat tapi hehehe..."
"Mulai, mulai!" teriak Hana part dua.
Botol di putar.
Ser... ser... ser...
Dan moncong botol mengarah ke Tendou.
"Yah gue kena, yah..." Nada bicara Tendou nggak keliahtan kecewa, dia malah kayak seneng gitu. Tapi malu-malu kingkong untuk menampakannya.
Tendou melempar koin. Koin terjatuh di atas lantai dan memperlihatkan pilihan dare.
"Ambil satu kartu dare kak!" ucap Mai penuh semangat.
'Terus bergoyang selama permainan berlangsung.' Itulah dare yang tertulis di kartu. Sebagian merasa kecewa dengan dare tersebut. Soalnya Tendou malah tampak menikmatinya. Dasar.
"Biar makin seru harus diiringi musik dong ye," seru Noya. Kemudian Tanaka mulai memukul-mukul toples kaleng kong guan yang isinya peyek. Lalu Noya mulai menyanyikan lagu kopi dangdut dengan suara falsnya.
Karena risih, Kaori menyumpal mulut Noya dengan tisu. "Berisik," desisnya. Dan Noya tak berkutik. Tanaka pun berhenti menabuh toples. Sementara Tendou masih saja bergoyang sambil duduk.
Putaran kedua dimulai. Kali ini Tendou yang memutar.
"Buruan puter Ten!" Kata Kuroo yang kesel dengan Tendou yang banyak gaya sebelum memutar botol.
"Bentar, gue mau goyang papi chulo dulu." Tendou berdiri pemirsah.
"Siapa sih yang bikin dare, ngeselin banget," keluh Hana.
"Kayaknya bukan yang bikin dare deh yang ngeselin. Tapi emang bang Tendou yang nyebelin," kata Futakuchi.
Tendou sedang asik goyang papi chulo. Noya sama Tanaka malah ikutan goyang. Kayanya Tendou lupa kalau dia harus muter botol. Dari pada nungguin lama, langsung gue puter sendiri aja.
"Terushima!" Futakuchi seneng banget kayaknya. "Khusus buat lo, dare atau truth-nya dari gue ya!"
"Dih gaco nih orang!" Terushima melempar kepala Futakuchi dengan kulit kuaci bekas gigitan Akaashi tadi. "Ya pake kartu juga lah!"
Tendou dan antek-anteknya kembali duduk. Walau sudah goyang papi chulo dengan penuh penghayatan, mereka tidak kelihatan lelah. Semangat mereka untuk berjoged memang harus diacungi jari tengah.
"Lah, kok udah muter aja ini botol. Siapa yang muter?" Tendou terheran-heran sambil joged bolo-bolo ala tina ton. Gilasih, si Tendou gerakan goyang apa aja bisa.
"Gue, kenapa?"
"Bambang, jahat lo. Jatah gue main embat aja." Kali ini Tendou goyang dengan gaya ular ngesot.
"Lo kelamaan!"
Tendou pun ngambek sambil goyang tiktok yang tangannya gerak kekiri dan kekanan. Gue nggak tahu itu namanya apa. Mau tanya tapi males.
Sementara itu, Terushima mendapat kartu truth yang mengharuskan dia nembak cewek yang dia suka sekarang juga.
"Hayuk Ter! Tunjukkan kejantanan mu," teriak Noya.
Hana yang berada diseberang Noya, langsung melempar tas milik Futakuchi yang isinya Cuma buku satu biji kearah Noya. "Mulut dijaga," tegurnya.
"Salah gue apa kak?" Noya mengamati tas Futakuchi. Matanya seolah berkata, 'wah ini tas bagus juga, gue jual aja kali.'
"Lo ngomongnya kejantanan. Harusnya jantannya aja Noy. Kalau kejantanan beda lagi," jelas Yaku.
"Udah nggak usah dibahas lagi, ayok Ter lakuin dare-nya!" teriak Hana.
Terushima lalu menelepon si pujaan hati. Semua orang penasaran siapa gerangan cewek yang disukai Terushima si jamet dari MJ3.
''Bun... hidup berjalan, seperti bajingan... bagai landak yang tak punya teman..."
Semua menoleh kearah Hana. Si pemilik ponsel melotot ke arah Terushima. Yaampun, gue terkejut. Semua juga terkejut. Tendou terkejut sambil goyang sesar. Noya dan Tanaka saking terkejutnya mereka lupa cara untuk mingkem. Jangankan yang lain, cs seperjametannya (Futakuchi dan Atsumu) pun terkejut.
Hana agak salting gitu, tapi dia mencoba keliatan ketus. "Apasih pake telepon-telepon segala!"
"Maaf kak, biar pada penasaran aja." Terushima senyum selebar model iklan pepsodent. "Jadi karena udah terlanjut ketahuan, gue lagsung aja. Teruntuk kak Hana, gue punya pantun. Ikan hiu membahana."
"Cakep!"
"I love you kak Hana."
Bukannya terpesona, Hana malah jijik. Dari pada jijik gue lebih ke geli. Kaori sama Mai juga ngerasa begitu.
"Jadi gimana kak? Diterima dong ya." Kepedean Terushima ingin rasanya gue sepak.
"Ga."
Anak-anak cowok langsung ngakak. Futakuchi langsung mampus-mampusin sohibnya. Hana masih bergidik dengan pengakuan Terushima.
"Eh Ter, lo seriusan suka kak Hana?" tanya Atsumu. "Lo kok nggak pernah cerita sama kita sih."
"Serius lah! Gue baru menyadarinya seminggu lalu." Tak lupa dia ngasih mata genit ke pujaan hati. Hana langsung ngetuk-ngetuk lantai sambil bilang, "amit-amit."
"Anjir, gue kira lo sukanya sama Ulf," kata Yaku yang masih terkejut.
Sebenarnya bukan hanya Yaku yang menyangka hal itu. Anak-anak MJ3 lain juga menyangka begitu. Soalnya Terushima sering banget ngejahilin tuh cewek. Kan barang kali seperti di FTV, cinta bersemi dari keributan.
"Ulf mah sobat gelut gue bang," ucap Terushima enteng. "Lagian si Ulf sukanya sama Aldebaran."
"Hah Aldebaran siapa tuh?" Tendou penasaran sambil joged harlem shake. Pengetahuan Tendou soal goyangan mantep juga.
"Suaminya Andin bang," jelas Kaori. "Itu yang di sinetron ikatan cinta lho. Gue juga nggak nonton sih, tapi sering dengerin tetangga ngobrolin itu."
Tendou ber-oh sambil goyang dua jari.
Tiba-tiba Futakuchi melempar botol air mineral yang isinya tinggal setengah ke Terushima. Kurang sigap, botol malah kena kepala Noya yang ada disamping jamet.
"Tahik kucing ye lo Futakuchi!"
"Sori ehe." Futakuchi melet ala cewek-cewek imut di anime. Dan jujur aja, gue merasa jijik dengan tingkahnya. "Ter, minum tuh air. Katanya jitu buat mengobati patah hati akibat ditolak doi."
"Anjim banget, banget!" Ujung-ujungnya Terushima tetep minum air pemberian Futakuchi. "Tenang aja, gue pasti bakal berjuang dapetin kak Hana."
"Mati aja sono!"
"Aduh, aduh, lucu sekali. Usus dua belas jari gue sampai bergetar." Futakuchi ngakak sambil guling-guling. Tendou ngakak sambil goyang bang jali. Noya ngakak sambil mukulin kepala Tanaka. Yang lain ngakak dengan normal, termasuk gue.
"Bangsat ya teman-teman dan kakak senior ku ini."
"Astaghfirullah akhi Terushima. Kalau ngomong dijaga. Jangan asal bang –pip begitu." Atsumu geleng-geleng.
"Tsum, balik sana," suruh Kuroo. "Mentang-mentang ada si Bambang jaim bener." Kok dia kaya sewot banget.
"Tahu nih, gua jadi jijik." Kaori ikut-ikutan.
"Astaghfirullah, akhi memang selalu baik dan alim seperti ini."
Kok gue juga lama-lama geli ya. Tahu sih dia lagi pencitraan tapi nggak begini juga. "Tsum, sikapnya biasa aja bisa nggak?"
"Sikap Atsumu memang selalu begini—"
"Gue blok Wa lho nih."
"Oke, Atsumu nggak bakal gitu lagi."
Kali ini giliaran Terushima yang teriak mampus. Tak mau ketinggalan, Futakuchi juga ikutan meneriaki. Diantara mereka bertiga, hanya Futakuchi yang belum kena ejek. Yah masalah waktu aja sih sebelum dia diledek.
Setelah keributan sesaat itu. Permainan kembali berlanjut. Dan Tendou masih setia bergoyang. Botol di putar Terushima. Semoga jangan kearah gue—
"Wah Bambang!" Seru Tendou sambil goyang ngebor. "Asik nih!"
"Kak [name] dare nya jadi pacar Atsumu aja ya," kata si kuning. Gue langsung mukul kakinya dong. Bukannya kesakitan, Atsumu malah ngakak. Ini anak-anak cowok MJ3 pada kenapa sih.
Kuroo nyodorin koin kedepan gue. "Dare or Turth-nya harus dari kartu. Aturannya begitu."
"Iya bang, gue tahu. Cuma canda doang kok sinis banget," balas Atsumu.
Ini dua orang kenapa ya pada ribut mulu. Heran.
Koin dilempar. Dan gue dapet pilihan Turth. Gue belum bisa bernapas lega, soalnya belum tahu turth-nya macem apa. Gue menarik salah satu kartu. Semoga nggak aneh-aneh.
"Diantara dua orang di kiri dan kanan lo... mana yang paling lo suka—"
Anjir dare macam apa ini.
╰TbC╮
Selinting (selingan info tidak penting)
● Nada dering ponsel Hana itu lagunya Nadin Amizah yang judulnya bertaut.
Karena disini Hana itu jadi anak padus yang gayanya agak-agak indi gitu, lagu ini rasanya cocok buat doski.
● Ulf nggak suka Aldebaran guys, itu cuma fitnah. Ulf sukanya Han ji pyeong ^^
Sekian
22 Februari 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro