Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Atsumu

"Tsum!"

"Tsuminten!"

Atsumu menghentikan langkahnya, dia kaget, soalnya Terushima makin hari keliatan makin jamet banget. Sambil ngelus perut, Atsumu bilang amit-amit sebanyak akar 100.

"Gue Atsumu, jangan suka ngubah-ngubah nama orang entar bulu bawah lo makin panjang?"

Terushima masang ekspresi lenny face. "Bawah yang itu? Enak dong bisa  gue kepang."

"Jinga! Maksud gue bulu kaki."

"Yang jelas makannya." Terushima jadi malu sendiri. "Mau kemana lo?"

"Kelas," jawab Atsumu malas.

"Hah serius?! Lo nggak kerasukan apa-apa kan." Sekuat Tenaga, Terushima mencengkram bahu Atsumu. "Maneh saha? Aing Shawn Terushima Malik. Maneh maung?  Kobra? Musang?"

"Sapa Shawn Terushima Malik, nggak kenal woy?! Jangan nyambung-nyambungin nama artis cakep sama nama lo yang jamet!"

"Oke, lo Atsumu yang gue kenal," Kata Terushima. "Tapi nggak usah ngehina juga dong bagong!"

"Lo minta dihina!"

"Mana ada!"

"Tertulis jelas di muka lo!"

"Ngadi-ngadi ya lo!" kesal, Terushima menggosok-gosokan tangannya ke ketiak. Lalu menjejalkannya ke mulut Atsumu. "Makan nih makan!"

"Bagong! Bau reksonah!"

"Gini-gini gue menjaga kebersihan badan ya," kata Terushima dengan bangga.

"Jingan!" Atsumu mengambil sejumput rumput untuk kemudian di gosok-gosokan ke mulut. Bau rumput lebih baik dari pada bau ketiak Terushima yang di mix sama reksonah.

"Bolos aja kuy." Terushima merangkul bahu Atsumu. "Di basecamp udah ada Futa, Tanaka, juga Noya. Kuy kesana."

Atsumu langsung nyingkirin tangan Terushima. Dia harus bikin memo di hp buat ngingetin untuk mandi wajib sepulang sekolah nanti. "Skip dulu dah."

"Saha maneh..." Terushima bergaya macam Ningshi Tinampi yang sedang mengobati pasiennya. "Saha maneh, hah?!"

Dengan santuy, Atsumu menoyor kepala Terushima. "Aing Atsumu gagah, puas hah?!"

"Bangsul!" Terushima mau membalas Atsumu. Tapi Atsumu menghindar dengan tidak Indah. Iya tidak Indah. Soalnya dia kepeleset dan jatuh. Terushima ketawa macem kuntilanak. "Mampus lo!"

"Sialan, temen jatuh bukannya di tolongin malah di ketawain!" Atsumu nasabah bank Mandiri, jadi dia bisa bangun sendiri. Nggak perlu pertolongan.

"Serius lo nggak mau ikut bolos?"

"Serius!"

"Yaudah deh terserah lo." Terushima nyerah. "Kalo nanti lo nyariin gue atau yng lain langsung dateng ke basecamp aja."

"Hooh."

"Btw, ntar malem, bang Dilan ngajak kongkow bareng di tempat biasa."

"Gue skip dulu."

"Lah, dari tadi skip skip mulu, lo kira lagi main Uno."

"Ye, uno nggak melulu skip. Ada refers, angka, sama yang plus plus."

Kesal. Terushima memukul Atsumu. "Bajing, ngapain bahas Uno. Lo kenapa sih Tsum."

"Nggak kenapa kok. Cuma males nongkrong aja."

"Hah kok bisa seorang Atsumu yang hobi nongkrong malah males nongkrong."

Atsumu ngehela napas. "Ter, mau sedoyan apapun akan sesuatu. Lo pasti bakal nemuin titik jenuh suatu saat nanti. Dahlah, gue mau cabut."

Sumpah. Dari sekian kejadian aneh yang terjadi di dunia ini. Bagi Terushima kejadian ini yang jelas paling membingungkan. Terushima tidak paham. Tapi dia berdoa supaya Atsumu jangan dulu bertobat. Dia tidak mau kehilangan teman berbuat maksiat sialnya

*

Sepulang sekolah, Atsumu langsung menyambangi kelas 10 MIPA 3. Di depan kelas, Atsumu melongok-longok mencari keberadaan seseorang. Lagaknya macem orang bego. Untung casing-nya kece, jadi sedikit terselamatkan.

"Eh ada Atsumu, halo," sapa seorang cewek centil dengan bibir semerah darah. Dia bergerak-gerak sok imut didepan Atsumu. "Nyari siapa?"

Atsumu mengernyit. Selain tidak suka biji Salak, Atsumu juga tidak suka cewek caper yang suka over gini.

"Lo habis makan bayi? Bibir lo merah banget." Cewek itu bergeming kaget. Seketika mukanya mendung. "Btw, bisa panggilin Enoshita nggak?"

Sambil manyum cewek itu langsung kembali kedalam kelas untuk memanggil Enoshita. Dikata imut, padahal Atsumu jijik melihat tingkahnya.

"Atsumu, Jangan gitu dong!" tegur teman cewek tadi.

"Bodo. Suruh siapa sok kenal. Najis gue."

Atsumu dan mulutnya sukses membuat hati dua remaja SMA teriris dalam waktu berdekatan. Memang mulut Atsumu satu dua dengan mulut bu Tejo. Cowok yang satu ini tidak mengenal jenis kelamin, kalau ada yang membuatnya dongkol ya langsung sembur saja.

"Ada apa Tsum?" tanya Enoshita yang muncul sambil menjinjing tas.

"Tadi lo ada perlu apa sama kak [name]?" Atsumu berwajah serius. Ini merupakan kali pertama Enoshita melihat rekannya memasang ekspresi seperti itu.

"Masalah si Narita yang mau keluar dari MJ3. Gue minta ke dia buat nyariin pengganti Narita."

"Kenapa nggak ke Kuroo, kan dia ketuanya?"

"Karena kak Bambang yang paling enak diajak ngobrol-ngobrol."

"Kenapa gitu?"

"Ya nggak tahu. Asik aja gitu."

Atsumu memicing tajam. "Lo nggak lagi modus kan?"

Untuk sesaat, Enoshita terdiam. Kemudian tawanya pecah. Ia menepuk-nepuk kasar bahu Atsumu. "Ya kagak lah. Tenang aja sih Tsum." Enoshita berhenti tertawa. "Gue ceritanya ke kak Bambang karena dia orangnya enak diajak cerita. Dia nggak pernah merasa senior dan nggak pernah nuntut kita buat menghormatin dia. Kak Bokuto juga gitu sih. Tapi apa enaknya cerita masalah kayak gini ke dia, yang ada malah planga-plongo."

"Serius?"

"Iya, Miya Atsumu bin Miya," ujar Enoshita. "Eh tapi gue emang suka sama kak Bambang sih."

"Woy!"

Enoshita ngakak. "Kalem bro, kalem dulu."

"Mana bisa!"

"Tapi sukanya bukan dalam artian romantis." Enoshita menepuk bahu Atsumu. "Tenang aja napa. Gue nggak bakal nikung kok."

Atsumu menghela napas lega. "Sialan. Gue pikir lo bakal jadi saingan gue."

"Kagaklah."

"Ya maka dari itu. Gue nggak enak hati kalau harus saingan sama lo," kata Atsumu. "Nanti kalau gue suatu saat gue sama kak [name], malah jadi canggung ke lo."

"Dih pede banget lo Tsum!"

"Ya pede dong, calon Imam kak [name] harus pede."

"Tiati Tsum, kemarin tetangga gue kelewat pede eh besoknya nyebur selokan terus ilang."

"Ye lawak aja lo sule!"

"Gue bukan sule." Enoshita ngikik lagi. "Tapi Andre."

Atsumu ikut ketawa. Enoshita emang paling cocok jadi ketua MJ3 yang membernya macem permen, nano-nano. Dia bisa serius, lawak, juga bobrok. Dia pandai menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi, juga siapa lawan bicaranya. Atsumu jadi salut dengan manusia yang satu ini.

"Tenang aja. Gue dukung lo. Semangat mepetin kak Bambang. Tapi kalau sampai lo bikin kak Bambang nangis, gue santet lo. Secara, dia kan senior favorit gue."

"Sapa juga yang mau bikin dia nangis. Cita-cita gue kan bikin dia bahagia."

*

Azan maghrib berkumandang begitu Atsumu menyimpan motornya di dalam garasi. Ini semua karena latihan yang isinya lawak mulu. Waktu pulangnya jadi ngaret.

Tadi, Atsumu sudah menawari Bambang untuk pulang bersama. Tapi sayang, Bambang lebih memilih pulang bersama Tnedou. Niatnya Atsumu mau egois dan memaksa Bambang untuk pulang bersama. Tapi, Bambang terlihat begitu lelah. Maklum, dia habis mengurusi MJ3 junior yang lebih tidak berakhlak dari seniornya. Yasudah, Atsumu menyerah saja. Yang penting Bambang selamat sampai tujuan.

Begitu masuk rumah, ia langsung di sapa ayahnya yang sedang duduk di sofa sambil minum sekotengnya bang Giyu.

"Baru pulang?"

"Iya pah. Tadi habis latihan teater."

"Teater? Buat apa? Mending kamu ikut les biar lebih pinter dan nanti bisa masuk PTN."

"Tapi pah, Atsumu suka teater." tepatnya [name].

"Buat apa main teater. Nggak berguna. Lebih baik kamu itu fokus belajar." Nadanya meninggi,wajahnya menegang. "Kamu tuh nggak kayak adek kamu. Sebagai abang harusnya kamu malu sama dia!"

Menghembuskan napas lelah. "Udahlah, Atsumu capek. Atsumu mau ke kamara aja."

Mengabaikan ayahnya yang terus berceloteh dengan suara nyaring. Atsumu terus melangkah cepat menuju kamarnya dilantai dua.

Sampai di kamar, ia sengaja membanting pintu dengan keras. Dilemparnya tas kesembarangan arah. Lalu langsung ia jatuhkan tubuh lelahnya keatas kasur.

Meraup wajah. Ia mengerang frustasi.
"Bangsat! Capek-capek gini malah di bacotin, sialan emang."

Ponsel disakunya bergetar beberapa kali. Dengan buru-buru, Atsumu meraih ponselnya. Rupanya pesan dari Terushima yang menawarkan lagi ajakan untuk nongkorng bareng Dilan.

*

Wa

[name] ♡

Kak, maafin Atsumu.



╰TbC╮



"Jangan suka bolos, tapi kalo sama abang nggak apa-apa," —Terushijamet.







Btw, ada yang mau ikut grup rp haikyuu di wa?
Klo ada langsung pm aja ya;)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro