026
"Nona, jangan kesana!"
"Tapi nee-chan, dicana bagus untuk main,"
Gadis kecil bersurai senja itu terus membujuknya untuk menemaninya bermain ke halaman barat yang sepi. Padahal sang kakak sudah melarangnya, namun gadis kecil itu tetap ingin kesana.
Halaman belakang bertemu langsung dengan hutan buatan yang dibuat oleh keluarga Tsukinaga. Meski tujuan awalnya sebagai perlindungan. Namun entah bagaimana beberapa orang suka memanfaatkan tempat itu sebagai tempat mematai keluarga Tsukinaga.
Tsukinaga Ruka, gadis kecil berusia 4 tahun. Diusianya memang sangat mudah merasa penasaran dengan hal-hal yang umum. (Name) yang menjadi pelayan pribadinya terkadang cukup sulit menghadapi rasa penasarannya. Meski (name) tidak sepintar itu untuk mengetahui semuanya.
"Nanti tuan muda marah jika tahu aku membawa nona kesana," Ucap (name) mencoba menghalangi Ruka untuk tidak kesana.
"Nanti bial aku yang bujuk nii-chan cupaya ndak malahin nee-chan, kan Luka (Ruka) yang mau kecana," Bujuk Ruka lagi.
(Name) tidak tahu bagaimana menolaknya. Sekarang ia merasa serba salah. Jika menolak keinginan Ruka, itu sama saja menolak perintah majikan. Tapi jika membiarkannya, khawatir akan melanggar juga. Kedua nya sama sama beresiko melanggar.
"Baiklah, hanya sebentar saja,"
"Yey !"
Dengan bersemangatnya, Ruka langsung menarik tangan (name) untuk pergi ke halaman barat. (Name) hanya bisa menyeimbangkan langkahnya dan berharab bahwa nanti tidak akan ketahuan.
---
Di halaman barat Ruka tidak benar-benar bermain. Mungkin lebih tepatnya seperti jalan-jalan. Tentu saja karena halaman barat itu sangatlah luas.
Paling tidak (name) sudah menjadi pelayan pribadi Ruka selama satu tahun. Baginya ini adalah sebuah keberuntungan ketika akhirnya ia berhasil keluar dari jeruji besi kurungan dan cambukan yang menyiksanya itu.
Kalau ia tidak bertemu Ruka 1 tahun yang lalu, mungkin ia sudah mati disiksa disana.
Meski saat terbebas dari sana ia harus tetap menjadi pelayan. Setidaknya disini ia diperlakukan lebih manusiawi
"Nona jangan lari-lari!" Ucap (name) ketika melihat Ruka yang malah lari-lari kegirangan.
DOR
"No-"
Semua langsung terjadi begitu saja ketika sebuah peluru kecil melesat menembus kepala mungil bersurai senja itu. (Name) yang baru saja ingin mengejar langkah Ruka langsung terdiam melihat adegan di depannya.
Sekilas (name) melihat 2 orang misterius yang bersembunyi dibalik pepohonan. (Name) pun langsung mendekati Ruka untuk memastikan keadaannya.
Tapi tidak mungkin menyelamatkannya sekarang. Tembakan yang langsung mengarah ke otak seperti ini pasti akan langsung mencabut nyawanya.
"RUKA-TAN!"
"Tu-tuan muda..."
---
4 hari berlalu setelah pemakaman Ruka dilakukan. (Name) yang disebelumnya dikurung di kamar kosong didekat gudang itu pun dipanggil Leo ke ruangannya.
(Name) melangkah masuk ke ruangan tersebut. Disana sudah ada Leo yang duduk menatapnya dengan tajam dan Izumi yang berdiri di samping kursi Leo.
"A-ada apa tuan muda memanggilku?" Tanya (name).
"Aku akan memberimu kesempatan,"
"Apa?"
"Bantu aku menghabisi semua yang berkemungkinan menjadi pelaku, maka aku akan membiarkanmu tetap hidup," Ucap Leo sambil menyerahkan sebuah lembar kertas pada (name).
(Name) mengambil kertas tersebut dan membacanya. Disana tertulis bahwa ia hanya punya waktu 2 tahun untuk menyelesaikan semuanya. Lalu identitasnya akan berubah seolah-olah dia bukanlah pelayan keluarga Tsukinaga. Kemudian semua fasilitas layaknya bangsawan pun akan diberikan sebagai penyamaran.
"Sena dan Yuuki akan ikut denganmu,"
Lanjut Leo.
Izumi yang sedang berdiri di samping Leo langsung terkejut.
"Chou uzai, apa ma-"
Tatapan tajam Leo menghentikan ucapan Izumi. Pria bersurai abu itu langsung terdiam.
"Aku tidak akan melarang apapun yang kamu lakukan selama masa 2 tahun itu selama semua tugas itu selesai,"
Jika memang ini adalah kesempatan terakhirnya (name), maka gadis kecil itu tidak ada pilihan lain selain menerimanya. Ia menggigit jarinya hingga berdarah kemudian mengecapnya pada kertas tersebut.
"Dengan ini identitasmu adalah nona dari keluarga (last name),"
.
―――― Midnight Butler ――――
𝕿𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro