013
Saat mentari masih malu untuk menampakan cahaya dirinya, Izumi justru sudah siap dengan setelan butlernya. Ia harus menyiapkan banyak hal sebelum (name) bangun dari tidurnya. Lebih tepatnya sebelum waktunya untuk membangunkan (name).
Di ruang utama kediaman (last name). Para butler, maid, dan koki itu sudah berkumpul. Sebagai butler pribadi (name), ia juga di beri kepercayaan untuk jadi kepala pelayan yang mengatur pelayan lainnya di kediaman ini.
Seharusnya tidak perlu berkumpul seperti ini. Mengingat sejak awal tugas mereka sudah sangat jelas. Namun sekarang ada hal penting yang harus di sampaikan.
"Nona akan pergi keluar kota untuk sementara waktu, kalian jangan membuat kekacauan selama nona pergi!" Ucap Izumi.
"Baik!"
"Apa perlengkapan nona sudah disiapkan?" Tanya Izumi pada Anzu.
"Semua sudah disiapkan,"
"HiMERU, kamu ikut aku dan nona," Ucap Izumi sambil menunjuk HiMERU. Pria itu hanya mengangguk.
"Baiklah hanya itu saja, lanjutkan pekerjaan kalian," Ucap Izumi dengan tangannya yang bergerak seperti sedang mengusir seseorang.
---
(Name) melangkah turun ke ruang utama. Disana sudah ada para butler yang lain yang datang untuk mengantar keberangkatan (name). Mereka berdiri berbaris di depan pintu.
Anzu yang sedang mengantarkan (name) dan kamar menuju pintu depan itu menyerahkan (name) pada Izumi. Pria bersurai abu itu pun langsung membantu gadis kecil itu untuk masuk ke dalam kendaraan yang kali ini akan dibawa oleh HiMERU.
Hari ini (name) mengenakan dress simple yang sederhana. Rambutnya yang biasanya terurai kini diikat satu tanpa hiasan apapun. Disesuaikan dengan tujuannya ke daerah perbatasan di luar kota. Perjalanan ini paling tidak bisa memakan waktu seharian karena jarak yang jauh.
"Tolong jaga kediaman ini dengan baik," Ucap (name) dengan seulas senyum manis diwajahnya.
"Tentu saja, kami akan menjaganya dengan baik," Ucap Souma.
"Kalau begitu, ittekimasu~"
"Itterashai!"
Kendaraan itu mulai melaju meninggalkan halaman kediaman (last name).
(Name) menatap keluar jendela. Perjalanan ini akan berlangsung lama. Ia tidak yakin akan kembali ke kediaman (last name) dalam waktu dekat ini. Mengingat urusan disana akan sangat panjang.
Sepertinya.
Izumi juga menatap keluar jendela. Namun jendela yang berbeda dari (name). Mereka berdua sama-sama berlarut dalam pikiran mereka masing-masing.
Jalan yang dilalui sangatlah sepi. Mengingat daerah tersebut bukanlah daerah yang biasa menjadi area perdagangan yang maju sehingga tidak banyak yang menuju kesana. Di tambah dengan akses perjalanan yang kurang memadai membuat tempat itu semakin jarang dikunjungi.
Jendela pun sedari tadi menampilkan pemandangan hutan yang cukup rindang. Bagian dedaunan yang menutupi cahaya matahari itu menciptakan bayangan yang menjadi penghias jalanan ini.
Tiba-tiba kendaraan itu terhenti. Mengalihkan fokus kedua orang yang tengah sibuk dalam pikiran mereka masing-masing.
HiMERU mendekati jendela yang mengarah langsung ke arah (name) untuk menyampaikan sesuatu.
"Nona, jembatan di depan sudah rusak, kita tidak bisa melewatinya," Ucap HiMERU
Izumi dan (name) turun untuk melihat keadaan di depan sana. Benar saja. Jembatan yang menghubungkan dengan seberang telah rusak. Jika dilihat sepertinya jembatan itu rusak karena ketidak tahanan kayu yang digunakan sebagai bahan utamanya. Apalagi jembatan itu sudah sangat tua. Sudah wajar jika ia rusak.
"Chou uzai, tempat itu hanya ada 1 jalur cepat, sekarang malah seperti ini," Ucap Izumi kesal. Padahal sudah sengaja memilih rute tercepat, tapi jembatan ini justru memperlambatnya.
"Kalau memutar, apakah jauh?" Tanya (name).
"Yuu-kun bilang, putaran jalur tercepat ini dengan alternatif cukup jauh, itu akan memakan waktu," Ucap Izumi.
"Ayo memutar!"
―――― Midnight Butler ――――
𝕿𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro