Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

010

Ruangan yang begitu luas itu dengan lantai marmer yang mewah itu nampak sudah berbeda dari yang aslinya. Tangan mungil yang tengah mengenakan sarung tangan berwarna merah itu mengambil sebuah gelang permata yang nampak kusam disana.

Ia memandangi gelang tersebut kemudian menggenggamnya erat. Memberikannya pada butlernya yang setia berdiri di sampingnya itu.

Ini sudah sangat larut. Seharusnya ini adalah jam tidurnya. Tapi ia harus menundanya untuk hal ini.

Demi sebuah "pengakuan"

(Name) menatap ke arah jendela. Dibalik gelapnya langit malam, ia bisa melihat sorot mata yang dingin mengintimidasinya. Netranya terbelak ketakutan. Namun nyatanya ia sudah mengetahui hal itu.

Ia akan selalu diawasi. Bahkan untuk sebuah pergerakan kecil.

(Name) meminta Izumi untuk membawanya pergi dari tempat ini. Membiarkan ruangan mewah ini menjadi sebuah pemakaman yang dibuang begitu saja.

Semua sudah terjadi tanpa ia minta.

Dan jarum waktu tidak bisa dikembalikan begitu saja.

---

Ruangan kecil itu hanya ditemani cahaya remang dari sebuah lilin. (Name) meletakan gelang permata yang baru saja ia ambil di atas sebuah bantal mungil dimana perhiasaan disimpan. Tangannya menutup bantal tersebut dengan sebuah kotak anti peluru yang transparan untuk melindungihya.

Netranya menatap ke sisi lain yang tak di terangi cahaya apapun. Ia menatap sendu meski tidak ada yang tahu apa yang ada disana.

"Tidak bisakah aku saja yang berada disana ?" Gumam (name).

Ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. Disana sudah ada Izumi yang menunggunya keluar.

Tempat itu sudah cukup lama tidak dihuni. Namun kediaman yang bahkan lebih luas dari kediaman (last name) itu nampak begitu asri dan indah dengan tanaman yang tumbuh disana.

Semua begitu terawat hingga ke detailnya. Semua perabotan itu bahkan tidak ada debu sedikitpun yang menempel.

Benar-benar dirawat dengan baik.

(Name) dan Izumi keluar dari kediaman yang kosong itu. Sekali lagi (name) menatap kembali ke kediaman yang menyesakan dadanya. Tidak peduli bagaimana pun ia mencoba memperbaikinya. Namun tetaplah tidak akan berubah.

Sejak awal ia seharusnya sudah mengetahuinya.

---

"Oh (name) !"

Suara sapaan yang nampak ceria itu mengalihkan perhatian (name) yang baru saja turun dari kendaraannya. Gadis kecil itu melihat sosok pria bersurai senja yang berdiri di ambang pintu dengan tangan yang melambai ke arahnya.

"Leo nii-san?!"

(Name) mengampiri pria yang sekiranya seusia dengan Izumi. Memberi gerakan hormat sebuah sambutan sebelum kembali mengucapkan sesuatu.

"Apa yang membawamu kemari?" Tanya (name).

"Ada yang ingin kudiskusikan denganmu," Ucapnya yang tengah berkacak pinggang dengan senyum lebar terpampang di wajahnya.

"Baiklah, mari bicarakan di dalam," Ucap (name). Ia memberi kode pada Izumi untuk menyiapkan teh yang tentu saja langsung diangguki oleh Izumi.

Kedua orang itu pergi ke ruang baca seperti biasanya di temani oleh Anzu. Kemudian satu-satunya maid yang berada di kediaman ini pun membiarkan kedua orang itu berbicara di dalam ruangan tersebut sementara ia menunggu di luar.

Jika ada Leo maka tidak ada yang boleh memasuki ruangan tersebut. Sebuah hal privasi yang bahkan tidak ada yang bisa mengganggu mereka kecuali Izumi.

Nazuna yang baru saja kembali dari mengurus halaman belakang menatap bingung ke arah Anzu yang hanya berdiri di depan pintu. Kemudian ia berbalik menatap Izumi yang baru saja datang dari dapur dengan sebuah nampan dorong di tangannya.

Ia berpikir bahwa ada tamu di dalam. Tapi kenapa Anzu tidak masuk?

"Anzu, kenapa disini?" Tanya Nazuna.

"Tuan muda Tsukinaga sedang berkunjung," Ucap Anzu.

Tanpa perlu dijelaskan dengan detail, Nazuna sudah mengetahuinya. Jika seorang Tsukinaga Leo datang ke kediaman ini, maka tidak ada yang boleh memasuki ruang tempat mereka berbicara kecuali Izumi dan Makoto.

Di kediaman ini, hanya kedua orang itu yang mengetahuinya. Sementara yang lainnya hanya tahu bahwa (last name) dan Tsukinaga melakukan kerja sama bisnis.

―――― Midnight Butler ――――

𝕿𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro