005
"(Name)-san?"
(Name) yang mendengar namanya dipanggil itu menoleh ke sumber suara. Gadis kecil itu melihat sosok anak laki-laki besurai merah berdiri tak jauh darinya. Anak itu menatap (name) dengan tatapan bingung.
"Tsukasa-sama," Ucap (name) yang langsung berlari ke arah anak laki-laki itu.
"Sudah kubilang don't call me 'Tsukasa-sama', kita adalah tunangan tidak perlu terlalu formal," Ucap anak laki-laki yang dipanggil "Tsukasa" Itu.
"Ehehe, tapi Tsukasa-sama lebih tua dariku,"
"Just beda 1 tahun,"
(Name) hanya terkekeh. Sementara tangan Tsukasa mengusap kepala (name) gemas.
Izumi mendekati kedua anak yang sedang berinteraksi. Membungkuk memberi hormat kepada Tsukasa.
"Lama tidak bertemu tuan muda Suou," Sapa Izumi.
"Lama tidak bertemu denganmu juga Sena-san," Balas Tsukasa dengan anggukan.
Sebuah iringan musik piano mulai terdengar di aula tersebut. Menandakan acara dansa telah di mulai. Semua orang pun sudah mulai mengosongkan bagian tengah aula untuk memberi ruang bagi mereka yang ingin berdansa.
Beberapa orang sudah membawa pasangan dansa mereka ke area dansa. Mulai menggerakan tubuh mereka dengan iringan musik klasik yang sangat lembut.
Tangan Tsukasa terulur ke arah (name). Bermaksud mengundang gadis kecil itu untuk berdansa dengannya. Dengan senang hati (name) menerima tangan Tsukasa yang kemudian menggenggam dengan lembut. Tunangannya itu membawanya ke bagian tengah-tengah area dansa.
"Sebelumnya aku minta maaf jika dansaku masih belum benar," Ucap (name) dengan suara pelan.
"Tidak apa-apa, follow me,"
Tsukasa meletakan posisi salah satu tangannya di pinggang (name). Sementara yang satunya menautkannya pada tangan (name). (Name) sendiri meletakan satu tangannya di bahu Tsukasa dan yang sebelahnya membalas tautan jari-jari Tsukasa.
Kedua anak itu mulai menggerakan langkah mereka mengikuti iringan musik yang lembut. Untuk sesaat mereka menjadi pusat perhatian karena menjadi satu-satunya pasangan dansa yang merupakan anak-anak.
Izumi sendiri berdiri di pinggir, mengawasi (name) dengan teliti. Di tempat seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin jika sesuatu bisa saja terjadi meski sudah ada penjaga dia bagian luar aula. Bagaimana pun disini adalah tempat para bangsawan berkumpul. Semua bisa terjadi disini. Bahkan hal hal yang berhubungan dengan dunia gelap pun bisa.
Satu lagu telah selesai. Semua yang berdansa di sana menghentikan dansa mereka, termasuk (name) dan Tsukasa. Kedua anak itu berjalan ke arah Izumi yang masih berdiri disana.
"Izumi nii-san, aku ingin kue!" Ucap (name). Maniknya memberi kode pada Izumi untuk membawakannya untuk Tsukasa juga.
"Sesuai permintaan anda," Ucap Izumi. Ia pun pergi ke bagian meja jamuan untuk mengambil kue untuk kedua anak itu.
"Sejak kapan (name)-san suka ke acara seperti ini?" Tanya Tsukasa.
(Name) memang hampir tidak pernah mengunjungi perjamuan para bangsawan meski diundang. Gadis kecil itu lebih banyak berada di rumahnya sendiri dan menghabiskan waktu untuk melakukan banyak kegiatan disana. Kalaupun ia berada di perjamuan, itu berarti adalah jamuan yang ia buat sendiri.
Makanya Tsukasa menatap bingung ke arah (name) yang bisa muncul di acara perjamuan yang bukan disiapkan olehnya.
"Onii-sama memintaku untuk datang," Ucap (name) tersenyum.
"Souka.."
Tak lama kemudian Izumi datang membawa nampan berbentuk lingkaran. Mengarahkannya pada kedua anak itu dengan sedikit membungkuk untuk menyesuikan tingginya dengan mereka.
"Terima kasih Izumi nii-san," Ucap (name).
Tsukasa juga menerima kue yang dibawakan oleh Izumi dan mengucapkan terima kasih padanya.
"Nona, itu.."
Izumi memberi kode pada (name) yang sedang memakan kuenya untuk melihat ke arah yang ditunjuk oleh maniknya.
(Name) menatap ke arah yang di tunjuk itu, kemudian balik menatap Tsukasa.
"Tsukasa-sama, aku permisi dulu,"
―――― Midnight Butler ――――
𝕿𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro