000
Malam tidaklah menidurkan semua orang dari sibuknya aktivitas seharian. Malam menjadi waktu dimana melihat sisi lain dari sebuah kehidupan dunia yang tak hentinya penuh tipu daya apapun bentuknya.
Langkah kaki sosok pria dengan setelan butlernya berjalan mendekati kaki yang telah terpisah dari tubuhnya. Ia mengenakan sarung tangan putihnya sebelum menyentuh kaki tersebut.
"Ck, harusnya disini,"
Pria itu meninggalkan kaki tersebut kembali berjalan di gang kecil yang memisahkan 2 buah gedung bergaya klasik.
Ini masih dalam wilayah pusat kota dari sebuah ibu kota. Namun bukanlah hal yang baru jika terjadi sesuatu seperti ini. Bahkan sang pemimpin pun sulit menghentikan kegilaan ini.
Di sebuah pasar, terdengar banyak suara teriakan kesakitan yang begitu menyiksa. Tanpa nurani menggunakan tenaga menyerang dengan cambuk tebal yang menyakitkan.
"Tuan, kamu sudah tiba,"
"Jangan banyak bicara, berikan saja benda miliku itu"
"Dia sudah mati?"
Tatapan polos itu memeluk erat boneka beruang berwarna coklat yang menjadi kesayangannya akhir-akhir ini. Ia mendekati sebuah benda yang menjadi pusat pengendali kehidupan.
Tanpa jijik atau takut, ia mendekati benda tersebut. Berjongkok untuk memperkecil jarak antara maniknya dengan benda tersebut. Tangannya mencoba untuk menyentuh benda tersebut. Namun ia urungkan.
"Sekarang apa yang akan anda lakukan?"
Sosok pria yang lebih tua darinya menatap formal ke arahnya. Maniknya melirik ke sosok pria itu
"..."
Bibir mungilnya tak mengeluarkan sepatah katapun. Ia beranjak dari posisinya dan pergi meninggalkan benda tersebut.
Hingga di sebuah perempatan, sosok mungil itu mengatakan.
"Aku ingin coklat!"
Di atas ranjang berukuran king size tersebut. Netra nya menatap sebuah kotak kecil berwarna coklat muda. Menyimpan sebuah liontin yang baru saja dibuat oleh seorang pengerajin.
Ia balik menatap sang pengerajin yang masih menunggu reaksinya yang sedari tadi hanya diam tak berkata apapun.
Seulas senyum manis pun terbit di wajahnya. Memberi rasa lega pada sang pengerajin yang sedari tadi terus menahan kegugupannya.
"Otsukaresama~"
Ruangan yang diberi lilin beraroma vanilla itu kini tergantikan dengan aroma mawar yang tidak ia sukai.
Ia tidak menyukai mawar. Berikan ia sebuah vanilla manis yang meleleh di mulutnya.
―――― Midnight Butler ――――
𝕿𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro