SETELAH DIPAKEIN LEM, UTUH LAGI. SEKARANG, GIMANA NYELESAIIN YANG LAIN?

"Apa-apaan ini?"

Kening mengerut dalam. Bingung karena chapter kemarin yang tiba-tiba banting stir jadi angst, ini malah balik lagi jadi dracom.

Takeomi yang berpakaian formal, kayak mau ngelamar kini tersenyum sumringah. Senju berdandan begitu cantik. Mirip malaikat (maut).

Haruchiyo dengan masker hitam serta surainya yang diikat tinggi, kini tiba-tiba mengeluarkan sebuah toples kecil dari saku dan berlutut di hadapan (Name). Aksinya kini menyita atensi ketiga insan yang lain.

"Apa—"

"Yang Mulia ... berkenankah anda nyabu dengan saya?"

"..."

•••

Selamat, anda kena preng. Lihat, kameranya saya makan.

Ternyata oh ternyata, kemarin Senju, Takeomi, sama Haruchiyo cuma lagi gelud masalah siapa yang paling sayang (Name). Sampai tawuran dengan yang kalah harus kabur dari rumah.

Padahal masalahnya begini, kenapa dideskripsikan dramatis? Ya biar ngebadut lah!

"Mas," kini (Name) memandangi tiga anaknya yang duduk dalam satu sofa. Berhimpitan dengan Senju yang misuh gak jelas gara-gara kejepit. "Kamu udah tiga puluh lebih."

Takeomi menaikkan alisnya sambil tersenyum.

"Terus?"

"Gak ada rencana nikah?"

Takeomi langsung tersenyum bangga. Aura-aura jametnya kembali menguar. Sementara tangan keluarkan black card, lagi mengcosplay papa gula. Ya bagus sih, cita-citanya jadi sgr ddy terkabulkan.

"Mas gak mau nikah, tau kenapa? Karena Mas sayangnya sama Nyonya Akashi. AH JIAKH PAK CEPAK CEPAK JDERR!!"

"BERISIK!!" 

Takeomi terlempar slowmo kayak dorakenkung pas vs hanma, gara-gara Senju menaboknya dengan bantal. Langsung duduk dan senyum senang ketika dapat posisi nyaman.

Mengabaikan kejametan Takeomi yang kambuh, (Name) beralih menatap Senju. Padahal baru kmarin melow-melow, eh gilanya kambuh dichapter terakhir.

"Senju gak mau nikah gitu?"

Anak emas Nyonya Akashi langsung tersenyum malu. Lirik sana-sini gelisah kayak cewek yang ketauan lagi naksir cowok. Padahal mah emang. Haruchiyo yang merasa geli sendiri langsung menabok punggung Senju. Dan berakhirlah dia sekarang nyungsep di pasir pantai. Ya, betul. Abis ditendang sama Senju.

"Aku ... ada rencana nikah sama Mikey."

Haruchiyo dan Takeomi langsung melotot. Kini berdiri di belakang Senju dengan pandangan horor.

"..."

(Name) terdiam sejenak.

Ini kenapa malah dua putranya ...

"KOK NIKAH SAMA DIA??! GAK GAK, MIKEY MASUM DIBLEKLIS DARI DAFTAR IPARNYA MAS!!"

Takeomi mengguncang-guncangkan bahu Senju dengan heboh.

Haruchiyo antara panik dan senang. Kini langsung ketar-ketir mikirin hal lain.

"Kalau Senju nikah sama Mikey, berarti Mikey jadi adik iparku? Bisa jadi makin deket dong? Kalau gitu, aku gak usah ribet ini itu, bisa sogok Senju buat naikin image baik di depan Mikey," taruna itu menjentikkan jari dan tersenyum lebar. Kemudian berbalik dan mendekati Senju. Menghentikkan Takeomi yang makin menjadi-jadi.

"Paan?"

"SAYA RESTUIN KAMU NIKAH SAMA MIKEY!!"

Senju langsung melemparkannya gelas berisi es teh panas.

"GAK BUTUH RESTUMU, BUTUH RESTU RATU DOANG!!"

(Name) tersenyum paksa, kemudian menatap Haruchiyo. Berusaha mengabaikan Senju dan Takeomi.

"Kamu gimana, gak ada rencana nikah?"

Haruchiyo tersenyum lebar. Kemudian tertawa gila sambil berjalan mendekati sang ibu. Berlutut di depannya ala-ala pangeran.

"Mau jadi bandar sab—"

"Haha, sebenernya kalian anak pungut. Sana pergi."

•••

Omake

"Kok endingnya gak ada kata-kata manis ya Senju?"

"Hooh, book kita doang keknya yang berakhir begini."

"Ada salah apa ya. Perlukah aku sogok Ara sabu biar endingnya diganti?"

"Sabi—"

"KOK JADI DIA, KAN SAYA EMAK KALIAN!!!"

•••

17 September 2021
©Lemo_Ra

-end