Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[4/5]

MAKIN RETAK.

BEBAN DUNIA KECUALI EMAK (4)

Wibu ghoul
nak ... kalian kemana?
udah kayak bang toyib ...

Minim akhlak
makam shin

Bandar sabu
nyabu

Wibu ghoul
mama tau, kalian udah
pada dewasa, mas omi
sama chichi bahkan udah
keluar dari rumah
(diusir.ora) ...

Bandar sabu
maaf ma, semakin
ke sini chiyo sadar
mama lebih sayang ke
senja, nggak kayak dulu
yang kita bisa nyabu sama ngejamet bareng

Minim akhlak
mas udah dewasa juga,
udah punya penghasilan
sendiri (ngamen),
bukannya wajar ya nya?

Bandar sabu
btw ini lagi deep talk
si senja mana

Minim akhlak
gak tau

Bandar sabu
gak nanya ke mas omi

Minim akhlak
O

Wibu ghoul
tapi sekali-kali kunjungin mama ... senju juga jarang
di rumah sekarang mah ...

Minim akhlak
nyonya gak tau gitu
senju pemimpin
brahman?

Anak emas meninggalkan grup BEBAN DUNIA KECUALI EMAK

•••

Semakin lama waktu berjalan, keluarganya semakin berantakan. Berbeda dengan MS lainnya yang makin tua makin disayang-sayang, ini malah makin terlantar. Apakah ini karma gara-gara pernah ngaku masih remaja padahal beranak tiga?

(Name) menghela napasnya berat. Mematikan gawai sebelum dilempar ke atas nakas. Diri yang tengah duduk di bibir ranjang beralih untuk tiduran. Menunggu Senju untiuk pulang tampak sia-sia. Apalagi mendengar kabar dari Takeomi kalau Senju memimpin sebuah geng.

Aneh.

Feelingnya tiba-tiba buruk.

•••

Pintu dibuka sepelan mungkin. Menimbulkan derit, disusul kaki yang melangkah masuk. Lampu padam membuat pandang agak sulit. Kala bagian ranjang memberat, pertanda bahwa seseorang duduk di sana.

Tangannya tak lagi tersembunyi dibalik kain. Kali ini mengelus pelan surai panjang wanita yang terlelap di atas ranjang. Senyum tipis terukir, kala daksa menunduk guna daratkan sebuah kecup.

"Senju minta maaf ya, Ratuku."

•••

Haruchiyo berdecih. Usai membuang masker hitam, kini langkah membawanya masuk ke dalam rumah. Tampak gelap, untungnya juga ia membawa kunci cadangan. Tak perlu repot-repot mendobrak pintu.

Diliriknya sekitar, sebelum netra terpaku akan pintu. Sedikit terbuka, padahal seingatnya (Name) selalu menutup pintu rapat-rapat ketika tidur.

Oh, pasti Senju.

Melangkah masuk, Haruchiyo terdiam sejenak. Dugaannya semakin terbukti benar ketika terlihat bekas seseorang duduk di atas ranjang, padahal (Name) sedang tidur.

"Yang Mulia kalau tidur lelap banget sih, mana sadar tu bocah masuk."

Kedua tangan yang berdiam diri dengan manis dalam saku, kini dikeluarkan. Kala daksa membungkuk pula memejamkan mata. Mencium lama, punggung tangan wanita yang dicinta.

(Name), ibunya.

•••

"Mas ... udah sebulan gak dateng ke sini, terus sekarang ke rumah cuma buat ngambil barang?"

Takeomi memalingkan wajahnya. Rokok yang terselip di antara bibir, kini dimatikan. Menimbulkan abu yang mendistorsi pandang. Sebelum akhirnya puntung dilempar, masuk ke dalam tong sampah.

"Nyonya tau kan Mas sekarang sibuk kerja dan ngurus gengnya Senju?"

(Name) mendengus. Kini bersandar di ambang pintu. Memasang wajah tak acuh kendati hatinya terasa sakit.

Memang anaknya sudah pada dewasa, tapi apa artinya dia harus merelakan mereka pergi? Menyisakan dia yang menua seorang diri, tanpa suami. Membesarkan tiga anak dan apakah ini akhir yang ia dapat?

"Ya udah, kalau gitu. Mas gak usah pulang lagi aja."

Takeomi terdiam. Mengigit bibir bawahnya sejenak, sebelum mengeratkan pegangan tangan pada ransel, dan berjalan mendekat.

Menengadah, menatap taruna berdaksa jangkung dengan luka memanjang di bagian mata. Kini terkejut kala rengkuh adalah yang didapat. Begitu erat, disusul kecupan singkat pada puncak kepala.

Suara lirih kini berbisik.

"Maaf ya ... "

•••

Omake

"Mas, kamu tau kan, kita harus selesaiin ini semua?"

"Demi kita, demi Mama."

"Oh, Mas sama Senju sekarang bersekutu?"

"... dan apa kamu gak ada rencana untuk nyerah aja, Sanzu?"

•••

14 September 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro