Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

𝚙𝚛𝚘𝚕𝚘𝚐

Seorang pemuda berlari pagi di sekitar perumahannya, di temani dengan handset yang menyuarakan lagu yang sering ia putar, so far away.

Cuaca pagi ini sedang bagus-bagusnya, matahari yang tidak terlalu terik. Hawa yang sedikit sejuk, juga langit yang tidak menunjukkan tanda mendung.

Langkahnya perlahan melambat, ia menoleh ke arah rumah temannya yang seperti tidak berpenghuni. Rasa penasaran pun timbul, dia memberanikan diri melangkah menuju rumah itu. Lalu membuka pintu utama pelan-pelan agar tak menimbulkan suara.

"Permisi.. Ada orang disini?"

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia kembali menutup pintu. Namun ia merasa bimbang, rasa penasaran juga firasat tidak enak membuatnya semakin ragu, dan akhirnya melangkah masuk tanpa ijin dari pemilik rumah.

Menyelusuri setiap sudut rumah, melihat-lihat banyaknya barang yang telah di kubur debu, kata hatinya membawa pemuda itu pada kamar pemilik dengan pintu yang sengaja terbuka sedikit.

Mendorong pelan pintu, lantas menyembulkan kepala. Tak sampai lima detik, ia kembali menutup pintu, lantas berlari pulang ke rumah. Tak menghiraukan mayat temannya yang mati secara mengenaskan.

Karena saat berlari ia sesekali melihat kebelakang, membuatnya tak fokus ke arah depan lalu menabrak orang lain. Jantungnya berdegup cepat, orang di depannya mengulurkan tangan. Ia pun menerima uluran itu, dan sedikit membungkuk.

"Maaf," ucapnya yang masih mengatur nafas agar lebih stabil.

"Hati-hati." Orang itu menatap dengan wajah datar, lantas pergi begitu saja, tanpa menyadari kalau ada sesuatu yang menempel pada tangan si pemuda.

"Ih, ini apa?" Ia menatap lekat tangannya yang terdapat suatu seperti kulit transparan namun bisa bergerak, juga terdapat sel-sel yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

"Younghoon, gua nemu sesuatu yang mengganjal." pemuda bernama lengkap Kim Younghoon pun menoleh, mendapati temannya yang membawa selembar koran.

"Jacob? Ada apa?"

"Ini sebenarnya bukan pandemi flu biasa, lebih dari itu. Kita di bodohi sama makhluk lain, Hoon."

"Maksud lu apa sih? Yang jelas dong."

"Baca ini."

Berita tentang wabah flu yang tengah maraknya terjadi, menarik perhatian seluruh dunia. Pandemi ini membuat masyarakat berlomba-lomba untuk menyuntikan vaksin, padahal mereka telah di tipu oleh si "penyebar virus". Petinggi negara, dan ilmuwan berpendapat bahwa ini hanyalah flu biasa. Mereka tidak menyadari bahwa yang sedang di hadapi ini lebih mengerikan dari yang mereka kira.

Beberapa negara maju, atau berkembang seperti Jepang, Amerika, Indonesia, China, dan negara lainnya lebih cepat tanggap, mereka berlakukan lockdown. Negara-negara tersebut menyimpulkan bahwa itu virus yang berasal dari alien. Tetapi, itu masih menjadi teka-teki karena ini pertama kalinya ada makhluk lain yang datang ke bumi, pikir mereka.

Alien juga dapat menyerupai manusia, dan benda-benda hidup yang ada di sekitarnya. Alien adalah makhluk bodoh yang licik. Suka membunuh, dan memperlakukan manusia sesukanya.

"Itu, yang di tangan. Itu bukan kulit manusia, sel-selnya aja jelas beda. Apa lu juga nggak sadar, kalau orang-orang makin aneh?"

Younghoon menghela nafas berat, ucapan temannya itu tentu tak bisa di bantah. Warga di negaranya semakin tidak bisa di prediksi. "Menurut lu alien benar-benar ada?"

"Ya.. Gua nggak yakin sih."

"Coba pikir secara logika, bisa aja kan ini hanya penyakit yang mematikan. Jangan pikir terlalu jauh dulu."

"Ok, yang penting kita harus cepat cari obatnya, Kevin hampir terinfeksi."

Mereka berdua berjalan menuju mobil Jacob. "Kalau emang nggak ada obatnya, gimana?"

Langkah keduanya terhenti, lantas Jacob berkata dengan tegas, "Kita semua akan mati."

Inspired by "the invasion".
Sutradara : Oliver Hirschbiege.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro