000
Oh tentang ratu yang merencanakan perjodohan itu benar-benar ia lakukan. Entah ratu yang ternyata lebih pintar atau kedua orang itu yang mendadak lengah.
Alhasil perjodohan benar-benar terjadi.
Tunggu
Bukan main dijodohin lagi sih.
Langsung nikahin aja.
Sang ratu menjebak mereka langsung ke altar pernikahan. Tentu saja sang ratu di bantu yang lainnya. Terutama Arashi yang paling semangat tentang itu.
Kenapa bisa begitu?
Dengan taktik "membuat seseorang sangat waspada", sang ratu akhirnya bisa membuat kedua orang itu lengah.
Apalagi (name) yang sering dibuat panik oleh sang ratu dengan godaan-godaannya.
Ratu sangat tahu kalau tipe gadis yang biasanya selalu serius, sekalinya jatuh cinta malah bawaannya akan mudah panik kalau digoda sedikit
Hal itu yang dijadikan kesempatan oleh ratu untuk menjebak mereka.
Kayaknya satu istana kerja samanya bagus banget kalau soal kerjain anak orang.
---
Upacara pengucapan janji pernikahan sudah selesai. Kedua mempelai sudah menahan diri untuk tidak berteriak kesal pada orang-orang diistana.
Tapi mengingat ratu adalah dalang utama. Rasanya jadi ragu untuk berteriak seperti.
Sekarang keduanya cuma duduk dengan wajah yang saling membelakangi.
Rona merah tentu saja sudah menghiasi wajah mereka.
"Ara~ ara~ kenapa kalian berdua duduknya berjauhan begitu?" Tanya Arashi dengan nada jahil.
"Chou uzai, bukan urusanmu," Ucap Izumi yang masih menahan malu.
Kedua mempelai itu memang duduk dengan jarak yang lumayan jauh.
Tidak, mungkin itu terlalu jauh.
Jarak duduk mereka itu 2 meter.
Sudah melebihi jarak minimal dari ketentuan protokol kesehatan Covid-19.
Eh?
"Biarkan saja, masih malu-malu. Eh bukannya (name) nee-san dulu sangat memanjakan Izumi ya," Goda sang ratu.
"Bu-bukan begitu, itukan beda lagi," Ucap (name).
Ayolah bisakah orang-orang ini berhenti menggoda mereka?
Sayangnya bagi orang-orang itu, menggoda mereka adalah hal yang menyenangkan.
"Oh iya, tentu saja harus memberi waktu untuk kalian berduaan bukan? Ayo semuanya kita ke bagian perjamuan!"
Sang ratu langsung membawa semua orang ke area perjamuan yang berada di sisi lain aula. Dipisahkan oleh dinding dan pintu. Tentu saja itu bisa membuat mereka cuma berdua saja.
"A-anoo.."
"Chou uzai, bisa-bisanya terjebak dengan hal bodoh seperti ini," Ucap Izumi yang akhirnya mengeluarkan uneg-unegnya yang sedari tadi ia tahan.
"Eh?"
Izumi tidak menyadari perubahan raut wajah (name) yang mulai kelihatan murung.
Sebenarnya (name) menyukai hal ini. Walaupun caranya aneh.
Tapi melihat reaksi Izumi, sepertinya pria itu tidak menyukainya.
"Kalau tidak suka kita bisa tinggal terpisah dulu, aku akan melanjutkan organisasi di tempatku, dan kamu melanjutkan tugasmu disini," Ucap (name) yang bersiap untuk beranjak.
GREP
Pergerakan (name) terhenti saat sebuah tangan menggenggam lengannya.
"Chou uzai, siapa yang menyuruhmu pergi?" Tanya Izumi.
"Kupikir kamu.."
"Tetap disini..."
"Eh?"
"Bukan apa-apa aku tidak ingin mencari masalah dengan ratu lagi," Ucap Izumi dengan rona merah yang semakin memerah lagi.
"Pfft, ahahahaha,"
(Name) tertawa mendengar reaksi Izumi. Sifat tsundere Izumi benar-benar mendominasi pria itu sampai-sampai ia harus mengelak seperti itu.
"Baik-baik, aku tetap disini," Ucap (name).
---
Sementara itu dari balik pintu.
"Cuma segitu aja ? Dasar Izumi," Gerutu sang ratu yang sedari tadi menunggu terjadi sesuatu diantara kedua orang itu.
"Ara~ Yang Mulia, haruskah kita membuat rencana lagi?"
"Aku tidak seluang itu untuk membuat rencana terus," Ucap sang ratu.
Arashi dan sang ratu yang paling bersemangat tentang hubungan Izumi dan (name) menghela nafas.
Menglelah rasanya.
Ya sudahlah
Yang penting mereka sudah nikah
YEY!
__________
End
Selasa, 6 April 2021
Naomi / Himari
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro