Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13. Why me?

Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu pun tiba. Malam ini keluarganya daniel sama keluarga pacarnya pada mau dinner gitu, di restaurant mewah.




"Gausah lama lama lah. Mereka langsung nikah aja. Lagian umur nya juga udah cukup kok" kata kai setelah mereka semua selesai menyantap makan malam.

"Tapi om, saya kan baru aja lulus. Kerja juga baru dua bulan" ucap daniel sedikit terkejut dengan penuturan kai.

"Niel sih ngeyel dibilangin, bukannya nerusin perusahaan malah pengen jadi guru bk" -suho

"Kan biar nanti terlukis sejarah, guru bk yang baik hati. Ya kan?" -daniel.

"Kamu nih, persis kayak ayah kamu ya. Absurt". Mereka semua pun tertawa, tapimereka tidak tau bahwa ada yang menahan rasa sakit hati sejak awal pertemuan.

"Ayah, kak, om-tante, semuanya. Maaf nih saya ga bisa lama lama soalnya ada latihan eskul buat tanding. Duluan ya semuanya. Sekali lagi maaf" bohong ryujin sambil terburu buru membereskan barangnya.

"Ga bisa tunggu sebentar lagi? Emang mau naik apa?" tanya suho.

"Ga bisa yah. Jam nya udah mepet. Aku naik taksi aja"

"Hyunjin aja ya yang anter. Kan satu sekolah pasti lebih cepet juga. Lagian ini udah sore" kata tante jenni.

"Iya" tutur hyunjin datar.

-










Keheningan di tambah hujan, menambah kesenduan mereka berdua di dalam mobil. Hanya tangisan ryujin yang disertai rintikan hujan lah yang terdegar jelas. Mungkin sekarang saatnya mereka melampiaskan semuanya.

"Kenapa kita juga harus jadi adek kakak sih" ucap hyunjin pasrah. Ya, pacarnya daniel itu jihyo kakak kandung hyunjin.

Awal mereka bisa kenalan bahkan dekat itu karena sejeong.
Masih ingat sejeong kan? Nah sejeong itu sepupuan sama jihyo dan hyunjin. Dari dulu jihyo setiap seminggu sekali memang sering ke rumah itu. Dari situlah awal pertemuan jihyo dengan daniel.

Padahal hyunjin dan ryujin sudah sangat dekat. Mereka emang ga mau pacaran, karena sesama osis dilarang pacaran. Ya kalau mereka bukan osis mungkin hyunjin sudah lama menembak ryujin. Ya sudahlah ya, takdir sudah ada yang ngatur.

"Te—terus gimana?" gumam ryujin di sela isak tangisnya. Dan hanya dibalas dengan helaan nafas hyunjin.

"Kenapa kamu ga kasih tau saya?" tanya hyunjin setelah ryunjin berhenti menangis.

"Maksudnya?"

"Nama panggilan kamu, grizz kan?"

"Iya"

"Kamu ga ingat saya?" pertanyaan hyunjin sukses membuat ryujin membeku. Akhirnya dia tau, siapa orang yang di hadapannya ini.

Dia,
Hyunjin alvaro,

Orang yang dulu pernah di tolong oleh ryujin

Orang yang di nantinya

Orang yang selalu ada dipikirannya

Orang yang selalu tidak bisa ia lupakan

Orang yang selalu membuat ia tertawa dulu

Dan mengapa ia baru sadar? Orang yang ia cari selama ini ternyata selalu ada di dekatnya.

Dan hyunjin adalah pemilik akun “senjasore”



"Kamu udah ingat?"
"Kenapa harus gini ya takdir kita?" ucap hyunjin.

"Mungkin Tuhan hanya mempertemukan kita, bukan menyatukan kita" lirih ryujin.

"Terus gimana?"

"Yaudah"

"Gini doang? Setelah kita laluin semua nya bareng dan harus berakhir dengan cara yang kayak gini?"

"Yaudahlah. Masa kita mau kawin lari" diakhiri dengan kekehan ryujin.

"Berarti kita lari lari bareng penghulu gitu? Sambil ijab qobul?" tanya hyunjin binggung.

"Apaan sih? Bukan gitu. Hahaha" dan akhirnya mereka tertawa bersama di dalam mobil itu. Sejenak melupakan masalah. Walau pada akhirnya mereka pasti harus siap merelakan satu sama lain.

Skip

Setelah itu mereka pergi ke taman deket rumah untuk makan. Kata orang kalo lagi sedih, makan itu adalah saran paling baik. Tapi ga bagus buat dompet sih. Hehe

Setelah berkeliling lumayan lama, akhirnya mereka sampai di tukang mie ayam. Padahal tadi di restaurant udah makan beef steak enak lagi, eh sekarang malah makan mie ayam pake bakso+pangsit di tambah minumnya teh botol.

"Apapun makanannya minumnya teh botol sos*o" -ryujin

"Malah ngesponsorin. Di bayar berapa sih?" ucap hyunjin gemas.

"Hehe. Jadi inget dulu kita pernah minum teh sis*i gula batu di plastik, satu sedotan berdua"

"Flashback ya?"

"Iyaaa. Kata orang kalo satu sedotan ga di balik sama aja ciuman secara tidak langsung. Emang bener?"

"Hoax itu mah. Lagian enakan juga ciuman secara langsung"

"Udah pernah nyoba?"

"Belum. Saya aja belum pernah pacaran, apalagi yang kek gitu"

"Terus gimana tau enaknya? Dasar jones"

"Kamu juga belum pernah pacaran kan?"

"Iya sih. Andai aja jalan cerita kita ga kayak gini. Atau lebih tepatnya jodoh kakak kita itu. Pasti kita juga kayak jaemin sama yeji kan sekarang"

"Takdir udah ada yang ngatur. Kita tinggal ikutin skenario Tuhan"

Setelah selesai makan mereka berencana untuk pulang ke rumah karena malam semakin larut. Di tengah jalan menuju parkiran...

"Itu bukannya minju?" tanya ryujin sembari menunjuk seorang gadis yang hendak menyebrang jalan.

"Iya kali". Jawab hyunjin santai. Terlihat minju sudah jalan beberapa langkah dengan lesu dan di banjiri air mata. Minju ingin menyebrang jalan, namun tiba tiba datang sebuah mobil sport yang melaju dengan kecepatan tinggi.








"E-eh, minju awassss!!!"














"RYUJINNN!!!!!!"














Pandangan di hadapannya mulai buram

Darah dimana mana

Terdengar isak tangis seseorang

Dan banyak orang berkumpul

Lalu

Semua gelap

Gelap gulita











Hingga tiba tiba ia sudah berada di tempat yang seharusnya tempat ia berlabuh, sebelum ajal menjemput atau ia kembali ke dunia.

Dan disana lah, ia bertemu dengan orang yang sangat ingin ia temui, orang yang selalu ia cari cari keberadaan nya, orang yang sangat ia rindukan.

"Kamu ga seharus nya disini, sayang" ucap wanita paruh baya tersebut sambil memberikan sebuah senyuman manis khas nya.

"A-aku ka-kangen..."















"...bunda"























+×+
Udah mau epilog
Tunggu ya
Sad ending or Happy ending?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro