prolog
Aduh, kok gelap. Ah lupa, aku kan belum membuka mata. Secara perlahan aku membuka kelopak mata. Pagi dunia, aku siap menyambut hari.
Eh?
Apa ini, kepalaku mendadak sakit sekali. Akh sial, sakitnya lebih parah dari pada saat kolestrol naik. Sambil terus menahan rasa sakit, aku berusaha bangkit untuk mencari obat. Namun naas, aku malah jatuh tersungkur.
Ah gila! Rasanya kepalaku mau meledak.
Eh tunggu apa ini? Beberapa potongan memori melintas dengan cepat di kepalaku. Gila, rasanya semakin menyakitkan. Memori siapa ini —[full name]. Kenapa bisa memorinya harus menghujani kepalaku. Tuhan, hentikan! Aku tidak butuh memori cewek ini.
Aku tak tahu seberapa lama sakit kepala itu menyerangku. Yang jelas, sekarang rasa sakitnya beragnsur hilang. Dan bersamaan dengan itu, rangkaian memori kehidupan tentang [full name] mulai terlihat jelas di kepalaku.
Masih terduduk diatas lantai, aku menunggu saat dimana rasa sakit sialan ini benar-benar hilang.
Ah... Akhirnya hilang juga. Mungkin hari ini aku perlu ke dokter untuk melihat kadar kolestrolku.
Aku bangkit, mungkin minum secangkir teh hangat bisa membuatku merasa lebih baik. Aku berjalan keluar kamar lalu turun dari tangga untuk menuju dapur —eh tunggu, sejak kapan rumahku punya tangga. Rumahku kan tidak punya lantai dua. Apa jangan-jangan ibu membuatnya dalam wakti semalam. Tidak, tidak, itu sangat mustahil. Ibuku bukan bandung bondowoso.
Seketika aku sadar, masalahnya bukan tentang bagaimana ibu membuat lantai dua. Tapi, rumah siapa ini?!
APA YANG SEBENARNYA TERJADI?!"
*
Namanya [full name] siswi kelas satu di SMA Inarizaki. Tidak ada kemampuan khusus. Ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya sibuk bekerja di luar negeri sebagai peneliti. Tubuhnya pendek, tapi cukup gesit. Kepribadiannya baik, polos, tipe-tipe gadis di serial cantik yang suka di perebutkan.
Dan saat ini, aku sedang berada ditubuh [fullname]
Apa ini yang disebut isekai?!
Tapi tunggu dulu, bagaiaman aku bisa terdampar disini. Aku tidak tertabrak truk, aku tidak habis belanja dari mini market. Aku ingat, aku sedang tetidur di kamar. Apa mungkin aku mati saat tertidur? Apa ada yang membunuhku? Tidak mungkin, memang aku salah apa. Ah, aku pernah maling mangga tetangga sebanyak setangah kilo. Pernah menghilankan catatan temanku. Pernah menghilangkan burung ayah (burung peliharaan ya, bukan burung yang itu). Pernah juga nyerobot makanan adik. Dan juga aku sering memaki guru lantaran suka tidak beradab kalau memberi tugas. Yaampun, diriku kenapa penuh dengan dosa begini. Tapi, alibi aku dibunuh tidak terlalu kuat.
Apa benar aku mati, lalu reinkarnasi didunia ini. Lantas, penyebab kematian ku apa. Apa benar-benar karena dibunuh? Penyakit? Aku tidak mengidap penyakit kronis. Aku hanya punya kolestrol.
Sudahlah, tak perlu terlalu dipikirkan!
Yang penting aku bereinkarnasi di semesta haikyuu. Iya, haikyuu, manga sports yang keren, dan kece parah itu. Apalagi aku bersekolah di Inarizaki. Ah... Aku bisa melihat kembar miya, mama Kita, Suna, bang Aran, Ginjima, dan yang lainnya. Mungkin kalau beruntung, aku juga bisa melihat anak-anak voli dari sekolah lain. Aa... Aku sangat ingin melihat Kuroo, dia kan karakter favoritku.
Ya Tuhan, Kebahagiaan macam apa ini.
Aa... Gawat, saking senangnya aku sampai mau mati.
Teruntuk [full name], terimakasih karena sudah mengijinkan aku bereinkarnasi di tubuhmu. Aku tak akan menyia-nyiaakan kesempetan ini. Aku akan berusaha keras agar bisa dekat dengan anggota klub voli SMA Inarizaki.
[Full name] fighting!
*Tebeceh*
Doain ya semoga mood bikin fic ini selalu mengalir.
Jan lupa buat vote juga komen, biar diriku semangat ngelanjutinnya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro