❛ં⸼ ᝢ 𝘖𝘤𝘦𝘢𝘯 𝘌𝘺𝘦𝘴| G. Satoru
Ocean Eyes
Request : agathis_
Pair : Gojou Satoru x Shy!Reader
Warning : OOC, Typo, alur tidak sesuai dengan anime/manganya
Jujutsu Kaisen © Gege Akutami
Plot by Lemonara
.
.
.
Memasuki bulan Juni, Jepang kini berganti musim. Semi berganti panas. Dan malam ini, ketika kota Tokyo tetap ramai meski menjelang malam, mari kita lihat suatu tempat.
Letaknya di Enoshima. Masih di kota Tokyo, pantai yang kini berudara dingin itu terlihat sepi. Layaknya jarum, udara pada malam hari terasa menusuk.
Seakan tak terpengaruh, pria itu duduk di atas permukaan kasar batu. Kedua tangannya bertumpu di belakang dengan kepala menenggadah menatap langit. Begitu tenang dengan kondisi hari yang mendukung.
"A-anu, udara pada m-malam hari kan dingin! Sebaiknya jangan di sini!"
Wanita di belakangnya berucap dengan rona merah serta tingkat malu dan gugupnya diatas rata-rata.
"Oh, iyakah? Nona juga loh. Hanya memakai kaos begitu~"
Pria dengan penutup mata itu berdiri. Melepas jaket, ia menyampirkannya pada si wanita.
"Eh?"
Rona merah menjalar. Bagi gadis pemalu sepertinya, ini merupakan hal yang tidak biasa bukan?
Pria itu perlahan berjalan menjauh. Tak ingin kehilangan kesempatan, si wanita berteriak usai mengumpulkan keberanian.
"A-ano! Namaku (Full Name)! Namamu ... ?"
Berhenti melangkah, pria itu kini menoleh menghadap si nona. Senyum khas terpatri diwajahnya. Kedua tangan kini ia masukkan ke dalam saku guna mengurangi rasa dingin.
"Gojou Satoru,"
***
Masih dimusim yang sama dan bulan yang sama, namun dengan hari yang berbeda. Kali ini, matahari hendak tenggelam. Sebelum gelapnya malam datang, si wanita sudah sampai pada tempat tersebut.
"G-gojou-san!" pekiknya.
Pria itu menoleh. Senyum lebar terukir diwajahnya.
"Oh, (Lastname) rupanya. Ada apa?"
(Name) mendekat seraya memeluk sebuah kantung.
"Ini!"
Wanita itu membungkuk seraya menyodorkan kantung berisi jaket. Satoru memiringkan wajahnya bingung.
"Apa ini?"
"Jaketmu!"
Satoru tertawa kencang lalu mengambil kantungnya dengan tangan kiri. Tangan kanan Satoru terangkat guna mengelus puncak kepala (Name)—yang tentunya menimbulkan rona merah pada (Name).
"Arigatou,"
***
"Oh ya, (Lastname),"
Wanita di sebelahnya menoleh.
"Hm?"
"Kau sudah menikah?"
Wanita itu terlonjak kaget. Ia menunduk lalu menautkan kedua tangan dan memainkan jari jemarinya.
"B-belum ... aku juga belum menemukan calonnya," cicit (Name) yang membuat Satoru tersenyum lega.
"Boleh aku bertanya lagi?"
(Name) menoleh dengan wajah bingung lalu mengangguk.
"Berapa umurmu?
"D-dua lima ... " cicitnya.
Satoru manggut-manggut.
"Beda tiga tahun ya," gumam Satoru pelan.
"Kalau Gojou-san, berapa?"
Setelah mengumpulkan keberanian dalam hati, wanita itu bertanya. Satoru dehgan senyum lebar menoleh.
"Dua delapan!"
"GEH?!"
Satoru menertawakan reaksinya. Pria itu tertawa khas mendengar nada terkejut dari si wanita.
"Kau terkejut?"
(Name) menunduk lalu mengangguk pelan.
"Iya ... "
"Haha, tak masalah,"
Tepukan dikepala (Name) dapatkan sebagai penutup hari.
***
Bertemu kembali untuk ke sekian kalinya. Kali ini, ditahun yang berbeda, namun dimusim dan tempat yang sama.
Dan kini, Satoru kembali memintanya untuk datang. Si gadis pemalu hanya mengangguk sebagai jawaban.
Sampai ditempat janjian, matanya menangkap Satoru yang tengah berdiri dengan pakaian serba hitam khasnya dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana.
"Gojou-san—"
"Berhenti memanggilku Gojou-san,"
Deg!
Gadis pemalu itu menunduk dengan hati yang tercabik. Jangan memanggilnya lagi? Apa pria itu tak ingin (Name) mengenalnya? Memanggilnya? Apa (Name) membuat suatu kesalahan?
"Maaf ... " ujarnya lirih.
Pria itu tak menjawab. Ia berjalan mendekat dengan wajah seriusnya. Sayang sekali, si gadis pemalu sudah terlalu takut untuk sekedar mengangkat kepala.
"Angkat kepalamu,"
Menggigit bibir bawah, wanita itu perlahan mengangkat wajahnya.
"Aku bilang jangan memanggilku Gojou-san lagi,"
Hendak kembali menunduk, tapi dagunya sudah lebih dulu dipegang oleh Satoru guna menghadapnya. Tangan kanan kini keluar dari saku dengan sebuah kalung berbandul cincin.
Satoru mengukir senyum lebar seraya melepaskan pegangannya pada dagu (Name). Kini, tangan kirinya ia gunakan untuk mengangkat penutup mata.
Memperlihatkan sepasang manik biru yang begitu indah layaknya lautan. Begitu dalam seakan jika memandangnya terlalu lama, maka kau akan tenggelam. Dan kini, sepasang manik indah yang bersembunyi dibalik penutup mata itu menunjukkan keindahannya.
"Berhenti memanggilku Gojou. Sebab sebentar lagi, kau juga akan menjadi seorang 'Gojou,"
Menutup mulut, air mata tak terbendung. Sungai yang mengalir bukan sebab sedih, melainkan bahagia.
Tak butuh kata-kata, hati sudah menjawab. Sebuah rengkuhan hangat dan getaran aneh dalam hati membuat sang pemilik mata lautan tersenyum lega.
"Arigatou ... Satoru,"
***
Satu pesanku. Jangan terlalu lama menatap matanya jika kau tidak ingin tenggelam terlalu dalam.
***
•Omake•
"(Name), aku diterima?"
"U-uhm ... "
"Serius?"
"Iya,"
"Gak bohong?"
"Nggak,"
"AHAHAH, AKU KIRA BAKAL DITOLAK!!"
"..."
***
730 words
12 November 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro