
100%
โI am Very Lucky To Have A Friend Like Youโ
***
Dengan langkah cepat seorang gadis bernama (Name) berlari menuju halte bis
"Semoga masih sempat semoga masih sempat." Gumamnya sambil melihat jarum jam yang sudah menunjukkan angka 8 sedangkan jadwal kuliahnya dimulai jam 8
(Name) berdiri di halte bis sambil mengatur nafasnya, maniknya mencari benda persegi panjang yang selalu membawa orang kemana-mana
"Duuhhh Giman nih? Pasti bakal di marahin."
Karna tak mau telat (Name) memutuskan untuk kembali berlari walaupun dia tau jarak menuju kampusnya lumayan jauh
(Name) berlari sekuat tenaga hingga tak sengaja (Name) menabrak seseorang yang baru saja keluar dari sebuah toko
Bruk!
"Gomennasai."
(Name) meminta maaf setelah itu hendak berlari lagi namun tangannya di tahan oleh orang yang tak sengaja ditabraknya
"(Name)?"
(Name) menoleh kebelakang "Haru...chiyo?"
"Ada apa? Wajahmu sangat pucat! Kenapa kau berlari? Apa ada seseorang yang mengejar mu?"
"Aku... Hah.. telat... Hah." Jawab (Name) dengan nafas tersengal-sengal
"Aku akan mengantarmu, ayo."
(Name) mengangguk dan mengikuti Haruchiyo yang berjalan menuju motor yang di parkirkan dekat sana
"Mau pakai helm atau langsung?" Tanya Haruchiyo
"Langsung!" Jawab (Name) yang tidak peduli dengan peraturan lalulintas dan keselamatannya, kuliah dan nilainya lebih penting
"Naiklah." Haruchiyo membantu (Name) menaiki jok motor belakangnya
"Ayo."
Haruchiyo melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, dengan lihainya dia melewati mobil-mobil dan menerobos lampu merah tanpa takut di kejar polisi
Perjalanan menuju Universitas Tokyo yang awalnya 40 menit menggunakan bis kini hanya 10 menit karna Haruchiyo menggunakan motor dengan kecepatan tinggi
"Sampai."
(Name) turun dari motor Haruchiyo dan memperbaiki rambut ponytailnya yang berantakan
Haruchiyo membantu merapihkan anak rambut (Name) yang berdiri "Sudah."
"Makasih banyak ya Haru."
"Iya, udah sana masuk."
(Name) melambaikan tangannya "Jaa ne Haru!"
"Love you, (Name)." Haruchiyo membalas lambaian tangan (Name) sambil tersenyum
Haruchiyo memandang lembut punggung (Name) yang perlahan menjauh, pandangan Haruchiyo yang awalnya melembut langsung berubah tajam saat tak sengaja melihat seorang laki-laki menabrak (Name)
Dapat Haruchiyo lihat laki-laki itu memegang pinggul (Name) agar tak jatuh, "brengsek... Beraninya dia memegang gadisku." Gumam Haruchiyo sambil mengingat wajah laki-laki itu
Haruchiyo melihat (Name) membungkuk kearah laki-laki itu dan tersenyum kikuk, laki-laki itu juga melakukan hal yang sama dan berjalan meninggalkan (Name)
(Name) dan Haruchiyo tak sengaja saling tatap, (Name) tersenyum lembut hingga matanya menyipit dan melambaikan tangannya
Haruchiyo terkekeh sambil membalas lambaian tangan itu "dia itu selalu saja... Ahhh aku harap dia mencintaiku juga." Gumam Haruchiyo
Brum!
Haruchiyo menyalakan motornya dan pergi dari sana dengan kecepatan tinggi
***
Bagh! Bugh! Krak!
Suara orang-orang yang berkelahi sudah menjadi lantunan musik indah bagi Haruchiyo apalagi bunyi patah tulang dan teriakan sang korban
"Ahahahaha!! Mati kau!!!"
Haruchiyo memukul lawannya dengan sangat brutal, seorang laki-laki berambut hitam dengan mata kucing menghembuskan nafas kasar
"Oy hentikan itu, kalau dia mati bagaimana dia akan membayar hutangnya?"
"Berisik kau maniak cuan, aku sekarang sangat ingin membunuh laki-laki culun berkacamata sepertinya." Bantah Haruchiyo yang masih saja memukul korbannya
"Bos bisa marah kalau kau seperti ini."
Haruchiyo berdecak sebal saat Kokonoi Hajime atau Koko menyebutkan sebuah fakta
"Ck! Tidak seru, kau tagih saja sendiri aku mau cari orang lain saja untuk dibunuh."
Dengan perasaan kesal Haruchiyo pergi dari sana meninggalkan Koko sendiri
"Pasti karna ada laki-laki yang berbicara atau menyentuh (Name)-san lagi, dia itu obsesinya terlalu mengerikan. Suka kok sama Onee-san." Koko geleng-geleng kepala melihat sikap Haruchiyo
Haruchiyo melangkahkan kakinya menuju konbini dan membeli sebotol kaleng sake dan rokok setelah itu duduk di kursi yang ada di dalam konbini itu
Asap rokok keluar dari mulut Haruchiyo, sesekali dia menghembuskan nafas panjang sambil meneguk sake miliknya
"Akhh bagaimana caranya agar (Name) bisa menjadi milikku!!" Geramnya sambil memijit batang hidungnya
"Haaah setiap hari selalu ada laki-laki brengsek yang berbicara dengannya."
'apa aku culik saja? Tapi nanti dia jadi benci denganku.' batinnya
Haruchiyo mengeluarkan benda persegi panjang miliknya dari dalam kantong, dia membuka aplikasi chat dan membuka chattan yang dia sematkan paling atas
Haruchiyo berfikir sebentar, dia mencoba mengingat-ingat sebuah Vidio yang sering dia tonton
"I am very lucky to have a friend like you?" Gumam Haruchiyo yang masih berfikir
"I am very lucky to have a friend like you."
"I Love You? (Name)? Dia mencintaiku juga?"
Haruchiyo dengan wajah senang langsung berdiri dan pergi dari sana dengan perasaan bahagia
Sedangkan (Name) yang sedang duduk santai di kantin kampus sambil memakan katsudon miliknya
"Tumben Haru ga reply chat ku? Biasanya baru aja ku kirim langsung di balas, kok ga direspon lagi ya?"
Teman (Name) yang duduk di sampingnya menoleh "palingan lagi ada urusan."
"Lagi pula, kenapa dari setiap jenis laki-laki di dunia ini kau malah suka sama preman sepertinya? Mana dia lebih muda dari mu, jarak umurnya jauh banget malah."
"Aku hanya menyukainya karna waktu kecil dia baik, kalau sekarang mungkin hanya sekedar perasaan menghormati dan menghargainya karna dia menyukaiku, mana mungkin aku memberi harapan palsu sama orang." Jelas (Name) sambil mengunyah makanannya
"Baik? Si begal itu baik? Setiap dia mengantarmu dan bertemu dengan ku dia selalu menatapku tajam dan mengatakan kata-kata kasar, kau bilang itu baik?"
"Udahlah, habisin makanan mu ntar ku makan."
TBC
Sabtu, 31 Desember 2022
Laili-chan03
Bแบกn ฤang ฤแปc truyแปn trรชn: Truyen247.Pro