Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

². 𝐉𝐎𝐆𝐆𝐈𝐍𝐆

Cakrawala dipenuhi gumpalan kapas putih yang amat banyak, dengan penguasa siang telah menampakkan dirinya dari ufuk timur. Kicauan burung-burung di pagi hari bagaikan alunan musik yang dimainkan oleh alam, dengan hembusan lembut angin pagi yang menyejukkan tubuh. Hinata merasa sangat segar dengan pemandangan pagi hari ini.

Hari ini adalah hari minggu, dimana hari yang membuat semua orang beristirahat dari pekerjaan mereka selama enam hari dalam satu minggu. Hari dimana seseorang meluangkan waktunya untuk keluarga, teman, sahabat, maupun kekasih.

Dan Hinata, ia memutuskan untuk menerima ajakan sahabatnya untuk melakukan jogging. Tentunya, ia menerima karena tidak ada aktivitas yang dapat ia lakukan di rumah.

Gadis bersurai coklat muda itu mengenakan sebuah hoodie berwarna peach dan celana hitam olahraga pendek selutut. Surai pendek sebahu miliknya diikat setengah dan ia mengenakan sepatu putih. Jujur saja, jika tidak karena sepakat dengan Anya untuk mengenakan pakaian couple mereka berdua, ia tidak akan menggunakan hoodie dan sepatu itu setelah sekian lama mereka beli bersama.

Lidahnya berdecak, menyingkirkan lengan hoodie yang menutupi arloji miliknya, "Huh! Dimana Anya-chan?! Katanya sepakat jam enam lewat." ia menggerutu kesal, ingatkan Hinata untuk menjitak sahabatnya kelak.

"Boo!"

"HUAAAHH!"

Suara tawa menggelegar begitu pemilik surai coklat muda berpekik kaget, tentunya Hinata kelewat kesal dengan cepat menjitak keras dahi sahabatnya.

"Astaga! Bisakah kau muncul dengan normal, Anya-chan?! Dan kenapa kau telat??!" gawat, sepertinya Hinata akan memulai ceramah no jutsu.

Anya meredam tawanya dengan cepat, mengatur raut wajah dengan tangan yang mengusap dahi juga bibir yang mengaduh sakit. Ia menanggapi, "Gomen! Adikku minta dibuatkan sarapan saat aku bangun." pemilik surai hitam menunjukkan senyum pepsodent miliknya, dengan jari tangannya yang menunjukkan tanda peace.

Hinata merengut, tetapi tak lama kemudian ia menganggukkan kepala paham, "Souka, aku mengerti penderitaanmu." mereka bertatapan sejenak sampai tawa diantara keduanya akhirnya pecah.

Pemilik surai hitam mengusap ujung matanya, "Haha.. Ah, ne~ Hina-chan." panggilannya direspon oleh Hinata yang tengah meredakan tawanya.

"Jogging kita, tambah orang ya."

Ucapan sahabatnya membuat tawa Hinata seketika lenyap dan ia menatap Anya dengan bingung.

"Huh?"

'Matte matte matte!!!!'

Senyuman canggung dengan rona tipis menghiasi wajah gadis bersurai coklat muda, keringat dingin jatuh di dahinya. Menatap dia orang lelaki yang tengah berbicara dengan sang sahabat dengan jantung yang berdebar kencang.

'Be-berapa kali aku harus jantungan gara-gara Anya-chan... ' Hinata memegangi dadanya, kemudian memilin jari menunggu perbincangan antara ketiga orang itu selesai.

"... Haha! Sou sou~ mari kita mulai jogging!" Hinata menyadari bahwa ucapan itu adalah tanda berakhirnya percakapan singkat mereka, Anya menoleh pada sahabatnya, "Hina-chan, kita berpasangan ya? Kau dengan Hanagaki, aku akan bersama Chiyo."

Perempatan imajiner timbul di dahinya, Sanzu– Akashi Haruchiyo. "Kusso onna, berhenti memanggilku dengan nama belakang!" garangnya justru tak membuat Anya takut, malah mengabaikan lelaki itu.

Hinata yang mendengar itu terdiam gugup dan membatu, "Chotto, Anya-chan–!"

"Sudah, yaa. Rutenya dari sini dan kita akan bertemu di taman kota, matta nee!" Anya dengan cepat menyela, ia dengan senyum lebar melambaikan tangan dan menarik Haruchiyo untuk segera berlari mengikutinya.

Meninggalkan sang sahabat yang tengah mengatur nafasnya karena salbrut.

"Nah, Hina-chan. Mau mulai jogging bersama?" Takemichi tersenyum, membuat wajah gadis itu menjadi semerah tomat.

"E-eh?! Hina-chan, ada asap yang keluar dari telingamu!!"

"I-ikou, Takemichi-kun."

TBC.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro