📍- O1
Chapter O1
» Doppelganger «
AU! Normal
Saihara Shuichi x Reader
▭▬▭▬
Pagi hari yang begitu senyap— baginya. Senyap tanpa suara apapun bagai terjatuh dalam lubang kesepian.
Suara burung berkicau, bunyi jam berdetak— [Name] tak dapat lagi mendengarnya. Indera pendengarannya kian mulai melemah sejak tragedi itu—
Tragedi pembunuhan massal dalam satu rumah yang begitu tragis dan hanya menyisakan [Full Name] seorang dengan luka lebar serius dan darah bau anyir dimana-mana.
Kondisi [Name] begitu menyedihkan— dokter mengatakan bahwa [Full Name] mengalami Amnesia ringan akibat benturan keras di kepalanya yang membuat beberapa memori kenangannya menghilang— termasuk kejadian tragedi itu.
"Saihara-kun, aku menyerahkan kasus ini kepadamu, selidiki dan temukan pelakunya dengan segera, aku sangat mengandalkanmu, aku yakin kau bisa."
"Baik."
▭▬▭▬
Kelopak mata [Name] perlahan mulai terbuka, entah mengapa itu terasa begitu berat bagi [Name].
Seorang pemuda yang sedari tadi duduk disebelah ranjang [Name] kini mulai menyadari pergerakan [Name] yang sudah mulai sadar dari komanya.
"Ah— kau sudah sadar? Uhm— m-maaf, aku disini hanya untuk mengamati beberapa lukamu untuk tugas kasusku." Ujar si pemuda itu, kikuk karena sang empu tiba-tiba saja tersadar dari komanya.
" . . . Siapa? dimana? aku— dimana?! kau— kau berbicarakan tadi?! Kenapa, kenapa aku tak bisa mendengarnya?! kenapa begitu senyap!? apa yang terjadii?!" Sang Gadis— [Name] mulai meronta dan menjerit ketakutan karena tak dapat mendengar apapun, kepalanya juga terasa begitu pusing seperti berputar-putar tak jelas.
"A-ah [Name]-san! T-tolong tenang dulu-!" Pemuda itu— Shuichi mulai menenangkan sang gadis yang sedang menjerit-jerit di depannya.
"Akanku panggilkan dokter-! Tolong tunggu sebentar [Name]-san!!"
▭▬▭▬
"Aku sudah memberikannya obat penenang dan maaf sebelumnya, kau siapanya pasien?" sang dokter bertanya.
"Aku— Aku adalah detektif yang akan menyelidiki kasus [Full Name]-san, Namaku Saihara Shuichi." Jelas Shuichi, membuka tasnya dan menunjukkan kartu identitasnya.
"Ah begitu, [Name]-san mengalami luka serius dan trauma, indera pendengarannya juga sangat lemah saat ini, kau pasti disini untuk memberi [Name]-san beberapa pertanyaan seputar kejadian, bukan?" Shuichi mengangguk serius.
"Tolong perlahan-lahan dan berhati-hati, karena [Name]-san masih belum sembuh dengan total— sepertinya besok adalah hari yang tepat untuk bertanya kepada [Name]-san. Sekarang kau pulang saja dulu, biarkan [Name]-san beristirahat pasca tragedi itu."
"Ah, Baiklah."
[377 Words]
▭▬▭▬
afdjkhlksn— cringe bgt yawloh 😩😭.
dahlah, ga ngerti lagi ak males estetod 😩😩.
[23 Maret 2021].
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro