Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🥯

"Ritsu, bangun!"

Sebuah suara dan tangan yang tengah mengguncang tubuh pemuda itu membuat sang empu merasa terusik. Dirinya yang tengar tertidur di atas rerumputan dengan posisi membelakangi gadis itu langsung membuka matanya perlahan. Menoleh sedikit kearah gadis yang membangunkannya itu.

"Fuwaa... (Nickname) ternyata," ucap Ritsu dengan seulas senyum di wajahnya. Merasa senang karena yang datang membangunkannya adalah (Name).

"Lagi-lagi tidur di sembarang tempat," ucap (Name).

Ritsu mengubah posisinya menjadi duduk. Mengusap bagian belakang kepalanya sembari menatap ke arah (Name) yang tengah berjongkok di sebelahnya. Ada yang berbeda, gadis itu tengah mengenakan apron. Tidak biasanya ia melihat (Name) yang tengah mengenakan apron seperti itu. Terlihat berbeda.

"Apa (Nickname) masak sesuatu?" tanya Ritsu.

"Aa― aku tadi mencoba membuat sesuatu," ucap (Name) yang terlihat tidak ingin menyebutkan apa yang sedang ia buat. Kalau ia menyebutkannya itu sangat memalukan. Secara ia bukan tipe orang yang pandai memasak.

"Hee... (Nickname) tidak mau memberitahukannya padaku ya?" ucap Ritsu yang dengan jahilnya mendekatkan wajahnya ke wajah (Name) hingga jarak diantara mereka cukup tipis. Tidak lupa dengan seringai jahil seolah-olah sedang menggoda gadis itu.

(Name) yang kaget akan hal itu langsung mendorong wajah Ritsu dengan kedua tangannya. Wajahnya pun ia alihkan karena rona merah muncul di wajahnya akibat malu. Tolong ya, ini masih di sekolah, jangan mulai macam-macam. Ritsu kalau sudah dalam mode jahil sangat berbahaya.

"Jangan macam-macam kamu tuan Sakuma Ritsu," ucap (Name).

"Tunjukin dulu apa yang (Nickname) buat tadi," ucap Ritsu sembari menyingkirkan tangan (Name) dari wajahnya. Tidak lupa dengan seringai jahil khas Ritsu yang selalu sukses membuat debaran di jantung (Name) menjadi tak karuan.

"Kamu akan kecewa begitu melihatnya," ucap (Name) dengan suara yang pelan. Merasa yakin bahwa Ritsu akan kecewa ketika melihat apa yang sudah (Name) buat.

――――――――

Netra ruby milik Ritsu menatap datar ke arah sebuah makanan yang ia tidak yakin apakah itu benar sesuai namanya atau tidak. Bentuk yang terlihat kacau dengan krim yang berserakan. Walaupun warna kue nya terlihat pas dan matang yang sempurna, tapi tetap saja bentuknya tidak seperti judulnya.

Sementara itu (Name) yang melihat reaksi Ritsu hanya memainkan kedua ujung jarinya. Sudah pasti Ritsu akan merasa ini di luar ekspetasinya. Lagipula ini benar-benar sangat kacau, terlihat tidak layak untuk dimakan.

Sebuah cream puff yang seharunya berbentuk bulat dengan krim yang terisi rapi di dalamnya. Walaupun permukaan cream puff tidak rata karena proses mengembangnya. Namun setidaknya masih enak untuk dipandang. Tidak seperti punya (Name) yang justru kacau balau.

Namun hal yang tak disangka oleh (Name) adalah bahwa pemuda bermarga Sakuma itu justru mengambil salah satu cream puff tersebut dan menggigitnya dengan gigitan yang tidak kecil. Hal itu membuat kedua pupil (Name) mengecil kaget.

"Tu-tunggu―"

"Hmm... Rasanya tidak buruk," ucap Ritsu.

"Eh?"

(Name) merasa tidak percaya dengan itu. Walau warnanya tidak seburuk bentuknya. Tetap saja itu terlihat tidak meyakinkan.

Ritsu menyodorkan cream puff yang ada di tangannya langsung masuk ke dalam mulut (Name). Bermaksud agar gadis itu mencoba nya sendiri. (Name) sendiri, meski kaget dengan sodoran cream puff tersebut, namun akhirnya tetap menggigit cream puff tersebut untuk mencoba rasanya.

"Ternyata tidak seburuk itu," gumam (Name) sembari melihat cream puff yang baru saja ia gigit.

Lagipula Ritsu sendiri saat membuat kue tidak pernah benar dalam urusan bentuknya. Namun ketika dicicipi, rasanya justru berbanding jauh dengan penampilan kuenya yang menyeramkan.

Tunggu―

Kalau dilihat-lihat lagi, bekas gigitan (Name) tidak mungkin sebesar itu. Kalau begitu artinya―

"I-itu.. A-aku gigit bekas gigitan Ritsu," batin (Name) yang seolah-olah ingin berteriak sekarang. Tapi ditahan dulu.

Ritsu yang melihat reaksi (Name) yang hanya terdiam itu melihat cream puff tersebut dan (Name) secara bergantian. Hanya butuh beberapa detik hingga ia menyadari sesuatu. Tentu saja itu mengundang ide jahil Ritsu lainnya.

Tanpa di sadar (Name), Ritsu mendekat ke arah (Name). Tidak lupa juga mendekatkan wajahnya pada gadis itu kemudian memanggilnya―

"(Nickname)~"

"Eh ap―hmp!"

(Name) yang reflek menoleh kembali terkejut karena ketika ia menoleh, sebuah ciuman singkat mendarat di bibirnya. Membuatnya langsung reflek mendorong Ritsu dan mundur beberapa langkah.

"Fufufu, daripada lewat cream puff, lebih manis langsung seperti ini kan?"

"RITSU!"

―――――Cream Puff End―――――


Hanya hmm oneshoot? Ficlet? Entahlah hanya bahan haluan singkat saja. Aku tidak punya ide yang panjang untuk project ini. Asal ikut berpartisipasi saja.

Semoga kalian menyukainya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro