Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

06

Note :
Disini bakal nyelip OC nya author
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat kamu baru saja selesai menyiapkan cemilan, Leo sudah hilang. Arashi bilang Leo mau lanjut menangkap uchuujin.

Padahal uchuujin sebenarnya juga nggak ada.

Akhirnya cemilan yang kamu buat pun kamu makan bersama Arashi. Tidak ada yang menarik, hanya obrolan ringan.

"Besok (name)-chan ikut ke agensi aja ya,"

"Kenapa?"

"Hmm... Biar (name)-chan nggak kesepian aja,"

"Tapi kan disana kamu kerja dan lagi memangnya agensi ngebolehin bawa istri kesana?"

"Kayaknya nggak ya,"

"Nanti aku minta Himari-chan kesini aja deh buat nemenin,"

Yang belum tau Himari. Himari adalah temanmu dari kelas biasa. Dia pindah ke kelasmu beberapa hari sebelum kamu dipindahkan ke jurusan produser di gedung jurusan idol.

Walau baru kenal beberapa hari, kalian cukup dekat. Bahkan setelah lulus kalian masih saling berkirim pesan.

"Himari-chan ya.. Baiklah tidak masalah~"

"Oh iya, sudah lama nggak maskeran bareng, maskeran yuk~"

Arashi tetaplah Arashi. Udah mau jadi Ayah juga masih aja kelakuannya feminim. Tidak bisa lepas dari yang namanya make up dan skin care. Kalau orang yang baru pertama kali mengenal dan datang ke rumah mereka, mungkin akan mengira tumpukan skin care dan make up yang ada di kamar itu adalah milikmu. Padahal itu milik Arashi.

Kamu sendiri juga pakai skin care, tapi nggak sebanyak Arashi dan karena sekarang kamu sedang hamil. Skin care mu dikurangi untuk mengurangi resiko. Karena nggak semua skin care bisa dipakai oleh bumil.

Akhirnya kalian pun maskeran bareng. Khusus untuk kamu Arashi sudah menyiapkan masker yang bisa dipakai untuk bumil. Memang niat banget si Arashi.

---

"Himari-chan~"

"(Name)-chan~"

Kiyomizu Himari nama lengkapnya. Gadis manis dengan surai karamel dan manik hazel. Seperti yang dituliskan sebelumnya, dia adalah temanmu di kelas biasa.

Kamu mempersilahkan temanmu masuk. Tidak lupa kamu menyediakan minuman dan cemilan untukmu.

"Eh, jadi itu beneran (name)-chan?"

"Iya, tidak disangka akan dapat sekarang,"

Kalian berdua saling bertukar cerita. Sesekali mengenang masa SMA kalian yang hanya terasa sebentar. Tentu saja tidak satupun dari kalian berdua mengungkit masalah pembully-an itu.

"Oh iya, sekarang Himari-chan masih kuliah?"

"Iya aku kan bukan seperti (name)-chan yang lulus bisa langsung bekerja di agensi,"

"Ahaha... Aku juga cuma kerja sebentar, lanjut mengurus Knights,"

"Sekarang Knights diurus oleh siapa?"

"Hmm.. Kalau Arashi bilang, mereka mengurus diri masing-masing. Tidak mengandalkan produser, karena katanya belum ketemu produser lain yang cocok,"

"Ahahaha... Kalau dulu kan karena dia mau dekat-dekat denganmu,"

"Jangan ingatkan itu,"

TOK TOK

"Sepertinya ada orang datang,"

"Sebentar aku lihat dulu,"

Kamu mengintip dari lubang pintu. Namun tidak ada siapapun disana. Hanya sebuah kotak kiriman yang tergeletak di depan pintu.

Perlahan-lahan kamu membuka pintu tersebut dan mengambil paketnya. Matamu melihat ke sekeliling, memastikan apakah benar tidak ada orang.

Dari kertas alamat yang tertempel di kotak tersebut. Tidak ada nama pengirimnya, namun nama penerimanya tertulis "Nyonya Narukami"

"Siapa yang mengirim ini?"

"Ada apa (name)-chan?"

"Entahlah, seseorang mengirimkan paket untukku tapi tidak ada nama pengirimnya,"

"Lebih baik nggak usah di ambil, siapa tau ada sesuatu,"

Kamu berpikir mungkin ada benarnya juga. Lebih aman jika tidak membuka sembarang paket yang tidak jelas dari siapa. Paling tidak tunggu sampai Arashi pulang.

Kamu pun meletakkan kembali paket tersebut dan masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan obrolan kalian yang tertunda.

Sayangnya itu tidak berlangsung begitu lama. Setelah 3,5 jam Himari berada di rumahmu, ia pun pamit pulang. Katanya ada urusan yang harus ia kerjakan.

"Maaf ya (name)-chan aku nggak bisa nemenin lama disini,"

"Daijoubu~ Terima kasih sudah mampir,"

Kamu melambaikan tanganmu pada Himari hingga menghilang di persimpangan.

Kini matamu kembali terfokus pada paket tadi. Ada rasa penasaran yang menyelimutimu untuk membuka paket tersebut.

"Apa aku buka aja ya, tapi kalau ada sesuatu gimana?" Gumammu.

Daripada ragu, kamu pun akhirnya mengirim pesan pada Arashi.

(Name)
Arashi-kun, ada paket datang nih, tapi nggak tau siapa pengirimnya

Send a photo

Arashi
Ara~ siapa nama penerimanya?

(Name)
Disini tulisan penerimanya "Nyonya Narukami" Mungkin maksudnya aku kali ya?

Arashi
(Name)-chan jangan buka dulu ya, nanti tunggu aku pulang~

Karena Arashi sudah bilang begitu. Kamu pun mengabaikan paket tersebut. Ia tidak mau terjadi sesuatu sementara kamu hanya sendiri di rumah.

---

Hayoo siapa tuh yang ngirim paket?
Perlukah Ryusetai jadi power rangers lagi di book ini?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro