Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

02 | Dor (Ami)

Dorami
P
P
P

Sandya
Wa'alaikumussalam wr.wb

Dorami
SAN TUGAS PAK TOTOL UDAH
KELSR BELPM?
*PAK TOTOK
*KELAR
*BELOM

Anjay dah ini orang ngetik aje remed

Sandya
ya

Dorami
YA?
TUMBRN
YA APA?

Sandya
ya jelas belom lah

Ini orang sebenernya ngeledek apa gimana sih? Gak salah nanya ke gue?

Perlu diketahui Pak Totok adalah guru matematika yang tugasnya cuma Sandya anggurin sampai saat ini.

Dorami. Dorami Ghirarja adalah teman Sandya sejak awal masuk SMA Harapan Kita Semua yang setia lahir batin. Dorami merupakan satu-satunya dari golongan manusia yang sangat ikhlas berkawan dengan Sandya. Tanpa mengharap apa-apa. Meskipun sebetulnya berteman dengan Sandya pun gak membawa pengaruh apa-apa bagi dirinya—baik negatif apalagi positif.

Sandya juga pada awalnya gak mau berteman dengan Dorami. Lebih tepatnya ogah-ogahan. Enggan. Bukan karena Sandya minder atau takut. Bukan semua itu.

Namun, karena, "gak tau. Males aja dulu gue sama lo. Soalnya typing lo jelek. Tipo mulu,"  ini jawaban Sandya saat mereka main we listen we don't judge.

Nah, kan! Dari alasan yang diutarakan Sandya udah keliatan orangnya agak ngadi-ngadi. Padahal kata Dorami; tipo itu manusiawi. Manusia bisa tipo karena multifaktor. Manusia itu bukan robot yang selalu tepat dan bla bla bla—yang jelas Sandya gak mau dengerin apapun alasan yang diutarakan Dorami. Untungnya, Dorami diberi anugerah sifat yang gak jauh berbeda dengan Sandi yang mana akhirnya bisa memaklumi keanehan Sandya.

Banyak perbedaan yang melatar belakangi Sandya dan Dorami. Dorami anak orang sangat berada alias anak orang tajir. Dorami anak tunggal, sedang Sandya anak bungsu. Dorami ambisnya udah sampai level gak ngotak, sedang Sandya ... boro-boro ambis. Ngerjain tugas seringnya di h-beberapa jam sebelum dikumpulkan dengan kecepatan menulis 50kata/menit—gak perlu dibayangkan seestetik apa tulisan Sandya. Tulisan dokter mah ... lewat.

Namun, ajaibnya ketika naik kelas sebelas Sandya satu kelas lagi dengan Dorami. Yang mana artinya Sandya masuk kelas unggulan!

Sungguh membangongkan!

Sandya bisa berada di kelas unggulan berkat bantuan dari Dorami, yang terus membakar semangat Sandya untuk mengerjakan tugas dengan cara memberi jawaban tugasnya ke Sandya secara cuma-cuma. Bahasa jahannamnya sih Sandya ini nyontek ke Dorami.

Sandya sendiri gak menyangka. Kalau gak karena contekan yang Dorami beri, Sandya gak akan berada di kelas ini. Antara musibah sama rezeki beda-beda tipis ....

Sandya makin gak minat sekolah. Mau jadi apa gue di kelas unggulan?  Yang ada gue ngang ngong ngang ngong doang njir, batinnya kala mendapat informasi pengumuman kelas.

Kadangkala hati mungil Dorami pula kerap terheran-heran. Mengapa bisa ia berteman dengan makhluk seperti Sandya. Selama ini, teman-temannya Dora anak yang ambis. Satu frekuensi lah sama dia. Kegemaran teman-temannya pun termasuk kategori kece. Gemar berkuda, memanah, travelling, belajar bahasa asing, belajar trading dan lain-lain. Baru sekali ini Dora menemui manusia yang hobinya goleran.

"Kenapa sih, Dor, kok mami lu ngasih nama lu Dorami?" Ini waktu Sandya bertanya akan asal-muasal kenapa maminya Dorami memberi nama anaknya seperti itu. Jujur saja, siapa sih yang gak penasaran? Bisa-bisanya mama Dorami ngeberi nama se-absurd itu buat anaknya!

Meski begitu, anak-anak sekolah—yang segan sama Dorami—lebih memilih memanggil dia Ami. Lebih bagus dan lebih enak didengar. Lumayan. Namun, lain hal dengan Sandya yang lebih memilih memanggilnya Dora. Awalnya Dorami sempet misuh-misuh, tetapi dengan alasan mereka itu best friend forever kayak judul lagu girlband di masa lalu, perlahan tapi pasti—dan terpaksa—Dorami bisa nerima.

Namun, bukan Sandya namanya kalau gak makin aneh-aneh. Panggilan Dora untuk Dorami kembali dipersingkat menjadi Dor.

Sebelum menjawab, Dorami menyeruput terlebih dahulu minuman Moonbucks yang dia pesan melalui aplikasi ojek online—bisa dibayangkan se-rich apa kehidupan Dorami. Anak yang seusianya cuma jajan esteh di kantin seharga tiga ribu, dia malah membeli minuman bermerek yang satu gelasnya seharga uang kertas berwarna biru. "Lo mau gue ceritain, San?"

Sandya mengangguk. "Ya, iyalah." Jelas. Siapa yang gak ingin dengar. Anak secantik itu, yang perawakannya sedikit kearab-araban, diberi nama Dorami. Kayak ... ah, sudahlah ....

Tarik napas ... tahan ... buang. Sebelum memulai Dorami menghembuskan napas banyak-banyak. Kayaknya ini sudah saatnya rahasia negara terbongkar. "Mami gue, San. Beliau demen banget nonton Doraemon dari kecil dan fokoh favorit mami ya ... si Dorami itu. Lo wajib tahu, di kamar Mami itu banyak banget pernak-pernik Doraemon. Pokoknya lo masuk kamar mami papi, udah kayak masuk taman kanak-kanak!"

Oke, dari sini Sandya sudah mulai sedikit paham.

"And then, dari sini lo harusnya udah bisa nebak alasan nama gue Dorami karena apa."

Sandya manggut-manggut, lalu mengambil potongan kentang goreng yang dia bawa dari rumah. "Emang papi lo gak marah atau gimana gitu anaknya dikasih nama Dorami?"

"Boro-boro marah, papi malah setuju. Katanya, itu ide bagus. Gue juga gak ngerti deh sama orang tua gue. Papi kebangetan bucin sama mami. Jadi, apapun yang mami lakuin selalu bagus di matanya."

Sandya kembali manggut-manggut. Memang terkadang orang tua selalu memiliki hal yang tak terduga untuk anaknya. Seperti kata pertama pada namanya dan Sandi. Bagus sih bagus ... cuma kalau disingkat jadi ... ah, sudahlah.

"Oh, iya, Dor, emang lo gak keberatan nyeritain rahasia negara itu ke gue. Sebetulnya kalo lo keberatan saat gue minta, lo bis—"

"Gak," potong Dorami, cepat.

Sandya hampir terharu mendengarnya agaknya ini pertanda Dorami sudah percaya dengannya, tetapi urung dilakukan setelah Dorami kembali melanjutkan, "gue gak takut lo akan bocorin ke siapa-siapa kok, San. Tenang aja. Tapi lo harus tau, alasan gue kenapa ceritain soal ini ke lo."

"Kenapa?"

"Ya, karena gue tau, San, lo gak punya temen selain gue. Jadi, lo mau bocorin ke siapa juga?"

Sial! Rasanya saat itu juga Sandya ingin melempar batuan koral ke arah Dorami!

Back to the topic, saat dimana Dorami menanyakan tugas. Agaknya Dorami sedang agak-agak lain. Bertanya soal tugas ke Sandya? Jawaban yang Dorami terima hanya satu; YA BELUMLAH!

ANJAY(Ana) | ©️ 2025 | 𝕬𝖗𝖙

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro