Chร o cรกc bแบกn! Vรฌ nhiแปu lรฝ do tแปซ nay Truyen2U chรญnh thแปฉc ฤ‘แป•i tรชn lร  Truyen247.Pro. Mong cรกc bแบกn tiแบฟp tแปฅc แปงng hแป™ truy cแบญp tรชn miแปn mแป›i nร y nhรฉ! Mรฃi yรชu... โ™ฅ

(โœฆ) : ๅง‹ใพใ‚Š

โ€ข๐“๐ž๐ซ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฉ๐š๐ซ๐š ๐‘๐ž๐š๐๐ž๐ซ, ๐ฌ๐ž๐›๐š๐ ๐š๐ข ๐€๐ฎ๐ญ๐ก๐จ๐ซ, ๐€๐ซ๐ข๐ž๐ฅ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐ข๐ง๐ญ๐š ๐ฆ๐š๐š๐Ÿ. ๐Š๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐ฅ๐š๐ฆ๐š ๐›๐š๐ง๐ ๐ž๐ญ ๐ค๐š๐ฅ๐š๐ฎ ๐ฎ๐ฉ๐๐š๐ญ๐ž. ๐€๐ฅ๐š๐ฌ๐š๐ง๐ง๐ฒ๐š ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐ฆ๐ž๐ฆ๐š๐ง๐  ๐€๐ฎ๐ญ๐ก๐จ๐ซ ๐๐ข ๐ˆ๐‘๐‹ ๐ข๐ญ๐ฎ ๐š๐ง๐š๐ค๐ง๐ฒ๐š ๐ฌ๐ž๐ซ๐ข๐ง๐  ๐ฌ๐š๐ค๐ข๐ญ-๐ฌ๐š๐ค๐ข๐ญ๐š๐ง, ๐ฆ๐š๐ค๐š๐ง๐ฒ๐š ๐€๐ฎ๐ญ๐ก๐จ๐ซ ๐ฃ๐š๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฎ๐ฉ๐๐š๐ญ๐ž.โ€ข๐Ÿ™๐Ÿ™
.
.

๐—•๐—ฒ๐˜๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ธ๐—ฒ๐—ท๐˜‚๐˜๐—ป๐˜†๐—ฎ mereka berdua sehingga mereka berdua terdiam.

Bunda (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) membuat wajah bingung, โ€œKalian udah kenal?โ€ (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) yang sadar langsung menggeleng. โ€œenggak Bun, tapi cuman kenal di TV, hehe.โ€

Memang benar di kehidupan yang sekarang, Saga atau yang kita panggil Hikaru adalah aktor cilik, dan kebetulan memerankan tokoh yang bernama Saga.

Mereka berdua memandang satu sama lain, sebelum akhirnya salah satu dari mereka membuka suara.

โ€œJadi kamu yang namanya Hikaru?salam kenal ya. Kamu hebat banget loh pas acara TV kemarin! Ngomong-ngomong nama aku Hoshino (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ),โ€ (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) mengulurkan tangannya, tapi karena tidak dibalas, (Name) langsung mengambil tangan Hikaru membuat sang empu terkejut.

โ€˜Lain kali kalau ada yang mengulurkan tangan di ambil, gak sopan.โ€™ bisik (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) di kuping Hikaru, sontak membuatnya merinding.

(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) menatap kearah bundanya dan ibu nya Hikaru. โ€œBunda, tante, aku main sama Hikaru ya di kamar.โ€ yang dibalas anggukan oleh mereka.

Tanpa peringatan (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) langsung menarik Keand kearah kamarnya. (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) menendang pintu, suara nya sampai terdengar oleh ibu-ibu yang sedang arisan di ruang tamu.

(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) lalu memasuki kamar, masih menarik tangan Hikaru. Lalu mengunci pintunya.

โ€œKamu Saga kan?โ€ (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) menatap Hikaru dengan tatapan serius.

Hikaru menunjukkan wajah mengejek. โ€œKamu nanyak?โ€”uhk!โ€

Sebuah buku melesat kearah Hikaru, dan mengenai wajahnya. โ€œHeh, jangan di dunia sini sama dunia sono ngomong kayak gitu. Gue udah muak!.โ€

Keadaan mengaduh kesakitan, dan menatap (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) dengan tatapan kesal, tetapi tatapan kesal itu berubah menjadi tatapan menggoda. โ€œCiee, udah ngomong Gue-Elu ni yee, kiw, kiw~โ€

โ€œBacot.โ€

โ€œIya cantik.โ€

โ€œMakasih..โ€

โ€œ....โ€

โ€œLu gak baper?,โ€ tanya Hikari heran, (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) menggeleng kan kepalanya. โ€œkagak, ngapain baper, kan Aku emang cantik,โ€ ucapnya sambil mengibaskan rambutnya.

โ€œIiiii, gak seru, gak baper.โ€

โ€œDiem...โ€

Terjadi momen awkward diantara mereka setelah itu, akhirnya (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) memutuskan membuka pembicaraan.

โ€œNe, Hikaru... Kok kamu malah jadi Hikaru Kamiki sih.โ€ Tanya (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) penasaran, sambil memperhatikan wajah Hikaru. Hikaru menatap sejenak dan menopang dagu nya,โ€œhmm... Mungkin karena jodoh Ai itu Hikaru.โ€ Jawabnya sambil menatap (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) jahil.

(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) bisa menatap datar.

โ€œAmit-amit cabang bayi Ya Tuhan.โ€

๐—™๐—น๐—ฎ๐˜€๐—ต๐—ฏ๐—ฎ๐—ฐ๐—ธ :

(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) hanya bisa mewajarkan tindakan dan sifat Hikaru yang protective. Mengingat hanya (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) lah yang di miliki Hikaru di dunia ini.

Mata berpupil bintang milik (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) menatap kearah cermin, melihat refleksi diri yang sedang memakai seragam sekolah.

โ€œAh, dimana liptint dan lipgloss ku? Uh... Ketemu!โ€

(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) tidak tau apakah sekolah Yumenosaki memperbolehkan muridnya memakai make-up. Tapi, mengingat Arashi yang di game selalu memakai make-up, sepertinya diperbolehkan.

Tangannya memutar tutup liptint nya, dan saat akan memakaikannya ke bibir, tiba-tiba pintu diketukโ€”tidak, di gedor.

โ€œ(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ)! Udah blom?! Cepet!!โ€

(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) yang sedang memakai liptint nya terkejut dan hampir mencoret wajahnya sendiri.

โ€œhuh... HIKARU ANJING GUA LAGI SIAP SIAP!โ€

Teriakan itu membuat gedoran berhenti.

โ€œoh okeyโ€

Dengan sinis (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) menatap pintu,โ€œBocah Gaje.โ€

Hari ini entah kenapa saat bangun tidur, (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) merasa hari ini bukan harinya. Kalian ngerti gak sih?

(๐—ก๐—”๐— ๐—˜) ๐—ฃ๐—ข๐—ฉ :

๐—˜๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ต ๐—ธ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ, aku merasa hari ini bukanlah hari ku. Rasanya aku ingin memukul sesuatu.

Aku mengambil sunscreen, dan liptint milikku untuk dimasukkan kedalam tas. Ingat ya, pakai sunscreen itu penting loh.

Tiba-tiba, pintu terbuka memperlihatkan Sagโ€”Hikaru yang memakai seragam sekolah.

Sepertinya aku masih tidak terbiasa memanggilnya Hikaru.

โ€œ(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) ayo cepat. Nanti kita telat loh!โ€ ucapnya dengan wajah khas yang menurut ku menyebalkan. โ€œOh ya, kenapa wajah mu cemberut? Apakah kau tidak enak badan?โ€

Aku membalasnya dengan celengan kepala.

โ€œTidak, aku sangat sehat. Hanya saja hari ini aku merasa...โ€

โ€œMurung?โ€ Ah, dia memotong perkataan ku. Tapi benar hari ini aku merasa sedikit murung.

โ€œYa. Begitulah.โ€

Sagโ€”Hikaru menepuk pundak ku pelan, โ€œJangan murung, nanti pulang sekolah kita pergi mall okay?โ€ Dasar, dia tau saja cara membuat ku senang.

Aku tersenyum, โ€œOkay..โ€

Apakah kalian heran kenapa aku dan Hikaru satu rumah? Karena Hikaru yang meminta orang tuanya membuat ku serumah dengannya.

Aku pernah bilang kan, kalau Hikaru saat ini sangatlah protektif. Orang tuanya saja sampai heran. Tapi mereka memperbolehkan nya tinggal serumah bersama ku.

Tentu saja Hikaru meminta ijin kepada ibu ku juga, dan di perbolehkan.

Aku tidak tau kenapa Ibu mempercayai anaknya sendiri kepada orang lain, bahkan sampai memperbolehkan putrinya tinggal seatap dengan seorang laki-laki. Walaupun ada beberapa pelayan.

Bahkan dulu saat kami SMP, di tengah malam Hikaru menangis sambil memelukku. Aku tak mengerti kenapa.

Tapi saat aku melihat mata nya, di sana terdapat rasa takut, cemas, dan bimbang.

โ€œ(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) ๐—๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐˜๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฎ๐—น๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ ๐˜€๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฟ๐—ถ, ๐˜†๐—ฎ?โ€

Itu yang sering dia katakan. Bahkan sampai sekarang.

Hikaru bodoh, tentu saja aku tidak akan meninggalkan mu.

Aku menatap kearah cermin dan melihat refleksi diriku sendiri. Tubuh ini adalah milik Ai Hoshino. Seorang idola yang jenius dn berbakat.

Kaki ku berjalan keluar rumah, dimana Hikaru sudah berada di dalam mobil hitam dan sedang menunggu ku.

โ€œ(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ) ayo masuk.โ€

Menurut, aku menutup pintu rumah dn berjalan kearah mobil hitam itu. Membuka pintu nya dan masuk kedalamnya.

Mobil pun berjalan, Aku dan Hikaru sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hikaru memainkan ponselnya, sementara aku melihat kearah jendela.

โ€œ(๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ)..โ€

โ€œHm, ada apa?โ€

Hikaru melihat kearah ku, dan tersenyum. Tidak ini bukan senyum yang kalian pikirkan. Dia mengambil tangan ku dan menggenggam nya.

Mata nya yang indah melihat kearah ku.

โ€œNe, Kau tidak akan meninggalkan ku sendiri kan?โ€

Pertanyaan itu lagi.

Aku menatap kearahnya, dan membalas genggaman tangannya.

โ€œHikaru bodoh. Tentu saja tidak, aku bahkan sanggup bersumpah kalaupun aku mati, aku memohon agar aku mati bersama mu.โ€

Wajahnya yang awalnya tegang, mulai rileks. Syukur lah. Tapi aku serius dengan sumpah itu.

Hikaru masih menggenggam tangan ku, genggaman yang awalnya kuat mulai melemah.

Wajahnya masih menunjukkan senyumannya.

โ€œKalau begitu aku juga sama. Kalau aku nanti mati, aku ingin kita mati bersama. Apakah kau keberatan, (๐—ก๐—ฎ๐—บ๐—ฒ)?โ€

Kenapa kau bertanya akan sesuatu yang sudah pasti, Hikaru?

โ€œTidak sama sekali. Karena di dunia ini, aku tak mempunyai siapapun selain Hikaru.โ€

Benar di dunia ini aku tidak memiliki seorang pun, hanya Hikaru. Saat kami tiba-tiba bereinkarnasi di dunia ini, kami benar-benar merasa asing.

Kami berada di tubuh yang berbeda, keluarga yang berbeda, begitupun dengan lingkungan.

Kami sangat sulit untuk berbaur, dan menyatu dengan hal tersebut. Dunia ini seolah-olah asing bagi kami. Padahal, kami tau kalau ini masih lah tetap dunia yang pernah kami tinggali. Hanya saja berbeda.

Aku tak pernah menganggap kedua orang tua ki di dunia ini sebagai keluarga '๐˜ข๐˜ด๐˜ญ๐˜ช' ku. Tidak pernah.

Hikaru kembali tersenyum, โ€œBenar, di dunia ini kau hanya memiliki ku seorang.โ€

.

.

.

.

๏ผด๏ฝ ๏ฝ‚๏ฝ… ๏ฝƒ๏ฝ๏ฝŽ๏ฝ”๏ฝ‰๏ฝŽ๏ฝ•๏ฝ…๏ฝ„
โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”โ”

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen247.Pro