╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
╰┈➤ ❝ ꜰɪᴇʟᴅ ᴛʀɪᴘ ᴡɪᴛʜ ᴛʀɪɢɢᴇʀ (ɪᴅᴏʟɪꜱʜ7 x ᴏᴄ) [ᴜɴɪᴛ x ᴏᴄ]

[Rencana karyawisata yang mendadak di kala liburan yang mereka dapatkan] ❞.

🖇·˚ ༘ ┊͙(ɪᴅᴏʟɪꜱʜ7 x ᴏᴄ) [ᴜɴɪᴛ x ᴏᴄ] !  ˊˎ

ೋ❀❀ೋ═══ • - • ═══ೋ❀❀ೋ

❝Ternyata masih macet juga❞

°

°

°

Tak selang lama Rin segera menepikan mobilnya itu di pinggir jalan. Dimana di sana terdapat ibu-ibu memakai batik yang dipakai sebagai rok yang sedang meracik atau membuat sesuatu di sana.

“Nah kita telah sampai, kalian tidak ingin turun? Kita akan sarapan di sini”. Ujarnya Rin kepada keempat laki-laki itu.

“Chotto-- Rin?! Kau tidak salah tem

pat? ”. Tanya Anesagi

Rin pun menggelengkan kepalanya lalu membuka mulut nya untuk menjawab pertanyaan Anesagi itu.

“Tidak salah Anesagi san, kita akan sarapan di pinggir jalan seperti ini sembari ngemper¹ seperti kataku beberapa waktu yang lalu, dan juga wisata kuliner”. Ujarnya Rin

Segera saja Rin turun dari mobil dan meminta mereka semua turun. Beruntung saja mereka segera turun. Sesekali idol makan di pinggir jalan sambil ngemper gk salah kan?

Dan yah berakhir mereka semua duduk di tikar bambu yang sudah di sediakan oleh ibu-ibu itu

sebagai alas duduk juga ada meja lipat kecil dan di atas meja itu ada semacam toples namun, terdapat sekat di dalamnya dimana di sekat-sekat itu terdapat sendok juga garpu. Lalu ada kotak tisu.

Segera saja ibu-ibu menghampiri mereka dan bertanya menggunakan bahasa daerah di Kota Surabaya atau lebih tepatnya bahasa sehari-hari masyarakat nya.

“Pesen nopo toh cah Ayu? ”. Ujar ibu-ibu itu

(Terjemahan: pesen apa anak cantik?)

“Sego penyetan sekawan nggih bu, terus ngombene es teh tigo lan banyu putih setunggal”.Ujar Rin dengan lancarnya

(Terjemahan: Nasi penyetan empat ya bu, terus minum nya es teh tiga dan air putih satu”)

“Inggih ndok, sediluk  yo cah ayu. Mbok kudu nggae disik”.  Ujar ibu- ibu itu.

(Terjemahan: Iya kak, sebentar ya anak cantik. Ibu harus buat dulu)

Keempat laki-laki terdiam saat melihat Rin berbicara dengan ibu penjual nasi apa lah itu menurut mereka dengan bahasa sehari-hari di Surabaya dengan sangat lancar.

“Rin san, kamu memesankan apa untuk kami? ”. Tanya Ryuu.

“Ah itu! Aku memesankan kalian nasi penyetan! Makanan ini sangat enak loh! Bahkan ada sambal dan tahu juga tempe goreng nya belum lagi tadi ku hanya memesankan nasi penyetan saja itu sudah termasuk lalapan nya dan lauk nya berupa ikan lele ataupun yang lainnya”. Ujar Rin.

“Sambal? Lalu tahu bisa di goreng memangnya? Dan lagi apa itu tempe, ikan lele dan lalapan? Jangan sampai makanan itu yang membuat kami masuk rumah sakit”. Ujar Tenn

“Dengar ya sambal itu layaknya wasabi ah semacam saos! Tapi bedanya cabe, tomat dan beberapa bahan sambalnya itu di ulek atau di haluskan dengan alat yang di gerakkan dengan manual. Lalu tahu di Indonesia bisa di goreng jadi tidak hanya di rebus dan lagi tahu bisa menjadi banyak olahan di Indonesia contohnya saja Tahu Tek atau Tahu campur juga Tahu goreng. Lalu ikan lele itu semacam ikan air payau yang daging nya sangat lembut dengan duri yang mudah untuk di sisihkan. Oh iya lalapan itu sayuran yang telah di rebus sebagai teman saat makan sambal, jika tidak ada lalapan rasanya saat memakan sambal ada saja yang kurang”. Jelas Rin.

✧･ﾟ: *✧･ﾟ:*✧･ﾟ: *✧･ﾟ:*✧･ﾟ: *✧･ﾟ:*✧･ﾟ: *✧･ﾟ:*✧･ﾟ

Tak perlu waktu lama untuk menunggu ibu itu sudah membawakan 4 piring nasi penyetan lalu dia letakkan di meja kecil itu dan kembali lagi untuk mengantarkan minuman mereka. Tak lupa juga ibu itu memberikan 4 mangkok aluminum bersih air bersih kepada mereka.

Keempatnya bingung melihat mangkok itu tapi tidak sama hal nya dengan Rin yang sudah membasuh saja tangannya di mangkok itu lalu menyobek tahu goreng itu.

Rin yang tau akan hal itu segera angkat bicara.

“Jadi mangkok itu untuk membasuh tangan karena kita akan memakai tangan memakan nasi nya. Jika ingin memakai sendok juga tidak masalah”. Ujar Rin dan segera melanjutkan aksi makannya dengan tangan itu bahkan sampai meminta tambah sambal yang ada di piringnya itu.

ೋ❀❀ೋ═══ • - • ═══ೋ❀❀ೋ

08/10/21
Rin/Rei
03:31 WIB