ii
( Name's POV )
" (Name), hey (Name)! "
" e- eh, iya? "
" tumben daritadi melamun, apa yang sedang kau pikirkan? "
" eh oh, bukan apa-apa hanya saja sikap nya tiba-tiba aneh. "
" nya? nya siapa? "
" Eita. . . tiba-tiba dia jadi agak aneh "
" hum, mungkin- "
perkataan sahabatku itu terpotong saat suara yang kukenali memanggil namaku.
" (Name) - chan ~ ! " ah, senpai itu lagi.
" iya, Hyugo - senpai? "
" nanti jadikan di (k)coffee ? aku tunggu yaa ~ "
" ha? memangnya mau ngapain ke sana? "
" ah, masa (Name) - chan lupa sih, kan kita udah setuju mau ngedate haha "
" h- ha? "
" sampai jumpa nanti! " tanpa menjawab kebingunganku dia langsung keluar kelas begitu saja.
" beneran? Hyugo - senpai dan (Firstname) bakal ngedate? "
" sumpah? Hyugo - senpai yang itu? wah gilaa "
" hey, apa senpai tadi dan (Firstname) berpacaran?? "
" apa-apaan sih senpai tadi sksd banget! (Name) kamu ga risih? " tanya Kyoko alias sahabatku.
" ya, risih lah cuman biarkan saja. Aku juga ngga akan datang ke café nya kok " jawabku enteng.
" ah iya, dan soal tadi. Mungkin Semi-san. . . cemburu?? "
" hee, tidak mungkin! Lagipula cemburu karena apa coba "
" yah kan siapa tau, mungkin karena dia kira kamu dan Hyugo - senpai pacaran dan sekarang dia lagi mandangin kamu dari luar pintu kelas kita. . . "
" tunggu apa- " aku menoleh saat itu juga ke arah pintu, dan benar saja Eita memang berada di sana.
Aku berjalan ke arahnya, bisa saja dia salah paham plus aku ingin bertanya kenapa dia tiba-tiba menjaga jarak sejak tadi.
" oi, Eita- "
" selamat ya " potongnya, aku bahkan tidak sempat mengatakan isi pikiranku.
" ha? "
" semoga langgeng sama si Hyugo " setelah berkata seperti itu, ia pun berpaling lalu pergi.
" apa-apaan itu?! " ucapku tanpa sadar.
" baka " ucap lelaki berponi miring yang kutahu juga adalah teman Eita.
" oi Kenjiro, dateng² langsung asal ngucap " keluhku.
" ya kan emang kamu tolol, masa gitu doang ngga ngerti "
" ha? apasi? "
" apasi apasi, dasar ga peka "
" DIH DIH, EMANG KAMU NGERTI DIA KENAPA HAH? "
" ngerti lah " pukulan yang hampir ku layangkan ke punggungnya pun berhenti.
" emang kenapa? "
" (Name), Semi-san itu cemburu "
" tuhkan betul " tiba-tiba Kyoko muncul disebelahku.
" emang apanya yang perlu dicemburuin sih, lagipula aku dan Hyugo - senpai tidak pacaran! "
" masi belum jelas ya? tolol. Dia salah paham tau " ucap Kenjiro ngegas, agaknya dia lelah denganku.
" Semi-san kira kamu pacaran dengan Hyugo-senpai, jadinya dia cemburu. Masa gitu doang gatau sih? " tambah Kyoko yang sepertinya juga agak kesal.
Aku terdiam, Eita cemburu? dengan rumor yang bahkan tidak benar?? Dan untuk apa dia cemburu dia kan hanya sahabat masa kecilku? Bukankah itu berarti. . .
" E- eita " Kenjiro dan Kyoko menoleh padaku.
" EITA SUKA DENGAN KU?! "
" AKHIRNYA SI BABI NGERTI JUGA " ucap Kyoko dan Semi bebarengan sambil menyentil dahiku.
Aku mendesis kesakitan, tapi aku tidak menyalahkan mereka ah aku benar-benar bodoh bagaimana bisa aku tidak menyadarinya? ini sama saja seperti cerita-cerita di manga atau novel kisah cinta sahabat masa kecil ini semua benar-benar jelas!!
Aku berjalan lesuh ke dalam kelas, Kyoko dan Kenjiro mengekor dibelakangku dengan tatapan " gini amat punya temen ".
" terus sekarang kamu suka dengan Semi-san atau tidak? " tanya Kenjiro.
" entahlah. . . "
" hm, memangnya bagimu
Semi-san seperti apa? " Tanya Kyoko.
Aku terdiam dan memikirkan perkataan Kyoko, selama ini seorang Semi Eita itu ku anggap apa?
" Eita itu agak menyebalkan dan susah dimengerti jalan otaknya " Kyoko dan Kenjiro hampir saja menghela nafas kesal.
" tapi dia juga baik, dia pengertian walaupun kadang lupa lihat keadaan dia juga manis dan kadang bertingkah imut dan kadang juga bisa terlihat keren! " seruku mulai bersemangat menjawab pertanyaan Kyoko.
" dia tidak terlihat seperti anak yang rajin, tapi nilainya selalu bagus dan tugasnya selalu lengkap kadang aku iri dengannya. . aku tidak tahu, mungkin ini karena dia lebih tua 2 tahun tapi selain sebagai sahabat masa kecil aku tetap memandangnya sebagai senior yang ku kagumi "
" Eita tidak mudah mengekspresikan beberapa hal dan agak susah dimengerti jalan pikirannya, itu kenapa aku ingin mengerti demi sedikit tentang dirinya "
" sugee, segitu sukanya kau dengan Semi-san " komentar Kyoko.
" h- hanya sebagai sahabat dan teman masa kecil!! "
" chigau, kau benar-benar menyukainya (Name) "
Entah kenapa wajahku memerah saat mendengar perkataan Kenjiro, kesalnya lagi aku tidak bisa menyelanya.
Aku memang menyukai Eita, perasaan ini sudah ku pendam sekitar 10 atau 11 tahun aku kira seiring berjalannya waktu aku akan bisa melupakan perasaan ini tapi ternyata tidak sama sekali.
Bel pun berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai, Kenjiro kembali ke kelasnya dan aku kembali ke tempat dudukku sembari mengeluarkan buku pelajaran.
« jam istirahat »
Sehabis dari kantin membeli beberapa roti bersama Kyoko, kita memutuskan untuk jalan² sebentar sambil mengobrol.
" ne ne, (Name)-chan "
" hm, nani?
" apa Semi-san termasuk orang yang perhatian? " Aku berhenti lalu menoleh ke arah temanku itu.
" nyeh " ucapku dengan pose tangan yang menunjukkan
" yah lumayan lah "
" hee, kurang perhatian ya? "
" bukannya kurang perhatian, " kami lanjut berjalan.
" bisa dibilang dia tidak perhatian sama sekali, kecuali aku yang bertanya duluan sepertinya dia tidak akan
peduli "
" ekh- terdengar kejam. . "
" yah begitulah, tapi aku terbiasa kok yah walaupun terkadang bisa sangat menyebalkan "
" seperti- hal yang sudah benar-benar terlihat tetapi ia sama sekali tidak menyadarinya, atau dia menyadarinya tetapi memilih untuk mengabaikan saja "
" hidoi yo! (Name) kau yakin suka dengannya? "
Aku tertawa kecil melihat reaksi Kyoko, memang tidak bisa dipungkiri sikap Eita yang satu itu sangat menyebalkan dan membuat frustasi tapi aku bisa sedikit demi sedikit menerimanya.
" tentu saja! " aku tersenyum.
" Semi Eita, anak kelas 3 di SMA Shiratorizawa dan juga sahabat masa kecil ku. . . Aku sangat menyukainya! "
" wah, benar-benar budak cinta rupanya fufu " komentar Tendou-san yang entah darimana muncul mengagetkan ku dan Kyoko.
" yah, itulah gunanya sangat menyukai seseorang mungkin? aku menerima 100% sampai 0% dari dirinya secara tidak ada orang yang sempurna kan? Begitupun juga aku "
" hee, sepertinya itu bukan lagi rasa suka melainkan cinta? ~ " goda Tendou-san.
Aku tertawa lagi dengan kedua pipi yang memerah akibat perkataanya.
Ya, mungkin. . . Tendou-san benar tidak dia sangat benar. Aku memang- yah, aku tidak terbiasa mengatakannya tapi aku yakin kalian mengerti maksudku. Tapi, aku belum berani mengakui dan menyatakannya tidak untuk saat ini tentunya.
" kau janji jangan beritahu siapapun, bahkan (Name) ! "
" iya iya, astaga dasar bulol "
" itukan suara Kenji- " tidak sempat menyekesaikan perkataanya, Tendou-san sudah keburu menutup mulut Kyoko.
" apa yang mereka bicarakan, (Name)-chan? sepertinya menarik " bisik Tendou-san.
" uhh, entahlah aku tidak bisa mendengar jelas- "
" (Name)? "
" E- eita! " sial, sepertinya ketahuan.
" apa yang kalian lakukan? Tendou? "
" a- uhm, Eita ada yang ingin aku bicarakan "
Semi Eita's POV
(Name) ? Kenapa dia berada disini?
" a- uhm, Eita ada yang ingin aku bicarakan " ucapnya gugup.
Sial, apa dia mendengar pembicaraanku dengan Kenjiro tadi?
" ah, iya nanti saja saat pulang sebentar lagi pelajaran " aku pergi melalui mereka bertiga.
SIAL SIAL SIAL SIAL KENAPA MALAH MELARIKAN DIRI SIH? AHH TOLOL
Aku berjalan ke arah kelas sambil mengumpat di dalam hati, kenapa aku tidak pernah melakukan hal yang sesuai dengan yang kupikirkan? menyebalkan.
♪ ♪ ♪
To be continue. . . .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro