Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

22. Camping!?

Halola ini camping (1/2)

Kali ini naru bawa ff collab sama jiihooneyy yey!

Siapa si yang nda tau Destinacio? Mana ada book 2-nya pulak! Duxh.

Enjoy!

Kemah ialah hal menyenangkan bukan?

Sekolah Menengah Atas Andong akan mengadakan acara kemah ke sebuah hutan di Kota Masan. Semua murid –terutama lelaki menyukai kegiatan ini dengan sangat. Acara luar sekolah memang selalu seru bagi mereka yang malas belajar bukan.

Jihoon, salah satu murid Andong yang terkenal sebagai anak seni yang nyentrik memutuskan ikut dan membawa serta kekasihnya yang juga murid Andong, Guanlin. Berbeda dengan Jihoon, Guanlin adalah anak akademik yang terkadang masuk juga dalam tim inti basket jika ia tak dalam olimpiade.

Mereka berdua sedang berada dikelas, menunggu para Guru untuk menyuruh berkumpul. Dikelas, ada saja yang membawa benda aneh atau tak begitu diperlukan dalam acara kemah kali ini. Misalnya Doyeon dengan pengering rambutnya; Jeno dengan rompi oranye khas polisinya; Haechan dengan sunblocknya yang berjumlah tiga. Astaga, mungkin ia ingin berbagi dengan Woojin, teman mereka yang berkulit tanah atau Mingyu, kakak kelas mereka yang hidup dengan Malika si bibit kecap.

“Anak kelas 11 harap kumpul dekat podium! Anak kelas 11 harap kumpul dekat podium! Gak pake lama ya nak. Atau kalian tau sendiri akibatnya.”

Dan yah, semua orang tahu itu adalah Guru Seni ‘kesayangan’ mereka, Kim Heechul. Karenanya semua berlari bagai orang gila ke podium dengan segera. Jihoon dan Guanlin sama hal nya dengan yang lain juga ikut berlari ke arah podium dengan Jihoon yang menarik lengan baju Guanlin. Oh, mungkin bisa saja baju Guanlin melar karna di tarik paksa oleh Jihoon yang bisa dibilang yah... sedikit berlebih dari yang lain.

"Guaannnlin ayo cepat~" rengek Jihoon semakin menarik lengan baju Guanlin.

"Sabar dong ndut, ini gimana aku bisa bener jalannya kalo kamu narik narik kaya gini," jawab Guanlin yang sedari tadi hanya misuh misuh ditarik oleh sang kekasih.

Pelaku penarikan cuma nyengir gak jelas lalu kembali menarik lengan baju sang kekasih. Guanlin yang ditarik pun cuma pasrah ngikutin pacarnya ini.

Untung sayang, batin Guanlin.

Jihoon yang semakin sampai kerumunan barisan pun melepaskan tarikannya di lengan baju Guanlin dan berlari menuju teman temannya meninggalkan Guanlin yang berdecak melihat kelakuan kekasihnya.

"Jihoon jangan lari larian nanti kamu ja... tuh kan, kesandung," ucapan Guanlin terhenti saat Jihoon tersandung sepatunya kemudian langsung menyusul Jihoon yang menunduk karena sangat malu.

"Aku bilang apa, hm? Jangan lari larian makanya kamu ceroboh banget sih," Guanlin ngomelin Jihoon sambil bantu ngusap ngusap lututnya yang sedikit memar.

Jihoon mengerucutkan bibirnya, Guanlin ambyar.

"Guaann, malu," rengek jihoon

Tiba tiba....

"Tolong yang disana, ini bukan Drama Korea ya nak. Cepat kumpul atau ...,” Heechul menatap mereka dengan manik indahnya yang dengan ironinya terlihat ... menyeramkan.

Jihoon dan Guanlin langsung saja berbaris layaknya peserta lain yang telah siap.

Bis telah datang dan mereka semua siap berangkat!

Sesampainya di tempat kemah, mereka semua berpencar mencari kelompok kemah masing-masing dan mulai mendirikan tenda sebelum kegiatan dimulai.

Jihoon sedang asyik mendirikan tenda dibantu oleh Haknyeon dan Woojin. Sedangkan sang kekasih yang emang agak pemalas sedang asyik merapihkan barang.

“Itu tolong bantuin yang cewe juga!”

“Hey ini gimana masangnya!?”

“Somi, hey! Kerja dong elah.”

Semua masih sibuk mendirikan tenda dan Guanlin mulai bosan. Karenanya ia mendatangi Jihoon dan memeluknya dari belakang.

“Jangan ganggu.”

Guanlin memilih tak mendengarkan dan memeluk pinggang Jihoon erat. Ia bahkan mendekatkan kepalanya ke leher Jihoon dan mengendusnya. Terkadang ia iseng menjilat dan gigit pelan leher Jihoon.

Jihoon meronta lalu menatap tajam kearah Guanlin.

Melihat Jihoon melemparkan sorot seperti membuat Guanlin bertanya, “Kamu ngapain? Ngancem aku nih, hm?”

“Iya!”

Guanlin menatap Jihoon tak percaya. Pasalnya, Jihoon dengan topi ungu bulatnya dan pipi dikembungkan, mata menyipit, tangan disilangkan ... itu terlihat sangat sangat lucu.

“Oh tidak, aku takut,” ucap Guanlin datar dan sedikit mengejek.

“Guan! Kamu itu ya! Nyeb –,”

CUP!

“Ya, aku takut. Takut kamu ninggalin aku, aku gak mau  kehilangan kamu. Kehilangan permata dalam hidup aku. Aku belum siap kehilangan kamu.”

Jihoon jadi malu sendiri. Pipinya kemerahan dan tangannya ia kepalkan –tenang, ia taakan meninju Guanlin.

Bugh!

“Aw! Sakit sayang!”

Setidaknya tidak dengan keras.

Bugh! Bugh!

“By, kalau kamu lupa. Kamu lebih kuat loh dari aku!”

Mungkin ... author salah.

Acara kemah secara formal telah usai. Kini, murid melakukan acara bebas walau masih dalam pantauan guru.

Mereka sedang asyik memasak untuk perut masing-masing. Mungkin tidak semua juga, banyak anak lelaki yang hanya memerhatikan para gadis memasak dan mencoba meminta, memohon, bahkan mencuri.

Jihoon dengan topi ungu dan baju kuning kebesarannya mendatangi Guanlin yang sedang membujuk Doyeon untuk memberinya sesuap nasi –yang ternyata Doyeon memang hanya memberi Guanlin sesuap nasi.

“Linlin?”

“Eh, sayang. Kenapa? Laper yah?”

Doyeon yang sedang asyik masak mendengar suara Jihoon. Ia langsung mendatangi Jihoon.

“Aw, baby boy~”

Jihoon tersenyum kekanakkan. Ia mengulurkan kedua tangannya. “Jihoonie laper~ Tolong Jihoonie.”

Doyeon tersenyum gemas melihatnya dan menyuruh Jihoon masuk untuk mengambil makanan, meninggalkan Guanlin yang terdiam tanpa kata melihat betapa mudahnya hidup ini jika ia adalah Jihoon.

“Bawa tempat makannya gak, babyboy?”

Jihoon mengeluarkan tempat makan dengan warna neon dan bentuk dinosaurus. Sungguh nyentrik dan sungguh ... Jihoon sekali.

“By, gak salah itu tempat makan kamu!?” Guanlin masih saja takjub melihat keunikkan kekasihnya ini.

Jihoon hanya bisa tersenyum malu dan mengangguk lucu.

Duh, ingin rasanya Doyeon dan author bawa pulang nih anak!

Selepas makan, seluruh anak antusias akan acara yang satu ini. Apalagi kalau bukan jurit malam.

Satu kelompok terdiri dari lima orang dengan dua lelaki dan tiga wanita.

Jihoon, Guanlin, Somi, Nayoung dan Yeri satu kelompok. Mereka berlima awalnya berjalan biasa saja walau terkadang Jihoon akan terkejut lalu Guanlin tertawa dan Yeri marah marah dilanjutkan Somi latah selalu lalu Nayoung akan menggelengkan kepala melihat mereka.

Saat sampai pos tiga, wanita dan lelaki diharuskan dipisah. Akan ada keputrian atau semacamnya. Jihoon tak paham yang jelas.

Sialnya, ditengah hutan yang gelap ini. Senter yang Guanlin bawa tiba-tiba mati dan membuat pemiliknya tercengang.

“ASTAGA NAGA!” Guanlin melempar senter matinya dan tersentak. Guanlin sedikit takut pada gelap memang.

“Ihi~ gelap!”

“Takut by!” Guanlin sok imut dan memeluk tubuh pendek Jihoon

Jihoon yang awalnya risih tiba-tiba ingat sesuatu, “Guanlin! Jangan khawatir!”

Guanlin mengerutkan keningnya heran. Pasti ide kekasihnya ini aneh.

Disisi lain, Jihoon menghentakkan kakinya. Membuat sepatunya menyala.

“Astaga, by. Untung sayang,” Guanlin menggelengkan kepalanya heran.

Kok bisa dia punya kekasih random kaya Jihoon sih? Kesambet apa dia dulu nerima Jihoon?

TBC

Gimana? Gaje? Iya mangap deh ya wkwkwk.

Btw cover melting bagusan yang sekarang?


Atau yang ini?

Atau ini?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro